Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FUNGSI PELAKSANAAN Arif Kurniawan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FUNGSI PELAKSANAAN Arif Kurniawan."— Transcript presentasi:

1 FUNGSI PELAKSANAAN Arif Kurniawan

2 PERILAKU-ORGANISASI / AN / FISIP / herwanparwiyanto
MOTIVASI

3 PERILAKU-ORGANISASI / AN / FISIP / herwanparwiyanto
MOTIVASI Pengertian Motivasi Definisi Motivasi Dimensi Motivasi Teori Motivasi

4 Pengertian Motivasi Salah satu tantangan yg dihadapi oleh Pimpinan/Leader dalam Organisasi adalah bgm Leader dpt menggerakkan para bawahan agar mau dan bersedia mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan Organisasi.

5 MOTIVASI = Movere Secara taksonomi Motivasi berasal dari kata latin Movere (bergerak) Untuk itu Leader HARUS selalu dpt memelihara semangat, kesadaran, dan kesungguhan dari bawahannya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal. Dengan kata lain, salah satu tantangan BERAT bagi Organisasi adalah Bagaimana motivasi dpt tumbuh dan terbina dengan baik ??

6 Beberapa Definisi Motivasi
Motivasi adalah proses pengembangan dan pengarahan perilaku atau kelompok itu menghasilkan keluaran (output) yang diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan yg ingin dicapai organisasi (Ensiklopedi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis, 1993 : )

7 Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau & rela untuk mengerahkan kemampuan, dlm bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga & waktunya untuk menyelanggarakan berbagai kegiatan yg menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dlm rangka pencapaian tujuan & berbagai sasaran organisasi yg telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1986 : 132)

8 …. Motivation has to do with a set of independent / dependent variable relationship that explain the direction, and persistence of individual’s behavior, holding constant the effects of attitude, skill, and understanding of the task, and the constraints operating in the environment (Campbell & Pritchard dalam Steers and Porter, 1991 : 5)

9 … motivation primarily concerned with : 1) what energizes human behavior, 2) what direct or channels such behavior, and 3) how this behavior is maintained or sustained (Steers and Porter, 1991 : 6)

10 Dimensi motivasi Motivasi mengandung 3 komponen penting yang saling berkaitan erat, yaitu : a. kebutuhan; b. dorongan; c. tujuan

11 kebutuhan Kebutuhan timbul dalam diri individu apabila si-individu merasa adanya kekurangan dalam dirinya ( ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dengan apa yang menurut persepsi si-individu harus dimiliki ).

12 dorongan Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, dalam diri si-individu akan timbul DORONGAN berupa usaha pemenuhan kebutuhan secara terarah. Maka, DORONGAN biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang/individu, dan inilah INTI dari MOTIVASI

13 tujuan Komponen ketiga dari motivasi adalah TUJUAN. Pencapaian TUJUAN berarti mengembangkan keseimbangan dalam diri seseorang/si-individu.

14 Pendekatan Motif dalam motivasi
Pemahaman terhadap MOTIVASI individu berkaitan pula dengan pemahaman tentang MOTIF, yaitu kebutuhan, keinginan, tekanan, dorongan, dan desakan hati yg membangkitkan & mempertahankan gairah hidup individu untuk mengerjakan sesuatu.

15 WOODWORTH pertama kali mengembangkan pendekatan MOTIF dalam motivasi sebagai the reservoir of energy that impels an organism to behave in certain way. HULL kemudian menyatakan bahwa MOTIF sebagai an energizing influence with determined the intencity of behavior, and with teoritically increased along with the level of deprivation (dalam Steer & Porter, 1991 : 11)

16 BAGAIMANA MEMOTIVASI DIRI ?

17 MOTIVASI Suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai & organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus 6ercapai tujuan organisasi. (Edwin B Flippo). Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiasi & pengarahan tingkah laku & pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku (Morle J. Moskowits). Keinginan yg terdapat pada diri seseorang individu yg merangsangnya utk melakukan tindakan 2. (GR. Terry).

18 PROSES TIMBULNYA MOTIVASI SESEORANG
Kebutuhan yg belum terpenuhi Mencari & memilih cara-2 memuaskan kebutuhan Perilaku yg diarahkan pd tujuan Evaluasi prestasi Imbalan atau Hukuman Kepuasan Menilai kembali kebutuhan yg belum terpenuhi

19 ALASAN ORANG MAU BEKERJA :
The Desire to Live The Desire for Position The Desire for Power The Desire Recognation (Piterson & Plowman) KEBUTUHAN YG DIPUASKAN DG BEKERJA : Kebutuhan Fisik & Keamanan Kebutuhan sosial Kebutuhan egoistik

20 TUJUAN MOTIVASI Meningkatkan moral & kepuasan kerja karyawan Meningkatkan produktivitas kerja Mempertahankan kstabilan karyawan perusahaan Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan Mengefektifkan pengadaan karyawan Menciptakan suasana & hubungan kerja yg baik Meningkatkan loyalitas, kreativitas & partisipasi karyawan. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan. Mempertinggi rasa tanggungjawab karyawan Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-2 & bahan baku.

21 AZAS MOTIVASI Azas Mengikutsertakan Azas Komunikasi Azas Pengakuan Azas Wewenang yg didelegasikan Perhatian timbal balik

22 Konsep model MOTIVASI Model Tradisional  Memberikan insentif Model Hubungan Manusia  Mempertinggi kebutuhan sosial karyawan. Model SDM  Menawarkan tanggungjawab yg bertambah. Metode MOTIVASI Motivasi Langsung (direct motivation) Motivasi tidak langsung (indiregt motivation).

23 Alat MOTIVASI Jenis MOTIVASI Material incentive Non material incentive
Motivasi positif (insentif positif) Motivasi negatif (insentif negatif).

24 PROSES MOTIVASI Tujuan Mengetahui kepentingan Komunikasi efektif Integrasi tujuan Fasilitas Team work

25 TUJUAN MOTIVASI Meningkatkan moral & kepuasan kerja karyawan Meningkatkan produktivitas kerja Mempertahankan kstabilan karyawan perusahaan Meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan Mengefektifkan pengadaan karyawan Menciptakan suasana & hubungan kerja yg baik Meningkatkan loyalitas, kreativitas & partisipasi karyawan. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

26 TEORI MOTIVASI Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori Motivasi Proses (Process Theory) Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) 1. TEORI KEPUASAN : FW. Taylor  Teori motivasi klasik A. Maslow  Maslow need hirarchy theory Frederic Herzberg  Herzberg’s two factor theory Dauglas Mc. Gregor  Teori X & Y Mc. Clelland  Mc Glelland learned needs thery Teori motivasi Claude S. George

27 1. TEORI MOTIVASI KLASIK Teori motivasi klasik / teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat utk dapat memenuhi kebutuhan fisik/ biologis nya, berbentuk uang / barang dari hasil pekerjaannya. Konsep dasar teori ini : orang akan bekerja giat, bilamana ia mendapat imbalan materi yg mempunyai kaitan dg tugas-2nya. Manajer menentukan bagai-mana tugas dikerjakan dg menggunakan sistem insentif utk memotivasi para pekerja (FW. Taylor)

28 2. Maslow’s Need Hierarchy Theory
Dasar Teori Hierarki Kebutuhan : Manusia merupakan mahluk sosial yg berke-inginan. Suatu kebutuhan yg telah dipuaskan tdk menjadi alat motivator bagi pelakunyam & hanya kebu-tuhan yg belum terpenuhi yg akan menjadi motivator. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki :

29 Physiological Needs Safety and Security Needs Affiliation or Acceptance Needs or Belongingness Esteem or Status Needs Self Actualization

30 3. Herzberg Two Factors Motivation Theory
Ada 2 faktor : a. Hygine factor / dissatisfiers  Faktor Pemeliharaan Kondisi ekstrintik pekerjaan : Jika kondisi ini tdk ada menyebabkan ketidakpuasan (dibutuhkan minimal utk menjaga ketidakpuasan). Misalnya : Gaji, Jamsostek, Kondisi kerja, Status, Kebijakan perush, Kualitas supervise. b. Satisfiers factor / Motivators  Pemuas Jika kondisi tsb ada berfungsi sbg motivator yg dpt menghasilkan prestasi kerj yg baik. Tetapi jika tdk ada tdk akan menyebabkan ketidakpuasan. Misalnya : Prestasi, Pengakuan, Pekerjaan itu sendiri, tang-gungjawab, Kemajuan, pertumbuhan & perkembgn pribadi.

31 4. TEORI X & TEORI Y. Mc. Gregor
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas & tegasa dapat dibedakan atas manusia penganut teori X (teori tradisional) & teori Y (teori demokratik) TEORI X : Rata-2 karyawan itu malas & tidak suka bekerja. Umumnya karyawan tdk berambisi memncapai prestasi yg optimal & selalu menghindarkan tgj nya dg cara mengkambinghitamkan orang lain. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah & di awasi dalam melaksanakan pekerjaanya. Karyawan lebih mementingkan diri sendiri & tdk memperdulikan tujuan organisasi.

32 TEORI Y : Rata-2 karyawan rajin & menganggap sesungguh nya bekerja, sama wajarnya dg bermain & istirahat. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggungjawab & berambisi untuk maju dg mencapai prestasi kerja yg optiomal. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi & mengembangkan dirinya untuk mencapai sasaran itu.

33 5. Mc. Clelland’s Achievment Motivation Theory
Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Energi ini bisa digunakan sangat tergantung pada kekuatan dorongan motivasi & situasi yg dihadapi karyawan. Kekuatan yg mendorong adalah : Kebutuhan dasar Harapan keberhasilan Nilai insentif yg melekat pada tujuan

34 Teori motivasi Mc. Clelland
Hal-hal yg memotivasi seseorang : Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement = n Ach) Kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation = n Af) Kebutuhan akan kekuatan (Need for Power = n Pow)

35 Teori motivasi 1 /Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs) Abraham Maslow 2 /Teori ERG Clayton Alderfer 3 /Teori kebutuhan untuk maju (need for achievement) McClelland 4 /Teori 2 faktor (two-factor model of motivation) Frederick Hezberg

36 TEORI MOTIVASI MASLOW, ALDERFER, McCLELLAND, HEZBERG
Physiological Existence - Hygiene Safety & Security Belongingness & Love Relatedness Need for Affiliation Self Esteem Growth Need for Achievement Motivators Self Actualization Need for Power

37 MASLOW’s Hierarchy of Need

38 Physiological needs / kebutuhan fisik
MASLOW mengembangkan teori hierarchy of needs, kebutuhan manusia dengan sendirinya membentuk semacam hierarki kebutuhan. Physiological needs / kebutuhan fisik Safety & security needs / kebutuhan akan rasa aman Belongingness & love / kebutuhnan sosial Self esteem & status / kebutuhan akan penghargaan & status Self actualization / aktualisasi diri

39 PERILAKU-ORGANISASI / AN / FISIP / herwanparwiyanto
Motivating ...

40 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
OLEH :

41 PENTINGNYA BERKOMUNIKASI DENGAN JELAS
“WE CANNOT NOT COMMUNICATE” (Bateson, 1972) Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi – menulis, membaca, berbicara, mendengar Komunikasi yang buruk merupakan sumber konflik antar personal Sebuah ide betapapun hebatnya tidak berguna hingga dapat disampaikan dan dipahami orang lain KESIMPULAN : Komunikasi meliputi transfer maupun pemahaman Makna

42 MISKOMUNIKASI “Kesalahan komunikasi dapat menimbulkan akibat yang fatal”

43 FUNGSI, PROSES DAN ARAH KOMUNIKASI
Kontrol Motivasi Ekspresi Emosi Informasi Sumber : Richard D. Irwin 1976

44 PROSES KOMUNIKASI Sumber : D.K. Berlo, Process of Communication, 1960

45 ARAH KOMUNIKASI Sumber : R.L. Simpson. 1959
Ke Bawah Ke Atas Lateral (horizontal) Contoh : Instruksi, Arahan kerja,Informasi kebijakan dan prosedur kerja Contoh : Feedback, Kuesioner Contoh : Antar Individu yang setara. Sumber : R.L. Simpson. 1959

46 KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL
Lisan Tertulis Non Verbal Sarana Utama Komunikasi Contoh : Pidato, diskusi, desas-desus informal Komunikasi dalam bentuk tulisan/simbol Contoh : Memo, Fax, , buletin. Pelengkap Komunikasi Meliputi gerakan tubuh, intonasi, mimik, jarak fisik Sumber : Robbins. 2007

47 KOMUNIKASI ORGANISASI
Formal Jaringan Rantai Jaringan Roda Seluruh Saluran Informal (grapevine) Berbantuan Komputer Instant Messaging Video Conference Intranet / Ekstranet Knowledge Management Sumber : Robbins, 2007

48 PEMILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
Laporan formal, buletin Pidato yg direkam sebelumnya Kelompok kerja Pidato langsung Konferensi video Kekayaan saluran rendah Kekayaan saluran tinggi Memo, surat Voice mail Percakapan Telepon Percakapan tatap muka Sumber : Robbins, 2007 hal 26

49 HAMBATAN BAGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Hambatan Komunikasi Penyaringan / Filtering Persepsi Selektif Kelebihan Informasi Emosi Bahasa Kesulitan Komunikasi Sumber : Robbins, 2007

50 PENTINGNYA INFORMASI MANAJER TIDAK AKAN MAMPU MELAKSANANKAN FUNGSI PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PEMIMPINAN DAN PENGAWASAN TANPA DUKUNGAN DAN AKSES INFORMASI. INFORMASI MENJADI SUMBER PENGETAHUAN DAN INTELEGENSI BAGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

51 DATA DAN INFORMASI INFORMASI TIDAK SAMA DENGAN DATA
DATA ADALAH FAKTA YANG MASIH MENTAH, BELUM DIOLAH, BELUM DIANALISIS DAN BELUM DISIMPULKAN. INFORMASI ADALAH DATA YANG TELAH DIKELOMPOK-KELOMPOKAN DAN MEMILIKI ARTI/ MAKNA. COBA BERIKAN CONTOH DATA DAN INFORMASI

52 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFORMASI
QUALITY DETERMINE THE USEFULNESS OF INFORMATION TIMELINESS RELEVANCE COMPLETENESS SUMBER : JONES &GEORGE, 2007 : 458

53 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFORMASI
QUALITY KEAKURATAN DAN KEHANDALAN MENJADI KUALITAS INFORMASI. SEMAKIN AKURAT DAN HANDAL MAKA SEMAKIN INFORMASI BERKUALITAS. TIMELINESS INFORMASI HARUS TER ‘UPDATE’ MENCERMINKAN INFORMASI TERBARU DAN TIDAK BOLEH BASI

54 COMPLETENESS INFORMASI YANG LENGKAP AKAN MEMBERIKAN KEPASTIAN DAN MENGHINDARKAN KERAGUAN MANAJER RELEVANCE INFORMASI DIANGGAP RELEVAN JIKA SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PENGAMBIL KEPUTUSAN, DAN SESUAI DENGAN LINGKUNGAN ORGANISASI.

55 PENGERTIAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI ADALAH ‘SHARING INFORMATION’ ANTARA DUA ATAU LEBIH ORANG-ORANG ATAU KELOMPOK UNTUK MENCAPAI SUATU KESAMAAN PEMAHAMAN ATAU PERSEPSI TENTANG SATU ATAU BEBERAPA HAL

56 PENTINGNYA INFORMASI YANG BAIK
KOMUNIKASI YANG BAIK MERUPAKAN ASPEK ESENSIAL BAGI PARA MANAJER. SEBAB: DENGAN KOMUNIKASI YANG BAIK, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DAPAT DITINGKATKAN. DAPAT MEMPERBAIKI KUALITAS PEKERJAAN DAN PRODUK MENINGKATKAN TANGGUNGJAWAB TERHADAP CUSTOMERS MEMBANTU MENSOSIALISASIKAN INOVASI MEMBANTU MENCEGAH DAN MENYELESAIKAN KONFLIK

57 FAKTOR-FAKTOR DALAM PROSES KOMUNIKASI
SENDER ORANG ATAU KELOMPOK YANG MENGIRIM INFORMASI MESSAGE PESAN YANG DIKIRIM OLEH SENDER ENCODING PENTERJEMAHAN PESAN KE DALAM SIMBOL-SIMBOL ATAU BAHASA NOISE KENDALA ATAU HAMBATAN YANG TERJADI SELAMA PROSES KOMUNIKASI.

58 FAKTOR-FAKTOR DALAM PROSES KOMUNIKASI
RECEIVER ORANG ATAU KELOMPOK YANG MENERIMA INFORMASI MEDIUM SUATU ALAT ATAU PERANTARA YANG MEMBANTU MENERJEMAHKAN SUATU PESAN DECODING INTERPRETASI TERHADAP PESAN OLEH PENERIMA PESAN

59 PROSES KOMUNIKASI MESSAGE ENCODING MEDIUM DECODING BY RECEIVER SENDER
NOIS RECEIVER DECODING BY SENDER MEDIUM ENCODING MESSAGE SUMBER : JONES & GEORGE, 2007 : 465

60 ALIRAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Adalah suatu proses dinamik dalam mana pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan dinterpretasikan yang hidup dan berkembang dalam sebuah organisasi. Aliran Komunikasi Organisasi berfungsi untuk mengetahui bagaimana informasi itu terdistribusikan kepada anggota-anggota organisasi, bagaimana pola-pola distribusinya dan bagaimana orang-orang terlibat dalam proses penyebaran informasi itu dalam sebuah organisasi. Aliran Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap efektifitas organisai baik dalam kaitannya dengan hubungan-hubungan ataupun pula dalam pelaksanaan & pencapaian tujuan organisasi.

61 SIFAT ALIRAN INFORMASI
Guetzkow (1964), aliran informasi (penyebaran pesan) dalam organisasi dapat terjadi dalam tiga cara : 1. SERENTAK, yaitu proses penyebaran informasi (pesan) yang disampaikan secara bersamaan dalam suatu waktu dengan objek sasaran yang banyak (lebih dari satu rang, bukan proses diadik) Bentuk : Memo, Pertemuan, rapat (akbar), televisi, teleconference (penyampaian pesan bermedia). Keuntungan : cepat, mudah/dapat diakses pada saat bersamaan, berhubungan dengan banyak sasaran orang, informasi terbuka, biasanya dipergunakan oleh organisasi besar. Kerugian : tidak dapat menyebarkan informasi yang sifatnya rahasia. Biasanya digunakan oleh organisasi publik atau organisasi yang memiliki jaringan kerja yang luas.

62 2. BERURUTAN : yaitu proses penyebaran informasi/pesan
2. BERURUTAN : yaitu proses penyebaran informasi/pesan secara diadik (merupakan bentuk komunikasi yang utama, Haney;1962). Dengan pola “siapa berbicara kepada siapa”. Informasi disampaikan secara berurutan dari satu orang ke orang lain secara tidak bersamaan. Bentuk : komunikasi antarpersonal, model jaringan sel. Keuntungan : menjamin kerahasiaan informasi, lebih mendekatkan hubungan antar anggota. Kerugian : lambat, memungkinkan terjadinya bias / distorsi informasi (multi persepsi/interpretasi). Biasanya sangat efektif untuk organisasi yang bersifat politis, ideologis, rahasia, militer. Ataupun pula untuk suatu kebijakan organisasi yang sifatnya tertutup / rahasia/ strategis. untuk itu dibutuhkan kemampuan akurasi penyampaian pesan, daya ingat yang baik dan disiplin yang tinggi. 3. SERENTAK – BERURUTAN ; yaitu kombinasi kedua pola aliran yang telah disebutkan sebelumnya.

63 POLA ALIRAN INFORMASI 1. POLA RODA : adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi dan memecahkan masalah dengan saran / persetujuan anggota lainnya. 2. POLA LINGKARAN : semua anggota berkomunikasi satu sama lainnya hanya melalui sejenis sistem pengulangan. Tidak seorangpun yang dapat berhubungan langsung dengan semua anggota lainnya, demikian pula tidak ada anggota yang memiliki akses langsung terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan.

64 PENGARUH DUA POLA ALIRAN
NO VARIABEL KOM. ORG P.RODA P. LINGK 1 Aksessibilitas anggota satu dg lainnya Rendah Tinggi 2 Pengawasan aliran pesan 3 Moral / kepuasan Sgt rndh 4 Kemunculan pemimpin Sgt rendah 5 Kecermatan solusi Baik Buruk 6 Kecepatan kinerja Cepat Lambat 7 Jumlah pesan yg dikirimkan 8 Kemunculan organisasi yang stabil Sgt lambat 9 Penyesuaian dg perubahan kerja 10 Kecenderungan beban brlebih rendah

65 PERANAN JARINGAN KERJA KOMUNIKASI
KOMPONEN DALAM JARINGAN : ANGGOTA KLIK, Klik adalah kelompok individu yang paling sedikit/ separuh dari kontaknya merupakan hubungan dengan anggota-anggota lainnya. CIRI-CIRI KLIK : a Klik terjadi melalui interaksi dengan orang-orang yang dapat mereka lihat. (Sommer, 1969). Klik terdiri dari individu-individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, saling menyukai & merasa amat puas dg kontak tsb. a Kebanyakan klik relatif akrab satu dg lainnya dalam hierarkhi formal organisasi. Ini menunjukkan kemiripan sistem komunikasi formal dengan sistem komunikasi informal (Rogers & Agarwala- Rogers). a Syarat anggota klik bahwa individu-individu harus mampu melakukan kontak satu sama lainnya, bahkan dengan cara tidak langsung.

66 2. PENYENDIRI, adalah mereka yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok lainnya. a Bisa jadi seseorang menjadi penyendiri untuk tema-tema pesan tertentu (yang mungkin tidak dia sukai atau tidak berhubungan dengan bidang tugasnya) namun menjadi anggota klik sentral bila pesan-pesannya berhubungan dengan bidang tugasnya. a Sifat-sifat penyendiri (Goldhaber;1979) : 1. Kurang aman dlm konsep diri mereka. 2. Kurang termotivasi oleh cita-cita. 3. Kurang bersedia untuk berinteraksi dg orang lain. 4. Lebih muda dan kurang berpengalaman dalam sistem. 5. Lebih jarang menduduki posisi yang kuat dalam organisasi 6. Lebih cenderung menahan daripada melancarkan aliran informasi. 7. Relatif lebih tidak puas dengan sistem (golput) 8. Beranggapan bahwa sistem komunikasi tertutup bagi mereka.

67 3. JEMBATAN ; adalah anggota klik yang memiliki sejumlah
3. JEMBATAN ; adalah anggota klik yang memiliki sejumlah kontak yang menonjol dalam kontak antar kelompok, juga menjalin kontak dengan anggota klik lain. Sebuah jumbatan berlaku sebagai pengontak langsung antara dua kelompok pegawai. 4. PENGHUBUNG ; adalah orang yang mengaitkan atau menghubungkan dua klik atau lebih tetapi ia bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. (tekanannya bukan anggota klik dalam kelompk atau orang luar sama sekali) 5. PENJAGA GAWANG (GATE KEEPER) ; adalah orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengndalian atas pesan apa yang akan disebarkan melalui sistem tersebut. 6. PEMIMPIN PENDAPAT (OPINION LEADER) ; adalah orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka. 7. KOSMOPOLIT; adalah orang bebas dari gagasan, prasangka, kecintaan lokal. Orang yg melakukan kontak dg dunia luar/ di luar organisasi. Menghubungkan aggota organisasi dg orang & peristiwa diluar struktur organisasi. Mereka adalah anggota organisasi yang banyak bepergian (duta) aktif dalam organisasi profesional, membaca terbitan. Memiliki kontak dengan sumber-sumber di luar organisasi, bertindak sebagai saluran bagi gagasan baru bagi organisasi.

68 PERAN & FUNGSI MASING-MASING KOMPONEN
Anggota Klik : sebagai jantung sistem & bertindak sebagai tujuan akhir bagi kebanyakan pesan Penyendiri : sebagai pemberi tantangan pada sistem dan mencipta derajat ketidakpastian pada efektifitas program penyebaran pesan. Jembatan : sebagai pemrosesan sentral informasi yg menyediakan hubungan langsung diantara klik-klik yang berbeda. Penghubung :mengintegrasikan dan menjadi penghubung antarklik. Penjaga gawang : mengendalikan perpindahan pesan dan kontak-kontak dengan tujuan meminimalkan kelebihan beban komunikasi dan meningkatkan keefektifan. Pemimpin pendapat : melancarkan pembentukan & peruabahan sikap & membantu dalam pengambilan keputusan informal. Kosmopolit : menghubungkan organisasi dg orang-orang dan gagasan-gasgasan baru dalam lingkungan yang lebih besar.

69 ARAH ALIRAN INFORMASI KOMUNIKASI KE BAWAH (DOWN WORD)
yaitu informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang merotoritas lebih rendah. JENIS INFORMASI yang biasanya dikomunikasikan : 1. Mengenai bagaimana melakukan pekerjaan 2. Mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3. Mengenai kebijakan & praktik organisasi 4. Informasi kinerja pegawai 5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).

70 METODE PENYAMPAIAN PESAN :
Tulisan Lisan Lisan diikuti tulisan Tulisan diikuti lisan KAPAN METODE INI DAPAT EFEKTIF DILAKUKAN ? Tulisan : dalam situasi bila diperlukan informasi untuk tindakan yang akan datang, informasinya umum, tidak diperlukan kontak pribadi. Lisan : dalam situasi yang membutuhkan teguran & mendamaikan perselisihan. Lisan diikuti tulisan : dalam situasi yang membutuhkan tindakan segera tetapi kemudian diikuti tindak lanjutnya yg bersifat umum, perlu pendokumentasian. Tulisan diikuti lisan : dinilai tidak cukup efektif untuk setiap situasi.

71 KRITERIA MEMILIH METODA PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA PEGAWAI :
1. Ketersediaan informasi. 2. Biaya 3. Pengaruh 4. Relevansi (dengan tujuan) 5. Respons 6. Keahlian (yang sesuai dengan kemampuan pengirim)

72 KOMUNIKASI KE ATAS (UP WORD)
Yaitu informasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan). PENTINGNYA KOMUNIKASI KE ATAS : Informasi bagi pembuatan keputusan Memberi informasi bagi atasan kapan bawahan siap menerima informasi dari mereka & seberapa baik bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka. Mendorong keterbukaan komunikasi tentang keluh kesah, kritik muncul kepermukaan sehingg atasan tahu apa yang mengganggu dan menghambat kerja mereka. Menumbuhkan apresiasi & loyalitas kpd organisasi dg memberi kesempatan kpd pegawai untuk mengajukan pertanyaan & memberi masukan/gagasan serta saran. Memberi informasi pada atasan apakah bawahan memahami apa yg diharapkan dari aliran informasi ke bawah Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka & memperkuat keterlibatan mereka dg pekerjaan & organisasi

73 APA YANG DIKOMUNIKASIKAN ?
Tentang apa yang telah dilakukan bawahan : prestasi, kemajuan, rencana yang akan datang. Persoalan pekerjaan yang dihadapi yang belum terpecahkan dan membutuhkan bantuan penyelesaian. Memberikan saran dan agagasan untuk perbaikan pada organisasi. Mengungkakan bagaima perasaan, pikiran bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, & organisasi. MENGAPA KOMUNIKASI KE ATAS SULIT ? (sharma, 1979) : Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka Adanya perasaan bahwa atasan tidak tertarik pada permasalahan bawahan. Kurangnya penghargaan & apresiasi bagi komunikasi ke atas yang dilakukan oleh bawahan/karyawan Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disamapikan pegawai.

74 PRINSIP KOMUNIKASI KE ATAS
Program komunikasi ke atas yang efektif harus direncanakan & didorong atau dirangsang agar tetap muncul / tersampaikan. Program komunikasi ke atas yang efektif berlangsung secara berkesinambungan. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan saluran rutin Program komunikasi ke atas yang efektif menitikberatkan kepekaan dan penerimaan dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang lebih rendah Program komunikasi ke atas yang efektif mencakup mendengarkan secara objektif Program komunikasi ke atas yang efektif mencakup tindakan untuk menanggapi masalah Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan berbagai media & metode untuk meningkatkan aliran informasi.

75 KOMUNIKASI HORISONTAL
Adalah penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja. TUJUAN KOMUNIKASI HORISONTAL Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja Berbagi informasi mengenai rencana & kegiatan Untuk memecahkan masalah Untuk memperoleh pemahaman bersama Untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan Untuk menumbuhkan dukungan antar personal BENTUK KOMUNIKASI HORISONTAL : Rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu istirahat, obrolan di telpon, memo / catatan, kegiatan sosial, lingkaran kualitas (sebuah kelompok pekerja sukareka yang berbagi wilayah tanggungjawab)

76 KOMUNIKASI INFORMAL, SELENTINGAN
Komunikasi yang dilakukan oleh orang organisasi tanpa mengindahkan posisinya dalam organisasi. Selentingan (Grapevine) : metode penyampaian laporan rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa (Stein, 1967). CIRI SELENTINGAN : 1. Melalui interaksi mulut ke mulut 2. Bebas dari kendala organisasi & posisi 3. Penyebaran cepat. 4. Melalui rantai kelompok 5. Memiliki beberapa peran. 6. Produk situasi bukan produk orang dalam organisasi. 7. Semakin cepat orang mengetahui peristiwa semakin cepat kemungkinan menceritakannya pada orang lain. 8. Jika informasinya menarik, orag cenderung menyampaikan pada yang lain. 9. Pesan selentingan cenderung cermat/jeli (walau terkadang lebih dramatik dari yg senyatanya) 10. Informasi selentingan biasanya tidak lengkap, menghasilkan kesalahan interpretasi bahkan bila rinciannya cermat. 11. Cenderung mempengaruhi organisasi (baik atau buruk)

77 CARA MENANGGAPI SELENTINGAN
Jagalah saluran komunikasi formal tetap terbuka yang memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi ke atas, ke bawah, horisontal dan lintas saluran yang terus terang, cermat, dan sensitif. Efektifkan hubungan komunikasi antara atasan denga bawahan. Sampaikan bahwa atasan mengerti dan menerima informasi melalui selentingan tersebut (khususnya yg menyangkut perasaan karyawan)


Download ppt "FUNGSI PELAKSANAAN Arif Kurniawan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google