Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEDOMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH-SEKOLAH WIJAYA PUTRA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEDOMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH-SEKOLAH WIJAYA PUTRA"— Transcript presentasi:

1 PEDOMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH-SEKOLAH WIJAYA PUTRA
Perkumpulan Pengelola Pendidikan Bina Insan Mandiri PEDOMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH-SEKOLAH WIJAYA PUTRA

2 Latar Belakang Sejak tahun 1997 Negara RI mengalami keguncangan ekonomi sangat dahsyat dan sampai saat ini belum pulih. Faktor utama penyebab keterpurukan adalah banyak pemimpin yang tidak jujur, lebih mementingkan diri sendiri dari pada rakyat yang dipimpinnya. Banyak pemimpin yang pintar, tetapi sedikit yang jujur dan bertanggung jawab. Ini merupakan produk dari system pendidikan yang mengagungkan aspek akademik tetapi mengesampingkan aspek hati nurani Perlu dirancang penyelenggaraan pendidikan yang seimbang antara aspek intelektual dan aspek budi pekerti. Keseimbangan kedua aspek tersebut tidak hanya terdapat dalam kurikulum, tetapi hendaknya diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. 2

3 Apa itu PBP ? Pendidikan budi pekerti adalah gerakan untuk menciptakan sekolah yang mampu membentuk etika, tanggungjawab, dan kepedulian peserta didik dengan cara pemberian contoh dan pengajaran sikap yang dapat diterima secara universal. Pendidikan budi pekerti bukanlah suatu pekerjaan yang langsung jadi. Pendidikan budi pekerti merupakan proses berkelanjutan bagi anak didik oleh seluruh komponen mulai dari keluarga, sekolah dan masyarakat.

4 Mengapa kita membutuhkan PBP?
Pendidikan memiliki dua tujuan: menjadikan anak didik memiliki pengetahuan dan anak akan menjadi lebih baik. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut, selain diberikan pendidikan akademik juga dibutuhkan pendidikan budi pekerti sebagai landasan pengembangan diri dan landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip kehidupan yang dapat diterima masyarakat.

5 Tujuan Umum Semua Civitas Akademika (Pimpinan Sekolah, Guru, Karyawan dan para Siswa) menerapkan nilai-nilai yang dianut bersama baik saat berada di dalam kelas, di luar kelas maupun di luar sekolah dan di rumah masing-masing. 5

6 Tujuan Khusus Semua Civitas Akademika (Pimpinan Sekolah, Guru, Karyawan dan para Siswa) akan belajar dan mempratekkan perilaku-perilaku etis berdasarkan nilai-nilai yang disepakati bersama antara lain nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, sportifitas, kepedulian dan ketaatannya pada peraturan. 6

7 Prinsip-Prinsip PBP Demi tercapainya tujuan pendidikan budi pekerti, langkah awal bagi seluruh komponen pendidikan adalah memahami prinsip- prinsip pendidikan budi pekerti yaitu: Prinsip 1 : Pendidikan Budi Pekerti mengutamakan nilai-nilai etika sebagai fondasi terbentuknya budi pekerti yang baik Prinsip 2 : Budi Pekerti harus didefinisikan secara komprehensif, termasuk pikiran, perasaan dan perilaku, nampak seperti apa? Terdengar seperti apa? Terasa seperti apa?

8 Prinsip-Prinsip PBP Prinsip 3 : PBP dapat berhasil diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh, pro aktif dan dengan pendekatan komprehensif Prinsip 4 : Sekolah itu sendiri harus merupakan kesatuan masyarakat sekolah yang amat peduli terhadap anggotanya Prinsip 5 : Untuk mengembangkan budi pekerti siswa, diperlukan “moral action”

9 Prinsip-Prinsip PBP Prinsip 6 : PBP bisa efektif apabila kurikulum akademik yang diajarkan sangat bermakna dan menantang setiap siswa Prinsip 7 : PBP harus dapat membangkitkan motivasi intrinsik siswa Prinsip 8 : Pimpinan Sekolah, guru dan karyawan harus menjadi komunitas pembelajaran, berbagi tanggung jawab dalam PBP dan harus menggunakan nilai-nilai yang sama dalam menuntun siswa

10 Prinsip-Prinsip PBP Prinsip 9 : PBP memerlukan “moral leadership” dari baik pemimpin sekolah, guru maupun siswa harus menerapkan prinsip ( ing ngarso sun tuloda) Prinsip 10 : PBP harus melibatkan orang tua/wali siswa agar dapat dicapai kesamaan nilai-nilai yang diterapkan baik di sekolah maupun di rumah Prinsip 11 : Dalam mengevaluasi PBP harus diamati perubahan karakter dari sekolah itu, perilaku pemimpin sekolah, guru dan karyawan serta ada tidaknya perubahan budi pekerti yang tampak dari setiap siswa

11 Enam Pilar PBP Dapat dipercaya Bertanggung jawab Respek / Menghormati
Sesuai dengan prinsip pertama, perlu adanya nilai-nilai (pilar) dalam pendidikan budi pekerti yang menjadi dasar pemahaman dan pengembangan serta dasar tindakan seluruh komponen sekolah yaitu: Dapat dipercaya Bertanggung jawab Respek / Menghormati Fairness / Sportif Peduli Warga yang baik

12 Dimensi Dapat Dipercaya
Jujur kepada siapa saja Tidak menyontek saat ulangan Tidak ingkar janji Tidak menyalahgunakan uang SPP Tidak berbohong kepada orang lain Tidak mengambil milik orang lain

13 Contoh 1 : Nilai kejujuran:
Setiap guru di sekolah-sekolah wijaya putra pd saat melakukan ulangan diwajibkan melakukan pengamatan terhadap kejujuran siswa dalam menjawab soal-soal. Apabila seorang siswa melakukan tindakan tidak jujur ( mencontek, ngerpek ) guru yg bersangkutan mencatat dan diserahkan ke pusat PBP.

14 Dimensi Tanggung Jawab
Tidak terlambat datang sekolah Tidak terlambat masuk kelas Menyerahkan tugas tepat waktu Tidak bolos sekolah Membayar SPP tepat waktu Membawa peralatan sekolah / buku dan alat tulis

15 Contoh 2 : Tanggung Jawab :
Pada saat memberikan pekerjaan rumah setiap guru diwajibkan memberikan ketentuan kapan pekerjaan rumah tersbt harus diserahkan, apabila ada seorang siswa menyerahkan pekerjaan rumah tdk sesuai dgn waktu yg ditetapkan (terlambat) maka guru yg bersangkutan menbuat catatan dan catan tersbt diserahkan ke pusat PBP.

16 Dimensi Respek / Menghormati
Tidak mengucapkan kata-kata kotor Memperhatikan guru saat pelajaran Duduk sopan / tidak metingkrang Tidak mengaktifkan HP saat PBM Ijin guru saat keluar / masuk kelas Tidak membuat gaduh dikelas saat PBM Tidak melompat cendela / pagar Tidak menggedor pintu kamar mandi

17 Contoh 3 Menghormati : Pd saat guru mengajar didalam kelas kemudian ada seorang anak keluar ruangan tanpa ijin maka guru yg bersangkutan membuat catatan terhadap perilaku tersebut kemudian catatan itu di serahkan ke pusat PBP.

18 Dimensi Fairness / Sportif
Taat pada aturan main Mau mengakui kelebihan orang lain Mau menerima kekalahan Mau mengakui kesalahan

19 Contoh 4 Fairnees / Sportif :
Pada saat pelajaran olah raga guru membentuk kelompok-kelompok untuk dipertandingkan Fudsal, dalam pertandingan tersebut ada yg kalah dan yg menang, apabila ada kelompok yg kalah melakukan hal yg tidak baik maka guru tersebut mencatat perilaku anak dan diserahkan ke Pusat PBP.

20 Dimensi Peduli Peduli terhadap orang lain / teman
Membantu guru / karyawan Membantu kegiatan sekolah Mewngingatkan orang lain yang melakukan perbuatan tidak benar

21 Contoh 5 Peduli : Pada saat kegiatan gren and clean kelas tersebut mengadakan proyek yg membutuhkan dana kebetulan ada siswa yg tidak bisa membayar, tetapi ada siswa yg peduli kepada siswa tersebut untuk membayar iurannya, maka wali kelas mencatat siswa yg membayar iuran siwa tersebut maka wali kelas mencatat dan diserahkan ke Pusat PBP.

22 Dimensi Warga Yang Baik
Memakai seragam dan atribut sekolah sesuai ketentuan Memakai helm saat mengendarai motor Memelihara kebersihan kelas dan lingkungan sekolah ( membuang sampah pada tempatnya , megambil sampah yang tidak pada tempatnya) Melaksanakan piket sekolah Tidak melakukan kegaduhan di lingkungan sekolah ( berkelai ) Menjaga kelestarian lingkungan Terlibat dalam kegiatan Friday Green And Clean

23 Contoh 6 warga yg baik : Semua siswa wajib mentaati peraturan yg dibuat oleh sekolah salah satu diantaranya adalah siswa wajib menggunakan dasi, apabila ada siswa yg tidak menggunakan dasi maka guru / karyawan yang menemukan mencatat dan diserahkan ke Pusat PBP.

24 5 Langkah dalam implementasi PBP
Untuk dapat mengimplementasikan Pendidikan Budi Pekerti (character building), sekolah direkomendasikan untuk menjalankan 5 (Lima) “E” yaitu: 1.Example (memberi contoh) Setiap pihak di lingkungan sekolah harus menerapkan semua perilaku yang dibangun untuk dapat menjadi contoh bagi siswa / peserta didik.

25 2. Explanation (menjelaskan)
Guru secara terus menerus menjelaskan dasar tindakan untuk dapat mendorong siswa/peserta didik memahami dan menerima prinsip-prinsip moral yang ditetapkan. Pemahaman terhadap nilai dasar suatu tindakan dapat mendorong anak untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang sudah ditanamkan pada setiap kondisi baru. 3. Exhortation (mengingatkan) Guru secara terus menerus mengingatkan siswa/peserta didik untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang ditetapkan agar dapat memperbaiki perilaku mereka.

26 4. Environment (lingkungan)
Iklim sekolah, cara melaksanakan aktifitas dan hubungan antar individu di sekolah harus dapat mendukung pelaksanaan nilai moral di dalam dan diluar kelas. 5. Experience (pengalaman) Sekolah sebagai lingkungan yang terstruktur harus dapat digunakan siswa/peserta didik mempelajari apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Sebaiknya diciptakan kondisi yang dapat mendukung siswa/peserta didik untuk mempraktekkan perhatian pada orang lain, menerima tanggungjawab dan kesempatan dalam membuat keputusan.

27 Penilaian dan Evaluasi
Hasil pendidikan perilaku yang paling utama adalah bagaimana siswa/peserta didik menjalankan nilai-nilai yang dibangun baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan sosialnya terutama dalam: Tingkat Kejujurannya Tingkat Tanggungjawabnya Tingkat Toleransinya Tingkat Sportifitasnya Tingkat Kepeduliannya Tingkat Ketaatannya Pada Peraturan

28 PELAKSANAAN PENDIDIKAN PBP DI SEKOLAH-SEKOLAH WP
Agar setiap siswa dapat menyerap nilai-nIlai ( kejujuran , tanggung jawab, menghormati , sportif, peduli, dan warga yg baik) sekolah dlm hal ini pimpinan sekolah, guru, kary. Mengadakan kegiatan aktifitas yg mengarah kpd pembinaan nilai-nilai diatas. Ini dilakukan sepanjang hari selama siswa mengikuti pendidikan di wijaya putra.

29 Contoh-contoh untuk mengiternalisasi nilai nilai PBP diatas :
Pimpinan sekolah, guru dan karyawan dalam kegiatan–kegiatan tertentu selalu memasukkan aspek-aspek PBP kedalam setiap kegiatan.

30 PROSES ENTRI DATA Pusat PBP menerima catatan dari Pimpinan Sekolah, guru dan karyawan (masyarakat kampus) tentang perilaku siswa untuk dimasukkan di data siswa masing-masing dan di print setiap hari kamis dan diserahkan ke wali kelas yg digunakan melakukan feedback pada jumat pagi.

31 KEGIATAN FEEDBACK OLEH WALI KELAS
Wali kelas menerima data tentang perilaku masing- masing siswa dikelas tersebut dlm waktu satu minggu dari Pusat PBP yg digunakan umpan balik dikelas masing- masing untuk menyampaikan hasil temuan-temuan tentang perilaku siswa baik yg berperilaku positip maupun yg negatif. Bagi anak tertentu yg melakukan pelanggaran wali kelas menanyakan kepada semua anak apakah ada yang mengakui atau tidak. Jika tidak ada yang mengakui anak yg dimaksud pd usai pelaksanaan umpan balik secara diam-diam di bisiki untuk menghadap wali kelas di kantor. Bagi anak yg berbuat baik (menolong teman/orang lain) wali kelas langsung menyebut nama anak yg bersangkutan.

32 Pengolahan Data dalam rangka Pelaporan Semesteran
Dalam rangka untuk membuat laporan tentang perilaku siswa yg akan diserahkan kepada setiap orang tua/wali siswa prosesnya sbb:

33 Membuat laporan : Data mingguan yang telah dikumpulkan oleh para pengamat (pimpinan sekolah , guru, karyawan dan masyarakat sekolah) tentang perilaku setiap siswa dalam satu semester baik data pengamatan di dalam kelas maupun di luar kelas, direkap oleh Tim PBP.

34 Lanjutan membuat laporan
Data yg berisi perilaku setiap siswa dlm satu kelas selama satu semester tersebut kemudian diserahkan ke wali kelas masing-masing. Berdasarkan data yg sudah diterima kemudian wali kelas melakukan analisis dan mendeskripsikan perilaku-perilaku setiap siswa berdasarkan demensi dan pilar-pilar yg digunakan untuk Pendidikan Budi Pekerti disekolah-sekolah wijaya putra.

35 Lanjutan membuat laporan
Hasil pendiskripsian dari 6 pilar yg dilakukan oleh wali kelas untuk setiap siswa didalam kelas maka dihasilkan laporan tentang perkembangan siswa selama satu semester dan siap untuk diserahkan kpd rang tua/wali siswa yg bersangkutan. Laporan perkembangan (rapor) tentang perilaku siswa ini kemudian diserahkan kpd orang tua bersama-sama dgn laporan akademik (kemajuan belajar siswa).

36 BLANKO PENGAMATAN PERILAKU SISWA
Hari/Tanggal : NO NAMA SISWA KELAS JAM TEMPAT AMATAN PERLIAKU YG DIAMATI TINDAKAN/SARAN TTD SISWA

37 Kualitas-kualitas Penting Seorang Juara
1 Kemampuan Komunikasi 4.69 2 Kejujuran/Integritas 4.59 3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54 4 Kemampuan Interpersonal 4.5 5 Beretika 4.46 6 Motivasi/Inisiatif 4.42 7 Kemampuan Beradaptasi 4.41 8 Daya Analitik 4.36 9 Kemampuan Komputer 4.21 10 Kemampuan Berorganisasi 4.05 11 Berorientasi pada Detail 12 Kepemimpinan 3.97 13 Kepercayaan Diri 3.95 14 Ramah 3.85 15 Sopan 3.82 16 Bijaksana 3.75 17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68 18 Kreatif 3.59 19 Humoris 3.25 20 Kemampuan Berwirausaha 3.23 Kualitas-kualitas Penting Seorang Juara (Skala 1 – 5) Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan) Kesimpulan : Softskill (kemampuan interaksi sosial) dibutuhkan untuk sukses

38 Perkumpulan Pengelola Pendidikan Bina Insan Mandiri
Terima Kasih


Download ppt "PEDOMAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH-SEKOLAH WIJAYA PUTRA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google