Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :"— Transcript presentasi:

1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Epidemi Penyakit Tumbuhan (Unsur Epidemi Penyakit)

2 Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
1. Tanaman inang 2. Lingkungan 3. Aktivitas manusia 4. Patogen

3

4 Tanaman Inang Beberapa faktor internal dan eksternal tanaman inang tertentu memainkan peranan penting dalam perkembangan epidemi yang menyangkut inang tersebut. 1. Tingkat Ketahanan Genetik atau Kerentanan Inang 2. Derajat Keseragaman Genetik Tanaman Inang 3. Tipe Tanaman Budidaya 4. Umur Tanaman Inang

5 1. Tingkat Ketahanan Genetik atau Kerentanan Inang
Tanaman inang yang mempunyai ketahanan vertikal tidak memungkinkan patogen menjadi berkembang pada tanaman tersebut, kecuali jika patogen mempunyai ras baru yang virulen. Tanaman inang yang mempunyai ketahanan horizontal mungkin akan terinfeksi, namun laju penyakit dan epideminya akan berkembang tergantung pada tingkat ketahanan dan kondisi lingkungannya. Tanaman inang yang rentan yang tidak mempunyai gen ketahanan, tanaman menjadi penyedia substrat yang ideal untuk terjadi dan berkembangnya infeksi. Untuk itu, adanya patogen yang virulen dan lingkungan yang mendukung, tanaman inang rentan sangat baik untuk perkembangan epidemi penyakit.

6 2. Derajat Keseragaman Genetik Tanaman Inang
Bila tanaman inang seragam secara genetik, terutama bila gen tersebut berkaitan dengan ketahanannya terhadap penyakit, ditanam di areal yang luas, sangat mungkin terjadi bahwa ras patogen baru akan nampak yang dapat menyerang genom tanaman tersebut dan menimbulkan epidemi. Contoh, hawar Helminthosporium maydis pada oat Victoria dan pada ‘southern corn leaf blight’ pada jagung yang mempunyai sitoplasma jantan-steril Texas (Tms). Laju tertinggi perkembangan epidemi umumnya terjadi pada tanaman budidaya yang diperbanyak secara vegetatif, kemudiaan pada tanaman yang menyerbuk sendiri, dan yang menyerbuk silang.

7 3. Tipe Tanaman Budidaya Pada tanaman semusim epidemi umumnya berkembang lebih cepat dibandingkan tanaman tahunan.

8 4. Umur Tanaman Inang Tanaman akan berubah kerentanannya terhadap penyakit sejalan dengan umur tanaman tersebut. Penyakit yang disebabkan oleh Botrytis, Penicillium, Monilia dan Glomerella, bagian tanaman menjadi tahan selama pertumbuhan dan pada saat periode awal dewasa tetapi menjadi rentan setelah mendekati masak. Hawar daun pada kentang (Phytophthora infestans), stadia kerentanan saat muda selama periode pertumbuhan kemudian diikuti oleh periode yang relatif tahan pada awal stadia dewasa dan menjadi rentan setelah periode kemasakan.

9

10 Patogen 1. Tingkat Virulensi
Patogen yang virulen dapat menginfeksi secara cepat pada inang dan menyebabkan produksi inokulum lebih cepat dalam jumlah yang lebih besar, dan menyebabkan penyakit lebih cepat dibandingkan dengan patogen yang tingkat virulensinya lebih rendah

11 2. Jumlah Inokulum Dekat Inang
Propagul patogen yang lebih banyak (bakteri, spora jamur dan sklerotia, telur nematoda, tanaman yang terinfeksi virus, dan seterusnya) dalam tanaman inang atau di lahan yang berdekatan, akan menyebabkan lebih banyak inokulum yang akan sampai pada inang pada saat yang lebih awal, sehingga dengan cara demikian peluang peningkatan epidemi menjadi lebih besar.

12 3. Tipe Reproduksi Patogen
Semua jenis patogen akan menghasilkan keturunan dalam satu daur reproduksi (waktu generasi), tetapi beberapa diantaranya dapat menghasilkan keturunan yang jauh lebih banyak dibandingkan jenis patogen lain.

13 4. Ekologi Patogen Patogen-patogen tertentu membentuk inokulum di dalam jaringan dan yang lain membentuk inokulum pada permukaan tubuh tanaman.

14 5. Cara Penyebaran patogen
Cara penyebaran patogen menentukan cepat-lambat terjadinya epidemi. Seperti : seedborne pathogens, soilborne pathogens, airborne pathogens, dsb

15 Mushroom reproduction video

16 Lingkungan 1. Kelembaban
Kelembaban yang berlebihan, berlangsung lama atau terjadi berulangkali, merupakan faktor yang sangat membantu perkembangan epidemi penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh soilborne pathogens seperti Fusarium dan Streptomyces lebih merusak di daerah kering dibanding di daerah lembab Epidemi yang disebabkan virus dan molicutes dipengarungi secara tidak langsung oleh kelembaban. Kelembaban yang sangat tinggi akan meningkatkan aktivitas beberapa vektor, seperti kutu daun, wereng dan serangga vektor lain.

17 2. Suhu Epidemi penyakit tanaman lebih berkembang karena pengaruh suhu yang lebih rendah atau lebih tinggi dibanding dengan kisaran suhu optimum bagi tanaman inang. Kisaran suhu tertentu dapat menurunkan tingkat ketahanan horizontal dan pada tingkat tertentu dapat menurunkan bahkan mematahkan ketahanan vertikal yang dibentuk oleh gen mayor.

18 3) Monitoring Unsur Lingkungan Banyak kesulitan yang kita jumpai untuk memonitoring faktor-faktor lingkungan selama berlangsungnya epidemi penyakit. Hal tersebut terjadi karena proses monitoring harus kita lakukan secara terus menerus terhadap beberapa faktor yang berbeda pada tempat-tempat yang berbeda. Misalnya dengan cara mengukur besaran suhu, kelembaban relatif, kebasahan daun, hujan, angin, dan kabut.

19 Manusia Banyak aktivitas manusia yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap epidemi penyakit tanaman. Pengaruhnya dapat meningkatkan maupun menekan frekuensi dan laju epidemi.

20 1. Pemilihan dan persiapan lahan Lahan yang terletak rendah dengan aerasi dan drainase jelek akan lebih memberi kesempatan timbul epidemi dan epideminya berkembang.

21 2. Pemilihan bahan perbanyakan
Penggunaan benih atau bahan perbanyakan lain yang membawa berbagai macam patogen akan dapat meningkatkan inokulum awal pada tanaman dan memberi peluang yang lebih besar untuk terjadinya epidemi, dengan begitu penggunaan bahan perbanyakan yang bebas patogen akan sangat mengurangi peluang terjadinya epidemi.

22 3. Cara bercocok tanam Penanaman satu varietas tanaman secara monokultur dalam areal yang luas dan terus menerus atau dari musim kemusim berikutnya dengan tingkat pemupukan nitrogen tinggi, pengolahan tanpa pengerjaan tanah, irigasi dari atas, kerusakan akibat aplikasi pestisida dan sanitasi yang jelek, semuanya akan dapat meningkatkan peluang terjadinya epidemi yang berat.

23 4. Tindakan pengendalian penyakit Tindakan pengendalian, misalnya : penggunaan bahan kimia, sanitasi, rotasi,, dll dapat menurunkan bahkan menghilangkan terjadinya epidemi penyakit tertentu. Namun perlu diperhatikan bahwa tindakan pengendalian, terutama penggunaan bahan kimia dan penanaman varietas tahan dapat mendorong terjadinya seleksi strain-strain virulen yang tahan terhadap bahan kimia atau mampu menyerang varietas tahan, sehingga akhirnya terjadi epidemi.

24 5. Introduksi patogen baru
Mobilitas manusia dari satu daerah ke daerah lain sampai pada tingkatan antar negara sangatlah tinggi. Disamping mobilitas manusia yang tinggi juga alat transportasi yang digunakan sudah tersedia dengan fasilitas kenyamanan lingkungan.

25 Terima Kasih


Download ppt "Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google