Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Weber tentang sosiologi agama 2009
Robert M.Z. Lawang Kuliah 1
2
Weber terkenal sebagai tokoh sosiologi agama terutama karena beberapa alasan :
Dia mampu menjelaskan bahwa kehidupan beragama tidak beda dari kehidupan sosial lainnya, sehingga dapat dianalisis dengan konsep-konsep yang terkait tindakan, tindakan sosial. Kedua konsep ini sangat sentral dalam sosiologi Weber. Walaupun Weber dikeritik karena penggunaan kerangka analisis tipe ideal, banyak konsep-konsep inti yang dikemukakan Weber tetap menjadi acuan:
3
Keselamatan yang berorientasi ke dunia ini (this worldly salvation).
Keselamatan yang berorientasi ke dunia sana (other worldly salvation) Analisis Wallis (The elementary forms of the new religious life) banyak mengacu pada kedua konsep Weber itu, walaupun judul bukunya mengacu pada Durkheim (The elementary forms of religious life) : Accomodation in the world (mirip this worldly) Affirmation of the world (mirip this worldly) Rejection of the world (mirip other worldly)
4
Inti pemikiran Weber tentang agama :
Dia tetap menggunakan konsep utama dalam agama, sehingga tidak ada kesan ada sosiologi agama tanpa agama. Konsep inti yang dianalis secara sosiologik : keselamatan. Konsep ini juga digunakan Clifford Geertz dalam mempelajari Agama Java (Religion of Java) yang disebut Abangan itu. Kalau keselamatan itu dihubungkan dengan tindakan (action) atau interaksi sosial dalam kelompok agama, maka keselamatan itu adalah nilai yang menjadi orientasi tindakan di satu pihak dan menjadi pendorong di lain pihak.
5
Penerapan kerangka analisis sosiologik :
Untuk menganalisis tindakan yang berorientasi nilai itu, dia menggunakan konsep-konsep sosiologi (tipe ideal) : Tindakan rasional : means – end schema. Tindakan rasional – nilai : nilai adalah tujuan dan tindakan rasional adalah alat. Tindakan emosional Tindakan tradisional. Penerapan kerangka analisis sosiologik : Ada penganut agama yang berbeda perkembangan ekonominya : Kalvinis dan non Kalvinis Mengapa Kalvinis maju ? Kerangka means – end schema diterapkan sebagai berikut.
6
Analisis : Tujuan beragama : keselamatan di sini (this worldly) dan di sana (other worldly). Wujud keselamatan paling akhir : surga, tinggal bersama Allah dan keluarga kudus di sana. Alat : tindakan yang mengarah ke keselamatan. Bagaimana sikap terhadap keselamatan ? Selamat atau tidak selamat, di sini atau di sana, tak seorangpun yang tahu pasti. Dalam ketidaktahuan itu orang harus percaya bahwa dia selamat dan masuk surga. Kalau tidak buat apa beragama. Tetapi keselamatan dalam pandangan Kallvinis bersifat eskatologik : keselamatan di sana sudah dimulai saat ini di dunia ini. Tindakan beragama (means) dalam rangka mencapai keselamatan (tujuan) dianalisis Weber dengan kerangka sosiologik.
7
Konsep-konsep penting :
Keselamatan : bersifat predestinatif, artinya Allah sudah menentukan terlebih dahulu siapa yang masuk surga atau tidak. Cara untuk memperoleh keselamatan : Harus menganggap bahwa kita adalah orang yang dalam predestinasi Allah masuk surga. Mengurangi dosa Untuk mengurangi dosa : Asketisme : cara hidup bermatiraga (berpuasa) untuk memperoleh keselamatan setelah mati : (i) Mengurangi makan, cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori saja : tidak lebih dan tidak kurang. (ii) Mengurangi kenikmatan. (ii) Menggunakan pakaian yang perlu saja. Asketisme bukan dilakukan selama satu bulan puasa saja, melainkan menjadi gaya hidup orang.
8
Dampak asketisme menurut interpretasi Weber
Kekayaan yang terakumulasi karena tindakan berpuasa. Keselamatan dunia sana terjamin dan begitu pula dunia sini (eskatologik). Awal kapitalisme barat.
9
Penerapan cara pandang Weber :
Islam dan pembangunan Agama dan pembangunan Beberapa teman dari FISIP UI mengikuti kompetisi internasional untuk penelitian gerakan agama pentekostal dan karismatik dan perubahan sosial ekonomi politik : Robert M.Z. Lawang, Ery Seda, Fentiny Nugroho, Lisman Manurung, Fu Xie, Miftah, Bayu.
10
Analisis puasa kita : 3 – 2 = 1 3 – 2 = 2, atau lebih dimana :
3 = jumlah makan normal 2 = jumlah makan yang dikurangi 1 = potensi akumulasi kapital Kuantifikasi : Jumlah orang berpuasa Kapitalisasi mikro dan dampak makro Indikator ekonomi makro Kesimpulan dan interpretasi
12
3-2=1 Puasa Asketisme Predestinasi Keselamatan Indikator ekonomi Kapitalisme global Selamat ?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.