Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
PENELITIAN KUALITATIF
2
Konsep Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial (a shared social experience) yang diinterpretasikan oleh individu-individu.
3
Karakteristik Penelitian Kualitatif
Kajian naturalistik : melihat situasi nyata yg berubah secara alamiah, terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan variabel. Analisis induktif : mengungkap data khusus, detil, untuk menemukan kategori, dimensi, hubungan penting dan asli,dengan pertanyaan terbuka. Holistik : totalitas fenomena dipahami sebagai sistem yang kompleks, keterkaitan menyeluruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.
4
4. Data kualitatif : deskripsi rinci-dalam, persepsi-pengalaman orang.
5. Hubungan dan persepsi pribadi : hubungan akrab peneliti-informan, persepsi dan pengalaman pribadi peneliti penting untuk pemahaman fenomena-fenomena. 6. Dinamis : perubahan terjadi terus, lihat proses desain fleksibel. 7. Orientasi keunikan : tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks sosial historis, analisis silang kasus, hubungan waktu-tempat. 8. Empati netral : subjektif murni, tidak dibuat-buat.
5
Tujuan dan Pertanyaan Penelitian
Secara umum penelitian kualitatif mempunyai 2 tujuan, yaitu : Menggambarkan dan mengunggkapkan (to describe and explore). Menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).
6
Kebanyakan pertanyaan penelitian kualitatif berfokus pada topik-topik yg bersifat analitis, mengajukan pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa” (how and why) dari fenomena-fenomena. Untuk kemudian diikuti secara lebih terurai dengan pertanyaan “siapa, apa, dimana, dan kapan” (who, what, where, and when).
7
Tujuan dan Pertanyaan Penelitian Kualitatif
TUJUAN PENELITIAN PERTANYAAN PENELITIAN 1. Deskriptif ekploratori Menguji fenomena baru atau fenomena yg baru sedikit diketahui. Menemukan tema-tema yg bermakna menurut partisipan. Mengembangkan konsep, model, atau hipotesis lebih detil, yg berguna bagi penelitian lebih lanjut. 2. Deskriptif eksplanatori Menggambarkan dan menjelaskan pola-pola yg terkait dgn fenomena. Mengidentifikasi hubungan-hub yg mempengaruhi fenomena 3. Emansipatori Menciptakan kesempatan dan kemauan untuk berinisiatif dalam kegiatan sosial. Apa yg terjadi dlm situasi sosial? Apa kategori dan tema-tema yg bermakna menurut partisipan? Bagaimana pola-pola tsb berhubungan shg membentuk proposisi atau memberikan penjelasan. Peristiwa, kepercayaan , sikap, dan atau kebijakan apa yg mempengaruhi fenomena tsb? Bagaimana partisipan menjelaskan fenomena? Bagaimana partisipan menggambarkan dan menjelaskan masalah yang mereka hadapi dan mengambil tindakan positif.
8
Desain Studi Kasus Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yg dipilih dan ingin dipahami secara mendalam. Satu fenomena tsb bisa berupa seorang pimpinan sekolah atau pimpinan pendidikan, sekelompok siswa, suatu program, suatu proses, satu penerapan kebijakan, atau satu konsep.
9
Kegunaan Penelitian Kualitatif
Sumbangan bagi penegembangan teori. Sumbangan bagi penyempurnaan praktik. Sumbangan bagi penentuan kebijakan. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu dan tindakan sosial. Sumbangan bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian biasa.
10
Sampel Purposif Sampel purposif (purposive sample) memfokuskan pada informan-informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam.
11
Strategi untuk Meningkatkan Validitas Data
Pengumpulan data yg relatif lebih lama : memungkinkan analisis dan melengkapi data secara berangsur agar memungkinkan ada kesesuaian antara temuan dan kenyataan. Strategi multi metode : memungkinkan melakukan panduan beberapa teknik pengumpulan data seperti ; wawancara, observasi, studi dokumenter, dan sumber (kepala sekolah, guru, siswa) dalam pengumpulan dan analisis data (triangulasi).
12
Bahasa partisipan kata demi kata : mendapatkan rumusan dan kutipan yang rinci.
Deskriptor inferensi yang rendah : pencatatan yang lengkap dan detil baik untuk sumber situasi maupun orang. Peneliti beberapa orang : persetujuan data deskriptif yang dikumpulkan oleh peneliti. Pencatat data mekanik : menggunakan perekam foto, video, dan audio. Partisipan sebagai peneliti : menggunakan catatan2 dari partisipan berbentuk diary, catatan anekdot untuk melengkapi.
13
Pengecekan anggota : pengecekan data oleh sesama anggota selama pengumpulan dan analisis data.
Review oleh partisipan : bertanya kepada partisipan untuk mereview data, melakukan sintesis semua hasil wawancara dan observasi. Kasus-kasus negatif : mencari, mencatat, menganalisis, melaporkan data dari kasus2 negatif atau yg berbeda dengan pola yg ada.
14
Perluasan Temuan Penelitian Kualitatif
Ada 10 komponen desain yg mempengaruhi perluasan temuan, yaitu : Peranan peneliti dlm menjalin hub sosial dgn partisipan. Pemilihan informan : kriteria, alasan, dan penentuan informan dilakukan dalam kaitan dengan sampel purposif. Konteks sosial : pengumpulan data dirancang dalam tatanan sosial, baik fisik, sosial, hubungan interpersonal maupun fungsional.
15
Strategi pengumpulan data : menggunakan macam-macam metode meliputi wawancara mendalam, pengamatan partisipatif, dokumen (triangulasi). Strategi analisis data : digambarkan prosesnya. Narasi murni : deskripsi yg padat disajikan secara naratif-analitik. Kekhasan : kelompok atau lokasi memiliki karakteristik yg istimewa. Premis-premis analitik : teori-teori dasar dan kerangka pemikiran penelitian. Penjelasan alternatif : rencana penjelasan yg dapat diterima dan ditolak.
16
10. Kriteria lain setelah penelitian selesai :
Etnografi : penjelasan menyeluruh ttg kompleksitas kehidupan kelompok. Fenomenologi : pemahaman ttg esensi dari pengalaman hidup, diajukan pertanyaan lebih banyak. Studi kasus : pemahaman ttg situasi nyata, dorongan penentuan keputusan. Teori dasar : konsep atau proporsi berkenaan dgn ilmu sosial, mengadakan verifikasidengan desain yg lebih terstruktur. Tradisi kritis : memberi informasi pada partisipan ttg situasi dan kesempatan yg ada pada mereka, dan mengembangkan penelitian lebih lanjut, rangsangan tindakan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.