Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BIOAVAILABILITAS PROTEIN ke-4

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BIOAVAILABILITAS PROTEIN ke-4"— Transcript presentasi:

1 BIOAVAILABILITAS PROTEIN ke-4
DWIYATI PUJIMULYANI

2 Daftar Pustaka Burtis, G., J. Davis, and S. Martin, Applied Nutrition and Diet Therapy. Guthrie, H.A., Introductary Nutrition Pellett, P.L. and V.R. Young, Nutritional Evaluation of Protein Foods.

3 ARTI BIOAVAILABILITAS
Bioavailabilitas adalah tingkat sejauh mana suatu obat atau zat lain (misal: zat gizi) diserap dan beredar dalam tubuh. Bioavailabilitas adalah suatu istilah yang menyatakan jumlah/proporsi obat yang diabsorbsi dan kecepatan (rate) yang diabsorbsi itu terjadi. Bioavailabilitas atau ketersediaan hayati adalah Persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif setelah pemberian produk obat tersebut

4 BIOAVAILABILITAS (Brody, 1994) : the percentage of the nutrient in the food that is
absorbed and used for physiological purpose (such as PER for protein) BIOAVAILABILITAS : the extent to which nutrients added to food are absorbed and reach the plasma (Bauernfeind & Lachance, 1991)

5 Struktur asam amino : yang paling sederhana  GLISIN (gugus R berupa H)

6 PROTEIN : polimer asam amino melalui ikatan peptida
Dalam SINTESIS protein  2 mole-kul asam amino akan membentuk dipeptida + pelepasan 1 molekul H2O Sebaliknya, dalam HIDROLISIS protein  1 molekul dipeptida + 1 H2O akan menghasilkan 2 molekul asam amino

7 THE PEPTIDE BOND Peptide bond : how the amino acids are linked together to make a protein H H H2N-C-COOH + H2N-C-COOH R R’ H O H H2N-C-C-N-C-COOH + H2O R H R’

8 BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN
Nilainya tergantung dari komposisi asam amino penyusunnya  JENIS asam amino dan JUMLAH masing-masing jenis asam amino Bila komposisi tersebut = komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh  dikatakan : protein yang bersangkutan memiliki MUTU YANG BAIK

9 1. INCOMPLETE PROTEIN tidak mengandung AAE dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk sintesis protein tubuh. Misal : zein pada jagung (AA = asam amino, AAE = asam amino esensial)

10 2. COMPLETE PROTEIN mengandung semua AAE dalam proporsi yang mampu menunjang pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan bila digunakan sebagai sumber protein tunggal. Misal : glisinin (kedelai), glutenin (gandum), protein hewani kecuali gelatin

11 3. PARTIALLY COMPLETE PROTEIN
mengandung semua AAE tapi dalam jumlah yang relatif kecil sehingga bila digunakan sebagai sumber protein tunggal, protein tersebut hanya cukup untuk pemeliharaan jaringan Misal : gliadin (gandum)

12 Supaya kebutuhan protein tubuh terpenuhi  konsumsi makanan sumber protein sebaiknya berasal dari BERBAGAI SUMBER sehingga AAE-nya dapat saling melengkapi Ingat : AB3 (Aman – Bergizi – Beragam – Berimbang) + HALAL & TOYIBAN ?

13  LIMITING AMINO ACID asam amino dalam bahan makanan atau diet, yang terdapat dalam jumlah TERKECIL dibanding dengan jumlah yang diperlukan tubuh. Misal : lisin (sereal); metionin (legume) Nilai limiting amino acid yang lebih kecil menunjukkan  mutu protein yang bersangkutan lebih rendah

14 CONTOH (laki-laki dewasa 70 kg)
Asam amino AKG, mg/hari 56 g protein A 56 g protein B Threonine 560 700 600 Isoleucine 840 800 Lysine 900 Tryptophan 210 300 Leucine 1.120 950 Methionine  200 Valine 980  700 Phenilalanine 850 CONTOH (laki-laki dewasa 70 kg)

15 PROTEIN A : VALIN lebih kecil dibanding dengan jumlah yang diperlukan tubuh (700 mg vs 980 mg  700/980 = 0,71). VALIN = limiting amino acid protein A Pada PROTEIN B : METIONIN terdapat dalam jumlah sangat kecil dibanding dengan jumlah yang diperlukan tubuh (200 mg vs 700 mg  200/700 = 0,29) . METIONIN = limiting amino acid protein B Kesimpulan : mutu protein A lebih baik daripada protein B (karena 0,71 > 0,29)

16 INGAT : Complete protein akan menja-di partially complete protein apabila dikonsumsi dalam jumlah SEDIKIT dalam diet

17 TINDAKAN MENUJU COMPLETE PROTEIN
1. Mencampur 2 sumber protein dengan limiting AA yang berbeda tapi saling mengisi  KOMPLEMENTASI Misal : gandum : kadar Lys = rendah, tapi kadar Met = tinggi dicampur dengan kedelai : kadar Met = rendah, tapi kadar Lys = tinggi

18 2. Menambahkan limiting AA ke dalam sumber protein  FORTI-FIKASI
Misal : menambah Lys pada makanan formula untuk bayi dan anak balita 3. Menambah incomplete protein dengan protein hewani  disebut SUPLEMENTASI

19 Asupan energi dari karbohidrat mau-pun lemak : kurang/tidak mencukupi
 Fungsi utama protein : BUKAN SEBA-GAI SUMBER ENERGI  BEBERAPA KONDISI YANG MENDO-RONG DIGUNAKANNYA PROTEIN SEBAGAI SUMBER ENERGI : Asupan energi dari karbohidrat mau-pun lemak : kurang/tidak mencukupi Asupan protein melebihi kebutuhan tubuh Beberapa asam amino esensial tidak tersedia bagi sintesa protein tubuh


Download ppt "BIOAVAILABILITAS PROTEIN ke-4"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google