Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Hermanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Managemen Keperawatan Pada Pasien Hipertensi
Nyinyi Rubai’ah, S.Kep, M.Kep
2
Pendahuluan WHO Pada tahun 2025 diperkirakan 1 miliar penduduk dunia menderita hipertensi (Dua pertiga jumlah itu di negara berkembang termasuk Indonesia) Di Amerika, 72 juta orang memiliki tekanan darah diatas 140/90 mmHg (31%) Hipertensi menyumbang 51% kematian akibat stroke, 45% kematian akibat jantung koroner
3
Prevalensi di Indonesia
Riskesdas 2007
4
Hipertensi Hipertensi merupakan keadaan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD) ≥140/90 mmHg National Committe on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure VII,2003
5
Klasifikasi Hipertensi JNC 7 (Joint National Committee)
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Normal < 120 and < 80 Pre-Hipertensi or 80-89 Hipertension Stage I 90-99 Stage II > 160 > 100
6
SBP >140 mmHg ± DBP >90 mmHg
Definitions and classification of office BP levels (mmHg)* Hypertension: SBP >140 mmHg ± DBP >90 mmHg Category Systolic Diastolic Optimal <120 and <80 Normal 120–129 and/or 80–84 High normal 130–139 85–89 Grade 1 hypertension 140–159 90–99 Grade 2 hypertension 160–179 100–109 Grade 3 hypertension ≥180 ≥110 Isolated systolic hypertension ≥140 <90 * The blood pressure (BP) category is defined by the highest level of BP, whether systolic or diastolic. Isolated systolic hypertension should be graded 1, 2, or 3 according to systolic BP values in the ranges indicated.
7
Hipertensi Primer (esensial)
Jenis Hipertensi Hipertensi Primer (esensial) Tidak diketahui penyebabnya % dari semua hipertensi Hipertensi sekunder Umumnya disebabkan oleh gangguan fungsi ginjal dan jantung 5 -10% dari semua hipertensi
8
Faktor Risiko Hipertensi
Bisa dirubah Obesitas, Gaya hidup Merokok Penggunaan garam, Alkohol Stress Diabetes Tidak bisa dirubah Umur Jenis kelamin Keturunan Ras
9
Tanda dan Gejala Hipertensi
The “silent killer” Sakit kepala Gelisah Jantung berdebar-debar Pusing Penglihatan kabur Rasa sakit di dada Mudah lelah
10
Hypertension is an important contributing risk factor for end-organ damage and for the development of cardiovascular and other diseases, including retinopathy, peripheral vascular disease, stroke, coronary heart disease, heart failure, cardiac disease, renal failure, and proteinuria. Blood pressure reduction has been shown to decrease the rate of stroke, myocardial infarction, end-stage renal disease, and proteinuria.
11
Managemen Keperawatan
Pengkajian Anamnesa Pemeriksaan fisik, penunjang Diagnosa Keperawatan Aktual Potensial Intervensi dan Evaluasi Mandiri & kolaborasi Target Tekanan Darah
12
Pemeriksaan penunjang
Pengkajian Anamnesa Faktor Risiko Riwayat penyakit Riwayat keluarga Keluhan Pemeriksaan fisik Pengukuran Tekanan Darah Pengukuran TB,BB (BMI) Mata, Jantung, Paru, Abdomen, Neurologi, Ektremitas Pemeriksaan penunjang Urinalisis rutin, Elektrolit Ureum kreatinin, Gula darah Hitung darah lengkap Kolesterol dan trigliserida EKG, Ekhokardiografi, Torak photo
13
Pengukuran Tekanan Darah
Pasien Sebelum pemeriksaan Saat pemeriksaan Pemeriksa Tenaga yang terlatih Cuci tangan Alat Dikalibrasi berkala Ukuran cuff sesuai
14
Pengukuran Tekanan Darah
Sebelum Pemeriksaan Selama Pemeriksaan Pasien tidak dalam kondisi Melakukan aktivitas berat Tidak merokok, Tidak minum kopi Tidak minum alkohol Kondisi kandung kemih kosong Duduk di kursi dengan bersandar Tidak bicara Lengan diletakkan setinggi jantung Kaki tidak boleh menyilang Kaki menapak di lantai
15
Pengukuran Tekanan Darah
16
Ukuran Cuff Tensi Meter
17
Algoritme Diagnostik Hipertensi The Canadian Recommendation for The managemen of Hypertension, 2014
HBPM : Home Blood Pressure Monitoring ABPM : Ambulatory Blood Pressure Monitoring
18
Peran Perawat Deteksi, Diagnosis Hipertensi
Mengukur, menilai TD untuk deteksi dini hipertensi Menggunakan tehnik pengukuran TD yang benar, alat yang dikalibrasi, ukuran manset yang sesuai Memiliki pengetahuan yg baik Edukasi pasien pentingnya pencapaian target tekanan darah
19
Masalah Keperawatan Resiko penurunan curah jantung Nyeri akut
Tidak efektifnya perfusi jaringan Kurang pengetahuan
20
Penatalaksanaan Hipertensi
Farmakologik Non Farmakologik Modifikasi gaya hidup
21
Penatalaksanaan Hipertensi
Mencegah komplikasi, menurunkan kejadian kardiovaskular, serebrovaskular dan renovaskular TUJUAN TARGET TEKANAN DARAH (JNC 7) adalah <140/90 mmHg, untuk pasien DM, penyakit ginjal kronik (chronic kidney diseases, CKD) adalah <130/80 mmHg
22
Algoritme Penanganan Hipertensi JNC 7
23
Farmakologi Beta blocker ACE ( Angiotensin Converting Enzym) inhibitor
Diuretik Mengeluarkan cairan, mengurangi volume cairan ACE ( Angiotensin Converting Enzym) inhibitor Mencegah tubuh membuat hormone angiotensin II (vasokontriksi) ARB (Angiotension Reseptor Blocker) Beta blocker menurunkan Heart Rate, mengurangi kontraksi jantung, mengurangi demand O2 Calcium Chanel Blocker Mendilatasi arteri jantung, menghambat spasme arteri koroner
24
Prinsip dasar terapi farmakologik
Berikan obat dosis tunggal Berikan obat generik (non-paten) Jangan mengkombinasikan ACE-i) dengan ARBs Berikan edukasi Lakukan pemantauan efek samping obat secara teratur. Peran Perawat Mengkaji riwayat pengobatan sebelumnya Mengetahui jenis obat anti hipertensi Memberikan Edukasi obat anti hipertensi Bekerjasama dengan dokter/apoteker
25
9 Cara Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan
1. Alat pengingat minum obat 4. Mengerti resiko jika tidak minum obat 7. Obat masuk dalam jaminan 2. Mencocokan jadwal minum obat 5. Diskusikan efek samping obat 8. Dosis 1xhari 3. Instruksi jelas,bahasa sederhana 6. Berikan pujian positif 9. Monitoring (konseling/telp)
26
Menurunkan berat badan
Non Farmakologik Istirahat yg cukup Kurangi Garam Olah Raga Gizi Seimbang Menurunkan berat badan Kurangi Alkohol Kelola Stress Stop Merokok
27
Sehat dengan perilaku CERDIK
Cek kesehatan secara berkala Enyahkan asap rokok Rajin aktivitas fisik Diet sehat dengan kalori seimbang Istirahat yang cukup Kelola stres
28
Efektifitas Modifikasi Gaya Hidup
29
Pencegahan Hipertensi
Pencegahan Primer Upaya promosi kesehatan (peningkatan perilaku hidup sehat) Pencegahan Sekunder Deteksi dan Pengobatan secara dini Pencegahan Tersier Mencegah komplikasi Meningkatkan kualitas hidup
30
Kesimpulan Hipertensi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas Hipertensi mudah untuk didiagnosa dan diobati Tujuan dari manajemen hipertensi untuk menyelamatkan kerusakan organ target Modifikasi gaya hidup harus selalu diupayakan pada semua pasien hipertensi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.