Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa"— Transcript presentasi:

1 Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa
Fury Lawafatieen Septi Naralita Surya Julia Annisa Chyntia Maretha Elzen S1 Keperawatan 1 B

2 HIPERKALSEMIA Pengertian
Hiperkalsemia adalah penyakit yang mengacu pada kelebihan kalsium pada plasma, atau suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah lebih dari 10,5 mg/dL darah. Kondisi ini merupakan ketidakseimbangan yang berbahaya bila berat, pada kenyataannya, krisis-krisis hiperkalsemia mempunyai angka mortalitas 50% jika tidak diatasi dengan cepat. Hiperkalsemia dapat terjadi saat terlalu banyak kalsium masuk ke ECF atau saat terjadi ekskesi kalsium yang tidak adekuat dari ginjal. Kadar serum kalsium yang normal adalah mg/dL (2-2,5 mmol/L) dan hiperkalsemia didefenisikan ketika kadar serum kalsium atau suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium dalam darah lebih besar dari 10,5 mg/dL (> 2,5 mmol/L).

3 Penyebab Hiperkalsemia
1.HIPERPARATIROIDISME a. Hiperparatiroidisme Primer b. Hiperparatiroidisme Sekunder c. Gagal Ginjang d. Malabsorbsi Vitamin D 2. KEGANASAN a. Tumor padat tanpa metastasis tulang. b. Karsinoma sel skuamosa paru, kepala, dan leher. c. Karsinoma ovarium, ginjal. d. Tumor padat dengan metastasis tulang. e. Karsinoma payudara. f. Keganasan hematologik. g. Mieloma multipel. h. Limfoma. i. Leukimia akut.

4 Lanjutan ... 3. KELAINAN METABOLISME VITAMIN D a. Sarkoidosis. b. Tuberculosis. 4. ENDOKRIN a. Hipertiroidisme. b. Insulisiensi adrenal. 5.Penyebab Yang Lain a. Mengkonsumsi sejumlah obat-obatan. b. Pemberian Litium Kronis yang sering diberikan untuk mengobati penyakit depresi . c. Asupan vitamin A yang berlebihan. d. Asupan Vitamin D2 yang berlebihan (Ergokalsiferol) atau 1,25 (OH)2 D3 aktif (Rocaltrol).

5 Proses Terjadinya Hiperkalsemia terjadi bila kadar kalsium serum total melebihi 10,5 mg/Dl (5,5 mEq/L). Pada 90% kasus, hiperkalsemia disebabkan oleh hiperparatiroidisme primer atau kanker. Banyak keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya hiperkalsemia, tetapi hormon paratiroid (Parathyroid hormone, PTH) yang berlebihan adalah penyebab yang paling sering dijumpai hingga saat ini. Kelebihan produksi PTH dapat disebabkan oleh hiperparatiroidisme primer atau sekresi suatu peptida mirip PTH pada keganasan nonparatiroid. Hiperkalsemia disebabkan oleh mobilisasi kalsium dari tulang yang diperantarai oleh PTH dan reabsorbsi kalsium di ginjal yang di perkuat oleh PTH. PTH menyebabkan meningkatnya ekskresi fosfat ginjal, sehingga penderita hiperparatiroidisme primer seringkali memiliki kadar fosfat serum yang rendah atau normal. Pasien juga mengalami peningkatan cAMP ginjal, dan pengukuran nukleotida ini sering digunakan untuk mendiagnosis hiperparatiroidisme primer.

6 Cara Pencegahannya : 1. Resiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi tulang yang mengakibatkan fraktur patologi. Pencegahan: * lindungi klien dari kecelakaan jatuh, karna klien rentan untuk mengalami fraktur patologis bahkan oleh benturan ringan sekalipun. * Hindari klien dari satu posisi yang menetap, ubah posisi klien dengan hati-hati. * Atur aktivitas yang tidak melelahkan klien. 2. Perubahan eliminasi urin yang berhubungan dengan keterlibatan ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia. * Perbanyak asupan klien sampai 2500 ml cairan/hr. * Berikan sari buah untuk membantu agar urin lebih bersifat asam.

7 Lanjutan ... 3.Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan anorexsia dan mual. Pencegahan: * Berikan dorongan klien untuk mengkonsumsi diet rendah kalsium untuk memperbaiki hiperkalsemia. * Jelaskan pada klien untuk tidak mengkonsumsi susu karena susu dapat menghilangkan sebagian manifestasi gastrointestinal yang tidak menyenangkan. * Bantu klien untuk mengembangkan diet yang mencakup tinggi kalori tanpa produk yang mengandung susu . * Rujuk klien ke ahli gizi untuk membantu perencanaan diet klien .

8 4. Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari hiperparatiroidisme pada saluran gastrointestinal Pencegahan: * Upayakan tindakan yang dapat mencegah konstipasi dan pengerasan fekal yang diakibatkan oleh hiperkalsemia * Bantu klien untuk tetap dapat aktif sesuai dengan kondisi yang memungkinkan * Tingkatkan asupan cairan dan serat dalam diet. Klien harus minum sedikitnya 6-8 gelas/hr kecuali bila ada kontra indikasi * Jika konstipasi menetak meski sudah dilakukan tindakan, mintakan pada dokter pelunak feses atau laksatif

9 Tanda – Tanda Hiperkalsemia
Mual dan muntah Kehilangan nafsu makan Haus berlebihan Sering buang air kecil Sembelit Nyeri perut Kelemahan otot Otot dan nyeri sendi Kebingungan dan kelelahan

10 Lanjutan ... Adapun tanda-tanda dan gejala Hiperkalsemia lainnya,antara lain: 1. Kardiovaskuler Hipertensi. Perubahan EKG. Disritmia. Bradikardi. Blok Jantung. Peningkatan sensitivitas terhadap digitalis. 2. Neuromuskular Kelemahan otot generalisata. Refleks tendon dalam menurun. Kalsifikasi metastatik dalam jaringan lunak. 3. Sistem Saraf Pusat Gangguan konsentrasi konfusi. Perubahan tingkat kesadaran : Letargi → Stupor → Koma.

11 4. Gastrointestinal Polidipsi. Anoreksia. Mual dan muntah. Penurunan berat badan. Konstipasi. 5. Ginjal Poliurea. Nefrolitiasis. Nefrokalsinosis. Gagal ginjal. 6. Skeletal (Sekunder Terhadap Hiperparatiroidisme) Resorpsi tulang. Pembentukan kista tulang. Erosi subperiosteal di tulang panjang. Osteitis fibrosa kistik.

12 Terima Kasih   

13


Download ppt "Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google