Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENU DDIT MENU. II MENU. III MENU. IV MENU. V.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENU DDIT MENU. II MENU. III MENU. IV MENU. V."— Transcript presentasi:

1 MENU DDIT MENU. II MENU. III MENU. IV MENU. V

2 ARTI, FUNGSI DAN DOMESTIKASI TERNAK
Definisi ternak secara umum adalah hewan yang dibudidayakan manusia dengan tujuan mendapatkan manfaat baik secara ekonomi, sosial dan ekologis. Beberapa ternak yang telah mempunyai nilai komersil adalah ayam pedaging, ayam petelur, puyuh petelur, sapi potong, sapi perah, kambing, domba dan babi.

3 Fungsi Ternak Ternak sebagai industri biologis mempunyai fungsi utama yaitu mengkonversi pakan dengan nilai yang relatif rendah seperti hijauan dan limbah pertanian dan peternakan menjadi produk yang berguna bagi manusia. Fungsi Ekonomis Fungsi Sosial Fungsi Ekologis

4 Domestikasi Ternak Domestikasi ternak adalah suatu usaha penjinakkan hewan liar untuk dibudidayakan dan diambil manfaatnya. Masa berburu dan meramu Masa pemeliharaan tradisional Masa pemeliharaan ekstensif Masa pemeliharaan intensif

5 Sejarah Domestikasi Berbagai Jenis Ternak
Ternak Sapi Domestikasi ternak sapi diperkirakan dimulai pada zaman Neolithikum yaitu sekitar tahun yang lalu. Manusia purba memelihara sapi terutama sebagai hewan penarik, penghasil daging dan susu. Ternak sapi yang ada sekarang ini merupakan keturunan dari tiga jenis sapi liar yaitu ; Bos Indicus, Bos Sondaicus dan Bos Taurus. Bos Indicus adalah sapi-sapi bergumba yang terdapat di daerah tropis (India), sedangkan Bos Sondaicus adalah nenek moyang dari sapi – banteng. Bos Taurus adalah sapi-sapi domestikasi dari jenis Aurochs di Eropa umumnya dan Celtic Shorton di Inggris Raya.

6 Ternak Domba Ternak domba diperkirakan mulai dijinakkan pada awal zaman Neolithikum sehingga merupakan jenis ternak pertama yang dijinakkan dan diternakkan pertama kali di Asia Barat dan Tengah. Hal ini ditelusuri dengan menemukan monumen-monumen di Mesir antara tahun 4000 – 5000 sebelum Masehi juga pada ayat – ayat Kitab Injil yang menyatakan domba-domba sebagai hewan korban. Selanjutnya serat-serat wool telah ditemukan diberbagai peninggalan kampung-kampung primitif di Swiss yang diperkirakan berumur tahun.

7 Ternak Kambing. Domestikasi ternak kambing diperkirakan hampir bersamaan dengan ternak domba. Awalnya anak-anak kambing dibawa pulang oleh para pemburu, dipelihara di desa sebagai hewan kesayangan, kemudian dimanfaatkan untuk diambil susu, daging dan kulitnya. Hingga kini kambing masih banyak dijumpai di desa-desa primitif dan susunya dapat digunakan sebagai bahan obat-obataan. Lebih dari 400 juta ekor kambing yang ada di dunia menempati posisi yang unik di antara jenis-jenis ternak yang lain dan 90 % berada di Asia dan Afrika. Semua jenis kambing tersebut berasal dari hewan liar yaitu ; Capra Hircus dan Aegagrus.

8 Ternak Babi Sejak waktu yang tidak diketahui dengan pasti, babi telah menjadi bagian kehidupan manusia. Tercatat dalam tulisan seorang penulis Cina tentang babi pada tahun 4900 sebelum Masehi dan sekitar 1500 sebelum Masehi dalam kitab Injil. Sedangkan menurut tulisan Inggris babi telah dikenal sekitar 800 tahun sebelum Masehi.

9 Ternak Unggas Informasi tentang domestikasi ternak unggas tercatat pada jenis ayam, itik, kalkun dan angsa. Ayam telah dipelihara oleh bangsa Cina 1400 tahun sebelum Masehi dan di India sekitar 1000 tahun sebelum Masehi. Meskipun ayam dan telur sebagai bahan makanan manusia sudah digunakan sejak awal sejarah manusia namus sebagai perusahan komersil baru dimulai beberapa abad terkahir ini. Ayam bantam dari India (Gallus-Gallus) diduga merupakan nenek moyang dari ayam peliharaan dewasa ini.

10 KLASIFIKASI TERNAK Ternak Sapi
Ternak sapi termasuk famili Bovidae/Bovine yaitu jenis tanduk berongga, ordo artiodactyla, dan sub ordo ruminansia, genus Bos, sub genus Taurine . Species Bos Taurus, Bos Indicus dan Bos Sondaicus. Berdasarkan klasifikasi ini memungkinkan terjadi perkawinan kelompok pada tingkatan species.

11 Ternak Kambing Ternak kambing termasuk subfamili Caprinae dan bangsa-bangsa kambing yang diternakkan sekarang berasal dari genus capra. Terdapat beberapa dasar dalam pengelompokan bangsa kambing seperti daerah asal, produktivitas, meskipun kebanyakan ternak kambing yang tersebar di dunia berasal dari daerah yang memiliki ciri yang sama yaitu berasal dari daerah tropis dan sub-tropis. Ada pula yang mengelompokannya berdasarkan tingkat pertumbuhannya sehingga ada type kambing akondroplasik (pertumbuhannya tergolong kerdil dan banyak hidup di daerah tropis yang lembab) dan type non-akondroplastik sebagai type penghasil susu yang baik banyak terdapat di daerah Sudan Selatan, Cina dan Taiwan.

12 Ternak Domba Domba termasuk subfamilia Caprinae dan semua domba yang diternakkan berasal dari genus Ovis Aries dan empat species liar yaitu: Ovis Mouflon/Musimon dari Asia Barat dan Eropa Ovis Urral/Vignei dari Asia Barat (Afganistan) Ovis Amon dari Asia Tengah Bangsa domba berkembang cukup baik di wilayah Eropa, Amerika dan separuh Asia serta lebih diutamakan untuk menghasilkan wool.

13 Ternak Babi Awal perkembangannya terdapat dua kelompok besar bangsa babi yang dikenal, penggolongannya berdasarkan daerah asal dan penyebaran, yaitu bangsa babi Eropa (Sus crofa) dan babi Asia (Sus Vitatus). Ciri umum kelompok Sus crofa, antara lain : 1) rambut di sepanjang tengkuknya kasar; 2) kaki besar dan panjang; 3) bentuk kepala agak panjang dan bertaring; 4) tubuhnya sempit dan 5) daun telinga pendek dan tegak. Beberapa ciri umum kelompok Sus vitatus, antara lain : 1) tubuhnya lebih kecil dan lebih halus dibandingkan Sus crofa; dan 2) warnanya hitam dengan garis putih di sepanjang sisi bagian muka.

14 LINGKUNGAN DAN PRODUKSI TERNAK
Hubungan lingkungan dan ternak secara langsung dalam bahasan ini diarahkan pada pengaruh lingkungan aktivitas ternak untuk penyesuaian diri. Faktor lingkungan meliputi iklim dan makanan. Faktor iklim meliputi komponen suhu/temperatur. Berkaitan dengan temperatur maka dikatakan bahwa semua ternak jinak adalah hewan homeotherm. Hewan homeotherm adalah kelompok hewan yang berusaha menjaga temperatur tubuhnyadalam kisaran suhu yang optimal untuk aktivitas biologiknya. Kisaran suhu tubuh optimal untuk ternak klas mamalia yaitu dan klas unggas Toleransi perubahan suhu tubuh pada hewan/ternak umumnya berkisar 0,6 – 1.20 dari suhu tubuh normal. Kenaikan suhu di atas mengindikasikan bahwa ternak tersebut sakit atau memiliki daya adaptasi yang rendah terhadap cuaca yang panas.

15 Hubungan lingkungan dengan ternak secara tidak langsung seperti : Pengaruh tak langsung iklim terhadap ternak yang utama yaitu; kuantitas dan kualitas pakan, kejadian penyakit dan parasit, kelainan dan perilaku produksi. Kuantitas kontinuitas dan kualitas pakan tergantung pada curah hujan efektif dan radiasi sinar matahari. Di daerah tropik hiajauan akan mengandung banyak air dan unsur nutrisi lainnya, tetapi kadar air yang tinggi akan mengurangi jumlah konsumsi bahan kering. Di sisi lain persediaan pakan akan berkurang seiring berkurangnya curah hujan.

16 JENIS-JENIS TERNAK SAPI
Sapi Limousin Sapi tipe potong yang berasal dari Prancis. Warna tubuh sapi ini mulai kuning sampai merah keemasan dengan tanduknya berwarna cerah dengan tumbuh keluar dan agak melengkung. Bentuk tubuh besar, panjang, kompak dan padat. Pertumbuhan badan sapi ini sangat cepat. Berat jantan dewasa mencapai lebih dari 1000 kg dan kualitas dagingnya tinggi.

17 SAPI SIMENTAL Sapi ini berasal dari Swiss dengan warna tubuh krem kecoklatan sedikit merah, bagian muka, dada dan rambut ekor berwarna putih. Bentuk tubuh kekar dan berotot. Sangat cocok dipelihara di daerah beriklim sedang. Pertumbuhan otot sangat baik. Menghasilkan karkas yang tinggi dengan sedikit lemak. Berat jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 1000 kg. Merupakan tipe sapi dwiguna (tipe potong, perah dan kerja).

18 SAPI BALI Sapi Bali merupakan hasil domestikasi dari banteng (bos sondaicus). Warna bulu pada betina dan pedet merah kemasan, sedangkan pada jantan dewasa berwarna hitam. Warna tarsus ke bawah dan oval di pantat berwarna putih. Kepala yang lebar serta pendek dengan dahi datar. Telinga berukuran sedang dan tegak, bertanduk panjang dan besar mengarah kesamping atas depan. Bentuk tanduk pada jantan yang paling ideal disebut bentuk tanduk silak congklok yaitu jalannya pertumbuhan tanduk mula-mula dari dasar sedikit keluar lalu membengkok ke atas, kemudian pada ujungnya membengkok sedikit keluar.

19 Sapi Brahman Sapi Brahman berasal dari India yang termasuk dalam golongan sapi zebu. Sapi Brahman ditandai dengan adanya punuk yang besar pada sapi jantan, tapi punuk kecil pada betina. Warna tubuh sapi ini bervariasi mulai dari abu-abu sangat muda sampai hampir hitam. Terdapat gelambir kulit dari rahang bawah hingga ujung dada bagian depan. Paha besar, kulit tebal dan lepas.

20 SAPI ONGOLE Sapi ini merupakan bangsa sapi tipe potong, dengan ciri-ciri rambut halus dan pada umumnya berwarna putih, tetapi pejantannya mempunyai warna kelabu gelap di kepala. Sapi ini juga bertanduk, berpunuk, bergelambir, bertelinga agak panjang dan menggantung. Sapi ini memiliki ciri bertubuh besar dan kompak, berputih sedikit keabuan, terdapat gelambir dari rahang bawah hingga ujung dada depan, badan besar, panjang, dan berpunuk di atas bahu. Kepala panjang, telinga kecil dan tegak. Paha besar, kulit tebal dan lepas, bobot badan jantan dewasa dapat mencapai 800 kg.

21 SAPI BRANGUS Sapi brangus merupakan hasil persilangan antara Brahman dan Aberdeen Angus. Sapi ini merupakan tipe potong, dengan ciri-ciri rambut halus dan pada umumnya berwarna hitam seluruh tubuh. Leher dan telinga pendek penuh bulu. Memiliki punuk di punggungnya, badan kompak dan padat. Kaki kuat dan kokoh. Tubuh besar, pertumbuhan badan cepat. Berat badan sapi jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 900 kg

22 SAPI FH Bangsa sapi perah Friesian Holstein berasal dari propinsi “North Holland” dan propinsi “West Friesland” Belanda. Sapi FH sering disebut sapi perah. Sapi ini memiliki ciri warna tubuh putih dan hitam. Merupakan salah satu sapi penghasil susu dan memiliki kualitas daging yang bagus. Bobot badan sapi jantan dewasa dapat mencapai 1000 kg.

23 JENIS-JENIS TERNAK KAMBING
Kambing Kacang Ciri-ciri kambing kacang : Memiliki tubuh yang relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil. Posisi telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya. Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek. Berat tubuh jantan dewasa dapat mencapai 30 kg, serta betina dewasa mencapai 25 kg. Tinggi kambing jantan 60 – 65 cm, sedangkan yang betina 56 cm. Memiliki bulu pendek pada seluruh tubuh, kecuali pada ekor dan dagu, pada kambing jantan juga tumbuh bulu panjang sepanjang garis leher, pundak dan punggung sampai ekor dan pantat.

24 Adapun ciri-ciri kambing Ettawa :
Kambing Ettawa (Kambing Jamnapari) Adapun ciri-ciri kambing Ettawa : Badannya besar, tinggi gumba kambing jantan 90 cm hingga 127 cm dan yang betina mencapai 92 cm. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina hanya mencapai 63 kg. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Kambing jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

25 Ciri-ciri kambing Jawarandu :
Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 kg, sedangkan betina dapat mencapai bobot 40 kg. Baik jantan maupun betina bertanduk. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai. Baik jantan maupun betina merupakan tipe pedaging dan penghasil susu.

26 Ciri-ciri kambing Peranakan Etawa :
Kambing PE (Peranakan Etawa) Ciri-ciri kambing Peranakan Etawa : Warna bulu belang hitam, putih, merah, coklat dan kadang putih. Badannya besar sebagaimana Etawa, bobot yang jantan bisa mencapai 91 kg, sedangkan betina mencapai 63 kg. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah, bergelambir yang cukup besar Dahi dan hidungnya cembung. Kambing jantan maupun betina bertanduk kecil/pendek. Daerah belakang paha, ekor dan dagu berbulu panjang Kambing Peranakan Etawa mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari.

27 JENIS-JENIS DOMBA Domba Garut (Domba Priangan) Ciri-ciri domba garut :
Bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks. Domba priangan jantan memiliki tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu. Sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk, panjang telinga sedang, dan terletak di belakang tanduk. Domba jantan mempunyai berat kg, sedangkan betina kg. Kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Keunggulan domba priangan ini adalah kulitnya merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia, selain itu dengan leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat, domba ini sesuai untuk domba aduan. Keunggulan lainnya adalah penghasil daging yang sangat baik dan mudah dipelihara.

28 Ciri-ciri domba ekor tipis :
Domba Ekor Tipis (Domba Gembel) Ciri-ciri domba ekor tipis : Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan kg dan domba betina kg. Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain. Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak. Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung. Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.

29 Domba Ekor Gemuk (Domba Kibas)
Ciri-ciri domba ekor gemuk : Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya. Berat domba jantan mencapai kg, sedangkan domba betina kg. Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 47 – 60 cm. Warna bulu wolnya putih dan kasar. Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian ekor berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik. Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya yang gemuk. Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk. Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap panas dan kering.

30 JENIS-JENIS TERNAK BABI
Babi Yorkshire Babi Yorkshire atau Large White merupakan bangsa babi yang berasal dari Inggris dengan ciri-ciri berikut : Tubuh besar,panjang, ham yang dalam dan halus Telinga tegak Kepala/ mukanya berbentuk bulat seperti mangkuk Seluruh tubuhnya berwarna putih Bersifat keibuan dan banyak air susunya.

31 Tubuh yang besar dan dangingnya banyak Telinga besar dan panjang
Babi VDL Babi VDL merupakan bangsa babi asal Jerman yang memiliki ciri-ciri berikut : Tubuh yang besar dan dangingnya banyak Telinga besar dan panjang Kepala yang besar dan sedikit panjang Tulang belakang panjang dan lebar hampir bulat

32 Tubuh panjang dan besar Warna merah sampai dengan merah tua
Babi Duroc Babi Duroc merupakan bangsa babi unggul asal Amerika Serikat. Babi Duroc termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri berikut : Tubuh panjang dan besar Warna merah sampai dengan merah tua Punggung dari mulai leher sampai dengan ekor membentuk busur Kepala sedang Telinga terkulai Muka agak cekung Produksi susu cukup baik. Produksi anak tinggi

33 Tubuh panjang, dalam dan lebar yang sedang
Babi Chester White Babi Chester White merupakan bangsa babi unggul yang berasal dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Chester White  termasuk babi tipe daging dengan ciri-ciri sebagai berikut : Tubuh panjang, dalam dan lebar yang sedang Seluruh tubuh berwarna putih Kepala, telinga dan rahang sedang Muka cekung Telinga terkulai ke depan di atas mata Punggung membentuk busur, kuat dan halus Kaki lurus Paha padat dan halus Produksi susu tinggi Produksi anak tinggi

34 PAKAN TERNAK Pakan adalah bahan organik dan anorganik yang mengandung nilai gizi, tidak beracun dan palatabel untuk dikonsumsi ternak. Pakan tersebut akan dicerna dan dimanfaatkan zat-zat nutrisinya untuk maintanance, pertumbuhan, produksi dan reproduksi. Pada usaha peternakan alokasi biaya produksi untuk pakan mencapai 70%. Untuk itu upaya memberikan pakan yang murah dan tepat bagi ternak sangat diperlukan.

35 Jenis dan Sumber Bahan Pakan Ternak
Pengelompokan jenis dan sumber bahan didasarkan pada asal bahan, kontribusi unsur nutrisi dan bentuk fisik Pengelompokan bahan pakan berdasarkan asal bahan yaitu; Tanaman dan hasil ikutannya meliputi; daun, batang, buah, biji. Hewan dan hasil ikutannya; daging, tulang, kulit, bulu, cangkang dan kotoran/feces

36 Pengelompokan bahan pakan berdasarkan kontribusi nutrisi yaitu;
Bahan pakan sumber energi Bahan pakan sumber energi mengandung energi lebih tinggi dibanding zat-zat makanan lainnya dengan kandungan protein tidak lebih dari 20 %., serat kasar kurang dari 13%. Bahan pakan yang termasuk golongan ini yaitu jagung kuning, ubi kayu, shorgum, dedak padi dedak gandum, ampas tapioka/onggok, kulit ari cacao dan kopi, batang pisang, ampas kelapa, bungkil kelapa, bungkil jagung, molases dan lain-lain. Bahan pakan sumber protein Bahan pakan sumber protein mengandung protein minimal 29 %. Bahan pakan yang termasuk golongan ini bersumber dari tanaman dan hewan. Bahan pakan sumber protein yang berasal dari tanaman yaitu kelompok kacang-kacangan (leguminosa) mulai dari daun, kulit ari biji, ampas tahu, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah dan lain-lain.

37 Bahan pakan sumber mineral
Bahan pakan sumber mineral mengandung minimal unsur kalsium atau fosfor, atau ferum 20%. Jenis bahan ini seperti, cangkang, tepung tulang, garam dapur, batu kapur, batu granit dan lain-lain. Bahan pakan sumber vitamin Bahan pakan sumber vitamin terbanyak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Selain itu bahan pakan olahan dengan proses ensilase dari ragi.

38 Pengelompokan bahan pakan berdasarkan bentuk fisik
Bahan pakan hijauan; dedaunan dan batang muda Bahan pakan butiran; jagung, kacang-kacangan Bahan pakan tepung; dedak, tepung tulang, tepung darah, tepung bulu Bahan pakan cairan; molase, minyak dan lain-lain.

39 PERKANDANGAN Lokasi usaha peternakan adalah faktor yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan usaha karena faktor ini ikut menentukan eksisnya usaha tersebut. Untuk usaha sapi potong lokasi yang dipilih sebaiknya berada di kawasan pertanian atau peternakan dan tidak dianjurkan dibangun dalam kawasan perkembangan kota dan wilayah peruntukkan lainnya. Hal ini disebabkan oleh bau limbahnya yang sangat mengganggu kesegaran udara sekitar bila tidak dikelola dengan baik.

40 faktor lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi usaha adalah;
Mendapat ijin dari pemerintah dan masyarakat setempat, Minimal berada pada jarak 10 m dari rumah penduduk, Tersedia air bersih yang cukup, Dekat dengan akses transportasi ke pasar dan tempat sarana produksi, Tidak berada pada daerah banjir Sesuai dengan lingkungan asal ternak yang akan dipelihara.

41 Kandang adalah tempat industri biologis ternak
Fungsi kandang ; tempat perlindungan bagi ternak, membatasi ruang gerak ternak, memudahkan pengawasan dan tatalaksana pemeliharaan rutin. Syarat Kandang : memberi kenyamanan bagi ternak sapi yang akan digemukkan, mempunyai ventilasi dan pertukaran udara yang sempurna, mudah dibersihkan, tidak tergenang air di luar atau di dalam kandang

42 Syarat bahan kandang ; kuat dan tahan lama, murah dan terjangkau oleh peternak, untuk bahan atap disesuaikan dengan lingkungan setempat dimana untuk daerah panas sebaiknya digunakan daun, ijuk, asbes atau genteng. Sedangkan untuk daerah panas dapat digunakan seng dan sejenisnya. Luas kandang : untuk kandang individual sekitar 1,7 m/ekor dengan bobot badan minimal 150 kg dan kandang kelompok 2 m/ekor. Tipe kandang terdiri dari kandang ganda dan individual. Kandang individual digunakan bila jumlah sapi yang akan digemukkan tidak lebih dari 10 ekor dan kandang ganda bila jumlah sapi lebih dari 10 ekor. Untuk kandang dapat didisain head to head (kepala berhadapan) atau tail to tail (ekor berhadapan). Jika kepala berhadapan maka lebih efisien dalam penempatan pakan sedangkan bila ekor berhadapan maka lebih efisien untuk saluran drainasenya.

43 Lantai kandang terbuat dari tanah, semen dan kayu atau papan
Lantai kandang terbuat dari tanah, semen dan kayu atau papan. Lantai tanah dibuat dengan kemiringan 2 %, permukaan yang rata dan dialasi jerami atau serbuk gergajian. Jika lantai semen maka campuran idealnya adalah 1 : 2 : 3 ( semen, pasir dan kerikil) dengan ketebalan 5 cm dan kemiringan 2 %. Sedangkan lantai papan/ kayu yaitu jarak antara lantai dan kayu 15 cm dengan ketebalan kayu 3 cm dan arah kayu searah dengan badan sapi. Atap kandang dibuat dengan kemiringan % untuk bahan genting, kemiringan 25 – 30 % dari bahan dedaunan dan sejenisnya. Sedangkan untuk bahan asbes atau seng dibuat dengan kemiringan %. Tipe atap kandang dapat berbentuk gable dan monitor. Tipe gable yaitu bentuk atap biasa tanpa modifikasi dan cocok untuk dataran tinggi sedangkan tipe monitor yaitu tipe atap bertingkat untuk mengurangi serapan panas sehingga cocok untuk dataran rendah. Tempat makan dan minum dapat dibuat dengan bahan semen, kayu, logam atau palstik. Ukuran tempat makan : 100 x 50 x 40 dan tempat minum : 55 x 50 x 40. Bentuk tempat makan yang disarankan adalah palungan

44 PENENTUAN UMUR SAPI Umur Sapi dari Gigi Menentukan umur berdasarkan perubahan gigi geligi. Merupakan cara yang lebih akurat jika dibandingkan dengan pengamatan lingkar tanduk.

45 Cara mengetahui Umur Sapi melalui Giginya :
Gigi seri susu sudah tumbuh sedangkan gigi seri luarnya belum, ini berarti umurnya 15 hari. Gigi seri sudah tumbuh seluruhnya, baik bagian dalam dan luar.Umurnya 1 bulan Gigi seri susu bagian dalam sudah terasah. Umur sapi 6 bulan Gigi seri susu bagian dalam terasah seluruhnya. Umur sapi bulan Gigi seri susu luar terasah seluruhnya. Umurnya bulan Gigi seri susu dalam sudah berganti dengan gigi tetap. Umurnya 1,5 – 2 tahun

46 Gigi seri susu tengah bagian dalam sudah berganti dengan gigi tetap
Gigi seri susu tengah bagian dalam sudah berganti dengan gigi tetap. Umur sapi 2,5 tahun. Gigi seri susu tengah bagian luar sudah berganti dengan gigi tetap. Umur sapi 3 tahun. Gigi seri susu luar sudah berganti dengan gigi tetap.Umur sapi 3,5 tahun Semua gigi seri yang lebar sudah kelihatan. Umur sapi 4 tahun. Gigi sudah tidak berganti lagi sedangkan gigi ujung belum terasang dan memiliki 2 cincin tanduk. Umur sapi 4,5 tahun Gigi ujung memperlihat tanda pergeseran bidang berasah pada gigi dalam dan berurutan ke gigi tengah luar bertambah lebar. Serta memiliki tiga cincin tanduk. Umurnya 5 tahun.

47

48 MANAJEMEN PERKAWINAN SAPI POTONG
Perkawinan pada ternak sapi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Kawin Alam (KA) dan Inseminasi Buatan (IB). KA biasanya menghasilkan keturunan yang kurang baik, sedangkan dengan IB lebih menjanjikan menghasilkan keturunan yang baik karena perkawinan dengan IB menggunakan sperma dari sapi pejantan unggul.

49 Cara kawin alam ini dianjurkan dengan pertimbangan
secara alamiah ternak sapi potong memiliki kebebasan hidup, sehingga mendukung perkembangbiakannya secara normal secara alamiah ternak sapi jantan mampu mengetahui ternak sapi betina yang berahi penanganan perkawinan secara kawin alam memerlukan biaya yang sangat murah, tanpa adanya campur tangan manusia metode kawin alam sangat efektif dan efisien, sehingga dapat digunakan sebagai pola usaha budidaya ternak mulai dari cara intensif, semi intensif dan ektensif, bahkan juga dilakukan di beberapa perusahaan.

50 Inseminasi Buatan Inseminasi Buatan merupakan salah satu teknologi dalam reproduksi ternak yang memiliki manfaat dalam mempercepat peningkatan mutu genetik ternak, mencegah penyebaran penyakit reproduksi yang ditularkan melalui perkawinan alam, meningkatkan efisiensi penggunaan pejantan unggul, serta menurunkan/ menghilangkan biaya investasi pengadaan dan pemeliharaan ternak pejantan. Merupakan suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.

51 Keuntungan IB Dapat menghasilkan keturunan anak yang baik dan berkualitas karena menggunakan sperma dari pejantan yang unggul. Peternak tidak perlu memelihara pejantan sehingga biaya pakan maupun waktu untuk memelihara pejantan dapat digunakan untuk keperluan lain. Dapat menghindari cacat pada kelahiran anak. Mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebarkan melalui perkawinan alami. Dapat memperpendek jarak kelahiran (calving interval) Menghindarkan ternak sapi betina mengalami kecelakaan dalam melakukan perkawinan alami bila pejantan yang digunakan terlalu besar. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan; Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik; Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding); Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama; Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;

52 Kerugian IB Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan; Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil; Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama; Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).

53 Waktu yang tepat untuk inseminasi buatan
Waktu yang tepat untuk melakukan IB pada ternak sapi adalah 15 s/d 18 jam setelah sapi menunjukkan gejala berahi karena pada saat tersebut sel telur telah mencapai saluran tuba falopii yaitu saluran tempat penyatuan sel telur dengan sperma yang diikuti dengan proses pembuahan. Gejala-gejala Berahi pada Ternak Sapi Pada umumnya gejala-gejala berahi pada ternak adalah sebagai berikut: Kemaluan bagian luar (vulva) ternak berwarna merah Bila dicermati kemaluan tersebut membengkak Bila diraba kemaluan tersebut terasa hangat Dari kemaluan keluar lendir bening dan transparan Gelisah dan kurang nafsu makan

54 SEKIAN & TERIMAKASIH


Download ppt "MENU DDIT MENU. II MENU. III MENU. IV MENU. V."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google