Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Susanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Problem dan Teknik Mengaktifkan Perintah SAP2000
1. Berat Sendiri Elemen ( Self Weight Multiplier ) Diakses melalui perintah Define – Static Load Cases… Self Weight Multiplier = 0 Jika berat sendiri diabaikan Self Weight Multiplier = 1 Jika berat sendiri diperhitungkan 2. Merubah Orientasi Sumbu Lokal Elemen Pilih elemen dan lakukan perintah Assign – Frame – Local Axes… Isikan nilai orientasi perubahan sudut dalam satuan derajat. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah perputaran. 3. Mengabaikan Pengaruh Deformasi Geser dan Deformasi Aksial didalam Analisis Diakses melalui perintah Define – Frame sections (dan pilih nama frame section) – Modify/Show Section – Modification Factors Isikan pada cross-section (axial) area dengan suatu nilai yang sangat besar untuk mengabaikan pengaruh deformasi aksial. Isikan pada shear area dengan angka nol untuk mengabaikan pengaruh deformasi geser : in 2 direction jika ingin mengabaikan pengaruh geser pada arah sumbu 2 in 3 direction jika ingin mengaikan pengaruh geser pada arah sumbu 3
2
4. Perletakan Miring Pilih Joint dari perletakan dan lakukan perintah Assign – Joint – Local Axes… Isikan parameter sudut yang sesuai dengan kemiringan perletakan dalam satuan derajat. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah perputaran. 5. Displacement / Differential Settlement Pilih Joint yang mengalami displacement / differential settlement dan lakukan perintah Assign – Joint Static Loads – Displacements… Isikan besarnya displacement dengan satuan yang sesuai meter / inch. Displacement dalam bentuk rotasi menggunakan satuan radian. Ingat !!! Kaidah tangan kanan untuk menetapkan arah pergeseran maupun perputaran. 6. Kesalahan Fabrikasi Pada Elemen Rangka – effect P-Delta Kesalahan fabrikasi pada elemen rangka terjadi misalnya karena lubang bout tidak berada pada posisi yang seharusnya, bisa lebih pendek atau lebih panjang dari yang semestinya. Jika pemasangannya dipaksakan, maka akan menimbulkan beban prestess pada elemen rangka yang bersangkutan. Besarnya beban prestress ini dapat dihitung dengan rumus Hook, sbb : Dimana ∆ adalah besarnya pergeseran lubang bout, sedangkan A, E dan L masing- masing adalah cross section area, modulus elastis dan panjang elemen
3
Perintah yang dilakukan melalui dua tahap sbb,
1. Memasukkan data prestress : - pilih elemen rangka yang mengalami kesalahan fabrikasi - lakukan perintah Assign – Frame – Prestress… - masukkan beban prestress, bernilai POSITIF jika panjang elemen lebih pendek ( joint tertarik ) dan bernilai NEGATIF jika elemen lebih panjang ( joint tertekan ) 2. Aplikasikan beban prestress pada elemen : - pilih elemen rangka yang mengalami kesalahan fabrikasi - lakukan perintah Assign – Frame Static Loads – Prestress… - tetapkan nilai Scale Factor = 1 7. Constraint Pilih Joint yang mengalami displacement / differential settlement dan lakukan perintah Assign – Joint Static Loads – Displacements…
4
LATIHAN 01 : Suatu struktur rangka terlihat seperti pada gambar.
Profil Baja Siku L E= kg/cm2 Berat sendiri diabaikan ! Load Case 1 : Beban terpusat pada Joint G sebesar 5000 Kg ( ) Load Case 2 : Lubang bout batang AD posisinya lebih pendek 1.5 mm dari yang seharusnya, sehingga dilakukan pemaksaan agar batang tersebut dapat dipasang pada struktur Load Case 3 : Terjadi penurunan sebesar 5 cm ( ) pada pondasi B Hitung gaya-gaya batang dan reaksi perletakan akibat kombinasi ketiga load case tersebut.
5
LATIHAN 02: Suatu struktur portal seperti terlihat pada gambar.
Tumpuan pada joint 4 dimodelkan dengan beberapa tipe yaitu model A s/d model F. Kondisi tumpuan pada masing-masing model dan beban yang bekerja dapat disimak pada gambar disamping dan tabel dibawah. Hitung reaksi tumpuan yang terjadi pada beberapa model tersebut. Catatan : Hanya deformasi lentur yang diperhitungkan pada analisis, deformasi geser dan aksial diabaikan.
6
Jika inputing pada soal latihan 2 dilakukan dengan benar, maka Output untuk beberapa parameter yang dihasilkan SAP2000 dapat disimak pada tabel dibawah. Perbandingan hasil analisis SAP2000 dan perhitungan manual menurut metode beban satuan (Cook & Young 1985, halaman 244) sbb :
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.