Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Teknologi dan Manajemen Pengemasan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Teknologi dan Manajemen Pengemasan"— Transcript presentasi:

1 Teknologi dan Manajemen Pengemasan
Pengemas Logam Teknologi dan Manajemen Pengemasan

2 Outline Introduction Tin Can 3. Alumunium can

3 1. Introduction Penggunaan Logam pada pengemasan: Kaleng Foil
Drums – kaleng besar Penutup (kemasan gelas) Jenis logam yang umum digunakan: Baja yang dilapisi timah Kaleng alumunium

4 1. Introduction Fungsi dasar kemasan logam:
Mengawetkan dan melindungi produk Tahan terhada reaksi kimia produk Tahan pada proses dan penanganan produk Tahan terhadap lingkungan eksternal Mempunyai ukuran yang besar Mudah dibuka dan aman untuk dibuang Dapat didaur ulang

5 1. Introduction - Keuntungan
Pelindung yang sempurna dari UV dan cahaya Melindungi secara aseptis -> masa simpan lama Baik untuk penyimpanan pada suhu ruang dan terhindar dari serangga Lebih kuat jika dibanding dengan plastik, kertas dan kayu Lebih ringan jika dibandingkan gelas Baik digunakan untuk pengemasan dengan mesin dan panas Dapat digunakan kembali dan didaur ulang

6 1. Introduction - Kerugian
Lebih mahal jika dibandingkan kertas dan plastik, tapi lebih murah dari gelas Tidak sepenuhnya inert Adanya kemungkinan terjadi migrasi unsur (timah dan bahan pelapis Lebih berat dari jenis kemasa lain kec. gelas -> biaya transportasi mahal Tidak tembus pandang -> estetika buruk

7 1. Introduction – Bagian Kaleng

8 1. Introduction – Macam Kaleng

9

10 1. Introduction – 3 pieces processes

11 1. Introduction – 2 pieces process

12 Jenis kaleng 2 piece 1. Kaleng DWI (Draw and Wall Iron)
Urutan proses pembuatan kaleng DWI dijelaskan sebagai berikut: Bahan pembuat kaleng adalah plat timah dan aluminium dengan ketebalan masing-masing 0,3 dan 0,42 mm. Sekeliling lembaran ditekan ke dalam berbentuk mangkuk atau lekukan untuk memperoleh lekukan yang dangkal. Lekukan dilewatkan berturut-turut pada lingkaran logam (annular rings) untuk mengurangi ketebalan dinding lekukan sampai kira-kira 1/3 dari ketebalan awal dan tingginya tiga kali tinggi semula. Proses ini disebut dengan Wall Ironed. Setelah bentuk dasar terbentuk, maka kaleng dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Penutupan dengan cara double seaming setelah pengisian.

13 Jenis kaleng 2 piece 2. Kaleng DRD (Draw and Re-Draw)
Proses DRD pada prinsipnya sama dengan DWI, dan perbedaannya hanya terletak pada proses ironing, dimana pada DWI proses ironing bertujuan untuk mengurangi ketebalan dari kaleng, sedangkan pada proses DWD tidak terdapat proses ironing sehingga dihasilkan kaleng yang lebih tebal. Bahan pembuat kaleng DRD adalah plat timah dengan ketebalan 0,2 mm

14 1. Introduction

15 1. Introduction

16 1. Introduction - Bahan Baja Timah Alumunium Cromium

17 1. Introduction - Bahan Electrolyte tin plate – ETP (plat timah)
suatu lembaran baja yang bagian permukaannya dilapisi timah putih secara elektris atau lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah dengan ketebalan 0,15-0,5 mm. Kandungan timah putih pada kaleng plat timah berkisar antara 1,0-1,25% dari berat kaleng. Kandungan timah putih ini bisa dinyatakan dengan TP yang diikuti dengan angka yang menunjukkan banyaknya timah putih, misalnya pada TP25 mengandung timah putih sebanyak 2,8 g/m2, TP50 = 5,6 g/m2, TP75 = 8,4 g/m2 dan TP100 =11,2 g/m2.

18 1. Introduction - Bahan 2. Alumunium / lembaran alumunium Aluminium foil adalah bahan kemasan berupa lembaran logam aluminum yang padat dan tipis dengan ketebalan <0,15 mm. Kemasan ini mempunyai tingkat kekerasan dari 0 yaitu sangat lunak, hingga H-n yang berarti keras. Semakin tinggi bilangan H-, maka aluminium foil tersebut semakin keras.

19 1. Introduction - Bahan Ketebalan dari aluminium foil menentukan sifat protektifnya. Jika kurang tebal, maka foil tersebut dapat dilalui oleh gas dan uap. Pada ketebalan 0,0375 mm, maka permeabilitasnya terhadap uap air = 0, artinya foil tersebut tidak dapat dilalui oleh uap air. Foil dengan ukuran 0,009 mm biasanya digunakan untuk permen dan susu foil dengan ukuran 0,05 mm digunakan sebagai tutup botol multitrip.

20 1. Introduction - Bahan Kombinasi aluminium foil dengan bahan kemasan lain dapat menghasilkan jenis kemasan baru yang disebut dengan retort pouch

21 1. Introduction - Bahan 3. Tin free steel chrome type– TFS-CT (baja bebas timah) adalah lembaran baja yang tidak dilapisi timah putih. Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan adalah jenis Tin Free Steel Chrome Type (TFS-CT), yaitu lembaran baja yang dilapisi kromium secara elektris, sehingga terbentuk khromium oksida di seluruh permukaannya.

22 1. Introduction - Bahan Beberapa sifat logam secara umum:
Penghantar (konduktor) panas dan listrik yang baik Dapat ditempa atau dibengkokan dalam keadaan padat Mempunyai kilap logam Tidak tembus pandang Densitas tinggi Berbentuk padat (kecuali merkuri) Kebanyakan logam akan mudah bereaksi dengan adanya asam (terjadi proses reduksi-ioksidasi). Untuk mencegah adanya reaksi redoks (salah satu faktor korosi pada logam), maka logam diberi enamel (pelapis)

23 1. Introduction - Bahan Jenis enamel (pelapis) berdasarkan jenisnya:
Epoksi-fenolik  bersifat tahan asam serta mempunyai resistensi dan fleksibilitas terhadap panas yang baik (pengalengan ikan, daging, buah, pasta dan produk sayuran) Komponen Vinil,  daya adhesi dan fleksibilitas tinggi, tahan terhadap asam dan basa, tapi tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi (produk bir, juice buah dan minuman berkarbonasi) Phenolic lacquers  pelapis yang tahan asam dan komponen sulfida (kaleng kemasan pada produk daging, ikan, buah, sop dan sayuran)

24 1. Introduction - Bahan 4. Butadiene lacquers  dapat mencegah kehilangan warna dan mempunyai resistensi terhadap panas yang tinggi (bir dan minuman ringan) 5. Acrylic lacquers  pelapis yang berwarna putih, digunakan sebagai pelapis internal dan eksternal pada produk buah. Pelapis ini lebih mahal dibanding pelapis lainnya dan dapat menimbulkan masalah pada beberapa produk 6. Alkyd lacquers  pelapis yang murah dan digunakan sebagai pelapis luar, tidak digunakan sebagai pelapis dalam karena dapat menimbulkan masalah off-flavor

25 1. Introduction - Bahan Lapisan pelindung dalam meliputi:

26 Outline Introduction Tin Can - klasifikasi - pembuatan
3. Alumunium can

27 2. Kaleng Timah => Disebut juga open top sanitary can
=> Berbahan dasar baja dengan pelapisan 0,04-0,1% timah => Pelapisan ditujukan untuk: Mengurangi korosi dan perapuhan baja Mengurangi dis-colorisasi dan menstabilkan logam dari pengaruh atmosfer Meningkatkan kelicinan permukaan kaleng Menghindarkan dari kerusakan akibat gesekan

28 2. Kaleng Timah - Klasifikasi
Dasar Resistensi thd korosi Kekuatan 1. Type MR 2. Type L 3. Type LT 4. Type MC/N 5. Type D/M

29 2. Kaleng Timah - Klasifikasi
1. Type MR Digunakan untuk produk yang relatif korosif Komposisi: 0,2% tembaga; 0,02% fosfor; 0,5% sulfur Aplikasi: kacang polong, apricot, daging, peaches Dasar Resistensi thd korosi Kekuatan

30 2. Kaleng Timah - Klasifikasi
2. Type L Digunakan untuk produk yang sangat korosif Komposisi: 0,06% tembaga, 0,015% fosfor, 0,05% sulfur Aplikasi: jus apel, berry, acar Dasar Resistensi thd korosi Kekuatan 3. Type LT - Karakteristik hampir sama dengan type L - Sudah dites tentang korosi

31 2. Kaleng Timah - Klasifikasi
4. Type MC/N - telah dire-fosforisasi untuk kekuatan dan ketebalan ekstra untuk bahan korosif sedang/non-korosif Untuk carbonated drink (high pressure) Daging, ikan, sup kering, susu Dasar Resistensi thd korosi Kekuatan 5. Type D/M - Untuk membuat kaleng D&I (drawn&ironing)

32 2. Kaleng Timah - Klasifikasi
Dasar Resistensi thd korosi Kekuatan 1. T1-T3 = untuk komponen deep draw (2 piece can) 2. T3-T4 = untuk body&end kaleng 3. T5-T6 = grade tinggi -> heavy duty can

33 Outline Introduction Tin Can - klasifikasi - pembuatan
3. Alumunium can

34 2. Kaleng Timah - Pembuatan
Pembuatan base-plate Pembuatan kaleng bulat

35 2. Kaleng Timah - Pembuatan
Pembuatan base-plate Batang baja panas Rolling dingin = 1,8 mm Pencelupan dlm H2SO4 cair panas Penggilingan 0,15-0,5 mm Annealing ( C, 1-1,5 menit) Pelapisan timah pada dua sisi

36 2. Kaleng Timah - Pembuatan
Pembuatan base-plate Pelapisan timah pada dua sisi 1. Hot dipping Baja -> hot tin (Mahal) 2. Electroplatting (Murah)

37 2. Kaleng Timah - Pembuatan
2. Pembuatan kaleng bulat

38 Outline Introduction Tin Can 3. Alumunium can - klasifikasi
- pembuatan

39 3. Alumunium Can - ringan, murah, tahan karat, ketersediaan, dan dapat didaur ulang. tidak sekuat tin plate tapi mudah dibentuk -> easy open faeture Seamless karena tidak terlalu kaku -> two peace tin Lapisan dalam dilapisi bahan pelapis organik Dalam pembentukannya, alumunium digunakan dalam bentuk campuran -> alumunium alloy => Cu (-), Si(-), Fe(-), Mn (+), Mg(+), Ti(+)

40 3. Alumunium Can - Klasifikasi
Al : paling sedikit 99% alumunium + Co, Fe, Si Al 2000: penambahan Copper Al : penambahan Mn -> kaku Al 3003 : penambahan 1,25% Mn -> biasa digunakan untuk packing Al 4000 : penambahan Si Al 5000 : penambahan Mg

41 3. Alumunium Can - Klasifikasi
Anodizing -> proses peningkatan kekuatan alumunium dengan proses anodisasi -> merubah muatan listrik pada permukaan logam menjadi positif (anoda) Metode: => mencelupkan lembaran alumunium pada cairan kimia asam => listrik mengalir melalui asam => permukaan alumunium beroksidasi. Alumunium yang teroksidasi membentuk lapisan yang lebih kuat.

42 3. Alumunium Can - Klasifikasi
Anodizing -> proses peningkatan kekuatan alumunium dengan proses anodisasi -> merubah muatan listrik pada permukaan logam menjadi positif (anoda) Metode: => mencelupkan lembaran alumunium pada cairan kimia asam => listrik mengalir melalui asam => permukaan alumunium beroksidasi. Alumunium yang teroksidasi membentuk lapisan yang lebih kuat.

43 3. Alumunium Can - Klasifikasi
Aplikasi Anodized alumunium: Sarden Udang Kepiting Ikan Kacang polong Kacang-kacangan Jamur Susu kental manis Daging Asparagus

44 Outline Introduction Tin Can 3. Alumunium can - klasifikasi
- pembuatan

45 3. Alumunium can – pembuatan
Build up can: proses seperti pada 3 pieces can Plate dipotong -> dikunci, disemen, dipatri Bentuk : oval, bulat, kotak Aplikasi : cake, biskuit, teh, permen Kaleng dapat dibuka-tutup Bisa di-re-used

46 3. Alumunium can – pembuatan
2. Shallow formed type - dibentuk dengan tekanan - tinggi maksimum = 0,5 diameter container Bentuk : bundar dan kotak Aplikasi : ikan, sayur, daging Interior dilapisi

47 3. Alumunium can – pembuatan
3. Deep drawn - tinggi max = 1,2 diameter Mas diameter = 815 mm Aplikasi : SKM, sayuran, daging, soup

48 Teknologi dan Manajemen Pengemasan
Terima Kasih Teknologi dan Manajemen Pengemasan


Download ppt "Teknologi dan Manajemen Pengemasan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google