Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penulisan Abstrak/Sari

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penulisan Abstrak/Sari"— Transcript presentasi:

1 Penulisan Abstrak/Sari

2 Abstrak Abstrak merupakan ringkasan suatu paper yang mengandung semua informasi yang diperlukan pembaca untuk menyimpulkan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan, bagaimana metode/pelaksanaan penelitian yang dilakukan, apa hasil-hasil yang diperoleh dan apa signifikansi/nilai manfaat serta kesimpulan dari penelitian tersebut. Abstrak yang baik harus mencakup tentang permasalahan, objek penelitian, tujuan dan lingkup penelitian, pemecahan masalah, metode penelitian, hasil utama, serta kesimpulan yang dicapai.

3 Cara penulisan Absrak Kata Kunci
Tersusun tidak lebih dari 200 – 250 kata. Namun ada pula yang membatasi abstraknya tidak boleh lebih dari 300 kata. Karena itu untuk penulisan abstrak cermati ketentuan yang diminta redaksi. Untuk jenis paper hasil penelitian: Penulisan abtraknya tanpa tabel, tanpa rumus, tanpa gambar, dan tanpa acuan pustaka. Jadi tidak boleh mengutip pendapat orang lain, harus menggunakan data-data dan hasil penelitian serta argumen yang didapat dari penelitian sendiri. Untuk jenis paper hasil review : Penulisan abstraknya boleh mengutip hasil penelitian orang lain dari acuan pustaka/ sumber yang diacu. Kata Kunci Di bawah abstrak ditulis kata kunci, paling sedikit terdiri dari tiga kata yang relevan dan paling mewakili isi karya tulis. Demikian juga di bawah abstract ditulis paling sedikit tiga key words yang sesuai dengan kata kunci pada abstrak (bhs. Indonesia). Kata kunci, tidak selalu terdiri 3 kata, ada juga yang menentukan kata kunci ditulis dalam 4-6 kata (tergantung redaksi, jadi perhatikan ketentuan yang diminta).

4 Contoh: Dalam penelitian ini dilakukan telaah dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. yang memuat beragam ruang hidup yang diidealkan semacam tata nilai adilihung di lingkungan agamis, islami dan berbudaya santri. Dalam kumpulan cerpen tersebut disuguhkan beragam devices of making it strange sebagai sarana untuk dimanfaatkan dalam tujuan tertentu, misalnya teks sastra sebagai cultural resistance/ perlawanan budaya. Timbul sebagai wujud penyimpangan atas berbagai hal yang tidak sesuai/ dipertentangan dengan nilai-nilai budaya atau perlakuan kebiasaan sebagai cerminan tingkah laku manusia pada umumnya. Masalah yang diteliti adalah 1) dalam hal apa saja budaya yang menyimpang dari realitas budaya pesantren dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk., 2) seberapa jauh penyimpangan itu berfungsi bagi cerpen dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dalam hal apa saja budaya yang menyimpang dari realitas budaya pesantren dan seberapa jauh penyimpangan itu bermakna bagi cerpen dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis dengan menggunakan kajian hermeneutika. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa unsur struktur cerpen, tata nilai budaya santri, serta penyimpangan budaya dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. Dalam penelitian ini jenis datanya berupa kata, frasa dan kalimat dari cerpen yang diduga memuat penyimpangan budaya santri sebagai cultural resistance/ perlawanan budaya melalui teks sastra. Sumber data berupa wacana cerpen dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap lima cerpen dalam kumpulan cerpen Bukan Perempuan karya Syarif Hidayatullah dkk. telah diuraikan mengenai budaya yang menyimpang dari realitas budaya pesantren dan seberapa jauh penyimpangan itu bermakna bagi cerpen pada kumpulan cerpen Bukan Perempuan yang lebih menitik beratkan pada cultural resistance/ perlawanan budaya melalui teks sastra. Dalam cerpen “Bukan Perempuan” karya Syarif Hidayatullah, “Butir Kehidupan” karya Yan Ari Nugroho, “Benggel” karya Royyan Julian dan “Winda dan Penyesalan” karya Angga Aryo Wiwaha, budaya yang menyimpang dari realitas budaya pesantren yang terdapat dalam beberapa cerpen tersebut yaitu penyimpangan terhadap ideologi, pelanggaran norma-norma dalam lingkungan pesantren/ masyarakat. Penelitian ini baru sampai pada tahap mengidentifikasi perlawanan budaya melalui teks sastra dalam hal menemukan budaya yang menyimpang dari realitas budaya pesantren dan seberapa jauh penyimpangan itu berfungsi bagi cerpen. Oleh karena itu diharapkan penelitian berikutnya lebih luas dan mendalam.


Download ppt "Penulisan Abstrak/Sari"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google