Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Link Budget Komunikasi Satelit
2
Pengertian dan Tujuan
3
Blok Diagram Satelit
4
Jalur Satelit dalam Parameter
Receiver- Downconverter TWTA HPA LNA GU/TU EIRPS EIRP = PTGT G/T PT GT s(t) Su(t) nut ndt ś(t) + ń(t)
5
Elemen-elemen Satelit
6
Intermodulasi
7
Cont’d
8
Cont’d
9
Parameter Utama Link Budget
Sistem Analog: Carier to Noise Ratio = C/N Sistem Digital: Energi bit to noise density ratio = Eb/No Bit Error Rate (BER) Kedua sistem saling berhubungan, Sistem digital Eb/No diperoleh dari parameter C/N
10
C/N Total Nilai dari C/N total merupakan penjumlahan dari C/N up-link dan C/N down-link. Carrier To Noise Ratio Total (C/N)Tot adalah parameter yang melambangkan kualitas daya carrier yang diterima oleh perangkat akhir dalam komunikasi satelit (stasiun bumi penerima). (C/N)Tot yang selanjutnya akan dipakai untuk mengetahui nilai Eb/No pada bagian modem. (C/N)Tot dapat dihitung dengan persamaan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: C/NT = ((C/Nup)-1 + (C/Ndn)-1)-1
11
Energy Per Bit to Noise Density Ratio (Eb/No)
Eb/No adalah perbandingan energi tiap bit yang diterima dengan satuan Watt/detik dengan rapatnya daya spektral noise dengan satuan W/Hz. Besaran ini juga menunjukkan kualitas dari sinyal Radio Frequency (RF) yang diterima oleh modem. Parameter yang mempengaruhi besaran Eb/No adalah kecepatan transmisi data dan derau bandwidth dari demodulator. Persamaan untuk mencari Eb/No adalah
12
Cont’d Keterangan : (C/N)Tot = Carrier to Noise Ratio (C/N) total
BWAll = bandwidth allocated (Hz) IR = Information Rate (bps)
13
Bit Error Ratio (BER) (BER) adalah merupakan perbandingan dengan nilai jumlah bit yang diterima secara tidak benar dengan nilai jumlah bit informasi yang ditransmisikan pada selang waktu tertentu. Parameter BER adalah merupakan parameter yang digunakan untuk menilai performance transmisi digital. Maka semakin rendah parameter BER yang dihasilkan oleh suatu transmisi digital, semakin baik performance transmisi digital tersebut
15
Bandwidth Carrier (Carrier Digital)
Bandwidth adalah merupakan besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan ataupun bisa disebut juga lebar pita atau kapasitas saluran informasi. Berikut ini adalah merupakan perhitungan bandwidth carrier. Composite Rate (CR) = Untuk overhead rate dengan data rate lebih besar atau sama dengan 1544 Kbps, maka nilai overhead rate adalah 96 Kbps, sedangkan untuk data rate lebih kecil atau sama dengan 1543,9 Kbps maka nilai overhead rate adalah
16
Transmission Rate (TR)
17
JALUR UP-LINK
18
C/N up Untuk menentukan nilai C/N up digunakan rumus sebagai berikut:
LTot = uplink path loss (dB) (G/T)up = Gain to Noise Temperature Ratio Uplink (dB/°K) k = konstanta Boltzman =1, (J/°K) B = bandwidth frekuensi (MHz) IBO = input back off = pengurangan nilai input yaitu berupa kuat sinyal yang diterima satelit dibanding masukan maksimal (dB)
19
EIRP (Efectiffe Isotrophic Radiated Power)
EIRP (Effective Isotropic Radited Power) adalah merupakan besarnya nilai efektif daya yang dipergunakan untuk memancarkan carrier yaitu dari antena stasiun bumi sebelum dipengaruhu oleh redaman ruang bebas. Untuk nilai EIRP yaitu dari stasiun bumi pengirim dipengaruhi oleh besarnya daya keluaran dari SSPA/HPA, gain antenna dan loss saluran kabel feeder yang digunakan Keterangan : PTx = daya keluaran dari HPA/SSPA stasiun bumi (dB) Lfeeder = loss saluran transmisi (dB) GTx = gain antena stasiun bumi pengirim (dB)
20
Uplink Path Loss (LTot)up
Uplink Path Loss atau redaman total arah uplink (LTot)up adalah merupakan besarnya total nilai pengurangan daya sinyal kirim dari stasiun bumi selama menempuh propagasi ke antena penerima pada satelit. Yang dipengaruhi oleh free space loss arah uplink, redaman hujan, redaman atmosfir dan pointing loss
21
Free Space Loss Up Link Dimana : R = jarak, dinyatakan dalam Km f = frekuensi, dinyatakan dalam MHz. Atau bisa juga : LFS = log R ( Km) log f (MHz)
22
G/T (Gain to Temperature Noise Ratio)
G/T (Gain to Temperature Noise Ratio) adalah perbandingan antara gain dengan tempertur noise antenna. Semakin besar gain antenna maka parameter G/T ini akan semakin besar, demikian pula halnya jika temperatur noise antenna semakin rendah, akan semakin besar pula parameter G/T. parameter ini sangat berpengaruh pada penerimaan sinyal yang berasal dari satelit. Dimana : G/T = Gain per temperature (dB/oK) Ga = Gain antenna (dB) Tsys = Suhu sistem (antenna/LNA/recevier) (oK)
23
DOWN LINK SIde
24
C/N Downlink Keterangan : EIRPsat = EIRP saturasi dari satelit (dB) Ltot = downlink path loss (dB) (G/T)dn = Gain to Noise Temperature Ratio pada antenna Penerima satelit (dB) k = konstanta Boltzman =1, J/°K B = bandwidth frekuensi (Hz)
25
EIRP Saturasi Satelit EIRP (Effective Isotropic Radited Antenna) saturasi adalah merupakan besarnya nilai dari power satelit (keluaran amplifier satelit) untuk memancarkan frekuensi downlink ke stasiun bumi penerima. Ini dapat dilihat dari foot print satelit yang memuat nilai EIRP pada setiap daerah yang berbeda-beda. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
26
Tabel EIRP
27
Foot Print
28
Down link Path Loss (LTot)down
Downlink Path Loss atau redaman total arah downlink (Ltot)down adalah merupakan besarnya total nilai pengurangan daya sinyal kirim dari satelit selama menempuh propagasi ke antena penerima stasion bumi. Yang dipengaruhi oleh free space loss arah downlink, redaman hujan, redaman atmosfir dan pointing loss
29
TERIMA KASIH Attitude is a little thing that makes a BIG difference. ~ Winston Churchill ✔
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.