Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
FISIKA Teropong Prisma
Anggota kelompok 3 Anggi Fitriyani Nadea Salsa Della Tiatira Soiyansari P
2
Pengertian Teropong prisma adalah alat untuk melihat benda yang jauh tetapi bayangannya tidak berbalik.lensa-lensa pada teropong prisma sama dengan teropong bumi tetapi pada teropong prisma terdapat prisma yang dapat membalikkan bayangan benda sehingga bayangan yang dilihat mata tidak terbalik.
3
Teropong prisma menggunakan dua buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa pembalik.kedua prisma di susun bersilang satu sama lain. Teropong demikian disebut juga teropong binokuler karena menggunakan dua buah lensa okuler karena pengamat dapat melihat dengan dua mata,maka kesan bayangan diperoleh adalah sebagai tiga dimensi(stereokopis)
4
Teropong prisma (binokuler)
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku sama kaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
5
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.
6
Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma. 2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua prisma). 3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan 4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.
7
Prinsip kerja Sinar masuk melalui lensa obyektif(depan)
Kemudian mengalami pemantulan pada sebuah prisma(sinar berbalik arah tetapi pada lintasan yang berbeda) Sinar mengenai sisi prisma yang lain,sehingga mengalami proses seperti No 2 Sinar menuju lensa okuler(dekat dengan mata ) Proses selanjutnya adalah kita yang menggunakan teropong tersebut seperti melihat benda secara langsung
8
Prinsip Kerja Pada binokuler tertulis angka, 7 x 45, 8 x50, dan seterusnya, angka di depan 7x dan 8x merupakan ukuran perbesaran lensa dari binokuler. Misalnya binokuler dengan perbesaran 7x berarti, binokuler tersebut menawarkan kemampuan untuk melihat benda 7 kali lebih dekat , namun semakin tinggi nilai perbesaran lensanya akan sangat terpengaruh dengan fokus dan getaran yang kita timbulkan, perbesaran yang terlalu besar memerlukan alat bantu seperti tripod untuk memegangnya agar dapat di fokus pada obyek yang di tuju.
9
Selanjutnya angka di belakangnya 45 dan 50 menunjukkan diameter lensa obyektif dari binokuler tersebut. Semakin besar diameter lensa obyektif berarti semakin banyak cahaya yang masuk dan dapat difokuskan ke mata. Jadi binokuler yang dapat digunakan pada malam hari atau cahaya suram biasanya memiliki diameter lensa obyektif lebih dari 50 mm. Besarnya diameter lensa ini mempengaruhi berat dari binokuler tersebut. Semakin besar diameternya juga berdampak pada komponen yang lain, sehingga binokuler akan lebih berat juga.
10
Perbesaran teropong: keterangan: Ma = perbesaran teropong
fob = fokus lensa objektif fok = fokus lensa okuler
11
Contoh soal Suatu teropong bintang terdiri dari dua lensa cembung. Lensa cembung yang berjarak lebih jauh dari mata pengamat dinamakan lensa obyektif dan lensa cembung yang berjarak lebih dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa okuler. Panjang fokus lensa obyektif adalah 400 cm dan panjang fokus lensa okuler adalah 20 cm. Jika mata pengamat normal dan berakomodasi minimum, tentukan : a) perbesaran total teropong bintang (M), b) jarak antara lensa obyektif dengan bayangan yang dihasilkan lensa oleh obyektif (sob’) , c) jarak antara bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan lensa okuler (sok) d) jarak antara kedua lensa cembung
12
Pembahasan Diketahui : Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 400 cm Panjang fokus lensa okuler (fok) = 20 cm Mata berakomodasi minimum karenanya bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa obyektif berada tepat di titik fokus kedua lensa obyektif dan titik fokus pertama lensa okuler. Jawab : a) Perbesaran total teropong bintang (M) Rumus perbesaran teropong bintang ketika mata berakomodasi minimum : M = fob / fok Perbesaran teropong bintang adalah : M = 400 cm / 20 cm = 20 kali Bayangan akhir bersifat maya dan terbalik. Bandingkan dengan penjelasan pada topik alat optik teropong bintang.
13
b) Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) Jika mata pengamat berakomodasi minimum maka jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) = panjang fokus lensa obyektif (fob) = 400 cm = 4 meter. Bandingkan dengan penjelasan pada topik rumus alat optik teropong bintang. c) Jarak “benda” dari lensa okuler (sok) Apabila mata berakomodasi minimum maka jarak antara bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif dengan lensa okuler (sok) = panjang fokus lensa okuler (fok) = 20 cm = 0,2 meter. d) Jarak antara kedua lensa cembung Jarak antara kedua lensa cembung = panjang teropong bintang (l) = panjang fokus lensa obyektif (fob) + panjang fokus lensa okuler (fok) = 400 cm + 20 cm = 420 cm.
14
Latihan Soal Sesorang bermata normal menggunakan teropong untuk mengamati sebuah obyek. Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler adalah 20 cm. Perbesaran total teropong ketika mata berakomodasi minimum adalah 40 kali. Hitunglah panjang fokus lensa okuler (fok) dan panjang fokus lensa obyektif (fob). Sebuah teropong jarak fokusnya obyektifnya 100 cm dan jarak fokus okulernya 2,0 cm. Berapakah panjang teropong dan perbesaran yang dilakukan teropong.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.