Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHendri Setiawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
METODA DALAM MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah) Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
2
Metoda Ilmiah Metoda Aksiomatis (Deduktif) Metoda Reduktif:
Dari kuliah sebelumnya ..... Metoda Ilmiah Metoda Aksiomatis (Deduktif) Metoda Reduktif: - Metoda Reduktif - Induktif - Metoda Reduktif - Non Induktif Metoda Fenomenologis
3
Kata Metoda berasal dari Bahasa Yunani, Methodos (hodos = jalan, arah, cara; meta = menuju, melalui, sesudah). Metoda cara bertindak menurut sistem atau aturan tertentu. Metoda Ilmiah proses/prosedur yang sistematis berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu disiplin ilmu. Metodologi pengkajian mengenai metoda, bentuk atau aturan yang dipakai dalam ilmu pengetahuan.
4
Penggolongan Metoda Ilmiah (Prof. Soejono Soemargono):
Metoda Ilmiah yang bersifat umum, yang terdiri atas metoda analisis-sintesis dan metoda deduksi-induksi Metoda penyelidikan ilmiah, yang terdiri atas metoda daur atau metoda siklus empiris dan metoda vertikal atau metoda linear
5
Metoda daur atau metoda siklus empiris: suatu cara penanganan objek ilmiah yang bersifat empiris dan di tempat tertutup (mis: laboratorium, kebun percobaan, rumah kaca) Hipotesis diuji dengan eksperimen yang berulang-ulang sehingga berkembang menjadi kesimpulan, teori dan dalil. Metoda vertikal atau metoda linear: suatu cara penanganan objek ilmiah di alam bebas atau terbuka atau terhadap kelompok manusia tertentu (mis: penelitian sosial, ekonomi, politik, dll.). Kesimpulan ditarik berdasarkan pengelompokan data menurut pola atau bagan tertentu.
6
Metoda Berfikir (Ilmiah) yang lain:
Metoda Tenasiti: mengajar orang agar bertahan pada apa yang diyakini, sehingga dia memperoleh ketenangan dan keamanan Metoda Otoritas: kebenaran datang dari institusi yang memiliki kewenangan atas suatu kelompok manusia. Metoda ini menghalangi munculnya kreativitas individu Metoda Apriori: setiap orang boleh menerima pandangan apapapun jika cocok dengan fikirannya tanpa perlu dibuktikan dengan fakta empiris
7
Abduksi Deduksi Induksi
Penggolongan Metoda Ilmiah berdasarkan cara penarikan kesimpulan atas suatu peristiwa/fenomena: Abduksi Deduksi Induksi
8
Metoda Abduksi: Abduksi adalah metoda pembuktian berdasarkan silogisme. (hubungan antara dua pendapat / dalil). Sifat pembuktian pada Metoda Abduksi lebih lemah daripada Induksi dan Deduksi, karena (menurut Aristoteles) metoda ini mengacu kepada inferensi silogistik yang tidak berhasil membawa kepastian dikarenakan hubungan yang lemah antar term (pengertian), misalnya: pengertian pada premis mayor jelas sedangkan pengertian pada premis minornya tidak tidak.
9
Metoda Deduksi: Abduksi adalah metoda pembuktian yang berdasarkan pada penalaran atas premis umum ke umum, umum ke khusus atau khusus ke khusus. Contoh: - Semua manusia mati. - Adam adalah manusia. - Berarti: Adam mati. Dengan kata lain, Deduksi adalah rangkaian kalimat yang kalimat terakhirnya adalah kesimpulan dari rangkaian kalimat yang dideduksikan dan diatur sedemikian rupa sehingga setiap kalimat dalam rangkaian itu merupakan aksioma atau premis.
10
Metoda Induksi: Merupakan metoda yang dominan digunakan dalam ilmu empiris dengan objek alam yang selalu berubah. Dasar pembuktian Metoda Induksi adalah penelitian dan pengamatan atas fakta dan data yang dievaluasi untuk mencapai kesimpulan umum (generalisasi) Ada 3 cara kerja metoda Induksi: Generalisasi. Analogi. Hubungan kausal.
11
Generalisasi: proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Generalisasi Sempurna: Kesimpulan diperoleh atas penelitian secara seksama terhadap seluruh fenomena. Kesimpulan yang diperoleh sangat kuat/pasti, namun tidak praktis dan tidak ekonomis dalam pelaksanaannya. Generalisasi Tak Sempurna: Kesimpulan diperoleh berdasarkan penelitian atas sebagian fenomena. Kesimpulan yang diperoleh lemah/tidak pasti, namun praktis dan ekonomis dalam pelaksanaannya.
12
Analogi: proses penalaran yang bertolak dari suatu atau sejumlah peristiwa ke peristiwa lain yang sejenis. Tiga unsur utama dalam penyimpulan analogi: Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi. Kesamaan prinsipil sebagai pengikat peristiswa-peristiwa. Fenomena yang hendak dianalogikan. Contoh: Pada setiap kali ujian saya selalu duduk di barisan depan, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, duduk di barisan depan memberikan ketenangan bagi saya sebab tidak dicurigai oleh pengawas dan tidak diganggu oleh teman yan gingin mencontek.
13
Hubungan Kausal: proses penalaran yang didasarkan pada prinsip “tidak ada akibat tanpa penyebab” atau “tidak ada reaksi tanpa aksi”. Menurut Leucippus: sejak zaman kuno orang sudah mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa sebab (nihil fit sine causa).
14
Sarana berfikir ilmiah:
Ada 3 sarana untuk berfikir ilmiah: Bahasa Ilmiah: bahasa berperan penting dalam ilmu pengetahuan karena fungsinya sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan seluruh cara berfikir dan proses kerja ilmiah. Logika dan Matematika: berperan penting dalam cara berfikir deduktif. Matematika merupakan dasar disain ilmu teknik, memberi inspirasi pada pemikiran bidang sosial, ekonomi, arsitertur dan seni lukis. Logika dan Statistik: berperan penting dalam cara berfikir induktif untuk mendapatkan konsep yang berlaku umum. Ilmu Statistik yaitu ilmu yang mempelajari dan mengembangkan tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik (menghimpun, mengolah dan menganalisis data, menarik kesimpulan dan membuat prediksi).
15
Ilmu dan Teknologi: 1. - ilmu bertujuan memahami dan menerangkan fenomena, fisik, biologis dan dunia sosial manusia secara empiris. - teknologi bertujuan menyelesaikan problem material manusia. 2. - ilmu meningkatkan pemahanan dan daya fikir manusia. - teknologi meningkatkan kapasitas kerja manusia. 3. - ilmu memajukan pengetahuan. - teknologi mamajukan kapasistas teknik dalam memproduksi barang dan jasa. 4. - ilmuwan mencari pengetahuan murni. - teknolog mengerjakan pengetahuan. 5. - ilmu bersifat supranasional. - teknologi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tertentu (spesifik lokalita). 6. - ilmu adalah pengetahuan yang telah tersedia. - teknologi memerlukan input (material, daya fikir, keahlian, dll.) 7. - Ilmu menghasilkan pengetahuan baru. - teknologi menghasilkan produk tiga dimensi.
16
Hukum dan Teori Ilmiah:
Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk mengkaji hubungan antar peristiwa atau menjelaskan berbagai peristiwa/fenomena alam. Pertanyaan: bagaimana hubungan tersebut terjadi? Apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain juga terjadi hubungan kausalistik (sebab-akibat). Hubungan kausalistik bersifat pasti, karena apabila suatu peristiwa terjadi maka dengan sendirinya peristiwa yang lain akan menyusul atau telah terjadi terlebih dahulu inilah yang disebut HUKUM ILMIAH Hukum Ilmiah perlu dikaji oleh ilmu pengetahuan karena Hukum Ilmiah merupakan hasil akhir yang masih bersifat sementara dari proses kegiatan ilmiah. Hukum Ilmiah bersifat Lebih Pasti, karena merupakan kelanjutan dari hipotesis yang telah terbukti benar dan didukung oleh fakta dan data; dan Universal, karena menjelaskan bahwa berbagai peristiwa di alam semesta ini berhubungan satu sama lain.
17
Dari Hukum Menuju Teori
Proses pengembangan ilmu tidak terhenti pada tercapainya Hukum Ilmiah, tetapi terus berjalan menuju terbentuknya Teori. Peranan Teori adalah menjelaskan Hukum Ilmiah: Hukum Ilmiah bersifat empiris dan dibuktikan berdasarkan fakta empiris. Teori lebih merupakan pandangan umum dan sulit dibuktikan langsung secara empiris. Teori juga mencakup Hukum Ilmiah, karena Teori adalah himpunan hukum yang sudah diketahui dan dibuktikan secara empiris. Fungsi Teori: Sebagai upaya tentatif untuk membangun hubungan yang luas antar sejumlah Hukum Ilmiah. Menjelaskan Hukum Ilmiah yang berhubungan satu sama lain agar dapat difahami dan masuk akal.
18
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.