Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
CIRI KEPEMIMPINAN KATOLIK
Inti kepemimpinan Kristiani : “Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk MELAYANI” (Cfr. Mat 20:20-28) “PELAYANAN” , gampang diserukan tetapi sulit dilakukan. Kita tidak perlu berpikir jauh siapa yang akan kita layani, tetapi layanilah dahulu siapa yang dekat di sekitar kita.
2
Seorang pemimpin merupakan “key person” bagi kelompoknya.
Oleh karena itu anggota-anggota lain akan terpengaruh oleh karakter dari “key person” tersebut. Menurut Ilmu Psikologi, ada 9 karakter manusia yang dapat mempengaruhi kelompok / anggota team yang dipimpinnya, yaitu :
3
1. Kesempurnaan 2. Kebutuhan
Hidup ini dikatakan hidup bila ada kesempurnaan Efek : Ingin selalu sempurna Menuntut diri sendiri dan orang lain sempurna Senang marah Tidak dapat menyesuaikan diri dengan situasi tertentu 2. Kebutuhan Hidup akan bermakna apabila ia dibutuhkan oleh orang lain Ia bisa mengerjakan sesuatu dengan baik sekali Ingin agar orang lain mengakui bahwa dirinya adalah penolong Janga ia diabaikan. Sekali saja diabaikan, maka ia akan berkata : “Hidup ini tidak ada artinya”
4
3. Kesuksesan Hidup itu baru dikatakan baru apabila hidup itu sukses Efek : Memiliki ambisi yang besar Bisa menghalalkan segala cara demi mencapai kesuksesan Sulit sekali menerima kegagalan Bila gagal, maka ia mudah putus asa 4. Keunikan Hidup baru dikatakan berarti apabila saya berbeda dengan orang lain Dia tidak bisa hidup seperti biasa Sering dikatakan : “Cari perhatian”
5
5. Pengetahuan Hidup itu baru berarti apabila otakku tertantang Efek : Tidak suka omong kosong / tidak bermutu Hobbynya menganalisa Biasanya ia pendiam 6. Aturan Hidup itu baru dikatakan hidup bila teratur Suka segala yang rapi / teratur Ia juga ingin diri sendiri dan orang lain teratur.
6
7. Kesenangan Hidup ini dikatakan hidup apabila menampakkan kesenangan Efek : Selalu riang Tidak bisa berpikir yang mendalam Tidak tahan dengan rasa sakit / tekanan 8. Kekuasaan Hidup baru dikatakan hidup apabila saya bisa berkuasa atas orang lain Ia mengandalkan kedudukannya, bukan mutu / kualitas
7
1. Manakah karakter diriku ? Apa tanda-tandanya ?
9. Keheningan Hidup baru dikatakan hidup apabila ada suasana damai & tenang Efek : Suka sekali akan keheningan & ketenangan Pertanyaan Refleksi : 1. Manakah karakter diriku ? Apa tanda-tandanya ? 2. Bagaimana perasaanku apabila kebutuhanku tidak terpenuhi ?
8
Tindakan kita melayani dapat berupa :
1. Caritas / Caritatif / Cinta = berbuat sesuatu mis. : memberi makanan / pakaian 2. Partisipatif / ambil bagian = biasanya terjadi dalam ketidakadilan struktural Palayanan bukanlah tujuan hidup tetapi sebagai sarana menuju Yang Ilahi.
9
Setiap orang kristiani dipanggil untuk menjadi pemimpin yang melayani.
Dalam konteks ini, maka kita semua dipanggil untuk mengikuti Kristus “Sang Pokok Anggur” untuk turut ambil bagian dalam tugas perutusan-Nya di dunia ini, yaitu mewartakan Kerajaan Allah. Kepemimpinan Kristus digambarkan dengan simbol “roti yang dipecah dan dibagi-bagi” (Cfr. Mat 26:26)
10
Simbol tersebut mengungkapkan bahwa apa yang kita miliki hendaklah juga kita bagikan kepada orang lain. Dan simbol ini secara jelas diungkapkan Yesus lewat perbuatannya, yaitu MELAYANI banyak orang. Bagi Yesus, pelayanan itu bukan profesi dan juga bukan suatu aksi yang pada suatu waktu dilakukan. Bagi Yesus pelayanan merupakan inti Diri-Nya. Ia tidak hanya “pada suatu ketika melayani” dan Ia tidak puas dengan hanya “pernah beraksi sebagai pelayan”. Dkl. Segala tindakan melayani bukanlah suatu aksi demonstrasi, melainkan “keseluruhan pribadi Yesus”.
11
Menjadi murid Yesus adalah suatu proses menghadirkan pelayanan di tengah umat manusia, baik melalui : pelayanan diam, pelayanan bicara, pelayanan menyentuh, pelayanan mengeyangkan, pelayanan menghangatkan, dan pelayanan penyerahan diri.
12
KEPEMIMPINAN KRISTIANI DALAM BIDANG POLITIK
Kata “politik” berasal dari kata Yunani “polis” yang artinya negara kota atau negara kecil. Polis mempunyai 3 ciri : 1. Otonomi Kata “otonomi” berasal dari kat “auto” dan “nomos”. Auto berarti sendiri dan Nomos berarti hukum / peraturan. Otonomi berarti : mempunyai hukum atau mempunyai peraturan sendiri. 2. Autarkia Kata “autarkia” barasal dari kata “auto” dan “arkia”. Auto berarti sendiri dan arkia berarti kemampuan. Autarkia berarti : kemampuan sendiri / swasembada.
13
3. Kemerdekaan Kemerdekaan yang dimaksud ialah hak setiap rakyat untuk boleh mengungkapkan pikirannya. Yesus dalam konteks politik secara diplomatis mengajak umat-Nya untuk taat kepada penguasa politik (Mrk 12 : “Tentang memberi pajak kepada kaisar) Di sana Yesus berkata, “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi milik kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi milik Allah” (Mrk 12 : 17). Artinya, sebagai pengikut Kristus juga dituntut untuk taat kepada penguasa dunia atau penguasa politik. Di sana ditunjukkan bahwa manusia kristiani memiliki dwi dimensi, yaitu dimensi politik dan dimensi religius
14
Dalam konteks Gereja masa kini melalui dokumennya (Pacem in Terris dan Gaudium et Spes) berbicara tentang politik sebagai usaha menciptakan kesejahteraan umum terutama bagi mereka yang tidak mempunyai akses pada kekuasaan. Tugas politik adalah tugas yang bersifat duniawi. Oleh karena itu tugas politik berhadapan langsung dengan kaum awam (bukan tugas pastor, bruder, dan suster). Di dalam politik, kaum awam dipanggil untuk menguduskan dunia, artinya agar politik yang dijalankan di dalam suatu negara sungguh-sungguh bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh rakyat (kesejahteraan bersama).
15
Orang Katolik diajak untuk berperan secara aktif dalam kancah perpolitikan, tidak asal ikut-ikutan melainkan dengan memberi warna etis kepada dunia politik. Warna etis tersebut nampak dalam membangun mekanisme yang sungguh demokratis memperjuangkan keadilan, mengembangkan wawasan kebangsaan yang konsisten dan senantiasa mengupayakan kepentingan rakyat, bukan kepentingan diri sendiri. Dasar keterlibatan orang Katolik dalam masyarakat dan negara adalah Etika Politik. Etika politik harus menjadi standard dari semua keterlibatan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
16
Awam Katolik bergiat di bidang politik tidak dapat mengatasnamakan Gereja Katolik, melainkan atas nama pribadi atau prakarsa sendiri atau atas nama kelompok Katolik, karena Gereja Katolik bukan organisasi politik melainkan Tubuh Mistik Kristus di mana Kristus menjadi kepala dan kita adalah anggota-anggotanya. Orang Katolik yang aktif di bidang politik hendaknya mengenal dan menganalisis kondisi rakyat serta mencari terobosan atau alternatif agar rakyat sungguh berdaulat. Dkl. Seorang Katolik yang aktif di bidang politik harus menjadi saksi kebenaran dan kejujuran bagi bangsa dan negara.
17
KEPEMIMPINAN KRISTIANI DAN HUKUM
Dasar Hukum Kristiani : (Mat 22 : 37.39) “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu” “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Fungsi Hukum adalah untuk menjaga harkat manusia, artinya untuk menjamin martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan agung (citra Allah). Dkl. Hukum berfungsi untuk menjamin keteraturan sosial.
18
Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki kebebasan dan kebebasan itu harus digunakan secara bertanggung jawab. Di dalam kebebasan itu kita bebas memilih untuk menjalankan yang baik atau menjalankan yang buruk dan mempertanggungjawabkan pilihan itu kepada Allah dan sesama manusia. Kebebasan anak-anak Allah adalah suatu undangan untuk menjawab “ya” kepada hukum cinta kasih Allah yang memberikan martabat dan tanggung jawab yang luhur kepada kita.
19
Untuk menjalankan apa yang baik dan benar itu kita membutuhkan hukum.
Nilai-nilai Kerajaan Allah, seperti : perdamaian, kerukunan, keleluasaan batin, keadilan, keutuhan kehidupan dan cinta kasih juga merupakan hukum yang dapat lebih mempererat umat kristiani dengan umat agama lainnya. Semua orang, agama, aliran kepercayaan dan sebagainya bersatu di dalam nilai-nilai Kerajaan Allah tersebut. * * * *
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.