Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Presentasi berjudul: "Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka"— Transcript presentasi:

1 Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Please wait PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2013 YOGYAKARTA

2 SK/KD PROFIL MATERI TEST

3 PROFIL Nama : Abdul Gofur Nim :11009034
Prodi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan TTL :Banjarnegara,27 Mei 1993 Alamat di jogja :Warung boto,UH 4 RT 32 RW 8 Yogyakarta Hoby :Olah raga sepak bola,volly, Renang.

4 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Standar Kompetensi (SK) Menampilkan Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka. Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Mendeskripsikan pancasila sebagai ideologi terbuka 1.2 Menganalisis pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan 1.3 Menampilkan sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka

5 Pengertian ideologi Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata idea dan logos, idea berarti gagasan, konsep ,dasar,cita-cita, dan logos adalah ilmu atau pengetahuan. dalam hal ini idelogi pancasila adalah pandangan hidup bangsa indonesia yang berisi cita-cita moral yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur yang sudah berakar dan membudaya di dalam masyarakat indonesia.

6 Pancasila sebagai ideologi terbuka budaya masyarakat indonesia dalam mencapai sepakat ditentukan melalui musyawarah dan konsensus dari masyarakat, oleh Karena itu, bentuk dari proses pemikiran dari suatu masyarakat terbuka menjadi suatu dasar kepribadian bangsa indonesia sehingga menimbulkan konsep pancasila sebagai dasar negara. Kekuatan idelogi terletak pada tiga dimensi : Dimensi realita Dimensi fleksibilitas Dimensi idealisme

7 Pancasila sebagai sumber nilai
Pancasila merupakan sumber nilai bagi bangsa Dan negara indonesia karena proses terbentuknya Sejalan dengan proses peradaban manusia Indonesia. Menurut Prof. Drs . Notonagoro, SH , Nilai dapat Dibagi menjadi tiga yaitu: Nilai materil Nilai vital Nilai kerohanian

8 Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Paradigma adalah suatu asumsi dasar dan asumsi Teoritis yang umum sehingga menjadi sumber hukum, metode,dan penerapan ilmu yang menentukan sifat ciri,dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. pancasila bukan saja berperan sebagai alat ukur tentang baik buruknya kebijaksanaan serta pelaksanaan Pembangunan disemua bidang,akan tetapi pancasila sekaligus sebagai alat bagi pelaksanaan pembangunan melalui pengamalan dan penghayatan nilai-nilai luhurnya.

9 Sikap-sikap positif terhadap nilai-nilai Sebagai idelogi terbuka.
Berikut ini adalah contoh sikap-sikap positif Terhadap nilai-nilai pancasila : Sila pertama : Ketuhanan yang maha esa. Menghargai perbedaan agama, karena permaslahan hubungan manusia dengan sang pencipta, serta menyangkut hak asasi manusia yang paling asasi. 2. Sila kedua : kemanusiaan yang adil dan beradab. Setiap warganegara dijamin hak dan kebebasannya dalam hubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia/individu dengan masyarakat,dan dengan alam sekitarnya

10 Lanjutan 3. Sila ketiga : persatuan indoneisa. Sikap positif terhadap nilai-nilai a. Kedudukan dan martabat manusia Indonesia Untuk menghargai keseimbngan antara kepentingan pribadi danmasyrakat. b. Nilai yang menjunjung tinggi tradisi perjuangan dan kerelaan untuk berkorban dan membela kehormatan bangsa dan negara. c. Nilai patriotik serta penghargaan rasa kebangsaan sebagai realitas yang dinamis.

11 Lanjutan 4. Sila ke empat: kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan/perwakilan Contohnya : Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Lebih menghargai kesukarelaan dan kesadaran dari pada memaksakan sesuatu kepada orang lain. Menghargai sikap etis berupa tanggung jawab yang harus ditunaikan sebagai amanat seluruh rakyat. Tanggung jawab itu bukan hanya di tujukan kepada manusia, tetapi tanggung jawab kepada tuhan yang maha esa.

12 Lanjutan Sila kelima :keadilan sosial bagi seluruh rakyat indoneisa. Contoh sikapnya adalah : Menerima kenyataan dengan lapang dada apabila partai dukungannya tidak lolos dari seleksi partai pemilu; memberi kesempatan anggota rapat untuk mengeluarkan pendapatnya, baik secara lisan maupun tulisan.