Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Yuliani Tanuwidjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Masukan dari Diskusi Kelompok Rawat Inap
Radioterapi Rekam medik radioterapi tidak ada di rekam medik ranap , akan dibuat penulisan di rekam medis rawat inap Kiara Tidak ada SPO dan indikasi kemoterapi anak koordinasi lagi dengan dept dan gdg A. Harus membuat protokol.
2
IPD: kemoterapi dibuat di rajal, di ranap CPPT. Protokol kemoterapi diusulkan ada di HER dan diberikan nomor, tapi dari KMKK minta penomoran Saat ini tulis tangan di CPPT sehingga kemungkinan terjadi kesalahan penulisan dan take time Kemoterapi di gedung A ada beberapa yang menjalankan kemoterapi, apakah protokol ini untuk semua dep / divisi? perlu rapat koordinasi Gizi klinik: nilai ≥3 harus ditangani oleh dokter gizi klinik, masalahnya hanya 5 unit saja yang ditangani oleh gizi klinik(Neurologi, bedah, icu, luka bakar, radioterapi)
3
Obgyn: Care Plan: dibuatnya dari mana?, dari IGD ke ruangan apakah melanjutkan yang sdh di IGD atau menulis lagi di Ranap. Pasien emergency dari Ranap tidak boleh masuk ICU IGD jika ruang ICU dewasa dan ranap penuh koordinasi dengan dokter Anestesi Psikiatri dan Bedah: Daftar jaga dokter belum konsisten pengirimannya
4
Admisi: general consent hilang di ruang rawat ( ada temuan)….temuan di bag. anak Nama DPJP perlu diperbarui msh ada nama DPJP yang belum masuk ke HER (belum terdaftar) Penulisan diagnosa pada SPR dengan huruf kapital. IPD: Case manager untuk pasien apa saja karena raber masih banyak kendala, misal untuk tindakan, DPJP harus telp langsung ke DPJP lainnya Saran Care manager harus tegas, critikal thingkingnya bagus Gilut: pasien dikonsulkan saat pasien mau pulang sehingga LOS lama, padahal keluhan sdh dari awal masuk SOP Raber
5
Bedah: Raber jangan diselesaikan 1 kali perawatan, bila elektif kecuali emergency. Manajemen harus memutuskan untuk memulangkan. Care manager benar2 mengatur kelancaran operasi seperti sistem fast track saat ini ICU kurang sehingga batal operasi karena tidak ada tempat. Pasien tidak bisa dilakukan tindakan dalam 2 hari pulangkan Konsultasi bila tidak perlu, jawab saja tidak perlu. Keterbatasan DPJP: borderless tapi satu lokasi dan perlu pembatasan kuota tindakan pasien. Contoh pasien AAA 20 pasien/tahun
6
Kencana Pasien masuk dari kencana ke Gedung A harus melalui IGD RSCM, tdk seamless Paliatif care: disedikan 1 ruangan untuk paliatif kualifikasi perawat IPD 2 kamar (laki2 dan perempuan kapasitas maks. 2/6 bed per kamar PJT: cathlab rusak tidak ada SPO merujuk ke RS luar surat ke RS luar Belum ada SK tertulis tentang mekanisme acc pasien over pagu
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.