Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI / PAUD

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI / PAUD"— Transcript presentasi:

1 KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI / PAUD

2 PENGERTIAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
MENURUT UU N0 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidik an untuk membantu pertumbuhan dan perkem bangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

3 Penyelenggaraan PAUD ada jalur pendidikan formal berbentuk TK atau RA (Raudathul Athfal) dan jalur pendidikan non formal berbentuk TPA dan Kelompok bermain. Masyarakat sekarang menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, perlindungan anak dari usia tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang ada baik jalur pendidikan formal maupun non formal.

4 TUJUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Tujuan pendidikan anak usia dini adalah membantu meletakkan dasar kearah perkembangan kemampuan dasar dan perilaku, yang berguna untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut Santrock dan Yussen (1992) memandang anak usia dini sebagai masa terbentuknya kepribadian dasar individu, selanjutnya menurut Salehuddin ( 2000) memandang anak usia dini sebagai fase yang sangat fundamental bagi perkembangan individu sehingga pendidikan dimaksudkan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.

5 Fungsi pengembangan potensi.,
Sesuai dengan rumusan tujuan diatas dapat dikemukakan secara garis besar lima Fungsi Utama Pendidikan Untuk Anak Usia Dini, yakni: Fungsi pengembangan potensi., Fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan, Fungsi pembiasaan perilaku-perilaku, Fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan, Fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif. LeDoux (Goleman, 1995) menjelaskan pengembangan kepribadian dan perilaku perwujudannya melalui interaksi langsung antara pendidik dengan anak didik dalam pergaulan sehari-hari.

6 MEMAHAMI ANAK USIA DINI 3-6 tahun
Sebelum kita memberikan rangsangan pendidikan kepada anak, guru penting memahami ciri-ciri Anak Usia Dini: CIRI FISIK Anak umumnya sangat aktif, sehingga ia menyenangi kegiatan lari, melompat, memanjat Anak masih sering mengalami kesulitan untuk memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya.

7 Landasan PAUD 1. Tinjauan Religi 2. Tinjauan Yuridis 3. Tinjauan Empiris 4. Tinjauan Keilmuan 5. Tinjauan Sosial 6. Tinjauan Ekonomi 7. Tinjauan Budaya

8 Walaupun tubuhnya lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak, hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan temannya., sebaiknya dilerai dan dijelaskan kepada anak-anak bahayanya. Walaupun anak laki-laki lebih besar, anak perempuan terampil dalam pekerjaan praktis, khususnya tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak laki-laki apabila tidak terampil.

9 Kelompok bermain cenderung kecil dan cepat berganti-ganti.
CIRI SOSIAL Anak biasanya mudah bersosialisasi dengan orang sekitarnya dan memiliki satu atau dua sahabat, cepat berganti dan sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi berkembang sahabat yang terdiri dari jenis kelamin yang berbeda. Kelompok bermain cenderung kecil dan cepat berganti-ganti. Anak yang lebih muda sering kali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.

10 BERMAIN SOLITER , anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang ada didekatnya, mereka tidak berusaha untuk saling bicara. TINGKAH LAKU UNOCCUPIED, anak tidak bermain dengan sesungguhnya, ia mungkin berdiri disekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun. TINGKAH LAKU ONLOOCKER, anak mengamati, kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama

11 BERMAIN PARALEL, anak bermain saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan cara yang tidak saling bergantung. BERMAIN ASOSIATIF, anak bermain dengan anak lain, tetapi masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri. BERMAIN KOOPERATIF, anak bermain dalam kelompok, dimana ada organisasi, ada pimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan bersama, misalnya main toko-tokoan, perang-perangan.

12 Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi dan kasih sayang.
CIRI EMOSIONAL Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka, sikap marah sering diperlihatkan oleh anak. Iri hati pada anak sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru CIRI KOGNITIF Sebagian besar anak senang bicara dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka perlu dilatih untuk menjadi pendengar yang baik Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi dan kasih sayang.

13 Lakukan interaksi sesering mungkin.
Menurut Ainsworth dan Wittig (1973) cara Mengembangkan kompetensi anak sebagai berikut: Lakukan interaksi sesering mungkin. Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak Berikan kesempatan kepada anak untuk mendapatkan pengalaman dalam banyak hal. Doronglah anak untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri. Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan keterampilan dalam berbagai tingkah laku. Kagumi apa yang dilakukan anak Apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan ketulusan hati.

14 Anak berpembawaan baik
PANDANGAN BERBAGAI TOKOH TENTANG PENDIDIKAN ANAK PANDANGAN PESTALOZZI Anak berpembawaan baik Masing-masing tahap pertumbuhan dan perkembangan individu harus tercapai dengan sukses sebelum tahap berikutnya mulai, ketidakberhasilan dalam menyelesaikan suatu tahap perkembangan dapat menyebabkan hambatan dalam proses perkembangan selanjutnya. Menekankan pengalaman belajar melalui indra, indra adalah pintu gerbang dan sekaligus sebagai sarana untuk terjadinya proses mental pada anak.

15 Tokoh Pendidikan Anak Usia Dini
PANDANGAN FROEBEL Tokoh Pendidikan Anak Usia Dini Anak pada dasarnya berpembawaan baik, tergantung dari apakah lingkungan cukup memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potesi-potensi yang dimilikinya. Taman dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan anak, maka anak akan berkembang

16 Merancang taman pendidikan yang disebut Kindergarden.
Froebel menekankan segi self activity dan free play pada anak. PANDANGAN MONTESSORI Untuk berkembang potensi bawaan anak diperlukan lingkungan yang bebas dan penuh kasih sayang. Anakmengkonstruksikan sendiri perkembangan jiwanya (self construction) Anak secara spontan

17 berupaya mengembangkan dirinya melalui pemahaman terhadap lingkungan.
Perkembangan anak terdapat masa-masa sensitif, dimana anak begitu tertarik terhadap suat bagi perkembanganu obyek, misalnya sensitive untuk mengeksplorasi lingkungan, sensitive untuk jalan PANDANGAN KI HAJAR DEWANTARA Bapak Pendidikan Nasional. Anak pemberian Tuhan yang terdiri dari unsur badan dan rohani, dua unsur ini merupakan suatu kesatuan tak dapat dipisahkan satu sama lain, sehingga kebutuhan manusia ada dua yaitu kebutuhan lahir dan kebutuhan bathin

18 Anak lahir membawa bawaan/kodrat
Kodrat itu bisa baik dan bisa sebaliknya dan kodrat itu akan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak Pendidikan akan memberikan tuntunan agar kodrat-kodrat bawaan anak itu tumbuh kembang kearah yang lebih baik, pendidikan menuntun anak supaya berkualitas, berbudi pekerti.

19 Pemberian contoh Pembiasaan Pengajaran Melakukan langsung
CARA MELAKUKAN PENDIDIKAN Menurut Ki Hajar Dewantara, ada 5 cara pendidikan dilakukan pada anak Pemberian contoh Pembiasaan Pengajaran Melakukan langsung Disiplin diri sendiri

20 PANDANGAN KONSTRUKTIVIS DIMOTORI JEAN PIAGET
Anak itu bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun pengetahuannya, anak mengkostruksi pengetahuannya melalui refleksi terhadap pengalamannya, anak memperoleh pengetahuan bukan secara pasif dari orang lain, melainkan dengan cara membangun sendiri secara aktif melalui interaksi dengan lingkungannya Masing-masing tahap perkembangan ditandai oleh karakteristik tertentu dalam cara berpikir dan berbuat

21 PANDANGAN KONSTRUKTIVIS
Bermain merupakan media sekaligus cara terbaik anak untuk belajar. Dlm bermain itulah anak belajar melalui proses berbuat dan menyentuh langsung obyek-obyek nyata. Anak tdk belajar banyak melalui interpretasi stimulasi verbal (kata-kata) dari org yg lebih dewasa. Syarat belajar anak masa praoperasional (semia wan, 2002): (1) pengetahuan terkait dgn keluarga, (2) permainan konkret dan (3) belajar dan melatih membaca, menulis, berhitung dan keterampilan dasar lainnya diperoleh melalui bermain.

22 Teori multiple intelligences
Anak belajar melalui berbagai macam cara. Melalui kata-kata, angka-angka, nada suara dll. Anak pada umumnya belajar mellalui kombinas dari beberapa cara. Setiap anak adalah unik. Setiap anak memili ki kecenderungan cara belajar yg tdk sama. Kegt belajar dpt dilakukan berbagai aktivitas. Anak belajar dgn berkativitas. Aktivitas inilah yg menimbulkan pengalaman dan mesntimulasi kecerdasannya.

23 Bagaimana Anak Belajar
Bagi anak-anak, belajar dapat dilakukan dengan bermain. Aktivitas bermain itulah sesuangguhnya yang merupakan sarana belajar anak. Artinya, anak-anak belajar melalui kegiatan bermain.

24 Bagaimana Anak Belajar
John Dewey (Allan & Levine 1984, Tadkiroatun, 2008: 17-30) Anak mengeksplorasi ling. Dan memperoleh manfaat dari ling itu. Pd saat mengeksplorasi ling itu, anak mendpt masalah pribdai dan sosial dan mendorong anak gunakan kemampuannya utk memecakan masalah trsbt.

25 Bagaimana Anak Belajar
Anak mempergunakan aktivitas yg berbeda pd saat belajar. Anak belajar melalui pengalaman. (a) “pengalaman asli”, (b) menemukan masalah menstimulasi mereka berpikir, (c) memproses informasi utk memecakan masalah, (d) mengembangkan solusi dan (e) menguji altenatif solusi. Belajar akana terjadi jika anak terlibat secara akif pd setiap kegiatan.

26 Bagaimana Anak Belajar
Untuk belajar berhtung misalnya: Anak tidk secara pasif mendengarkan penje lasan guru tetapi secara aktif terlibat dlm kegiatan: mengidentifi kasi benda-benda, ber pikir mengenai jumlahnya, menghitung, me lihat wujud, memegangnya, memin dah kan, mengelompokkan, memisahkan, menyatukan kembali dstnya. Belajar bagi anak adalah konsekuensi dari suatu aktivitas.

27 Petani & Bunga Jadikan anak-anak asuhan mu laksana bunga dan anda laksana petani yg rajin menyirami bunganya dgn “cinta-kasih” agar mereka tumbuh dan berkembang dgn berjuta cinta

28

29 SEKIAN DAN TERIMA KASIH

30


Download ppt "KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI / PAUD"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google