Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan Pertama: PENDAHULUAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan Pertama: PENDAHULUAN"— Transcript presentasi:

1 Pertemuan Pertama: PENDAHULUAN
AUDIT MANAJEMEN Pertemuan Pertama: PENDAHULUAN Disusun oleh: Yanuar Ramadhan Dosen Universitas Indonusa Esa Unggul

2 LATAR BELAKANG Dalam kegiatan bisnis senantiasa diupayakan bagaimana untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja perusahaan. Penyebabnya adalah kelangkaan sumber daya, tenaga, sarana, dan prasarana guna mencapai tujuan perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan instrumen yang disebut audit.

3 Pengertian Auditing: 1. Ditinjau dari profesi akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar.

4 2. Ditinjau dari definisi umum, auditing merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor independen ditujukan terhadap pernyataan mengenai kegiatan ekonomi yang disajikan pada laporan keuangan

5 Audit (auditing) Adalah suatu proses sistematis mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan dengan asersi (pernyataan yang tegas) atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dan menetapkan kriteria serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

6 Dua bentuk Audit menurut Messier:
Audit Keuangan Audit Operasional Audit Keuangan: Sebagai alat untuk verifikasi laporan keuangan pada periode waktu tertentu untuk mengetahui apakah laporan tersebut wajar, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

7 Audit Operasional: Mengevaluasi sumber masukan/input data keuangan dan yang menjadi fokus utama adalah baik tidaknya bentuk pengendalian yang diterapkan perusahaan untuk berbagai transaksi.

8 Menurut Mulyadi, Auditing umumnya dikelompokkan dalam tiga tipe audit:
1. Audit Laporan Keuangan (financial statement audit), Adalah audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Kriteria yang digunakan adalah prinsip akuntansi berterima umum.

9 2. Audit Kepatuhan (compliance audit)
Adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan. Banyak dijumpai dalam pemerintahan. Kriteria yang digunakan adalah kebijakan, perundangan, dan peraturan.

10 3. Audit Operasional (operational audit), adalah audit secara sistematik kegiatan organisasi.
Tujuan dari audit operasional: Mengevaluasi kinerja Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut Kriteria yang digunakan adalah tujuan tertentu organisasi.

11 Jenis Jasa Audit, Atestasi, dan Assurance menurut Messier:
Audit Pengendalian Internal Audit Kepatuhan Audit Operasional, adalah untuk menilai kinerja, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan mengembangkan rekomendasi. Disebut juga audit kinerja atau audit manajemen. Audit operasional menawarkan tantangan yang berbeda dibandingkan audit laporan keuangan atau audit kepatuhan karena audit operasional mensyaratkan auditor untuk mengidentifikasi atau menciptakan tujuan, kriteria yang dapat diukur terhadapnya untuk mengukur efektivitas dan efisiensi. Audit Forensik

12 Jasa Atestasi Pelaporan Pengendalian Internal Proyeksi dan Ramalan Keuangan Jasa Assurance Penentuan Risiko Pengukuran Kinerja Keandalan Sistem Informasi dan E-commerce Jasa Audit Lainnya Jasa Pajak Kantor Jasa Nasihat Manajemen Jasa Akuntansi dan Review

13 Konsep dasar dalam melaksanakan audit
1. Risiko Audit Risiko audit (audit risk) adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sepengetahuannya gagal untuk memodifikasi secara benar pendapatnya atas laporan keuangan dengan salah saji yang material.

14 2. Materialitas Materialitas (materiality) adalah tingkat penghapusan atau salah saji informasi akuntansi yang dalam hubungannya dengan kondisi sekitarnya, memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang mengandalkan informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh dengan penghapusan atau salah saji tersebut.

15 Untuk melakukan berbagai jenis kegiatan audit, perusahaan dihadapkan pada suasana kelangkaan dalam pengadaan, penguasaan, dan pemilikan sembilan hal sumber daya yang senantiasa harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menjalankan aktivitas usahanya: Sumber Daya Manusia Modal/Dana Capital/Mesin Metode Kerja Bahan Baku Pasar Waktu Energi Informasi

16 Kelangkaan/keterbatasan tersebut dapat diuraikan secara singkat sbb.:
1. Sumber Daya Manusia Sumber tenaga kerja dan pasar tenaga kerja tidak selalu mampu menyediakan tenaga kerja yang memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan, misalnya dari sisi jumlah, mutu dan ketrampilan, sikap dan perilaku.

17 2. Modal/Dana Selalu terbatas dan dimungkinkan untuk mendapatkan dana dari pihak luar 3. Capital/Mesin Masalah yang timbul: a. Pembelian mesin memerlukan dana yang tidak sedikit b. Mesin perlu dimutakhirkan seiring dengan perkembangan teknologi c. Bila perusahaan berkembang dengan pesat, maka dibutuhkan mesin-mesin baru

18 4. Metode Kerja Merupakan peraturan yang harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi/ perusahaan tersebut. Dalam menentukan peraturan tersebut manajemen harus memperhitungkan faktor internal dan eksternal. Faktor Internal: Filsafat manajemen yang diterapkan Kompleksitas organisasi Strategi organisasi Budaya organisasi

19 Faktor Eksternal: Sistem politik Sistem perekonomian Persaingan Peraturan perundang-undangan Kebijakan pemerintah Kondisi sosial masyarakat Budaya nasional

20 5. Bahan Baku Perusahaan biasanya menghadapi masalah kemampuan dalam pengadaan bahan mentah/bahan baku. Oleh sebab itu hubungan dengan supplier/pemasok harus dipelihara dengan baik

21 6. Pasar Faktor-faktor yang mempengaruhi apakah perusahaan mampu memperluas jaringan pasarnya atau memperbesar pangsa pasar: Bonafiditas Mutu produk yang dihasilkan Harga jual Syarat pembayaran Jaminan purnajual/after sales service Sifat persaingan Produk substitusi Loyalitas pengguna Efektifitas promosi Manfaat produk

22 7. Waktu Penggunaan waktu sangat menentukan tingkat efisiensi. Pemanfaatan waktu secara maksimal makin penting mengingat waktu merupakan komoditi yang tidak mungkin diperbarui 8. Energi Tenaga listrik dan minyak bumi harus diupayakan efisiensi penggunaannya.

23 9. Informasi Tidak ada kegiatan manajemen yang tidak memerlukan informasi. Sebagai contoh, informasi dibutuhkan pada saat mendirikan perusahaan, seperti bentuk usaha, besarnya modal, bidang bisnis, produk yang dihasilkan, tersedianya bahan mentah, tenaga kerja, dll.

24 Pentingnya informasi dari berbagai sudut pandang:
1. Pengalaman menunjukkan bahwa informasi tersebut langka dan memerlukan biaya dan waktu dalam pengolahannya 2. Perusahaan memerlukan informasi dengan terpenuhinya syarat: a. Lengkap b. Dapat dipercaya c. Mutakhir d. Diolah dengan baik e. Disimpan dengan baik agar mudah ditelusuri

25 3. Saat ini informasi sangat mudah diperoleh dan bahkan melimpah  GIGO
4. Bawahan cenderung menyajikan informasi yang banyak untuk pimpinannya agar mudah diputuskan 5. Berkaitan dengan karyawan dan seiring dengan teknologi yang melesat, manajemen dituntut untuk proaktif dalam hal: a. Memperhitungkan dampak penggunaan teknologi terhadap SDM b. Melatih agar memiliki ketrampilan baru

26 Peran Audit Manajemen dalam perusahaan:
Manajemen dapat mengidentifikasi kegiatan operasional perusahaan yang tidak memberikan kontribusi keuntungan atau menjadi beban perusahaan Manajemen dapat meningkatkan produktivitas kerja dari berbagai komponen organisasi

27 Manajemen dapat mengidentifikasi hambatan dan kendala yang dihadapi dan dapat melakukan koordinasi untuk menanggulanginya Dengan sistem yang baik, perusahaan dapat dikelola sebagai suatu kesatuan yang utuh Manajemen dapat menentukan strategi yang tepat

28 Manajemen dapat merumuskan pedoman teknis operasional bagi pelaksana
Manajemen dapat mengidentifikasi masalah dan tantangan, misalnya motivasi karyawan yang rendah, semangat kerja yang tidak tinggi, loyalitas yang kurang, turnover karyawan yang tinggi, keluhan karyawan, dll. Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan informasi

29 PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN
Merupakan suatu instrumen ilmiah yang diperuntukkan bagi manajemen puncak. Pelaksana kegiatan audit benar-benar independen, bebas dari pengaruh siapapun dalam organisasi, termasuk manajemen puncak.

30 Independensi pelaksana audit sangat penting mengingat:
1. Tujuan dari audit adalah menilai tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan baik secara satuan kerja tertentu maupun keseluruhan.

31 2. Dalam kegiatan audit mencakup berbagai prosedur, metode evaluasi, dan pendekatan. Kerangka acuan yang biasanya digunakan adalah standar hasil kerja, ketentuan formal atau pedoman kerja. 3. Hasil audit harus faktual dan objektif

32 Pertimbangan dilakukannya audit manajemen:
Manajemen puncak perlu mengambil tindakan preventif Secara sistematik dan berkala dilakukan upaya membandingkan hasil kinerja perusahaan dengan standar kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin banyak satuan kerja yang diciptakan sebagai penanggung jawab berbagai kegiatan fungsional perusahaan. Sehingga manajemen puncak perlu mengetahui bahwa semua fungsi berjalan tidak menyimpang dari kebijakan.

33 4. Kurang lancarnya arus informasi yang dibutuhkan manajemen puncak dapat menjadi penyebab dilaksanakannya audit terhadap fungsi atau satuan kerja. 5. Adanya informasi bahwa dalam perusahaan terdapat masalah tertentu.

34 PELAKSANA AUDIT Ada dua pilihan dalam penugasan melakukan audit, yaitu kepada orang dalam atau kepada orang luar.

35 Sisi positif pelaksana audit adalah orang dalam:
Biaya audit relatif rendah Waktu pelaksanaan dapat dipersingkat karena tidak ada orientasi Akses ke berbagai sumber data dan informasi terbuka Keterbukaan sumbar data dan informasi lebih terjamin karena sudah dikenal Komitmen pelaksana audit terhadap keberhasilan besar

36 Sisi negatif pelaksana audit adalah orang dalam:
Objektivitas yang sepenuhnya terjamin karena ingin menyampaikan hasil audit yang menyenangkan hati manajemen Terjadi rekayasa data atau informasi karena dapat berpengaruh pada karir Terjadi kolusi antara pelaksana audit dengan sumber-sumber data Rahasia dapat terbuka bila pelaksana audit pindah ke organisasi lain

37 Sisi positif pelaksana audit adalah orang luar:
Konsultan merupakan tenaga professional yang membawa pengetahuan dan ketrampilan tentang metode dan teknik audit sehingga mutu lebih terjamin. Konsultan dalam melakukan analisis data bersifat objektif tidak mempunyai pandangan yang apriori Tidak mudah terpengaruh dalam melakukan rekayasa hasil temuan Konsultan menyampaikan temuan apa adanya kepada manajemen puncak

38 Sisi negatif pelaksana audit adalah orang luar:
Konsultan harus melakukan orientasi terhadap organisasi Pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman yang dimiliki konsultan. Harus memahami filsafat bisnis organisasi, strategi dasar, strategi fungsional, dan strategi operasional Metode, instrumen analisis, dan teknik yang digunakan adalah yang sudah biasa dilakukan di perusahaan lain Memerlukan waktu yang lebih lama Manajemen fungsional dan operasional tidak terbuka untuk akses data

39 Kualifikasi Pelaksana Audit
Gaya berpikir yang inklusif. Lebih banyak menanyakan mengapa. Kemampuan berpikir analitik. Kemampuan untuk menyederhanakan permasalahan yang rumit dan mampu melihat berbagai ramifikasi permasalahan yang tampaknya sederhana

40 Kemampuan menggunakan pendekatan multidisipliner
Ketangguhan menggunakan teknik audit Ketrampilan berkomunikasi dengan efektif (cara berpikir yang sistematis, kemampuan menggunakan bahasa, kemampuan menulis secara teratur, kemampuan berbicara yang memikat, dan sikap yang elegan pada waktu berkomunikasi)

41 Proses/Langkah-langkah Pelaksanaan Audit
1. Penentuan cakupan kegiatan audit Audit dapat mencakup seluruh perusahaan/semua segi operasional atau bidang fungsional tertentu yang mendapat perhatian. Keberadaan pelaksana audit harus ditujukan pada upaya membantu manajemen puncak mengambil keputusan yang tepat tentang bidang apa yang perlu diaudit

42 2. Perencanaan kegiatan audit
Identifikasi komponen perusahaan yang menjadi sumber data Jangka waktu pelaksanaan audit Pengorganisasian kegiatan audit Penentuan instrument pengumpulan data Teknik analisa yang akan digunakan

43 3. Pengumpulan fakta/data
Mempelajari dokumen resmi perusahaan tentang fungsi yang diaudit Wawancara dengan manajemen dan bidang fungsional yang diaudit Menyusun dan menyebarluaskan kuesioner kepada pihak tertentu Melakukan survey langsung di lapangan

44 4. Analisis data Ada jaminan bahwa dalam proses analisis tidak terjadi manipulasi atau rekayasa Informasi yang dihasilkan harus mengungkap berbagai alternatif yang mungkin ditempuh oleh manajemen puncak Terlihat jelas keunggulan dan kelemahan setiap alternatif

45 5. Penyusunan Laporan Memuat resume tentang kegiatan yang telah dilakukan/ringkasan eksekutif Terdapat uraian cakupan kegiatan audit yang mencerminkan adanya kesatuan persepsi antara manajemen puncak dan pelaksana audit Batang tubuh laporan mengandung uraian yang rinci tentang temuan dalam melaksanakan audit

46 Pembahasan yang sistematik tentang berbagai alternatif yang ditempuh dengan menunjukkan keunggulan dan atau kelemahan setiap alternatif, termasuk penghematan yang diwujudkan bila alternatif tertentu lebih baik Laporan bersifat faktual dan objektif

47 Definisi Ekonomis, Efisiensi, dan Efektivitas
Ekonomis (economy), sering digunakan untuk mengartikan penghematan, tetapi sebenarnya mempunyai arti yang lebih luas. Ekonomis berarti kehati-hatian dalam menggunakan sesuatu sehingga mencapai manfaat terbesarnya

48 Efisiensi (efficiency), berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Efisien berarti cakap dan kompeten.

49 Efektivitas (effectiveness), menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis.

50 Contoh: “Sistem pemrosesan catatan mungkin efektif dalam menghasilkan dokumen sah yang akurat dan tepat, tetapi perpindahan dokumen dari meja ke meja mungkin tidak efisien karena terjadi penelusuran balik yang tidak perlu. Di samping itu, operasi tersebut juga mungkin tidak ekonomis karena ada enam lembar salinan dokumen yang dihasilkan padahal yang dibutuhkan hanya empat”

51 Pengertian Audit Internal
Adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan control yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah: informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan

52 risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi
peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti criteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

53 sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif

54 Tanggung jawab auditor eksternal dan internal

55 Peranan Audit Manajemen
Audit manajemen pada intinya merupakan instrumen ilmiah yang diperuntukkan bagi manajemen puncak, karena manajemen puncak inilah yang menarik manfaat paling besar.


Download ppt "Pertemuan Pertama: PENDAHULUAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google