Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Penelitian Kuantitatif
Apa itu penelitian kuantitatif? Apa saja jenisnya? Bagaimanakah menyusunnya?
2
Konsep penelitian kuantitatif
Didasarkan pada filsafat positivisme Menekankan fenomena-fenomena objektif & dikaji secara kuantitatif Maksimalisasi objektivitas dilakukan dengan angka-angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan terkontrol Penelitian kuantitatif noneksperimental: deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan. Penelitian kuantitatif eksperimental (murni kuantitatif): penelitian laboratorium, bersifat validation/ menguji: menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain.
3
Variabel penelitian Variabel bebas (independet Variabel): variabel yang memberikan pengaruhi terhadap variabel lain Variabel terikat (dependent variabel) variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain Karena penelitian sifatnya menguji: semua variabel harus diuji, diukur dengan instrumen pengukuran atau tes yang distandarisasikan Jenisnya: penelitian eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.
4
a.Penelitian kuantitatif/positifistik
2. Menurut Pendekatan a.Penelitian kuantitatif/positifistik Penelitian bersifat obyektif, kuantitatif, fixed, menggunakan instrumen standar, guna menghasilkan inferensi, generalisasi prediksi. b.Penelitian kualitatif / naturalistik Penelitian bersifat holistik, kualitatif, subyektif, terbuka, integral, konteksual, rasional, menggunakan penelitian sebagai instrumen, guna menghasilkan deskripsi yang utuh dari suatu keadaan.
5
Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif
E. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif Penelitian kuantitatif Penelitian kualitatif 1.Berpijak pd konsep positivistik. 2.Kenyataan berdimensi tunggal, fragmental terbatas,fixed 3.Peneliti obyek lepas,penelit dari luar dgn instrumen standar yg obyektif 4.Seting peneliti buatan lepas tempat dan waktu. 5.Analisis kuantitatif, statistik, obyektif. 6.Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi,prediksi 1.Berpijak pd konsep naturalistik. 2.Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, terbuka berubah 3.Peneliti obyek berinteraksi, penelit dari luar dan dlm peneliti sebagai instrumen, subyektif, judgment. 4.Seting penelitian alamiah,terkait tempat dan waktu. 5.Analisis subyektif,intuitif-rasional. 6.Hasil penelitian berupa deskripsi, interprestasi,tentatif-situasional.
6
Penelitian kuantitatif noneksperimental: deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian tindakan. Penelitian kuantitatif noneksperimental deskriptif: Suatu metode yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena, fenomena yang ada, berlangsung saat ini atau sudah lampau. Bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu. Kekhususan: Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan perkembangannya selama jangka waktu tertentu. Meneliti pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan urutan perkembangan dalam beberapa fase. Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal. Dan biasa dilakukan oleh peneliti ahli dengan fasilitas cukup.
7
Contoh penelitian deskriptif:
Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di IAIN biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran rasa tanggung jawab.
8
Penelitian kuantitatif noneksperimental: survei,
Metode penelitian survei: mengumpulkan informasi berbentuk opumi dari sejumlah orang terhadap topikatauisu tertentu. Karakteristik penelitian survei: informasi dikumpulkan dari sekelompok orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu( sikap, kepercayaan, tanggung jawab, dll) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Mmengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.
9
Contoh penelitian surveii
Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan ( unit ) secara mendalam, sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap atau kasus pada unit itu. Kasus bisa terbatas pada satu orang saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau suatu kelompok terbatas lain. Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang diteliti juga terbatas, dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi yang lebih besar jumlahnya, yang terpusat pada spek yang menjadi kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.
10
Penelitian kuantitatif noneksperimental: ekspos fakto
Meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang & dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian terhadap suatu program, kegiatan yang telah berlangsung atau telah terjadi Contoh: pelatihan meningkatkan pengetahuan atau kemampuannya serta didik, gizi yang cukuo bagi Ibu hamil Tidak ada pengontrolan variabel tidak ada pra tes
11
Penelitian kuantitatif noneksperimental: Komparatif
Penelitian yang diarahkan untuk membedakan dua kelompok atau lebih dalam aspek/variabel yang diteliti. Tidak ada pengontrolan variabel Kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang hampir sama atau sama. Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
12
Penelitian kuantitatif noneksperimental: Korelasional
Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih Dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartiannya. Misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua siswa dengan prestasi anak mereka.
13
Penelitian kuantitatif noneksperimental: Tindakan
Penelitian yang diarahkan untuk mengadakan pemecahan masalah/perbaikan Penelitianini difokuskan pada perbaikan proses dan peningkatan hasil kegiatan. Bisa juga disebut dengan penelitian kolaboratif (pengembangan staff)
14
Penelitian eksperimental
Penelitian yang paling murni kuantitatif: semua kaidah penelitian kuantitaif dapat diterapkan pada metode ini. penelitian laboratorium, bersifat validation/ menguji: menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Jenis penelitian eksperimental: penelitian eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal
15
Penelitian Eksperimental Murni
Prosedur dan syarat memenuhi syarat penelitian eksperimental Pengontrolan variabel terhadap kelas kontrol, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil Kecuali variabel independent yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependent, semua dikontrol atau disamakan karakteristiknya Terdapat kelas kontrol dan kelas eksperimen Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus (variabel yang akan diuji akibatnya), kelompok kontrol diberi perlakuan lain, atau perlakuan yang biasa dilakukan, yang akan dibandingkan dengan perlakuan eksperimen.
16
Contoh: Pengaruh media audiovisual terhadap kemampuan bercerita (kelas kontrol: kelas menggunakan media yang mirip audiovisual, kelas eksperimen kelas yang menggunakan media audiovisual) Pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode literasi terhadap penguasaan diksi dalam menulis puisi (kelas kontrol dengan metode lama, kelas eksperimen dengan metode literasi)
17
Eksperimen semu Pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, variabel yang dianggap dominan. Contoh: pemecahan masalah terhadap kemampuan berpikir, variabel yang dominan dalam pengembangan berpikir adalah kecerdasan dan intelegensi. Pengontrolannya tidak sepenuhnya disamakan, akan tetapi dipasangkan. Umpanya 2 kelas kelompok kontrol masing-masing siswa yang ber IQ 140, 135,130 sampai dengan 90
18
Eksperimental lemah Eksperimen lemah merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali Metode ini hanya untuk latihan perkuliahan yang hasilnya tidak digunakan untuk pengambilan keputusan,penentun kebijakan, maupun pengembangan ilmu.
19
Eksperimen subjek tunggal
Eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal Variasi bentuk eksperimen murni,kuasi atau lemah berlaku. Eksperimen subjek tunggal minimal menggunakan kuasi.
20
Contoh: Efektivitas penggunaan media… terhadap kemampuan bercerita….. (dibandingkan pre-tes dan post-tes) tidak ada kelas kontrol dan eksperimen
21
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian
22
PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SMEA MUHAMMADIYAH KUTOREJO MOJOKERTO Rumusan Masalah Penelitian: Apakah terdapat PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SMEA MUHAMMADIYAH KUTOREJO MOJOKERTO? Tujuan Penelitian: Mengetahui ada tidaknya PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SMEA MUHAMMADIYAH KUTOREJO MOJOKERTO Hipotesis Penelitian: Terdapat PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI SMEA MUHAMMADIYAH KUTOREJO MOJOKERTO
23
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SLTP YPM 5 SUMPUT DRIYAREJO TAHUN PELAJARAN 2001/2002 Rumusan masalah: Bagaimanakah HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SLTP YPM 5 SUMPUT DRIYAREJO TAHUN PELAJARAN 2001/2002? Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan ANTARA AKTIVITAS SISWA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SLTP YPM 5 SUMPUT DRIYAREJO TAHUN PELAJARAN 2001/2002 Hipotesis penelitian Terdapat hubungan positif ANTARA AKTIVITAS SISWA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 1 SLTP YPM 5 SUMPUT DRIYAREJO TAHUN PELAJARAN 2001/2002
24
PENGARUH PENGAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN ARTIKEL BERUPA CERITA KOMEDI PADA SISWA KELAS II SMP N 22 SURABAYA PENGARUH PEMBERIAN TUGAS MENGARANG TERHADAP PENAMBAHAN KOSA KATA PADA SISWA KELAS II SLTP N I SAMPANG MADURA
25
HUBUNGAN KECEPATAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI WACANA NARASI SISWA KELAS II SLTPN 22 SURABAYA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 HUBUNGAN MINAT BACA SISWA TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA KELAS V C SD KRISTEN PETRA 9 SURABAYA TAHUN AJARAN 2017/2018
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.