Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Inflasi Ekonomi Makro II
2
Hubungan antara Uang dan Harga
Tingkat inflasi, presentase peningkatan tingkat harga rata-rata. Harga, sejumlah uang yang digunakan untuk membeli barang. Karena harga di nyatakan dengan uang, maka harus diketahui sifat uang, penawaran uang dan bagaimana kontrol terhadap uang.
3
Fungsi Uang Medium of exchange Store of value Unit of account
4
Jenis Uang Fiat money Commodity money Tidak punya nilai intrinsik
Contoh: Uang kertas yang kita gunakan Commodity money Mempunyai nilai intrinsik Contoh: Koin emas, rokok di tahanan, dll.
5
The money supply & monetary policy
Money supply adalah jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Monetary policy adalah kebijakan ekonomi dengan mengontrol jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter di lakukan oleh Bank Sentral. Again, this is mostly review.
6
The Quantity Theory of Money
Sebuah teori yang mengkaitkan antara tingkat inflasi dengan tingkat pertumbuhan jumlah uang yang beredar.
7
Velocity Konsep dasar: tingkat perputaran (sirkulasi) uang.
Definisi: berapa kali uang bersirkulasi dalam periode tertentu. Contoh: Pada tahun 2008, Rp 500 Milyard transaksi Money supply = Rp 100 Milyard Rata-rata Rupiah digunakan 5 kali pada tahun 2008 Maka, velocity = 5
8
Velocity, cont. where V = Velocity T = Nilai transaksi
Dari definisi tentang velocity di peroleh rumus sebagai berikut: where V = Velocity T = Nilai transaksi M = Money supply
9
Velocity, cont. Dengan menggunakan GDP nominal sebagai proxy dari transaksi total. Maka, where P = Harga output (GDP deflator) Y = Quantitas output (real GDP) P Y = Nilai output (nominal GDP) You might ask students if they know the difference between nominal GDP and the value of transactions. Answer: nominal GDP includes the value of purchases of final goods; total transactions also includes the value of intermediate goods. Even though they are different, they are highly correlated. Also, our models focus on GDP, and there’s lots of great data on GDP. So from here on out, we’ll use the income version of velocity.
10
The quantity equation The quantity equation M V = P Y
11
Money demand and the quantity equation
M/P = real money balances, purchasing power dari money supply (jumlah uang yang beredar). Fungsi money demand secara sederhana dapat dituliskan sebagai berikut: (M/P )d = k Y dimana, k = seberapa banyak uang yang diinginkan oleh masyarakat yang ingin di pegang dari setiap unit pendapatan (k adalah exogenous)
12
Money demand dan the quantity equation
Permintaan uang: (M/P )d = k Y Quantity equation: M V = P Y Hubungannya adalah: k = 1/V Jika masyarakat memegang lebih banyak uang relatif dari pendapatannya (k tinggi), maka perputaran uang akan semakin jarang (V rendah).
13
The Quantity Theory of Money
Di asumsikan V konstan & exogen: Dengan asumsi tersebut maka persamaan kuantitas dapat ditulis sebagai berikut;
14
The Quantity Theory of Money, cont.
Bagaimana harga dipengaruhi; Jika V konstan, money supply akan mempengaruhi GDP nominal (P Y ) GDP riil dipengaruhi dari sisi penawaran (K dan L dan fungsi produksi) Tingkat harga adalah P = (nominal GDP)/(real GDP)
15
The Quantity Theory of Money, cont.
Tingkat pertumbuhan produk sama dengan jumlah tingkat pertumbuhan. Persamaan kuantitas dalam tingkat pertumbuhan, maka:
16
The Quantity Theory of Money, cont.
Jika menunjukkan tingkat inflasi Maka; Jadi untuk medapatkan nilai
17
The Quantity Theory of Money, cont.
Pertumbuhan ekonomi yang normal membutuhkan sejumlah uang yang beredar untuk memudahkan transaksi. Kelebihan pertumbuhan uang akan mengakibatkan inflasi.
18
The Quantity Theory of Money, cont.
Y/Y tergantung pertumbuhan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi. Disini , teori Quantity of Money memprediksi hubungan antara perubahan pertumbuhan uang dan perubahan tingkat inflasi. Note: the theory doesn’t predict that the inflation rate will equal the money growth rate. It *does* predict that a change in the money growth rate will cause an equal change in the inflation rate.
19
Data inflasi dan pertumbuhan uang
20
Inflation & Pertumbuhan Uang (Amerika)
This chart shows that the long-run trend in inflation is highly correlated with the long-run trend in the M2 growth rate. (The inflation rate series turns from red to very light gray to make the graph appear slightly less cluttered and to make it easier to see the relationship between the trends of money growth and inflation.)
21
Seigniorage Pemerintah dapat mencetak uang untuk membiayai pengeluaran tanpa menaikkan pajak atau menjual obligasi. “Penerimaan” yang diperoleh dari mencetak uang disebut seigniorage . Inflation tax: Pencetakan uang untuk meningkatkan penerimaan akan menyebabkan inflasi. Inflasi seperti pajak terhadap masyarakat yang memegang uang. Introduction of abbreviation “govt” for “government” It’s quicker and easier for students to write “govt” in their notes. In the U.S., seigniorage accounts for only about 3% of total government revenue. In Italy and Greece, seigniorage has often been more than 10% of total revenue. In countries experiencing hyperinflation, seigniorage is often the government’s main source of revenue, and the need to print money to finance government expenditure is a primary cause of hyperinflation. See Case Study on p.88 “Paying for the American Revolution.”
22
Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
Nominal interest rate, i tidak menyusaikan tingkat inflasi Real interest rate, r menyesuaikan tingkat inflasi: r = i
23
The Fisher Effect Fisher Equation: i = r + S = I determines r .
Peningkatan menyebabkan peningkatan yang sama terhadap i. Hubungan tersebut di namakan Fisher effect.
24
Inflasi dan tingkat suku bunga nominal (Amerika)
Percent 16 14 12 10 8 Nominal interest rate 6 4 Inflation rate 2 -2 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Year
25
Inflasi dan tingkat suku bunga nominal
26
Contoh: Misal V konstan, M tumbuh 5% per tahun, Y tumbuh 2% per tahun, dan r = 4. Berapa i (the nominal interest rate). Jika bank Sentral menaikkan tingkat pertumbuhan uang 2% per tahun berapa i . Jika tingaky pertumbuhan Y turun 1% per tahun. Apa yang terjadi dengan ? Apa yang harus dilakukan oleh Bank Sentral untuk menjaga agar nilai konstan? This exercise gives students an immediate application of the Quantity Theory of Money and the Fisher effect. The math is not difficult.
27
Answers---the details:
Jawaban: Pertama cari nilai = 5 2 = 3. maka, i = r + = = 7. i = 2, sama dengan naiknya tingkat pertumbuhan uang. Jika Bank Sentral tidak melakukan apa-apa maka = 1. Untuk mencegah meningkatnya inflasi, maka Bank Sentral harus mengurangi pertumbuhan uang sebanyak 1 % per tahun. Answers---the details: a. First, we need to find . Constant velocity implies = (M/M) - (Y/Y) = = 3. Then, i = r + = = 7. b. Changes in the money growth rate do not affect real GDP or its growth rate. So, a two-point increase in money growth causes a two-point increase in inflation. According to the Fisher effect, the nominal interest rate should rise by the increase in inflation: two points (from i=7 to i=9). c. = (M/M) - (Y/Y). If (Y/Y) by 1 point, then will increase by 1 point; the Fed can prevent this by reducing (M/M) by 1 point.
28
Pandangan Klasik terhadap inflasi
The classical view: Perubahan tingkat harga adalah perubahan dalam unit pengukuran saja. Lalu, kenapa inflasi menjadi problem sosial?
29
Social costs dari inflasi
1. Biaya ketika inflasi diharapkan 2. Tambahan biaya ketika inflasi berbeda dengan yang diharapkan.
30
Biaya expected inflation: 1. shoeleather cost
Biaya dan ketidaknamanan karena berkurangnya keseimbangan uang untuk menghindari inflation tax. i real money balances Dalam jangka panjang, inflasi tidak mempengaruhi pendapatan riil dan pengeluaran riil. Maka, pengeluaran yang sama tapi jumlah uang yang dipegang rata-rata semakin turun. Artinya, akan semakin sering pergi ke Bank untuk menarik dana kas lebih sedikit dari biasanya.
31
Biaya expected inflation: 2. menu costs
Biaya akibat perubahan harga. Contoh: Biaya mencetak buku menu Mencetak dan mengirimkan katalog yang baru Semakin tinggi inflasi semakin sering perusahaan harus merubah harga dan hal tersebut mebutuhkan biaya.
32
Biaya expected inflation: 3. relative price distortions
Jarang perusahaan yang menghadapi menu costs akan mengubah harga. Contoh: Misal suatu perusahaan mengeluarkan katalog yang baru setiap bulan Januari. Karena tingkat harga umum meningkat sepanjang tahun, maka harga relatif dari perusahaan tersebut menurun. Perusahaan yang berbeda mengubah harga pada saat yang berbeda akan mengakibatkan relatif distorsi harga Hal tersebut akan menimbulkan inefisiensi dalam alokasi sumber daya.
33
Biaya expected inflation: 4. unfair tax treatment
Beberapa pajak tidak disesuaikan dalam menghitung inflasi, seperti pajak capital gains. Contoh: 1/1/2008: A membeli saham Telkomsel seharga Rp ,- 12/31/2008: A menjual saham tersebut seharga Rp , -, maka capital gain nominal yang diperoleh sebesar Rp1000 (10%). Misal = 10% in Maka capital gain riil dari A adalah Rp 0. Tapi pemerintah tetap menarik pajak terhadap capital gain nominal (Rp 1000,-) In the 1970s, the income tax was not adjusted for inflation. There were a lot of people who received nominal salary increases large enough to push them into a higher tax bracket, but not large enough to prevent their real salaries from falling in the face of high inflation. This led to political pressure to index the income tax brackets. If inflation had been higher during , when lots of people were earning high capital gains, then there might have been more political pressure to index the capital gains tax.
34
Biaya expected inflation: 5. General inconvenience
Inflasi menyulitkan dalam perbandingan nilai nominal pada saat yang berbeda. Inflasi akan menyulitkan rencana keuangan jangka panjang. Examples: Parents trying to decide how much to save for the future college expenses of their (now) young child. Thirty-somethings trying to decide how much to save for retirement. The CEO of a big corporation trying to decide whether to build a new factory, which will yield a revenue stream for 20 years or more. Your grandmother claiming that things were so much cheaper when she was your age. A silly digression: My grandmother often has these conversations with me, concluding that the dollar just isn’t worth what it was when she was young. I ask her “well, how much is a dollar worth today?”. She considers the question, and then offers her estimate: “About 60 cents.” I then offer her 60 cents for every dollar she has. She doesn’t accept the offer. :)
35
Biaya unexpected inflation: arbitrary redistributions of purchasing power
Beberapa kontrak jangka panjang tidak di indeks-kan, tapi berdasarkan e. Jika berbeda dari e, maka keuntungan seseorang merupakan pengeluaran bagi yang lain. Contoh: borrowers & lenders Jika > e, maka (r ) < (r e) maka lenders mentransfers purchasing power ke borrowers. Jika < e, maka borrowers mentransfer purchasing power ke lenders. Ask students this rhetorical question: Would it upset you off if somebody arbitrarily took wealth away from some people and gave it to others? Well, this in effect is what’s happening when inflation turns out different than expected. Furthermore, it’s impossible to predict when inflation will turn out higher than expected, when it will be lower, and how big the difference will be. So, these redistributions of purchasing power are arbitrary and random. The text gives a nice example on p.99 (at the top of the page). (In the short run, when many nominal wages are fixed by contracts, there are transfers of purchasing power between firms and their employees whenever inflation is different than expected when the contract was written and signed.)
36
Biaya unexpected inflation: increased uncertainty
Jika inflasi tinggi, akan semakin bervariasi dan semakin sulit di prediksi. Arbitrary redistributions of wealth akan semakin kuat. Hal tersebut akan menimbulkan ketidak pastian yang semakin besar, yang kan membuat masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk menghindari resiko (risk averse) semakin memburuk.
37
Keuntungan inflasi Upah nominal jarang sekali berkurang, meskipun upah riil ekuilibrium menurun. Inflasi akan menyebabkan upah riil akan mencapai titik ekuilibrium tanpa pengurangan upah nominal. Maka dari itu, inflasi yang moderate akan memperbaiki fungsi pasar tenaga kerja..
38
Hyperinflation 50% Seluruh biaya sosial pada inflasi yang moderate akan menjadi amat sangat besar sekali ketika terjadi hyperinflation. Fungsi uang menjadi tidak berarti sebagai store of value, dan mungkin akan mengurangi fungsi yang lainnya (unit of account, medium of exchange). Masyrakat akan melakukan transaksi dengan cara barter atau mata uang asing yang stabil. The bottom half of p.102 has two excellent examples of life during a hyperinflation, both involving beer, a commodity with which some of your students may be somewhat familiar. See also the excellent case study on pp
39
Apa yang menyebabkan hyperinflation?
Hyperinflation disebabkan oleh pertumbuhan uang yang berlebihan. Ketika Bank Sentral mencetak uang, tingkat harga akan semakin naik. Jika pencetakan uang cukup sering, maka aibatnya akan terjadi hyperinflation.
40
Episode hyperinflation
41
Kenapa pemerintah bisa menyebakan hyperinflation
Ketika pemerintah tidak menaikkan pajak atau menjual obligasi. Pemerintah harus membiayai pengeluarannya dengan mencetak uang. Secara teori, solusi dari hyperinflation secara sederhana adalah menghentikan pencetakan uang. Dalam dunia nyata, itu membutuhkanIn the real world, pengendalian fiskal yang drastis dan berat.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.