Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Kartawijaya Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SANDRA SIWI PRIMAWIDYA RIZA TAFRIKHATUL M
NAMA KELMPOK SANDRA SIWI PRIMAWIDYA RIZA TAFRIKHATUL M
2
HANS BAGUE JASSIN Hans Bague Jassin atau sering juga disebut dengan H.B. Jassin lahir di Gorontalo, 13 Juli Wafat di Jakarta 11 Maret 2000 pada umur 82 tahun. H.B. Jassin adalah seorang pengarang, penyunting dan kritikus sastra kebangsaan Indonesia. Tulisan-tulisannya digunakan sebagai sumber referensi bagi pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dikalangan sekolah dan perguruan tinggi dengan menggolongkan angkatan sastra. Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassun di Taman Ismail Marzuki adalah upaya pemerintah mengabadikan namanya atas jasa-jasanya dalam ikut mengembangkan kesusastraan Indonesia.
3
PERIODESASI SASTRA H.B JASSIN
Berikut ini adalah periodisasi menurut H.B Jassin : Sastra Melayu Lama Sastra Indonesia Modern 1. Angkatan Balai Pustaka 2. Angkatan Pujangga Baru 3. Angkatan ‘45 4. Angkatan ‘66
4
ANGKATAN BALAI PUSTAKA
Angkatan Balai Pustaka adalah titik tolak kesusastraan Indonesia. Ciri-ciri : Menggunakan bahasa indonesia yang masih terpengaruh bahasa Melayu Persoalan yang diangkat adat kedaerahan dan kawin paksa Dipengaruhi kehidupan tradisi sastra daerah/lokal Cerita yang diangkat seputar romantisme Contoh : Roman Azab dan Sengsara ( Merari Siregar ) Siti Nurbaya (Mara Rusli ) Puisi : Percikan Perenungan ( Rustam Effendi ) Puspa Aneka ( Yogi )
5
ANGKATAN PUJANGGA BARU
Angkatan Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi “bapak” sastra modern Indonesia. Ciri-ciri : Sudah menggunakan bahasa Indoesia. Menceritakan kehidupan masyarakat kota, persoalan intelektual, emansipasi. Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya melahirkan budaya nasional. Menonjolkan nasionalisme, individualisme, intelektualisme dan materialisme. Contoh : Layar terkembangkarya Sultan Takdir Alisyahbana
6
ANGKATAN ‘45 Angkatan ‘45 lahir pada suasana lingkungan yang sangat prihatin dan serba kertas, yaitu lingkungan fasisme Jepang dan dilanjutkan peperangan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Ciri-ciri : Terbuka Ekspresif Sinisme dan sakasme Corak isi lebih realis Unsur sastra asing lebih luas Contoh : Tiga Menguak Takdir Deru Campur Debu Tandus
7
ANGKATAN ‘66 Ciri-ciri : Berontak Protes sosial dan politik
Angkatan ‘66 adalah sastra yang beraliran surrealistik, arus kesadara, arketip, absurd dan lainya. Ciri-ciri : Berontak Protes sosial dan politik Bercorak membela keadilan Pembelaan terhadap pancasila Mencintai nusa, bangsa, negara dan persatuan Bercorak perjuangan Contoh : Putu Wijaya Pabrik Telegram Stasiun
8
KARYA HB.JASSIN Beberapa Karya HB Jassin Diantaranya Seperti :
Tifa Penyair dan Daerahnya Kesusastraan Indonesia Baru Masa Jepang Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai [1954_1967} Gema Tanah Air Karya-Karya yang lain: Angkatan 45, Terbitan jajasan dharma,1951 Tifa penyair dan daerahnya, Terbitan jajasan Dharma,1952 Kesusastraan Indonesia modern dalam esai, Terbitan gunung agung,Empat jilid, Kesusastraan dunia dalam terjemahan indonesia,jajasan kerjasama kebudajaan,1956 Heboh sastra 1968, terbitan gunung agung,1970 Gema tanah air,1948
9
JEJAK H.B JASSIN H.B. Jassin menyelesaikan pendidikan dasarnya di HIS Balikpapan,lalu ikut ayahnya pindah ke Pangkalan Brandan, Sumatera Utara dan menyelesaikan pendidikan menengahnyadi sana. Pada saat itu ia sudah mulai menulis dan kaya-karyanya di muat di beberapa majalah.setelah sempat bekerja sukarela dikantor Asisten Residen Gorontalo selama beberapa waktu,ia menerima tawaran Sutan Takdir Alisjahbana untuk bekerja di badan penerbitan Balai Pustaka tahun 1940.setelah periode awal tersebut,H.B. Jassin menjadi redaktur dan kritikus sastra pada berbagai majalah budaya dan sastra di Indonesia.antara lain Pandji Poestaka, Mimbar Indonesia,Zenith,Sastra, Bahasa dan budaya, horison dan lain- lain.
10
PERPUSTAKAAN H.B JASSIN
Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B Jassin adalah tempat pendokumentasian arsip kesusastraan nasional Indonesia yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Pusat dokumentasicini didirikan oleh H.B Jassin pada tanggal 28 Juni Latar belakang Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin ini dimulai sebagai dokumentasi pribadi H.B. Jassin, sang tokoh sastra yang dijulukisebagai Paus Sastra Indonesia. Jassin menggeluti pendokumentasian ini dengan dana dan tenaga yang serba terbatas sejak ia mengembangkan minatnya akan dunia sastra dan ustaka pada tahun 1930-an, ketika usianya belum lagi 30 tahun. dokumentasinya ini mengunggah perhatian Gubernur DKI akarta Ali Sadikin akhirnya turun tangan untuk ikut memelihara kelestariannya agar dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang. Karena itulah akhirnya Ali Sadikin memberi tempat kepada H.B Jasiin disalah satu gedung yang terdapat di Taman Ismail Marzuki sebagai Pusat Lokasi Dokumentasi ini.
11
Lanjutan Yayasan Dokumentasi Sastra H.B, Jassin didirikan pada 28 Juni Koleksi Pada Mei 2006, pusat dokumentasi ini mempunyai koleksi sebanyak dalam bentuk buku-buku fiksi, non-fiksi, naskah, drama, biografi dan foto-foto pengarang, kliping, makalah, skripsi, disertasi, rekaman suara, dan rekaman video. Di sini disimpan juga sejumlah surat pribadi dari berbagai kalangan seniman dan sastrawan, seperti Nh. Dini, Ayip Rosidi dan Iwan Simatupang. Pelayanan PDS H.B. Jassin memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan dan siapa saja yang ingin mencari informasi yang terkait dengan dunia sastra, baik para guru, mahasiswa, sastrawan, di luar Jakarta yang sedang mengerjakan skripsi ataupun disertasi. Pusat dokumentsi ini juga menyediakan fasilitas ruang bacaan dan fasilitas fotokopi. Lokasi Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin terletak di lantai 2 Gedung Galeri Cipta II di Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya N0 73, Jakarta Pusat.
12
SASTRAWAN H.B JASSIN CHAIRIL ANWAR AMIR HAMZAH MULTATULI
13
SELESAI. . . ...
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.