Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG"— Transcript presentasi:

1 Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
STUDI KASUS KONTROL Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG

2 PENGANTAR Studi kasus kontrol merupakan perkembangan metodologik yang paling menonjol dari epidemiologi modern. Studi ini merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian dan penyakit (efek), dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan paparannya.

3 CIRI-CIRI STUDI KASUS KONTROL
Subyek yang menderita penyakit/masalah kesehatan disebut kasus; Subyek yang tidak menderita penyakit disebut kontrol yang dicuplik secara acak. Bersifat retrospektif, outcome sudah terjadi dan dilihat kebelakang apa penyebabnya.

4 PERTIMBANGAN MELAKUKAN STUDI KASUS KONTROL
Baik dilakukan untuk penyakit yang jarang muncul (prevalensi < 5 %) Batas-batas populasi yang akan diteliti tidak diketahui dengan jelas. Keterbatasan biaya, waktu dan tenaga.

5 APLIKASI DESAIN STUDI KASUS KONTROL
Dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat, desain kasus kontrol dan dapat diterapkan untuk beberapa tujuan dan beberapa keadaan, al: Mengidentifikasi faktor risiko keluhan/tanda/gejala penyakit; Mengidentifikasi faktor penyembuhan penyakit; Menguji efikasi hasil suatu metode pengobatan; Menguji efikasi metode skrining/diagnostik; Kedokteran kerja; Peneltian lapangan, dan Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB).

6 SETTING STUDI KASUS KONTROL
E D+ E D- E- Ket: E+ = terpapar faktor penelitian E- = tidak terpapar faktor penelitian D+ = mengalami penyakit (masalah kesehatan) D- = tidak mengalami penyakit (masalah kesehatan) Studi Kasus Kontrol

7 LANGKAH-LANGKAH STUDI KASUS KONTROL
Langkah-langkah melakukan studi kasus kontrol: Dimulai dari adanya kasus, dan Dicari kontrol dimana kasus berasal Studi Kasus Kontrol

8 Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui kaitan gangguan pendengaran (disease) dengan bising (faktor risiko, exposure) di antara awak helikopter. Menurut pengamatan sekilas di antara awak pesawat helikopter “banyak” banyak yang menderita gangguan pendengaran, sedangkan sebagian awak pesawat helikopter tidak menderita gangguan pendengaran. Pertanyaannya “apakah gangguan pendengaran awak helikopter berkaitan dengan bising helikopter ?”. Studi Kasus Kontrol

9 Apakah lama jam terbang berkaitan dengan gangguan pendengaran ?
Contoh… Jika kemungkinan terdapat kaitan antara gangguan pendengran dengan bising helikopter, maka akan dikembangkan pertanyaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin berkaitan, al: Apakah lama jam terbang berkaitan dengan gangguan pendengaran ? Apakah jenis helikopter berkaitan dengan gangguan pendengaran ? Apakah jenis profesi awak pesawat berkaitan dengan gangguan pendengaran ? Apakah kebiasaan memakai APD berkaitan dengan gangguan pendengaran ? Studi Kasus Kontrol

10 MENILAI HUBUNGAN… 1 a b c d Menilai Hubungan: Odds kasus = a/c
Odds kontrol = b/d Rasio Odds (OR) = a:c/b:d = ad/bc, Ini disebut juga dengan rasio kemungkinan _ D D E Odds adalah rasio antara probabilitas suatu “peristiwa” untuk terjadi (keadaan yang lazim juga disebut “sukses”) dan probabilitas “peristiwa” itu untuk tidak terjadi (keadaan yang lazim juga disebut “gagal”) a b c d Studi Kasus Kontrol

11 Jika didapat Rasio Odds (OR) > 1
MENILAI HUBUNGAN … 2 Jika didapat Rasio Odds (OR) > 1 Ada hubungan antara pajanan / paparan dengan akibat (outcome) Jika didapat Rasio Odds (OR) =1 Tidak ada hubungan antara pajanan / paparan dengan akibat (outcome) Jika didapat Rasio Odds (OR) < 1 Pajanan / paparan merupakan faktor pencegah terjadinya akibat (outcome) Studi Kasus Kontrol

12 Uji Kemaknaan Statistik
Analisis statistik untuk tabel 2x2 dengan uji chi-kuadrat: T { | ad – bc | - (T/2) } ² Chi-kuadrat = V1 x V2 x H1 x H2 Nilai Chi-kuadrat > 3,84  artinya p < 0,05 (jika alpha ditetapkan 0,05 untuk menolak hipotesis nol. Status keterpaparan Sakit (D) Tak sakit (D-) Jumlah Terpapar (E) a b H 1 Tak terpapar (E-) c d H 2 V 1 V 2 T

13 KEUNTUNGAN MELAKUKAN STUDI KASUS KONTROL
Bagus untuk etiologi penyakit-penyakit menahun (ca.paru, ca.leher rahim, ca.vagina, trombosis intravaskuler, kecacatan kongenital, dll). Jangka waktu penelitian relatif singkat; Relatif mudah dan murah untuk dilakukan dibanding riset analitik yang lain; Cocok untuk penyakit yang langka; Dapat meneliti pengaruh sejumlah paparan terhadap penyakit/masalah kesehatan

14 KELEMAHAN MELAKUKAN STUDI KASUS KONTROL
Alur metodologi inferensi bertentangan dengan logika eksperimen klsik (sifat anti logik, berpikir terbalik); Rawan terhadap berbagai bias (baik bias seleksi maupun bias informasi); Tidak efisien untuk mempelajari paparan-paparan yang langka (bisa juga dilakukan dengan ukuran sampel yang besar); Tidak dapat menghitung insidensi; Sulit memastikan apakah kelompok kasus dan kontrol apakah benar-benar setara.

15 CARA MEMILIH KELOMPOK KASUS … 1
Tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam memilih kasus: 1. Kriteria diagnosis: Harus dibuat definisi yang jelas untuk menghindari bias. 2. Populasi Sumber Kasus: Rumah sakit (hospital based): Keuntungan: Lebih praktis dan murah. Pasien lebih menyadari berbagai hal yang dialami berkaitan dengan penyakitnya (mengurangi recall bias) Lebih kooperatif Kerugiannya: Potensial bias preferensi dan penggunaan rumah sakit.

16 CARA MEMILIH KELOMPOK KASUS … 2
Dari populasi umum Keuntungan: Menghindarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan subyek untuk menggunakan fasilitas kesehatan tertentu. Dapat memberikan karakter populasi asal kasus secara langsung. Kerugiannya: Membutuhkan biaya dan logistik yang lebih besar ketimbang dari rumah sakit. 3. Jenis Data Penyakit: Dapat berupa insidensi maupun prevalensi. Hati-hati terhadap data yang berupa prevalensi karena berkaitan dengan durasi  kekuatan sekuensi temporal (terjadi bias waktu). Contoh: Mencari hubungan antara tukak lambung dengan minum kopi. Sulit untukmemastikan mana yang lebih dahulu.

17 CARA MEMILIH KONTROL Tiga hal pokok yang harus dipertimbangkan untuk memilih kontrol: 1. Karakter populasi sumber kasus; 2. Keserupaan antara kontrol dan kasus; 3. Pertimbangan praktis dan ekonomis.

18 SUMBER POPULASI UNTUK MEMILIH KONTROL
Rumah sakit; Populasi umum; Tetangga; Teman; Kerabat/keluarga

19 KONTROL DARI RUMAH SAKIT (HOSPITAL BASED)
Keuntungan: Mudah dan murah. Karena dirawat di rumah sakit mereka menyadari berbagai hal yang dialami berkaitan dengan penyakitnya (mengurangi recall bias) Lebih kooperatif Kerugiannya: Kontrol orang yang sakit juga (penyakit lain). Dalam beberapa hal mereka berbeda dari individu yang sehat (merokok, minum kopi, kebiasaan minum alkohol dll) sehingga bisa terjadi distorsi dalam menilai paparan. Terjadi bias jika kontrol menderita penyakit yang mempunyai hubungan dengan paparan penelitian (contoh: kasus adalah ca.paru dan kontrol menderita buli-buli dan paparannya adalah rokok dimana rokok merupakan faktor risiko untuk kedua jenis penyakit tersebut

20 Terimakasih Studi Kasus Kontrol


Download ppt "Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google