Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLeony Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
2
A. LATAR BELAKANG 1. Penduduk dunia mengalami pertambahan yg sangat cepat, waktu yg diperlukan utk jadi 2x lipat lebih pendek. 2. Kebutuhan hidup makin banyak (terutama kebutuhan pokok). 3. Pemanfaatan sumber alam makin banyak timbul kerusaan alam.
3
KESADARAN BARU 1. Adanya fenomena penduduk menimbulkan kekawatiran terkait dng pemenuhan kebutuhan pokok. 2. Kerusakan SDA mulai dirasa dapat menimbulkan bencana yg berkepajangan. 3. Th 1970 mulai dirasa perlu ada tindakan nyata membangun sikap yg tepat menghadapi bahaya ledakan penduduk.
4
LANJUTAN Pada th 1968 terdapat 30 kepala negara dari negara maju dan berkembang sebagai awal program aksi menghadapi bahaya ledakan penduduk (population explotion) dgn pengendalian/pengatuaran/pembatasan kelahiran (Keluarga Berencana). Indonesia diwakili Presiden Suharta ikut menandatangani Deklarasi PBB tentang Kependudukan(United Nations Declaration on Population).
5
LANJUTAN ISI KESEPAKATAN DILANDASI ADANYA KESADARAN BAHWA PERTAMBAHAN PENDUDUK YG CEPAT AKAN MENIMBULKAN PERUBAHAN BESAR BAGI PENDUDUK ABAD 20 KESIMPULAN YG DISEPAKATI ADA 4 POKOK: 1.Pemimpin pemerintahan dan pemuka agama mulai tumbuh kesadaran akan adanya masalah kependudukan.
6
LANJUTAN 2. Kebanyakan pria dan wanita di seluruh dunia, juga di negara sedang berkembang ingin membatasi jumlah anak. 3. Diketemukannya teknologi kontrasepsi maju. 4.Program keluarga berencana nasional dilakukan secara besar-besaran diberbagai negara, terutama di negara sedang berkembang.
7
Pada Th 1970 ada kesadaran baru bahwa program aksi diperlukan program pendamping untuk jangka panjang. Program untuk membangun kesadaran baru yg strategis. Ranah pendidikan menjadi pilihan: melahirkan kesepakan dikembangkan Pendidikan Kependudukan (population education)
8
LANJUTAN RUMUSAN PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN: merupakan suatu program kependidikan yg bertujuan membina anak didik agar memiliki pengertian, kesadaran,sikap, dan ingkah laku yang rasional, serta bertanggung jawab atas pengaruh pertambahan penduduk terhadap aspek-aspek kehidupan manusia (pnpk).
9
LANJUTAN TAHUN 1969 SEKJEN PBB (U THANT) MENYERUKAN TENTANG KEGAWATAN LINGKUNGAN HIDUP. KEGAWATAN TERSEBUT MAKIN KUAT SETELAH KELOMPOK ROMA MENERBITKAN LAPORAN HASIL PENELITIAN DGN JUDUL: BATAS-BATAS PERTUMBUHAN (THE LIMITS TO GROWTH)
10
LAPORAN KELOMPOK ROMA MENDORONG DIKEMBANGKANNYA PROGRAM PENDIDIKAN DIBERI LABEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP SBG PROGRAM SENDIRI. ATAS DASAR KENYATAAN BAHWA ANTARA PENDUDUK DAN LINGKUNGAN ITU DUA HAL YG BERBEDA TETAPI TIDAK DAPAT DIPISAHKAN.
11
PADA TH 1980 AN DI INDONESIA ADA KESEPAKATAN BARU BAHWA DUA PROGRAM TERSEBUT PERLU DISATUKAN, MENGHASILKAN NAMA BARU TETAP SBG PROGRAN PENDIDIKAN: PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH).
12
PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
PROGRAM PENDIDIKAN: UNSUR POKOK PROGRAM 1. TUJUAN: menumbuhkan sikap dan perilaku yg rasional, positif, dan bertanggungjawab terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup. -> pengetahuan -> sikap -> tindakan. (mengenal, memiliki, berkomitmen, dan bertindak)
13
2. STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI KONSEP DASAR KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
14
3. KOMPETENSI DASAR KATA YG DIPAKAI UTK MENGGAMRKAN: Mendeskripsikan
b. Mengidentifikasi c. Membaca d. Menggunakan e. memperkirakan(memprediksi) f. Melaporkan g. Menyimpulkan.
15
4. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Tatap muka untuk pembahasan bahan ajar b. Penugasan -> presentasi ->diskusi c. Observasi lapangan -> pelaporan(mandiri/klp c. Ujian tengah semester dan ujian utama
16
5. SUMBER BAHAN 1. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Hadi. Dep. P&K ,1986. Univ Terbuka. 2. Demografi dan Kependudukan Soemantri. UNY Press. 3. Batas-Batas Pertumbuhan D.H. Meadows dkk PT. Gramedia. 4. Dengan Sesuap Nasi Lester R. Brown &Erik P. Eckholn. 5. Laporan Hasil Sensus Penduduk Indonesia .BPS. 6. Artikel Harian Lokal dan Nasional
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.