Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

(Materi Kelas X Semester 1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "(Materi Kelas X Semester 1)"— Transcript presentasi:

1 (Materi Kelas X Semester 1)
P PROTISTA… (Materi Kelas X Semester 1)

2

3 PROTISTA Ciri-ciri Protista: Bersifat eukarotik
2. Respirasi secara aerobik 3. Sebagian besar bersifat uniseluler, ada juga yang multiseluler 4. Ada yang bereproduksi secara aseksual dan ada yang secara seksual 5. Ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis 6. Kebanyakan hidup di perairan, baik yang berair asin maupun air tawar

4 PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
KLASIFIKASI PROTISTA PROTISTA PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA) PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (GANGGANG/ALGA) PROTISTA MIRIP JAMUR

5 A. Protista Mirip Hewan Protozoa bertubuh mikroskopis ( mikrometer. hidup di berbagai tempat, di perairan, tanah yang lembap atau di dalam organisme lain (parasit). organisme uniselular. mendapatkan makanan dengan cara mengabsorpsi molekul organik, yang terjadi secara intrasel Memperoleh makanan dengan cara fagositosis dapat membentuk sista (sel tidak aktif berupa kapsul polisakarida) Reproduksi aseksual dengan tunas dan pembelahan biner Reproduksi seksual dengan konjugasi

6 Dibagi dalam empat kelas menurut alat geraknya, yaitu:
Klasifikasi : RSCM Rhizopoda/ Sarcodina Sporozoa Cilliata Mastigophora/ Flagellata

7 Protozoa  Bakteri No Pembeda Bakteri Protozoa 1 2 3 4 Pelindung tubuh
Bahan pelindung Bentuk Tubuh Gerak Dinding sel tebal Selulosa dan agak kaku Tetap Kurang banyak bergerak Selaput plasma tipis Lipoprotein yg lentur Mudah berubah Umumnya banyak bergerak

8 Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda mendekati makanan dengan menjulurkan kaki semu. Kaki semu mengelilingi sumber makanan hingga permukaan membran terbentuk rongga yang disebut vakuola makanan yang akan mencerna makanan Umumnya hidup di air tawar, air laut, di tempat yang basah, dan sebagian lagi bersifat parasit di dalam tubuh hewan ataupun manusia Contoh : Amoeba proteus, Difflugia, Entamoeba gingivalis, dan lain-lain.

9 Kaki semu Vakuola kontraktil Nukleus Vakuola makanan Membaran sel

10 Reproduksi Amoeba Pencernaan Amoeba

11 Ciliata (Ciliophora atau Infusoria)
Bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar) Silia digunakan untuk membantu pergerakan makanan ke mulut Ciliata hidup bebas dilingkungan berair, baik air tawar maupun air laut Hidup secara simbiosis atau parasit Reproduksi  Pembelahan Biner (Asex), Konjugasi (Sex) Punya TRIKOKIS  pertahanan diri dari musuh

12 Ciliates

13 Contoh Ciliata Paramaecium caudatum ( hidup bebas)
Didinium (hidup bebas) Balantidium coli (parasit pada hewan ternak) Stentor (hidup bebas)

14

15 Flagellata (Mastigophora)
Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk (flagellum) Hidup bebas dilingkungan berair Hidup secara simbiosis ataupun parasit pada tubuh hewan

16 Flagellata

17 Contoh Flagellata Triconympha campanula (hidup simbiosis dalam usus rayap) Trypanosoma gambiense (penyebab penyakit tidup pada manusia di Afrika) Trypanosoma brucei (penyebab penyakit surra pada ternak) Leishmania donovani (penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemi) dan lain-lain

18 Sporozoa Protista uniseluler yang pada salah satu tahap pada siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora Sporozoa tidak memiliki alat gerak Hidup parasit pada hewan atau manusia Reproduksi Asex dengan pembelahan biner, dan sex dengan penyatuan gamet Contoh: Plasmodium (penyebab penyakit malaria), Texoplasma gondii, dll.

19 Fase perkembangbiakan plasmodium dibedakan menjadi dua, yaitu:
Fase didalam tubuh nyamuk Fase didalam tubuh manusia

20 Siklus Hidup Plasmodium

21 a. Fase di dalam tubuh nyamuk
Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Didalam dinding usus nyamuk tersebut zigot berubah jadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk dan akan masuk kedalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk sehingga sporozoit telah melakukan reproduksi secara seksual

22 b. Fase didalam tubuh manusia
Setelah tubuh manusia terkena gigitan, sporozoit masuk dalam darah dan menuju sel-sel hati, sel-sel hati tersebut akan dirusak. Lalu merozoit akan menginfeksi eritrosit yang akan menyebabkan merozoit menjadi lebih banyak karena membelah diri. Pada saat ini merozoit akan menginfeksi eritrosit yang lain yang akan menyebabkan eritrosit pecah. Pada saat ini manusia akan mengalami demam karena pengeluaran racun

23 Klasifikasi Kelas-Kelas pada Protozoa
No Ciri Rhizopoda Cilliata Flagellata Sporozoa 1 Alat Gerak Kaki semu (pseudopodia) Rambut getar Bulu cambuk Tidak punya 2 Habitat Air laut, air tawar, parasit di tubuh hewan Air tawar dan tempat yang lembab Air laut, air tawar, parasit di hewan/manusia Hidup sbg parasit pada sel darah manusia/hewan 3 Cara Hidup Soliter Soliter / berkoloni 4 Reproduksi Membelah diri Membelah diri, Konjugasi Sporozoit, Gametosit 5 Contoh Protozoa Amoeba proteus, Enthamoeba ginggivalis, Enthamoeba disentriae, Foraminifera Paramecium caudatum, Didinium, Vorticella, Balantidium coli Euglena viridis, Trypanasoma vaginalis, Trypanasoma gambiense Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax

24 Jamur Lendir Plasmodium
A. PROTISTA MIRIP JAMUR Protista Mirip Jamur Jamur Lendir Plasmodium ( Myxomycota) (Oomycota) Jamur Air Jamur lendir Seluler Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi protista mirip jamur mirip dengan reproduksi jamur/fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip dengan amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.

25 a. Myxomycota (Jamur Lendir Plasmodium)
memiliki pigmen yang terang, biasanya berwarna kuning atau orange tidak melakukan fotosintesis heterotrof Memperoleh makanan dengan menelan partikel-partikel makanan dengan cara fagositosis hidup di tempat-tempat yang lembap

26

27 Siklus hidup Myxomycota

28 Acrasiomycota (Jamur Lendir Selular)
Hidup soliter memiliki tubuh buah. Tubuh buah Acrasiomycota menghasilkan spora yang digunakan pada saat reproduksi aseksual. Acrasiomycota merupakan organisme haploid, sedangkan pada Myxomycota didominasi oleh fase diploid. Acrasiomycota memiliki tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual dan umumnya tidak memiliki fase berflagel.

29 b. Oomycota (Jamur air) Habitatnya di tempat yang lembab/perairan. Contoh : Saprolegnia parasitica dan Phytophtora infestans Mempunyai hifa yang tidak bersekat (senositik)  Dinding sel dari selulosa  Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora yang memiliki dua flagel untuk berenang. Reproduksi generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.

30 Siklus Hidup Oomycota

31 B. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
Ganggang merupakan protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang biasa disebut alga. Ukuran beranekaragam mulai dari yang kecil 25 m spt Navicula, s/d yang besar/panjang 50 m spt Macrocytis Memiliki kloroplas  Bersifat Autotrof Bersel satu atau bersel banyak Berbentuk uniseluler, koloni, soliter, filamen atau lembaran Reproduksi dengan vegetatif (membelah diri, fragmentasi, spora) Reproduksi dengan generatif (penyatuan sel kelamin), metagenesis (pergiliran keturunan)

32 SIFAT-SIFAT UMUM ALGA eukariotik bersel satu (uniseluler) sampai organisme eukariotik bersel banyak (multiseluler) Belum memiliki organ akar, batang, daun yang sejati atau disebut talus. Bersifat autotrof Tubuhnya umumnya berlendir Hidup ditempat-tempat basah, di perairan tawar, dan di laut yang masih ditumbuhi cahaya matahari Pigmen yang dimiliki oleh alga yaitu Fikosianin : warna biru; Fikosantin : warna pirang; Xantofil : warna kuning; Fikoeritrin : warna merah; Karoten : warna keemasan;

33 Reproduksi Alga Reproduksi Alga : pembelahan biner,
fragmentasi (pemutusan sebagian tubuh yang akan tumbuh menjadi alga baru Pembentukan spora Reproduksi Seksual Alga : Konjugasi yaitu peleburan inti sel (kariogami) dan peleburan plasma sel (plasmogami) Singami/isogami yaitu peleburan 2 sel yang bentuk dan ukurannya sama tp berbeda jenis (+ dan -) Anisogami (peleburan 2 sel yang bentuk dan ukurannya berbeda).

34 Ilmu yang mempelajari alga atau ganggang disebut fikologi.
Ganggang atau alga dapat diklasifikasikan menjadi 6 divisi yaitu: Euglenoid (Euglenophyta) Ganggang keemasan (Chrysophyta) Ganggang api (Pyrrophyta) Ganggang hijau (Chlorophyta) Ganggang coklat (Phaeyophyta) Ganggang merah (Rhodophyta) Ilmu yang mempelajari alga atau ganggang disebut fikologi.

35 1. Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenophyta atau Euglenoid (Yunani, eu = sejati, gleen = mata) adalah divisi kecil dari kerajaan Protista Uniseluler tidak memiliki dinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif (motil) seperti hewan, Euglenophyta menunjukkan gerak fototaksis memiliki dua buah flagela, yaitu satu flagela berukuran panjang untuk bergerak dan flagela lainnya berukuran pendek. habitat di air tawar, misalnya air kolam, sawah, danau, dan banyak ditemukan di parit-parit Contohnya Paranema sp, Euglena viridis, Colacium sp, dll

36 Contoh Euglenoid Euglena viridis

37 2. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysos = emas, phyta = tumbuhan Memiliki pigmen dominan karoten berupa santofil Pigmen lainnya adalah klorofil a dan c, dan fukosantin Dinding selnya mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin Sebagian besar hidup di air tawar, di laut juga ada Reproduksi dengan membelah diri (uniseluler) Reproduksi dengan spora (multiseluler) Bersel satu memiliki 1 flagela atau 2 flagela.

38 Tipe flagela yang dimiliki alga emas :

39 Contoh Chrysophyta Pchromonas (koloni tidak berflagel)
Vaucheria (multiseluler) Navicula Synura Mischococcus , dan lain-lain.

40 3. Ganggang Api (Pyrrophyta)
satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif. Memiliki flagel Alga api berkembangbiak dengan membelah diri kebanyakan hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Alga api yang hidup di laut memiliki sifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya.

41 Alga Biru Noctiluca

42 Beberapa anggotanya mengeluarkan toksin sehingga dapat membunuh ikan atau hewan disekitarnya memiliki klorofil a dan c, santofin, dinosantin, dan fikobilin

43

44 Contoh Pyrrophyta Gymnodium breve (menghasilkan neurotoksin)
Gonyaulax (menghasilkan saksitoksin) Nocticula scintillans (tidak menghasilkan toksin, namun dapat berpendar)

45 4. Ganggang Hijau (Chlorophyta)
Memiliki pigmen karoten, serta memiliki pigmen klorofil a dan b Dinding selnya yaitu selulosa dengan cadangan makanan berupa amilum Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler Hidup di air tawar terutama air kolam, genangan air, namun ada juga yang hidup di air laut dangkal Reproduksi aseksual dengan membelah diri, spora, fragmentasi Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami

46

47 Contoh Chlorophyta Ulva (hidup dilaut dangkal dan dapat dimanfaatkan untuk sayuran) Volvox Spirogyra, dan lain-lain.

48 5. Ganggang Coklat (Phaeyophyta)
Ciri-ciri: Ganggang laut memiliki pigmen dominan karoten Dinding selnya ada yang mengandung pektin dan algin Cadangan makannya disimpan dalam bentuk laminarin, yaitu sejenis glukosa atau dalam bentuk lemak Sebagian besar multiseluler Hidup di air laut, sekitar pantai atau daerah pasang surut Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami

49 Ganggang Coklat

50 Contoh Phaeophyta Surgasum Laminaria (pupuk pertanian) Turbinaria
Fucus Hormosira (kalung neptunus) , dan lain-lain.

51 6. Ganggang Merah (Rhodophyta)
Ciri-ciri: Disebut juga dengan ganggang merah karena pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin Sebagian besar adalah multiseluler Hidup di laut dalam Reproduksi aseksual dengan spora Reproduksi seksual dengan oogami, anisogami dan isogami Dinding selnya mengandung selulosa dan pektin

52

53 Contoh Rhodophyta Euchema spinosum (pembuatan agar-agar)
Gelidium robustrum Palmaria Palmata Corallina Mediterania , dan lain-lain.

54 MANFAAT ALGA Sebagai suplemen makanan. (Chlorella).
Sebagai bahan sayur (Ulva, Enteromorpha) Bahan baku agar-agar (Eucheuma, Gelidium) Bahan peledak, isolasi, penggosok, dan saringan (endapan Diatomae di dasar laut ) Penghasil Yodium (Laminaria digitalis ) Penghasil asam alginat untuk industri es krim, kosmetik, tekstil, dan plastik (Laminaria dan Macrocistis ).

55 Peran menguntungkan protozoa
Mengontrol jumlah bakteri di alam karena predator bakteri Merupakan zooplankton sebagai sumber makanan hewan air Foraminifera, cangkangnya sebagai petunjuk adanya minyak bumi, gas alam dan mineral Radiolaria, kerangkanya yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok

56 Peran merugikan protozoa
Enthamoeba histolyca, Enthamoeba disentriae, penyebab disentri Trypanasoma brucei, penyakit tidur di Afrika Trypanasoma evansi, penyakit pada hewan ternak Leishmania, penyebab penyakit kala-azar

57 KISI-KISI Ciri umum protozoa, alga dan jamur lendir
Klasifikasi protozoa filum pada Alga/ ganggang Siklus hidup plasmodium (Sporozoa) Siklus hidup jamur lendir plasmodial (Myxomycota) Peranan Protista (menguntungkan dan merugikan Reproduksi pada ganggang Perbedaan Protozoa dan bakteri Cara makan pada masing-masing filum pada protozoa.


Download ppt "(Materi Kelas X Semester 1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google