Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrwan Chandra Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Konsep dasar kelainan presentasi dan posisi
Created by DESI SARLI,M.KEB
2
Kelainan presentasi dan posisi
Presentasi Puncak Kepala Apabiladerajat defleksinya ringan, sehingga UUB besar merupakan bagian terendah. Umumnya bersifat sementara kemudian berubah menjadi presentasi belakang kepala
3
Sama dengan posisi oksiput posterior persisten ( POPP )
Mekanisme persalinan Sama dengan posisi oksiput posterior persisten ( POPP ) Perbedaanya : pada presentasi puncak kepala tidak terjadi fleksi kepaa yang maksimal,sedangkan lingkaran kepala yg melalui jalan lahir adalah sirkumferensia fronto-oksipitalis dengan tititk pemutaran berada di bawah simpisis
4
Presentasi Dahi Keadaan dimana kedudukan kepala berada diantara fleksi dan defleksi, sehingga dahi merupakan bagian terendah Denyut jantung janin jauh lebih jelas didengar dibagian dada, yaitu disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil
6
Etiologi : Panggul sempit Janin besar Multiparitas
Kelainan janin : ansefalus
7
Diagnosis: Pemeriksaan luar seperti pada presentasi muka , tapi bagian belakang kepala tidak seberapa menonjol. DJJ terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian kecil janin. Pada persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada persalinan sebelumnya normal.
8
Next,,, Periksa dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lain teraba pangkal hidung dan lingkaran orbita., mulut dan dagu tidak teraba.
9
Penanganan Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup). Janin mati pembukaan belum SC, pembukaan lengkaplengkap Kraniotomi.
10
Komplikasi Ibu :Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri Anak: Mortalitas janin tinggi
11
Mekanisme Persalinan Kepala masuk melalui PAP dengan sirkumferensia maksilo-parietalis dan dengan sutura frontalis melintang / miring.Setelah terjadi moulage dan ukuran terbesar kepala telah melalui PAP ,dagu memutar ke depan. Setelah dagu didepan dengan fosa kanina sebagai hipomoklion terjadi fleksi sehingga UUB,dan belakang kepala melewati perineum
12
Lanjutan.... Kemudian terjadi dfleksi sehingga mulut dan dagu lahir dibawah simpisis. Yang ,menghalangi presentasi dahi untuk menjadi presentasi muka , biasanya terjadi karena moulage dan kaput sucsedaneum yang besar pada dahi waktu kepala memasuki panggul, sehingga sulit terjadi penambahan defleksi
13
Presentasi Muka Keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap kebawah
15
Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita
diagnosa Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan teraba punggung Bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada di sebelah yg berlawanan letak dada Di daerah itu juga dapat di raba bagian-bagian kecil janin dan DJJ lebih jelas Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita
16
etiologi Sering di temukan pada janin besar atau panggul sempit
Multiparitas, perut gantung Anensefalus,
17
penatalaksanaan Pada persalinan cek ada atau tidaknya CPD
Bila tida CPD, dagu di depan : pesalinan spontan Bila dagu di belakang belakang : beri kesempatan pada dagu untuk memutar kebelakang dengan memasukkan 1 tangan dalam vagina Keadaan tertentu di coba utk merubah presentasi belakang kepala dg memasukkan tangan dalam vagina, kemudian memutar muka pd daerah mulut dan dagu ke atas
18
next Indikasi ektraksi cunam : bila dagu di depan
Indikasi SC apabila : persisiten oksiput posterior, kesempitan panggul, dan kesulitan turunnya kepala dalam rongga panggul
19
Posisi Persisiten Oksiput Posterior
Keadaan dimana UUK tdak berputar ke depan atau tetap di belakang
20
Posisi oksiput posterior
21
Posisi oksiput posterior persisten
22
Etilogi Diameter antero posterior lebih panjang dari diameter tranversa. Contoh : panggul antropoid Segmen depan mnyempit.contoh : panggul android Otot-otot dasar panggulyg lembek pada multipara, Kepalajanin yang kecil dan bulat
23
penatalaksanaaan Lakukan pengawasan dg seksama dg harapan dapat lahir spontan pervaginam Tindakan baru dilakukan jika kala II terlalu lama/ ada tanda-tanda bahaya terhadap janin Pada persalinan dapat terjdi robekan prineumyg teratur atau ektraksi dari episiotomi
24
Periksa ketuban Bila posisi kepala > 3/5 diatas PAP maka SC Bila pembukaan belum lengkap dan tdk ada tanda obstruksi lakukan drip Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran,ulangi apakah ada obstruksi
25
next Bila pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tdk kurang 1/5 atau 0 maka ekstraksi atau forcep Bila ada tanda obstruksi / gawat janin maka SC
26
Konsep Dasar Distosia
27
Distosia kelainan tenaga / HIS
His Hipotonik Kelainan HIS dg kekuatan yg lemah/ tidak adekuat untuk melakukan pembukaan serviks atau mendorong anak keluar Disini kekuatan HIS lemah dan frekuensinya jarang
28
next Sering di jumpai pada penderita dg keadaan umum kurang baik seperti anemia, uterus yg terlalu teregang,misalnya : hidramnion atau kehamilan kembar atau makrosomia, grandemultipara, primipara, serta penderita pada keadaaan emosi kurang baik
29
Inersia uteri sekunder
Macam-macam Inersia uteri primer Terjadi pada permulaan fase laten. Sejak sudah terjadi his yg tdk adekuat ( kelemahanhis yg timbul sejak prmulaan persalinan, sehingga sering sulit untuk memastikan pasien sudah mengalami inpartu atau tidak Inersia uteri sekunder Terjadi pada fase aktif kala I dan Kala II.Permulaan HIS baik, pada keadaan selanjutnya terdapat gangguan /kelainan
30
penatalaksanaan KU penderita harus di perbaiki Gizi selama kehamilan harus di perhatikan Penderita di persiapkan dalam menghadapi persalinan, dan jelaskan kmungkinaan2 yg akan terjadi
31
next Teliti keadaan serviks,presentasi dan posisi,penurunan kepala/bokong bila sudah masuk PAP pasien di suruh jalan, bila HIS timbul adekuat dapat dilkukan persalinan spontan, bila tdkberhasil lakukan SC
32
(tetania Uteri) Hipertonik
Kelainan HIS dengan kekuatan cukup besar ( kadang sampai melebihi normal ) namun tdk adakoordinasi kontraksi dari bagian atas,tengah dan bawah uterus,sehingga tdk efisien untuk mendorong janin keluar
33
Rangsangan pada Uterus
etiologi Faktor yg menyebabkan kelainan HIS Misalnya : pemberian oksitosin yg berlebihan, ketuban pecah lama dg disertai infeksi Rangsangan pada Uterus
34
Penatalaksanaan Dilakukan pengobatan secara simtomatikutkmengurangi tonus otot,nyeri,mengurangi kekuatan, DJJ harus terus di valuasi Bila tdk berhasil lakukan SC
35
HIS yg tdk terkoordinasi
Sifat HIS yg berubah-ubah, tdk ada koordinasi dan sinkronisasi antar kontraksi dan bagian- bagiannya Jadi kontraksi tdk efisien dlm mengadakan pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin
36
penatalaksanaan Untuk mengurangi rasa takut,cemas,tonus otot berikan obat-obtan anti sakit dan penenang Apabila persalinan sudah berlangsung lama dan berlarut-larut , selesaikan partus dg forsep, vakum,SC
37
Sukron Kasiron Wassalam
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.