Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Elektronika Dalam Praktek

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Elektronika Dalam Praktek"— Transcript presentasi:

1 Elektronika Dalam Praktek
Sebelum mempelajari sifat piranti-piranti elektronik serta mengkaji berbagai teori untuk keperluan analisis dan perancangan rangkaian elektronika analog, perlu dipelajari terlebih dahulu elektronika dalam praktek. Tujuan mempelajari aspek-aspek praktis dari elektronika agar kita dapat lebih mengenal piranti-piranti elektronika melalui kegiatan pengukuran. Muchlas, Elektronika I

2 Resistor Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi menghambat arus dalam suatu rangkaian listrik. Sifat Resistor: Jika pada ujung-ujungnya dipasang tegangan, akan mengalirkan arus: Dapat mengalirkan arus searah maupun bolak-balik Dapat mengalirkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi maupun rendah. Muchlas, Elektronika I

3 Nilai hambatan pengganti dari susunan seri adalah: Rp=R1+R2+R3+...dst
Sifat Resistor: Nilai hambatan pengganti dari susunan seri adalah: Rp=R1+R2+R3+...dst Nilai hambatan pengganti dari susunan paralel adalah: Jika dua buah resistor R1 dan R2 disusun secara seri, maka nilai resistansi penggantinya adalah R1+R2 dan jika disusun secara paralel nilai resistansi penggantinya adalah R1.R2/(R1+R2). Muchlas, Elektronika I

4 Sebagai latihan, coba hitung nilai pengganti dari susunan resistor berikut ini dengan R1=R2=R3=R4=R5=20 ohm. Muchlas, Elektronika I

5 File Simulasi: R1.CKT dan R1_AC.CKT
Simulasi Sifat Resistor: Arus AC Arus DC Terlihat bahwa untuk arus DC maupun AC resistor dapat mengalirkan arus sebesar V/R=10mA. Untuk arus AC frekuensi rendah yakni 1KHz maupun frekuensi tinggi 1MHz, resistor juga dapat mengalirkan arus. Muchlas, Elektronika I File Simulasi: R1.CKT dan R1_AC.CKT

6 File Simulasi: RESISTOR.CKT
Kegunaan Resistor: Mengatur atau membatasi besarnya kuat arus yang lewat pada suatu rangkaian. Membagi tegangan pada suatu rangkaian sehingga diperoleh suatu tegangan yang besarnya sesuai dengan kebutuhan. Gambar kiri: keadaan sebelum disisipi resistor, arus yang mengalir 2 mA, dan gambar kanan: keadaan setelah disisipi resistor arus berkurang menjadi 1 mA, dalam hal ini resistor sebagai pembatas arus. Sebelum disisipi resistor, hanya terdapat titik potensial A (20 V), setelah disisipi resistor terdapat titik B (10V), dalam hal ini resistor sbg pembagi tegangan. Muchlas, Elektronika I File Simulasi: RESISTOR.CKT

7 Jenis Resistor: Berdasarkan bahan pembuatnya: resistor karbon, resistor jenis film, dan resistor jenis lilit kawat (wirewound resistor) Resistor karbon: Resistor karbon terbuat dari campuran karbon dan bahan isolator. Nilai hambatannya tergantung pada perbandingan campuran antara kedua bahan itu. Pada saat ini resistor karbon jarang digunakan karena memiliki sifat-sifat yang kurang baik. Batang karbon Kawat Muchlas, Elektronika I

8 Resistor film: Resistor jenis film terdiri atas 2 jenis: resistor film karbon dan resistor film logam. Resistor film karbon paling banyak digunakan. Terbuat dari karbon yang dilapiskan pada batang isolator, dan nilai hambatannya ditentukan oleh tebal serta panjang lapisan karbon pada batang keramik. Untuk nilai hambatan yang tinggi, lapisan karbon dibuat berbentuk spiral. Resistor film logam terbuat dari logam tertentu seperti nikel yang dilapiskan pada sebatang keramik. Resistor ini banyak digunakan pada alat-alat elektronika yang memerlukan ketelitian tinggi seperti pada rangkaian alat-alat ukur. Kawat Keramik Film logam Lapisan pembungkus Muchlas, Elektronika I

9 Resistor wirewound: Resistor ini terbuat dari kawat nikelin atau manganin yang dililitkan pada bahan keramik atau porselin. Kemampuan menerima daya dari resistor ini lebih tinggi dari resistor film karbon maupun resistor film logam dan dapat mencapai beberapa ratus watt. Muchlas, Elektronika I

10 Berdasarkan nilai hambatannya: resistor tetap, resistor variabel
Merupakan resistor yang nilainya tetap. Simbol: 10 W/10W Resistor Array Muchlas, Elektronika I

11 Spesifikasi resistor:
Setiap resistor selalu memiliki spesifikasi yang ditunjukkan oleh nilai resitansinya dan nilai daya nominalnya (power rating). Sepesifikasi resistor umumnya ditulis dalam bentuk: Nilai resistansi / Daya nominal Contoh: 10 Ω/10 W Spesifikasi di atas memiliki arti nilai resistansi dari resistor adalah 10 Ω dan kemampuan resistor dalam menerima daya sebesar 10 W. Muchlas, Elektronika I

12 Spesifikasi resistor:
Pengetahuan tentang daya nominal dari suatu resistor sangat penting karena setiap resistor yang akan dipasang di dalam suatu rangkaian elektronika harus memiliki daya nominal yang sesuai. Perhatikan rangkaian berikut ini! I Tentukan spesifikasi resistor untuk rangkaian 1 dan rangkaian2! Muchlas, Elektronika I

13 Spesifikasi resistor:
Untuk rangkaian 1: Arus yang mengalir adalah Daya pada R1 adalah: Daya pada R2 adalah: Jadi spesifikasi R1 dan R2 untuk rangkaian 1 adalah: R1=R2= 10 Ω/5 W (nilai 5W diambil karena mendekati 3,6W). Coba tentukan spesifikasi untuk resistor-resistor pada rangkaian 2! Muchlas, Elektronika I

14 Cara membaca nilai resistor:
Nilai resistansi resistor tetap dibaca dengan menggunakan kode warna. Pita/cincin A: angka I, pita/cincin B: angka II, pita/cincin C: pengali, dan pita/cincin D: toleransi (emas: 5%, perak: 10%). Nilai dari warna yang terdapat pada pita A, B, C, dan D tersebut disajikan pada tabel kode warna berikut ini. Muchlas, Elektronika I

15 Cara membaca nilai resistor:
Tabel warna resistor: Muchlas, Elektronika I

16 Kode Warna Resitor Untuk 5-pita dan 4-pita
Muchlas, Elektronika I

17 R=1000W (5% x 1000) W R=1000W (50) W Cara membaca nilai resistor:
Contoh: Berapa nilai hambatan dari resistor berikut ini! Kode tersebut dibaca dengan cara: Pita A : cokelat, berarti angka I = 1 Pita B : hitam, berarti angka II = 0 Pita C : merah, berarti pengali = x100 Pita D : emas, berarti toleransi = 5% Cokelat Hitam Merah Emas Jadi, nilai resistansi resistor tersebut adalah: R=(10 x 100)W 5% R=1000W (5% x 1000) W R=1000W (50) W Muchlas, Elektronika I

18 Simbol Resistor Variabel:
Merupakan resistor yang memiliki nilai tidak tetap. Resistor ini dapat berupa wirewound atau karbon. Resistor variabel jenis karbon Resistor variabel jenis wirewound Simbol Resistor Variabel: Muchlas, Elektronika I

19 Berdasarkan pengontrolnya: jenis kontrol geser dan kontrol putar.
Resistor Variabel Berdasarkan pengontrolnya: jenis kontrol geser dan kontrol putar. Resistor variabel jenis kontrol geser Resistor variabel jenis kontrol putar Muchlas, Elektronika I

20 Resistor Variabel: Pada resistor dekade ini, terdapat 5 buah pemutar yakni: Pemutar satuan: R=1 ohm s.d. 9 ohm Pemutar puluhan: R=10 s.d. 90 ohm Pemutar ratusan: R=100 s.d. 900 ohm Pemutar ribuan: R=1000 s.d ohm Pemutar puluhan ribu: R=10000 s.d. 90000 ohm Kelima pemutar tersebut dihubungkan secara seri. Dengan 5 pemutar tersebut resistor mampu menyediakan nilai resistansi 1 s.d ohm. Contoh: jika ke lima tombol menunjuk angka 2, maka nilai resistansinya adalah ohm. Resistor Dekade Muchlas, Elektronika I

21 Resistor Variabel: Rheostat: resistor variabel yang berfungsi untuk membatasi arus, dipasang seri dengan sumber tegangan dan beban Potensiometer: resistor variabel yang berfungsi untuk membagi tegangan, ujung-ujungnya dipasang paralel dengan sumber tegangan Muchlas, Elektronika I

22 Potensiometer: Gambar sebelah kiri atas adalah potensiometer yang dilengkapi dengan saklar ON-OFF, sedangkan gambar kiri bawah adalah potensiometer kecil (trimmer potensiometer=trimpot). Nilai resistansi variabel diperoleh di antara kaki tengah dengan salah satu kaki pada ujung kiri/kanan, sedangkan di antara ujung-ujung kaki kanan dan kiri nilai resistansinya konstan Muchlas, Elektronika I

23 Bentuk-bentuk Potensiometer
Muchlas, Elektronika I

24 Pengukuran Resistor Dengan Multimeter:
Tempatkan posisi saklar pemilih ke arah yang bertanda , pilih jangkauan 10K. Hubungkan kedua pencolok, atur agar jarum menunjuk pada angka 0 sebelah kanan. Hubungkan kedua pencolok dengan ujung-ujung resistor. Baca penunjukan jarum ohmmeter pada skala, dan kalikan nilainya dengan jangkauan yang dipilih. Jika jarum menunjuk terlalu ke kanan, arahkan saklar pemilih ke jangkauan yang lebih rendah. Ingat, setiap memindah pemilih ke jangkauan baru lakukan langkah menolkan seperti gambar kiri atas. Muchlas, Elektronika I

25 Multimeter Muchlas, Elektronika I

26 Pengukuran Potensiometer Dengan Multimeter:
Menolkan Ohmmeter Pengukuran untuk memperoleh nilai resistansi yang bervariasi Pengukuran untuk memperoleh nilai resistansi yang bervariasi Pengukuran untuk memperoleh nilai resistansi yang konstan Muchlas, Elektronika I

27 LDR (light dependent resistor):
LDR adalah resistor yang nilai hambatannya tergantung pada intensitas cahaya. Simbol: Resistor Tergantung Suhu: Terdapat dua jenis resistor ini yakni NTC (negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). Simbol: Muchlas, Elektronika I


Download ppt "Elektronika Dalam Praktek"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google