Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Menulis Berita Radio Pesan radio hanya bisa ditangkap oleh telinga khalayak. Unsur pesan: kata-kata, suara (suara ribut, angin, dsb), dan sound effect. Kata-kata untuk memberikan pemahaman, suara untuk meyakinkan, dan sound effect untuk membangkitkan emosi. Pesan radio disampaikan dalam waktu yang sangat terbatas (dibatasi detik dan menit) untuk didengar oleh khalayak dalam waktu yang juga terbatas. Alur berita: Penulis Berita (Reporter/ Redaktur) - Pembaca Berita - Media Radio (Pemancar/radio) - Khalayak
2
Yang perlu diperhatikan oleh penulis:
karakteristik pembaca berita karakteristik radio karakteristik khalayak Karakteristik pembaca berita: kemampuan panca indera (terutama penglihatan) kemampuan intelektual (pemahaman terhadap persoalan yang diberitakan kemampuan baca (kejelasan dan kecepatan membaca) Teknis penulisan agar tidak salah baca: Menggunakan hurup dengan ukuran lebih besar/bila perlu menggunakan hurup kapital (ada juga yang hanya untuk nama orang dan nama negara menggunakan huruf kapital) Penggunaan tanda baca harus yang gampang dikenali oleh pembaca berita, misalnya untuk koma menggunakan tanda / dan titik menggunakan tanda //
3
Menghindari penggunaan singkatan, terutama singkatan yang belum akrab di telinga pendengar. Misalnya: Gusti Pangeran Haryo, Bendoro Raden Ajeng, Doktor, Sarjana Hukum Boleh menulis singkatan, kalau singkatan itu sudah umum digunakan, misalnya DPR, MPR, BPK. Tapi agar tidak salah baca, terkadang penulisannya harus dieja sesuai bacaannya: B-R-A, D-P-M, M-R-P. Penulisan kata atau nama agar sesuai dengan cara baca, terutama untuk kata atau nama dalam bahasa asing, misalnya: Raja Huan Karlos, Gorbacov, Penulisan mata uang harus sesuai bacaanya, misalnya 50 dollar AS (bukan $ US 50), 300 juta Yen. Penulisan angka juga sesuai dengan bacaan, misalnya 320 miliar 300 juta rupiah (bukan Rp ).
4
Menulis Berita Radio = Menulis untuk telinga
Lima prinsip yang harus diperhatikan dalam penulsian berita radio: Berita radio itu hanya diucapkan (It’s spoken). Kita menulis bukan hanya sekedar untuk dibaca, tapi diucapkan. Berita radio itu segera (It’s immediate). Kita menulis tentang fakta yang terjadi sekarang. Berita radio disampaikan dari seorang ke seorang lainnya (It’s person to person) Berita radio itu hanya didengar sekali (It’s heard only once) Berita radio itu hanya suara (It’s sound only)
5
Cara penulisan: Gunakan kata yang kita tahu arti dan cara mengucapkannya. Gunakan kata-kata yang biasa kita ucapkan sehari-hari. Jangan ragu kalau harus menulis lagi kata yang sama dengan yang telah kita tulis terdahulu. Tulis menggunakan kalimat yang menggambarkan peristiwa itu terjadi sekarang. Misalnya, Perdana Menteri Malaysia mengatakan, Indonesia dan Malaysia tidak pantas bermusuhan. Meski khalayak itu terdiri dari banyak orang, tapi pesan diterima khalayak secara sendiri-sendiri (dengan telinganya sendiri). Maka penulisan berita radio agar tidak terlalu formal.
6
Karena radio hanya didengar sekali, maka kejelasan harus menjadi prioritas. Gunakan kalimat singkat dan sederhana, sehingga khalayak tidak perlu berfikir dua kali untuk memahaminya. Juga untuk hal-hal yang dianggap penting harus diulang diakhir berita. Karena radio itu hanya menyampaikan suara, maka harus menggunakan kata/kalimat yang tidak ambigu. Kalau ada konsep yang abstrak harus dijelaskan agar gampang dimengerti. Menulis untuk radio bukan menulis langsung pada pembaca, jadi yang penting pesan itu benar dan mudah dipahami di telinga pendengar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.