Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Iisminasih Rokhaeni (20130730085)
Kelompok 6 Kurniawati ( ) Siti Endang P ( ) Desi avilia Sari ( ) Suciati ( ) Iisminasih Rokhaeni ( )
2
Kasus Perbankan BKSW mengalami kerugian Rp 7,8 miliar akibat tindakan pembobolan yang dilakukan karyawan BKSW. Kerugian ini menggerus laba sebelum pajak tahun 2007 menjadi Rp 5,4 miliar turun dibandingkan tahun 2006 yang sebesar Rp 6,142 miliar. Setelah dilakukan penelusuran terhadap kasus internal fraud total kerugian yang dialami bank menjadi Rp 7,8 miliar,” kata Presdir BKSW dalam ke Bursa Efek Indonesia.. Saat ini pelaku internal fraud masih dalam proses hukum.
3
Pembobolan tersebut terjadi di kantor BKSW cabang pembantu Muara Karang Jakarta. Pelakunya adalah Lim Thin yang menjabat teller, Sularto yang menjabat Manajer Operasional, Estee dengan jabatan Customer Service.
4
Kasus ini terdeteksi pada 11 Oktober 2007
Kasus ini terdeteksi pada 11 Oktober Modus yang digunakan adalah kerjasama tiga karyawan itu dengan melakukan penyimpangan atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam standord operational procedure (SOP). Teller telah melakukan penarikan dana dengan memalsukan tanda tangan nasabah yang disetujui oleh manajer operasional sebagai pejabat yang berwenang melakukan persetujuan transaksi. Selanjutnya teller juga melakukan rekayasa pada buku tabungan nasabah dengan menempelkan transaksi pada buku tabungan yang terlebih dahulu menghilangkan transaksi fiktif yang dilakukan pelaku.
5
Untuk memastikan bahwa cetakan transaksi pada buku tabungan terlihat rapi maka bantuan customer service dibutuhkan untuk melakukan perubahan baris tersebut, karena perubahan wewenang baris pada buku tabungan ada pada menu customer service. (detik-Finance 16 Jan 2008)
6
Penilaian atas kasus tersebut termasuk dalam risiko operasional, yakni risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
7
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang hilang untuk memperoleh keuntungan. Dalam kasus tersebut yang terjadi adalah kesalahan pada mausia atau SDM pada bank itu.
8
Kasus II Bank IDV merupakan bank komersial, didirikan di Netherlands. Pada tanggal 7 Oktober 2008, Pengadilan Belanda menutup Bank IDV. Pada awal kejadian, terjadi gagal membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo setara US$ 92 juta, dengan rincian US$ 67,5 juta plus C 18 juta. Bank tersebut mengalami kesulitan likuiditas karena kredit macet sehingga memerlukan suntikan likuiditas sebesar ekuivalen Rp. 7 Triliun.
9
Pada tanggal 1 December 2008, administrator Bank IDV yang ditunjuk bank central Belanda telah mengajukan permohonan pailit ke pengadilan di Negeri Tulip itu. Sejumlah bank nasional mempunyai penempatan dana di Bank IDV dalam berbagai bentuk, antara lain interbank placement, nostro dll. Beberapa bank nasional diberitakan oleh berbagai media memiliki eksposur Pada bank tersebut dengan jumlah yang bervariasi. Dengan Bank IDV dipailitkan oleh otoritas moneter Belanda maka bank tersebut tidak beroperasi lagi. Meskipun kasus tersebut belum selesai, namun bank-bank yang memiliki eksposur pada Bank IDV menghadapi risiko (kredit).
10
Kasus diatas termasuk kedalam risiko kredit yaitu risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (penyediaan dana), aktivitas treasuri dan investasi, pembiayaan perdagangan, yang tercatat baik dalam banking book maupun trading book.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.