Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDoddy Agusalim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
KETAHANAN NASIONAL (Manajemen Konflik)
Dr.Drs.SUHARTO,SH,M.Hum
2
Definisi Konflik Bentuk Perbedaan atau pertentangan ide, pendapat, paham dan kepentingan diantara dua pihak atau lebih. “Disagreement between two or more persons or work groups resulting from an incompatibilty of goals, resources, expectations, perceptions, or values” Brown dan moberg (1980).
3
Kriteria Konflik Melibatkan dua orang atau lebih
Saling tarik menarik dalam aksi saling memusuhi Cenderung menjalankan perilaku koersif untuk menghadapi dan menghancurkan “sang musuh” Interaksi pertentangan dalam keadaan yang tegas
4
Perbedaan cara pandang terhadap Konflik (Abi Sujak,1990)
Lama Baru Konflik harus dihilangkan karena mengganggu organisasi dan merusak prestasi. Organisasi kelompok atau komunitas seharusnya tidak ada konflik. konflik harus dibasmi dan dielakkan. konflik itu jelek karena dapat menjurus ke tingkat stress yang lebih tinggi. Konflik sesungguhnya meningkatkan prestasi organisasi. Dalam organisasi yang baik konflik yang memuncak dapat mendorong anggotanya untuk memacu prestasi. Merupakan bagian integral dari kehidupan organisasi. Konflik itu baik karena untuk merangsang orang untuk memecahkan persoalan.
5
TUJUAN KETAHANAN NASIONAL KONSEP SUBTANSI POKOK
6
Ketahanan Nasional Konsep : Kondisi dinamik tentang keuletan dan ketangguhan Subtansi Pokok : Mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa yang tergambar dalam bidang “IPOLEK-SOSBUDHANKAM” Tujuan : Menciptakan prakondisi kehidupan yang aman dan sejahtera bagi bangsa dan negara
7
Mengelola Konflik dalam kerangka Ketahanan Nasional
Pendekatan Kesejahteraan : Jika temuan kerawanan pada pendekatan kesejahteraan maka perlu digarap terlebih dahulu dengan pendekatan ini. Pendekatan keamanan : Hasil dari pendekatan kesejahteraan digunakan dalam penanganan persoalan yang dirasakan muncul dalam aspek keamanan dan sebaliknya. Jadi pendekatan mana yang didahulukan tergantung dari pemetaan prioritas dilapangan
8
Masyarakat bersifat “unik”: Secara horizontal : Perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan. Secara vertikal : antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
9
Sifat Ketahanan Nasional
Manunggal (Integratif) antara potensi TRIGATRA (aspek alamiah : Posis geografis, kekayaan alam dan jumlah penduduk) dengan potensi PANCAGATRA (aspek sosial : Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan) Mawas ke dalam : diarahkan kepada bangsa dan negara itu sendiri Kewibawaan : hasil pandang yang bersifat manunggal Berubah menurut waktu Tidak membenarkan adu kekuasaan dan kekuatan
10
Mementingkan Dialog mendalam dalam memecakan persoalan konflik
Mengajarkan untuk senantiasa menghindar diri dari konflik SIFAT KETAHANAN NASIONAL Diarahkan dalam menjaga indentitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa Sebagai konsep bangsa, Bukan pemikiran yang bersifat otoriter Dalam konsepnya, masyarakat tidak boleh resah, merasa tidak aman dalam kehidupannya
11
Penyelesaian Konflik TANNAS INDONESIA :
senantiasa lebih banyak dipetakan lewat pemahaman setting kultural, terutama kecanggihan dalam menangkap simbol-simbol budaya yang tumbuh dan berkembang dimasyarakt indonesia. Latar belakang konflik dapat diidentifikasikan dengan objektif dan dimungkinkan adanya distribusi informasi secara terbuka. Pendekatan Multikultural lebih efektif untuk penyelesaian konflik horisontal di nusantara indonesia.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.