Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASPEK ETIS , KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASPEK ETIS , KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM"— Transcript presentasi:

1 ASPEK ETIS , KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
Ana Zakiyah.,S.Kep.Ns., M.Kep PELATIHAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KESEHATAN 21-22 FEBRUARI 2017

2 INTRODUCTION Keamanan dan Keselamatan Kerja  bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua kecelakaan yang berkaitan dengan lingungan kerja; mesin, alat kerja, bahan, cara dan lingkungan Secara keilmuan merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Company Logo

3 Hal-hal yang terkait keselamatan di laboratorium
Tempat bekerja Alat dan bahan yang tersedia Pekerjaan dan hasil karya Asisten, mahasiswa, dosen, petugas lab Lingkungan Company Logo

4 Aspek Etis Sistem Manajemen Keamanan dan Keselamatan Kerja
Alasan manusiawi Alasan ekonomi UU Nama baik institusi Company Logo

5 DASAR HUKUM UU no 1 tahun 1970 pasal 3 UU no 23 tahun 1992 Kesehatan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen

6 Tujuan keselamatan kerja menurut Perundangan no 1 tahun 1970 pasal 3
Mencegah dan mengurangi kecelakaan Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran Memberikan pertolongan pada kecelakaan Memberikan alat-alat perlindungan diri Memperoleh penerangan yang cukup Memelihara kebersihan, kesehatan dan keamanan Mencegah terkena aliran listrik

7 Keamanan Dan Keselamatan
Tanggung jawab moral Institusi Industri Pedoman/panduan keamanan dan keselamatan di laboratorium Sistem manajemen: struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, standar, prosedur, pelaksanaan dan SDM Company Logo

8 Sosialisasi: laboran, dosen, mahasiswa, pekerja lab, dll.
Penerapan budaya: AMAN DAN SEHAT DALAM BEKERJA Company Logo

9 Paradigma Pendekatan awal Pendekatan modern Kuratif Preventif
Identifikasi sumber bahaya Menentukan prioritas dari bahaya resiko Pengendalian resiko Manajemen resiko Company Logo

10 Jenis-jenis kecelakaan di laboratorium
Terluka  pecahan kaca, tertusuk benda tajam Terbakar Terkena bahan beracun bebarapa zat beracun dapat masuk ke tubuh melalui kulit Terkena zat korosif  bahan asam, ex: asam sulfat Terkena kejutan listrik Company Logo

11 Peraturan Umum di Laboratorium
A. Tata Tertib Melaksanakan pembelajaran di laboratorium hanya ketika ada dosen atau pengawas Perhatian untuk keselamatan sudah dimulai bahkan sebelum melaksanakan aktivitas pertama dalam pembelajaran di laboratorium. Mengetahui letak penempatan dan penggunaan dari semua fasilitas dan peralatan K3 di laboratorium seperti kotak P3K, pemadam api, pencuci mata, wastafel. Memakai celemek atau baju laboratorium, sepatu, dan lebih baik gunakan pengikat rambut, serta alat lain yang dapat dijadikan pelindung diri dalam kerja.

12 Lanjutan peraturan umum....
Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihafalkan saja Dilarang makan minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan kepala Laboratorium. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas,hand phone dan benda lain dari area kerja. Setiap laboran /Pekerja laboratorium harus tahu cara memberikan pertolongan darurat (P3K) Setiap kecelakaan, meskipun itu kecil, harus dilaporkan pada dosen dan laboran Company Logo

13 Membuang bahan sisa kerja/ limbah harus sesuai SOP dan dilakukan dengan hati -hati
Kembalikan semua peralatan pelindung diri pada tempat yang telah ditetapkan. Sebelum meninggalkan laboratorium, pastikan peralatan yang terhubung listrik dalam kondisi mati. Cuci tangan

14 B. Savety Equipment 1. APAR Company Logo

15 2. APD a. Kacamata Kacamata keselamatan dengan pelindung samping harus digunakan setiap saat di daerah laboratorium yang terkait dengan bahan-bahan kimia b. Baju praktik/ jas lab Melindungi dari percikan atau tumpahan cairan kimia atau kontaminasi cairan tubuh c. Sarung tangan Mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah terjadinya penularan kuman. Company Logo

16 d. Masker Berfungsi melindungi pernafasan dari zat-zat berbahasa yang dapat terhirup melalui hidung. e. Alas kaki Berfungsi melindungi kaki dari jatuhnya barang berat maupun hantaran listrik yang akan menyambar kita apabila kaki terkontak langsung ke tanah Company Logo

17 3. Perlengkapan P3K Company Logo

18 4. Sarana instalasi pengolahan limbah Kategori limbah medis
Limbah benda tajam Materi padat yang dapat menyebabkan luka iris atau tusuk, misalnya : Jarum suntik; Kaca sediaan (preparat glass); Infus set; Ampul/vial obat, dll. b. Limbah infeksius  limbah yang diduga mengandung patogen (bakteri, virus, parasit, dan jamur) menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan, misalnya : Kultur dan stok agen infeksius dari aktifitas laboratorium Company Logo

19 c. Limbah Patologis  limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia, misalnya : darah, muntahan, urin dan cairan tubuh yang lain. d. Limbah Farmasi  limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi, misalnya : mencakup produk farmasi, obat, vaksin, serum yang sudah kadaluwarsa, tumpahan obat, dll; Termasuk sarung tangan, masker, dll. e. Limbah Kimia  limbah yang mengandung zat kimia yang berasal dari aktifitas diagnostic, pemeliharaan kebersihan, dan pemberian desinfektan, misalnya : formaldehid, zat kimia fotografis, solven, dll. Company Logo

20 f. Limbah Logam Berat  limbah medis yang mengandung logam berat dalam konsentrasi tinggi termasuk dalam sub kategori limbah berbahaya dan biasanya sangat toksik, misalnya : Limbah logam merkuri yang berasal dari bocoran peralatan kedokteran (thermometer, alat pengukur tekanan darah). Company Logo

21 Penyediaan Kantong sampah
1.Kantong Sampah Hitam Kantong sampah hitam digunakan untuk menampung jenis limbah non medis berasal dari aktivitas non medis. 2. Kantong sampah medis a. Kantong sampah medis berwarna kuning untuk limbah infeksius dan limbah patologi  Limbah ingfeksius berkaitan dengan pasien yang perlu untuk melakukan isolasi penyakit menular. Sedangkan limbah patologi merupakan limbah jaringan tubuh yang terbuang. Company Logo

22 b. Kantong sampah medis berwarna coklat untuk limbah farmasi  obat-obatan yang telah mengalami kadaluarsa. Kantong sampah medis berwarna ungu untuk limbah sitotoksis  berasal dari aktivitas kemoterapi yang dilakukan kepada pasien Kantong sampah medis berwarna merah untuk limbah radioaktif  berasal dari penggunaan medis ataupun riset di laboratorium dan berhubungan dengan zat-zat radioaktif. Company Logo

23 Teknik Pengelolaan Limbah Medis Tajam
Teknik pengelolaan limbah medis tajam dapat dilakukan dengan : Safety Box. Alternative 1 : Jarum dan syringe langsung dimasukkan ke dalam safety box pada setiap selesai satu penyuntikan; setelah penuh, safety box dan isinya dikirim ke sarana kesehatan lain yang memiliki incinerator dengan suhu pembakaran minimal 1000⁰C atau memiliki alat pemusnah carbonizer. Alternatif 2 : Jarum dan syringe langsung dimasukkan ke dalam safety box pada setiap selesai satu penyuntikan. Safety box dan isinya ditanam di dalam sumur galian yang kedap air (silo) atau needle pit yang lokasinya didalam area unit  Company Logo

24 Savety box Company Logo

25 Pipet Pasteur, slide mikroskop dan lain-lain yang atau limbah kimia berbahaya, dapat dibuang ke kotak fiberboard yang kokoh yang digunakan untuk mengumpulkan pecahan kaca. Ketika kotak ini penuh, kotak ini dapat dilem supaya isi kotak tidak tumpah, kemudian dibuang di tempat sampah biasa. Company Logo

26 C. Awarness Semua peralatan listrik, bahan kimia, peralatan listrik dan temperatur ekstrim harus diberi label secara jelas disertai dengan tanda peringatan. Semua anggota laboratorium harus mengetahui di mana kacamata keselamatan dan sarung tangan diletakkan di dalam laboratorium Pintu laboratorium harus dikunci setiap saat untuk alasan keamanan. Bahkan ketika laboratorium ditempati. Company Logo

27 D. Storage Semua daerah penyimpanan harus ditentukan secara jelas . Jarum suntik harus disimpan di tempat yang terkunci dan aman. Tabung suntik dan jarum suntik yang dicuri atau hilang harus segera dilaporkan ke Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Semua tabung gas harus dirantai secara aman atau ditempelkan pada benda diam untuk mencegah tabung jatuh secara tidak sengaja. Lemari es laboratorium, kotak es dan sejenisnya tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan. Company Logo

28 e. Tata ruang Lorong dan pintu keluar harus dapat diakses dengan mudah dan tidak boleh terhalangi oleh peralatan atau obyek yang disimpan di dalam laboratorium Memiliki jalur evakuasi Mempunyai ventilasi yang baik Alat keselamatan tersedia dalam kondisi baik Company Logo

29 f. Disposal of Wastes Pembuangan bahan yang digunakan untuk membersihkan harus dilakukan segera sesuai dengan panduan pembuangan limbah. Pada saat terjadi tumpahan merkuri, hubungi Satuan Tugas Keselamatan Kerja. Tumpahan merkuri sangat berbahaya, jangan melakukan tindakan jika tidak mengetahui prosedurnya. Setiap pekerja laboratorium bertanggung jawab untuk pembuangan limbah yang dilakukan secepat mungkin dan secara aman sesuai dengan prosedur. Company Logo

30 Setiap benda tajam (misalnya jarum, pipet, slide, silet, tabung darah) harus dibuang ke dalam wadah benda tajam. Company Logo

31 Personal Safety Practices
Merokok TIDAK diijinkan di lokasi manapun di dalam gedung. Selalu memperhatikan informasi mengenai prosedur keselamatan di laboratorium Cuci tangan dengan baik sebelum meninggalkan daerah laboratorium. Memakai alas kaki Company Logo

32 Informed Consent Informed consent diperlukan pada saat melakukan aktivitas laboratorium yang beresiko Company Logo

33 Tanda-tanda yang sering digunakan secara internasional:
POISON : Bahan-bahan yang bersifat racun Ex: Cyanohidrin, carbon tetrachlorid

34 Flammable Bahan yang mudah terbakar, ex: aseton, minyak terpentin, propane (gas)

35 Corrosive bahan yang dapat merusak jaringan hidup. Ex: HCl, HSO4

36 Irritant Sedikt saja masuk ke tubuh dapat membakar kulit, selaput lendir atau sistem pernapasan. Ex: Cl2. NaOH

37 Toxic Sedikit saja masuk ke tubuh dapat menyebabkan kematian atau sakit keras. Ex: metanol, benzena

38 Oxidising Agent Bahan yang dapat menghasilkan panas bila bersentuhan dengan bahan lain terutama bahan-bahan yang mudah terbakar. Ex: hodrogen peroksoda

39 Explosive Bahan yang mudah meledak bila kena panas, api atau sensitif terhadap gesekan atau goncangan. Ex: KCL O3

40 High voltage Peringatan tegangan tinggi

41 No Smoking Area dilarang merokok

42 Area dilarang menyalakan api

43

44

45 Thank You !


Download ppt "ASPEK ETIS , KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google