Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

bindo sepuluh semester II

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "bindo sepuluh semester II"— Transcript presentasi:

1 bindo sepuluh semester II
KD: 11.2 Merangkum seluruh isi informasi dari suatu tabel dan atau grafik ke dalam beberapa kalimat dengan membaca memindai bindo sepuluh semester II

2 Tabel, Grafik, dan Bagan Tabel: daftar berisi ikhtisar sejumlah data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. Beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk membaca tabel: Amati judul tabel. Amati kolom-kolom yang ada di tabel. Temukan perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baik yang tertinggi, terendah, atau rata-rata (hitunglah bila memang diperlukan). Buat kesimpulan dari data yang disampaikan dalam tabel.

3 Tabel, Grafik, dan Bagan Grafik: lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang naik turunnya hasil/ statistik). Grafik berfungsi menyajikan data yang lebih mudah dipahami dan lebih menarik. Secara umum grafik ada tiga: Grafik lingkaran: menyatakan perbandingan dengan lingkaran. Grafik garis: menyatakan perbandingan dengan gambar garis. Grafik batang: menyatakan perbandingan dengan gambar batang menjulur ke atas. Bagan adalah gambar rancangan, skema, atau alat peraga untuk menyajikan data agar mempermudah penafsiran.

4 Rangkuman Rangkuman merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman adalah tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarangnya. Tujuan membuat rangkuman adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah karangan atau buku. Beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat rangkuman yang baik dan teratur adalah sebagai berikut. Penulis rangkuman harus membaca naskah asli secara keseluruhan untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang. Semua gagasan utama atau gagasan penting dicatat atau ditandai. Penulis menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan utama yang telah dicatat.

5 Latihan Berikut ini merupakan contoh sajian informasi yang ditampilkan dalam format berbeda. Sajian yang pertama ditampilkan dalam bentuk uraian. Sajian yang kedua ditampilkan dalam bentuk grafik. Silakan kamu bandingkan tampilan sajian yang mana yang paling mudah dipahami.

6 Informasi Kesehatan Reproduksi Masih Terbatas
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak sedikit remaja yang mengalami kasus kesehatan reproduksi atau kespro. Dari yang ringan sampai yang berat. Penyebabnya, informasi tentang kespro masih terbatas. Kesehatan reproduksi remaja (KRR) mulai menjadi isu penting di dunia sejak dibicarakandalam Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan/ ICPD tahun 1994 di Cairo, Mesir. Masyarakat dunia sadarbetul bahwa remaja merupakan aset bangsa. Mereka yang sekarang masih remajalah yang akan menjadi pemimpin bangsanya dalam 20 atau 30 tahunmendatang. Sayangnya tidak sedikit remaja mengalami kasus-kasus kesehatan reproduksi. Kasus yang mereka alami diantaranya seks sebelum menikah, pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan, aborsi tidak aman, infeksi menular seksual (IMS), dan sebagainya. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan bagiperkembangan mereka sendiri. Negara kita adalah salah satu peserta aktif dan ikut menandatangani kesepakatan konferensi tersebut. Kini sepuluh tahun setelah konferensi itu berlalu, kondisi kesehatan reproduksi remajadi negeri kita belum mencapai seperti yang diharapkan. Lembagariset DKT Indonesia mengadakan penelitian tentang perilaku seksualanak muda di empat kota besar (Jakarta, Bandung, Surabaya,dan Medan) pada tahun 2004. Hasil penelitiannya mengungkapkan 16 responden mengaku sudah berpengalaman melakukan hubungan seks di usia tahun. Sebanyak 44 persen melakukannyadi usia tahun. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil assessment kebutuhan informasi dan pelayanan KRR yang dilakukan oleh PKBI di Palembang, Singkawang, Cirebon,dan Tasikmalaya (tahun 2001). Hasil assessment tersebut menyebutkan, 16,46 persen dari responden mengaku pernah berhubungan seks. Nah, ini baru satu contoh kasus yang terungkap. Anehnya, ada di antara kita atau bahkan orang dewasa masih tidak percaya kalau kasus KRR juga sudah ada di lingkungan kitadan mungkin sudah mengkhawatirkan bagi kita yang tidak remaja ini. Bahkan, kalau ada publikasi tentang temuan kasus-kasus KRR dari lapangan, biasanya menjadi heboh, tidak dipercaya. Lalu lembaga atau individu yang melakukan penelitian tersebut mendapatkan getah pahitnya. Hal ini sudah dialami oleh sebuah lembagaswadaya masyarakat (LSM) di Yogyakarta, PKBI Daerah Bengkulu,dan juga oleh PKBI Cabang Cirebon beberapa tahun lalu. Masyarakat luas sepertinya masih belum siap menerima hasil-hasil penelitian semacam itu. Padahal penelitian tersebut dapat menjadi masukan untuk melakukan tindakan pencegahan maupun pemulihan terhadap kasus-kasus yang ada.

7 Grafik Batang Keterangan: SMHS: Sudah Melakukan Hubungan Seks
BMHS: Belum Melakukan Hubungan Seks

8 Tabel

9 Bagan

10 Grafik Garis

11 Tingkat peminatan Siswa SMA PGUU pada Ektrakulikuler
Latihan Kemukakan isi grafik dan tabel berikut ke dalam beberapa kalimat! Buat simpulan isi grafik dan tabel tersebut! Tingkat peminatan Siswa SMA PGUU pada Ektrakulikuler Tahun Pelajaran

12 Kondisi Pegawai PPPPTK IPA Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Latihan Kondisi Pegawai PPPPTK IPA Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2012 NO STRATA GENDER JUMLAH L P 1 SD 2 SLTP 3 SLTA 10 5 15 4 D1 D3 6 S1 IPA 25 7 S1 NON IPA 8 S2 IPA 32 42 9 S2 NONIPA 24 34 S3 IPA 12 13 11 S3 NON IPA Jumlah  108 55 163

13 Latihan Berlatih Senam Pernafasan dan Efeknya terhadap Kesehatan
Untuk menentukan pengaruh dari latihan senam pernafasan terhadap kesehatan, telah dilakukan suatu survei terhadap peserta senam pernafasan di kota Bandung. Hasil survei menunjukan: Setelah menjalani latihan senam pernafasan, kondisi kesehatan para peserta semakin membaik. Sebelum mengikuti latihan senam pernafasan, tercatat 50% peserta memiliki tiga penyakit, 25% peserta memiliki dua penyakit, 20% peserta memiliki satu penyakit, dan hanya 5% peserta yang memiliki kondisi badan sehat. Kondisi kesehatan para peserta berangsur baik setelah mereka mengikuti pelatihan senam pernafasan. Hasil survey menunjukkan peserta yang memiliki satu penyakit yang berhasil sembuh total mencapai angka 75%. Sementara 50% peserta yang memiliki dua penyakit dan 36% peserta yang memiliki tiga penyakit juga sembuh total. Hasil survey juga menunjukkan bahwa 5% peserta yang memiliki satu penyakit menunjukan kondisi hampir sembuh dan sebanyak 28% peserta yang memiliki dua penyakit juga menunjukan kondisi yang sama. Sementara itu, tercatat 24% peserta dengan tiga penyakit juga menunjukan kondisi hampir sembuh.

14 Latihan Dari keseluruhan jumlah peserta senam pernafasan di kota Bandung, hanya (20%) peserta dengan satu penyakit, (22%) peserta dengan dua penyakit, dan (40%) peserta dengan tiga penyakit yang menunjukan tidak adanya perubahan kondisi kesehatan setelah mengikuti senam pernafasan. Melihat besarnya efek berlatih senam pernafasan terhadap kesehatan, minat masyarakat di kota Bandung untuk mengikuti pelatihan pernafasan pun semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang menunjukan pertumbuhan jumlah peserta dari tahun ke tahun. Apabila dari tahun pertama senam ini mulai diperkenalkan di kota Bandung, tepatnya pada tahun 1999, jumlah pesertanya hanya sebanyak 5 orang, maka setelah lima tahun berdiri, tepatnya pada tahun 2004, jumlah peserta meningkat menjadi 100 orang. Perkembangan masyarakat menyebabkan standar hidup semakin meningkat. Kebutuhan masyarakat terhadap peningkatan kesehatan juga semakin tinggi. Dalam kenyataannya, senam pernafasan mempunyai pengikut yang sangat banyak. Sesuai dengan hasil survei, terbukti senam pernafasan sangat efektif dalam penyembuhan penyakit dan perbaikan kondisi fisik.

15 Latihan 2. Sajikan wacana di atas dalam bentuk tabel atau grafik!
3. Jelaskanlah makna istilah kesehatan berikut! wabah endemi kadaluarsa abortus epidemi komplikasi USG hipotermi kontraindikasi resep imunisasi dehidrasi efek samping infeksi obat luar


Download ppt "bindo sepuluh semester II"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google