Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Implikasi keperawatan transkultural
Jerry Widyanata
2
Latar belakang Pluralisme, perbedaan budaya dalam era globalisasi menjadi prioritas dalam profesi keperawatan Di era globalisasi, perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus peka terhadap budaya pasien, tim kesehatan, organisasi atau institusi tempat kerja. Perbedaan etnik, ras, agama, jenis kelamin, sosial ekonomi, cara berkomunikasi, bahasa, penampilan fisik, kelompok minor atau marginal menjadi issue dalam keperawatan transkultural.
3
Konsep keperawatan transkultural
Asuhan keperawatan yang peka terhadap budaya Tindakan atau keputusan yang memfasilitasi, mendukung,membantu yang mana sesuai dengan nilai budaya, keyakinan, jalan hidup dari individu, kelompok,institusi agar supaya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, menguntungkan dan bermakna.
4
Pengertian keperawatan transkultural
Cabang atau bagian dari ilmu keperawatan yang memfokuskan pada studi perbandingan dan analisis budaya dengan menghormati tindakan keperawatan dan tindakan “caring” pada rentang sehat –sakit, budaya, nilai dengan tujuan memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermakna kepada orang berdasarkan konteks sehat –sakit dan budaya.
5
Agama, spiritual dan budaya dalam keperawatan transkultural
6
Budaya Budaya dapat mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap konsep sehat sakit serta bagaimana/ kapan/ mengapa individu mencari pengobatan terhadap masalah kesehatan yang dialaminya.
7
Latar belakang Perawat sering memiliki latar belakang etnik, budaya dan agama yang berbeda dengan klien. Pandangan dan interpretasi mengenai penyakit dan kesehatan dapat didasarkan pada keyakinan sosial- budaya dan agama klien. Perlu menggunakan pendekatan terapi modern atau tradisional atau kedua duanya dalam untuk mencegah dan mengobati penyakit.
8
Latar belakang Banyak klien dari kelompok minoritas gejala dan tanda dari penyakit di interpretasikan sebagai aspek spiritual, budaya. Sehingga memilih tokoh agama/spiritual atau tokoh adat yang bisa menyembuhkan. Apabila tokoh spiritual tersebut tidak mampu menyembuhkan maka baru dibawa ke tenaga kesehatan.
9
Apakah sama pandangan konsep sehat sakit dan penanganannya dengan anda?
10
KONSEP SEHAT SAKIT Sehat merupakn kondisi yang sempurna baik fisik maupun psikis & berkemampuan untuk melakukn kegiatan produktif (UU Kes RI No. 23 Tahun 1992) Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual
11
Memandang kesehatan dalam konteks lingkungan internal dan eksternal
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). Merefleksikan individu sbg lebih pd “total person” dari pada hanya kumpulan jumlah dr bagian organ/bagian tubuh Memandang kesehatan dalam konteks lingkungan internal dan eksternal Kesehatan merupakan kehidupan yang produktif dan kreatif
12
KESEHATAN SOSIAL Sehat secara sosial dinyatakan sebagai kondisi pada seseorng yang memungkinkan pihak bersangkutan menunaikan tugas perikehidupannya di tengah-tengah masyarakt, tanpa merasa cemas dalam memelihara & memajukan dirinya sendiri maupun keluarganya sehari-hari
13
KONSEP SEHAT DI MASYARAKAT
Merasa sehat bila tidak ada gangguan fisik Merasa sehat walaupun ada ganggun fisik, tetapi masih mampu beraktivitas Merasa sehat walaupun ada ganggun psikis, tetapi masih mampu beraktivitas Merasa sehat melakukan aktivitas dengan anggota fisik yang tidak lengkap
14
Subyektivitas Masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi,budaya dan sosial
15
KONSEP SAKIT Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit. Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan
16
KONSEP SAKIT DI MASYARAKAT
Sakit, bila tidak mampu melaksanakan aktivitas sehri-hari Sakit, bila fisik terasa tidak nyaman & benar-benar sakit Sakit, bila psikis merasa ada gangguan Sakit, bila terdapt ketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingg tidak mampu mengendalikan aktivitas
17
PERAN SAKIT (Parsons, 1951) Orang sakit dibebaskan dari peranan sosial normal Orang sakit tidak bertanggung jawab terhadap kondisi sakitnya Orang sakit ingin melepaskan diri dari sakitnya, ingin segera sembuh Orang sakit seharusnya mencari pertolongan petugas kesehatan & dokter
18
Penilaian Individu Mengenai Kondisi Sakit
Batasan sakit menurut orang lain (keluarga, tetangga) penting bagi individu yang menolak kenyataan sakit Batasan sakit menurut dirinya sendiri menentukan pencarin pengobatan
19
Tiga area yang perlu diperhatikan untuk mengeksplorasi tentang budaya, spiritual keagamaan:
20
Kompetensi budaya bagi perawat
Pemahaman budaya diri sendiri adalah penting sebelum memahami budaya orang lain. “ Therapeutic cultural self” adalah menggunakan dan mengetahui budaya sendiri untuk mengerti dan merawat klien yang memiliki budaya yang berbeda. Proses untuk pemahaman budaya melalui : pengetahuan, pengkajian dan tindakan atau sesuatu yang dianut dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari –hari.
21
Kompetensi budaya Kompetensi budaya : mampu mendemonstrasikan pengetahuan, memahami perbedaan budaya klien, menerima, menghormati perbedaan budaya dan mengadopsi perawatan agar sesuai dengan budaya klien. Kompetensi budaya melalui tahapan : Kesadarab budaya, pengetahuan tentang budaya dan sensitivitas akan budaya.
22
Cara menggunakan pengetahuan budaya untuk membantu orang lain
Sadar akan budaya yang dimiliki oleh diri sendiri. Terbuka, sehingga klien akan “sharing” informasi tentang kesehatan dan kebutuhan terhadap asuhan keperawatan. Jujur dengan diri sendiri., sehingga perawat mengerti cara memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Nyata, dengan memahami bahwa budaya yang dimiliki orang lain adalah berbeda tetapi sama validnya.
23
Cultural competence continuum
Des truc tive ness Cultural- Incapa city Cultural- Inattention Cultural Precompe- tence Basic Cultural Comptence Advanced Cultural Compe tence
24
Cultural destructiveness
Menggunakan dan memegang sikap, perilaku yang destruktif secara aktif Mencari untuk merusak budaya lain Melihat budaya lain sebagai hal yang kurang baik ( inferior) Contoh Cultural destructiveness : Penolakan layanan kesehatan yang didasarkan tidak mampu bayar. Berpartisipasi dalam eksploitasi dan membuat layanan yang tidak mampu didapat. Menolak untuk peka terhadap budaya yang berbeda
25
Cultural incapacity Memegang sikap paternalistik
Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja dengan orang yang berbeda dari budaya yang dominan Mempercayai bahwa budaya yang dominan adalah superior Memepertahankan stereotype tentang kelompok lain. Contoh : Mengasumsikan bahwa orang mencuri didasarkan pada stereotipe budaya Menolak untuk mempertimbangkan cara baru dalam keperawatan yang didasarkan pada budaya.
26
Cultural inattention Mempercayai budaya, warna kulit tidak mempunyai makna. Mempercayai setiap orang menerima askep dgn cara yang sama Mengabaikan kekuatan dari budaya yang berbeda Contoh : Memberikan makanan yang tidak memahami perbedaan budaya Memiliki sikap negatif bila tidak bertindak seperti yang perawat harapkan.
27
Cultural Precompetence
Memahami kelemahan pada diri dalam memberi asuhan keperawatan pada kelompok budaya yg berbeda. Kurang informasi tentang apa yang mungkin dan bagaiman untuk memproses agar menjadi lebih baik. Contoh : Tidak mencari informasi sehubungan dengan produk yang digunakan Memahami makanan kesukaan tetapi memberikan makanan sesuai RS Memahami keterbatasan budaya dan mendorong training
28
Basic Cultural Competence
Menerima dan menghormati perbedaan Memperhatikan terhadap dinamika perbedaan Membedakan layanan yang didasarkan pada identitas budayanya. Contoh : Mengobservasi interaksi keluarga yang didasarkan pada pengetahuan tentang kelompok budaya Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang bagaimana keluarga mengidentifikasi dengan budaya.
29
Advanced Cultural Competence
Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya klien Memegang budaya dalam ideal diri Dapat mengidentifikasi diskriminasi didasarkan pada budaya Berusaha aktif dalam advocacy dan pendidikan Contoh : Belajar bahasa klien Melakukan wawancara yang sesuai dengan budaya klien dan keluarga Melakukan asuhan keperawatan yang peka thdp budaya dan memberikan pendidikan pada orang lain.
32
Cultural care Nilai, keyakinan dan ekspresi yang terpola yang diketahui secara kognitif , dimana hal tersebut membantu, mendukung dan memungkinkan individu atau kelompok lain untuk mempertahankan kesejahteraan, meningkatkan kondisi individu atau jalan hidup atau dalam menghadapi kematian dan ketidakmampuan.
33
Lanjutan… Pandangan dunia ( world view) adalah cara individu melihat dunia dan membentuk gambaran atau pendirian tentang dunia dan kehidupannya. Struktur sosial ( social structure) merupakan sifat yang dinamik dari faktor organisasi dan struktur terhadap budaya tertentu dan bagaimana fungsi faktor- faktor tersebut memberikan makna. Hal ini termasuk : faktor agama, afiliasi, politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan budaya.
34
Lanjutan….. Konteks lingkungan ( environmental context) adalah keseluruhan kejadian, situasi, pengalaman tertentu yang memberikan makna untuk ekspresi manusia termasuk interaksi sosial, diemensi fisik, ekologi, emosi dan budaya. Folk health or well being system adalah perawatan kesehatan atau praktek pengobatan tradisional yang mempunyai makna khusus dan berguna untuk menyembuhkan atau membantu orang yang secara umum di tawarkan di masyarakat dengan praktisi lokal setempat.
35
Lanjutan….. Kesehatan (Health ) adalah keadaan sejahtera yang didefinisikan, dinilai,di praktekkan dengan budaya yang merefleksikan kemampuan kelompok untuk melakukan aktivitasnya dan perannya sehari – hari dengan cara yang memuaskan secara budaya. Sistem kesehatan profesional ( Professional health system) adalah pelayanan pengobatan dan perawatan melalui institusi pendidikan formal.
36
Lanjutan…. Perawatan adalah tindakan secara langsung yang membantu, mendukung dan memfasilitasi kelompok atau individu dengan kebutuhannya untuk meningkatkan kondisi individu dan jalan hidupnya. Cultural care preservation merupakan usaha mempertahankan yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk mempertahankan kesehatan, menyembuhkan penyakitnya dan dalammenghadapi kematian.
37
Lanjutan…… Cultural care accomodation adalah merupakan usaha negosiasi yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budayanya tertentu untuk beradaptasi dan negosiasi terhadap status kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan serta, dalam menghadapi kematian.
38
Lanjutan…… Cultural care repatterning adalah merupakan usaha membentuk kembali serta mempertahankannya yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk merubah jalan hidup yang baru atau pola yang berbeda yang bermakna dan memuaskan secara budaya atau yang mendukung pola hidup yang sehat dan menguntungkan.
39
TUGAS Silahkan identifikasi kasus perbedaan budaya yang anda ketahui
Aplikasikan model sunrise atau teori leininger dalam kasus yang telah anda identifikasi. Selamat BEKERJA!!!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.