Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
REPLIKASI VIRUS RNA
2
Replikasi Adanya kecocokan tersebut yang menyebabkan adanya pembatasan inang dari masing-masing virus Artinya : virus yang memil;iki tempat perlekatan yang sanagt spesifik haya akan berrpklikasi pada rentang sel inang yang sempit! Sebagai contoh : feline viral rhinotracheitis virus hanya bisa bereplikasi di sel yang berasal dari feline. Sementara itu ada virus-virus tertentu memiliki inang sangat luas ( macam-macam hewan) contohnya virus eastern equine encephalomyelitis, virus ini dapat bereplikasi pada sel hewan asal burung, nyamuk, ular, kuda dan manusia karena kemampuan perlekatan virus ini pada sel-sel diatas
3
VIRAL LIFE CYCLE ATTACHMENT PENETRATION HOST FUNCTIONS UNCOATING
Transcription Translation REPLICATION VIRAL LIFE CYCLE ASSEMBLY (MATURATION) RELEASE Replication
4
ATTACHMENT ( perlekatan) :
Bagaian virus yang menempel/melekat ke membran sel mengandung protein virus attachment yang bersifat sangat spesifik (VIRAL ATTACHMENT PROTEIN /V.A.P.) terhadap RESEPTOR dari membran sel. Molekul Reseptor dapat berupa protein umumnya glycoproteins - specific molecules, atau residu gula yang ada di molekul glycoproteins atau glycolipids (less specific). Dua jenis interksi antara VAP dengan reseptor yang banyak dipelajari contohnya :
5
ATTACHMENT ( perlekatan) :
Beberapa virus yang bersifat kompleks (e.g. Poxviruses, Herpesviruses) bisa memiliki lebih dari satu receptor/receptor-binding protein, oleh karenanya memiliki beberapa alternatif masuknya virus kedalam sel. Specific receptor binding side dapat juga ditempeli oleh antibodi spesifik yang telah tertempeli partikel –partikel virus di bagian Fc reseptor dari permukaan sel monosit, kondisi ini juga menyebabkan virus ditelan
6
ATTACHMENT ( perlekatan) :
Ada tidaknya reseptor dipermukaan sel sebagian besar dideterminasikan sebagai suatu TROPISM (kesukaan) dari beberapa virus,misalnya pada beberapa tipe sel yang membuat virus dapat bereplikasi berperan penting sebagai faktor patogenesa virus tersebut. Attachment pada beberapa kasus bersifat dapat balik(reversible), bila penitrasi tidak dapat terjadi virus dapat dilepaskan dari permukaan sel. Beberapa virus seperti virus influenza mempunyai mekanisme spesifik untuk melepaskan diri dari sel dengan adanya enzim neuramidase, tetapi pelepasa dari sel ini menyebabkan perubahan pada permukaan virus yang berakibat penurunan kemampuan virus untuk menempel lagi pada sel lain
7
2.PENETRASI(PENITRATION):
Ada tiga model penitrasi yaitu : Endocytosis, mekanisme masuknya virus melalui engulfment dari virus dalam vacuola fagositik, mekanisme umum pada virus hewan. Fusion mekanisme ini terjadi pada virus beramplop dimana lapisan amplopnya bersatu dengan membran plasma sel kemudian nucleocapsid dilepas masuk ke sitoplasma . Fusi antara amplop virus dengan membran sel memerlukan protein fusi virus yang ada diamplop contohnya heamagglutinin pada virus influenza dan glikoprotein amplop pada retrovirus. Direct penetration (translocation), virus masuk melalui pori dari membran plasma sel, mekanisme ini terjadi pada picornaviruses and reoviruses. Pada translokasi ini seluruh virion masuk melewati membran sel.
8
UNCOATING Contoh uncoating pada virus yg strukturnya sederhana :
Picornaviruses mempunyai protein dasar yang kecil ~23 amino acids (VpG) secara kovalen melekat pada ujung 5' dari vRNA genome Contoh uncoating pada virus yang strukturnya kompleks: Kapsid Retrovirus sanagt kompleks yang mengandung enzim reverse transcriptase yang bertanggung jawab mengkonversi viral RNA genome menjadi DNA PROVIRUS. Proses tersebut terjadi didalam partikel virus (kapsid). Virus-virus yang bereplikasi disitoplasma e.g. Picornaviruses, genomenya dengan mudah dilepas masuk ke sel, tetapi virus yang Bereplikasi dinukleus e.g. Herpesviruses, genomnya berasosiasi dengan nucleoproteins, yang harus ditranspor ke membran nukleus. Transport tersebut merupakan hasil interaksi antara nucleoproteins (or capsid) dengan cytoskeleton. Di pori nukleus kapsid akan dilucuti sehingga genom bisa masuk ke nukleus.
9
MODEL REPLIKASI VIRUS RNA
III: Double-stranded RNA (Reoviruses; Birnaviruses) These viruses have segmented genomes. Each genome segment is transcribed separately to produce monocistronic mRNAs.
10
Model replikasi RNA IV: Single-stranded (+)sense RNA (Picornaviruses; Togaviruses, etc) a) Polycistronic mRNA e.g. Picornaviruses; Hepatitis A. Genome RNA = mRNA. Means naked RNA is infectious, no virion particle associated polymerase. Translation results in the formation of a polyprotein product, which is subsequently cleaved to form the mature proteins. b) Complex Transcription e.g. Togaviruses. Two or more rounds of translation are necessary to produce the genomic RNA.
11
MODEL REPLIKASI VIRUS RNA
V: Single-stranded (-)sense RNA (Orthomyxoviruses, Rhabdoviruses, etc) Must have a virion particle RNA directed RNA polymerase. a) Segmented e.g. Orthomyxoviruses. First step in replication is transcription of the (-)sense RNA genome by the virion RNA-dependent RNA polymerase to produce monocistronic mRNAs, which also serve as the template for genome replication. b) Non-segmented e.g. Rhabdoviruses. Replication occurs as above and monocistronic mRNAs are produced.
12
MODEL REPLIKASI VIRUS RNA
VI: Single-stranded (+)sense RNA with DNA intermediate in life-cycle (Retroviruses) Genome is (+)sense but unique among viruses in that it is DIPLOID, and does not serve as mRNA, but as a template for reverse transcription.
13
TRANSCRIPTION: Picorna-, calici-, corona-, and togaviruses have positive - stranded genomes which are directly translated by ribosomes into proteins. Paramyxo-, rhabdo-, bunya-, orthomyxo-, and reoviruses carry virion-associated transcriptases and their negative-stranded genome does not have messenger function. Their viral RNA is first transcribed by virion-associated transcriptase to complementary RNA (cRNA) which functions as mRNA and is recognized by the ribosomes for translation. The positive-stranded RNA genome in retroviruses is transcribed by a virion-associated reverse transcriptase into a single-stranded DNA. This DNA is duplicated into double-stranded DNA, known as proviral DNA, which can become integrated into cellular DNA. The proviral DNA serves as a template for transcription of mRNA by the cellular transcriptase.
14
5. TRANSLATION: Translation of mRNA in RNA viruses occurs at the ribosomes in the cytoplasm and results in viral structural and control proteins.
15
7. ASSEMBLY: Assembly and maturation of RNA viruses occur in the cytoplasm. The cytoplasmic membrane, altered by the addition of virus specified proteins, plays an important role in the assembly and maturation of enveloped viruses during the budding process. Small RNA viruses, such as picorna- and caliciviruses, are released primarily by extrusion. These viruses are assembled within cytoplasmic structures that are connected to the cell surface by tubules through which new virions are continously extruded. Reoviruses are usually released by cytolysis. The enveloped RNA viruses mature and are released by the budding process. In most cases they bud from the internal cytoplasmic membranes (endoplasmic reticulum).
16
Contoh Replikasi virus AI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.