Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

POPULASI DAN SAMPEL (Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "POPULASI DAN SAMPEL (Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif)"— Transcript presentasi:

1 POPULASI DAN SAMPEL (Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif)
LAPORAN BACAAN Prof. Dr. Emzir, M.Pd Penyaji: Anantyo Bimo Suseno Maulana Husada MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA 2013 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2 LAPORAN BACAAN

3 Cakupan Pembahasan POPULASI SAMPEL
Apa itu populasi? Bagaimana mengidentifikasi populasi? SAMPEL Apa itu Sampel? Mengapa perlu sampling? Bagaimana tahapan pemilihan sampel? Bagaimana menentukan ukuran sampel? Adakah kesalahan dalam sampling? SAMPLING DALAM PENELITIAN KUANTITATIF Bagaimana Teknik Sampling P. Kuanititatif? SAMPLING DALAM PENELITIAN KUALITATIF Bagaimana Teknik Sampling P. Kualitatif?

4 Cerita Pendahuluan Cerita A
Seorang ibu sedang berbelanja jeruk di pasar. Ia hanya mencoba sebuah jeruk dan menyatakan bahwa jeruk itu manis. Lalu membelinya 1kg. Cerita B Seorang ibu sedang memasak sayur sop. Untuk memastikan cita rasanya ia mencoba hanya dengan ukuran satu sendok teh.

5 Definisi Populasi “The Population is the group of individuals having one characteristic that distinguishes them from other groups. The Target Population or Sampling Frame is the actual list of sampling units from which the sample is selected. The Sample is the group of participants in a study selected from the target population from which the researcher generalizes to the target population.” (CRESWELL) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (SUGIYONO) Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya objek/subjek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.

6 Konsep populasi Contoh, bila populasi terdiri atas guru SMA.
Pada tingkat yang lebih spesifik, penelitian tidak mempelajari semua guru SMA. Peneliti bisa mendapatkan daftar dari semua guru SMA di salah satu wilayah. Daftar ini merupakan populasi target atau kerangka sampel. Daftar atau catatan individu dalam suatu populasi menandakan bahwa peneliti telah mendapatkan calon sampel. Dari populasi target, selanjutnya peneliti dapat memilih sampel. SAMPEL POPULASI TARGET ATAU KERANGKA SAMPEL POPULASI

7 Jenis populasi POPULASI TERBATAS
Misalnya, orang dai pada awal tahun 1999, dengan karakteristik; masa belajar di pesantren 10 tahun, lulusan pendidikan Timur Tengah, dan lain-lain. POPULASI TAK TERBATAS Misalnya, dai di Indonesia, berarti jumlahnya harus dihitung sejak dai pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Jumlah POPULASI HOMOGEN Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. POPULASI HETEREOGEN Misalnya, jumlah ulama di Jakarta, dan jumlah mahasiswa Islam di Yogyakarta. Keduanya perlu ditetapkan batas-batasnya Masalah

8 Menentukan populasi Manase Malo: (1) isi, (2) Satuan, (3) cakupan, (4) waktu. Misalnya, penelitian tentang “Alih Kode dan Campur Kode Guru SD Negeri di Kecamatan Bogor Timur tahun 2013”. Maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut: ISI Semua Guru SD Negeri *Kelas 4 SATUAN Guru tetap (bukan honorer) CAKUPAN Kecamatan Bogor Timur WAKTU Tahun 2013

9 SAMPEL Mengapa perlu sampling?
Creswell “Sampel adalah perwakilan dari kelompok yang telah diseleksi dari populasi target sehingga peneliti dapat mengeneralisasikan hasil penelitian yang diperoleh ke dalam populasi target”. Sugiyono “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jadi, sampel adalah perwakilan/bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif). Mengapa perlu sampling? Menghemat sumber daya, waktu, tenaga dan pikiran. Kecepatan mendapatkan informasi. Ruang lingkup (cakupan) lebih luas. Lebih mudah dibandingkan sensus.

10 Tahapan Pemilihan Sampel
Penentuan Populasi Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Penentuan Metode Pemilihan Sampel Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Penentuan Jumlah Sampel Pemilihan Unit Sampel Aktual Data sampel (Kuantitatif atau Kualitatif) Analisis data Kesimpulan dan saran Populasi

11 Sampling Penelitian Kuantitatif
Sampel dalam Penelitian Kuantitatif dinamakan responden. Bersifat sampel statistik. Sampel harus mewakili populasi dengan karakteristik yang unik (representatif).  Keputusan mengenai responden harus dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan kemampuan generalisasi penelitian.  Model Generalisasi Penelitian Kuantitatif

12 Teknik Sampling Penelitian Kuantitatif
Probability Sampling Nonprobability Sampling Simple random sampling Proportionate stratisfied random sampling Disproportionate stratisfied random sampling Cluster Sampling (Area sampling) Sampling sistematis Sampling kuota Sampling aksidental Purposive sampling Sampling jenuh Snowball sampling (SUGIYONO)

13 Probability Sampling Simple random sampling
Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti Populasi Homogen Dapat dilakukan dengan pengundian, dan tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis Populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional Kriteria jelas untuk menstratifikasi Diketahui jumlah tiap tingkatan Disproportionate stratisfied random sampling Jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional Cluster Sampling (Area sampling) Populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu (populasi mini). Digunakan bila populasi tidak mendapat kerangka sampling

14 Contoh Probability Sampling
Simple random sampling Populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling. Jumalh sampel yang ditentukan 150 orang dari populasi. Dilakukan dengan undian maupun tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling Jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel. Disproportionate stratisfied random sampling Misalnya, pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP. Cluster Sampling (Area sampling) Di Indonesia terdapat 34 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling.

15 Nonprobability Sampling
Sampling sistematis Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampling kuota Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Sampling aksidental Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampling Jenuh Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil

16 Contoh Nonprobability Sampling
Sampling sistematis Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,. Sampling kuota Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang tersebut maka penelitian dipandang belum selesai. Sampling aksidental Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Sampling Jenuh Misalnya, populasi kurang dari 30 orang. Maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.

17 Menentukan ukuran sampel (Kuantitatif)

18 Contoh Menentukan Ukuran Sampel
TABEL KRITJIE-MORGAN Misalnya, jumlah populasi 1000, maka dapat secara langsung melihat tabel lampiran 1. Diperoleh jumlah sampel sebesar 278. Hasil ini dengan taraf kesalahan yang sudah ditentukan sebesar 5% (3,841) dalam distribusi Chi Kuadrat.  TABEL ISAAC DAN MICHAEL Misalnya, untuk populasi 1000, taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; taraf kesalahan 5% jumlah sampelnya = 258, dan untuk taraf kesalahan 10%, jumlah sampelnya = 213. RUMUS SLOVIN Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : N n = N.d2+1 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. 125 n = = 95,23 dibulatkan 95 125. (0,05)2 + 1

19 Sampling Penelitian Kualitatif
Populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial (Objek yang ingin dipahami secara mendalam). Sampel dalam penelitian ini berupa partisipan, atau narasumber. Sampel dalam penelitian kualitatif didasarkan atas informasi yang maksimum (bukan statistik). Teknik pengambilan sampel bersifat purposive, snowball, dan grounded theory Kegiatan eksplorasi melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. Dilakukan saat mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap. Apabila penentuan unit sampel (partisipan/informan) dianggap telah memadai (redundansi), data telah jenuh maka tidak perlu lagi menambahkan sampel sebagai informasi yang baru. Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), A B C D E F Model Generalisasi Penelitian Kualitatif Hasil dari A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D

20 Teknik Sampling Penelitian Kualitatif
Purposive Sampling Prosedur dimana peneliti mengidentifikasi informan kunci: orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus tentang topik yang sedang diselidiki. Misalnya, Penelitian tentang kondisi politik maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik.  Snowball Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Misalnya, Penelitian kasus korupsi Hambalang. KPK meminta sejumlah saksi dan bukti dari tersangka yang terlibat korupsi sebagai sumber data. Grounded Theory Prosedur dimana mengumpulkan pengamatan, percakapan, wawancara, catatan publik, responden buku harian dan jurnal. Kajian dalam bidang pendidikan, sosial, keperawatan, ilmu politik, dan psikologi Peneliti sendiri sebagai personal refleksi atau instrumen penelitian.

21 Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif
J D B H C F E G I Purposive sampling dan snowball Pengumpulan Data “Zigzag” dan Analisis Mencapai Kejenuhan Kategori (Grounded Theory)

22 Kesalahan Sampling Kesalahan Cakupan Kesalahan Sampling
Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel. Peneliti menyeleksi sendiri dengan memiliki daftar sampel yang telah tersusun. Kesalahan Sampling Tidak memperkirakan nilai populasi Peneliti menyeleksi besarnya sampel dari populasi yang mungkin Kesalahan Pengukuran Tidak berdasarkan pertimbangan teoretis (manasuka) Peneliti menggunakan instrumen yang baik, jelas, tidak ambigu, baik pertanyaan maupun pilihan jawaban. Kesalahan nonrespons Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan responden yang merespon dan juga responden yang gagal (tidak) merespon). Peneliti menggunakan prosedur administrasi yang ketat untuk mencapai tingginya tingkat jawaban yang mungkin.

23 Tahapan Pemilihan Sampel
Ringkasan Materi Tahapan Pemilihan Sampel Kuantitatif Kualitatif Penentuan Populasi Besar (Orang, benda, hewan, tumbuhan, dll) Kecil (Situasi Sosial) Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Representatif (mewakili) Penentuan Metode Pemilihan Sampel Probability dan Nonprobability Purposive sampling, dan snowball sampling Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Sampel statistik Sampel teoretis Penentuan Jumlah Sampel Ditentukan sejak awal Tergantung pada tingkat ketelitian/kepercayaan Berkembang selama proses penelitian Informasi yang maksimum Pemilihan Unit Sampel Aktual Dikontrol Redundansi (datanya telah jenuh) Data Random (acak) Deskripsi, narasi, ucapan, catatan lapangan, video, transkrip Pelaksaan Penelitian Setelah selesai pengumpulan data Deduktif Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian Induktif Mencari pola, model, teori Hasil penelitian Digeneralisasikan ke dalam populasi Ditransfer ke dalam kasus sosial yang diteliti


Download ppt "POPULASI DAN SAMPEL (Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google