Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Mengenai Perdukunan dan Peramalan: Indonesia Darurat Syirik (Studi konstruksi Dewan Redaksi Majalah Ghoib terhadap Praktik.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Mengenai Perdukunan dan Peramalan: Indonesia Darurat Syirik (Studi konstruksi Dewan Redaksi Majalah Ghoib terhadap Praktik."— Transcript presentasi:

1 Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Mengenai Perdukunan dan Peramalan: Indonesia Darurat Syirik
(Studi konstruksi Dewan Redaksi Majalah Ghoib terhadap Praktik Syirik di Indonesia) Dini Safitri

2 Latar Belakang Tetap maraknya praktik perdukunan dan peramalan di Indonesia, menjadi hal yang memprihatikan. Padahal Fatwa MUI mengenai Perdukunan dan peramalan adalah haram, sudah dikeluarkan sejak tahun Walaupun demikian usaha ulama tetap maksimal agar umat tetap memegang teguh kepercayaannya dan terhindar dari syirik.

3 Latar Belakang di Keluarkan Fatwa
Para ulama sepakat bahwa akhir-akhir ini semakin banyak praktek perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘Irafah) di masyarakat Para ulama melihat semakin marak tayangan media massa, baik cetak maupun elektronik yang berhubungan dengan perdukunan dan peramalan Para ulama dapat merasakan keresahan umat yang banyak mengeluh kepada mereka, karena disinyalir praktek perdukunan dan peramalan bila dibiarkan akan dapat membawa masyarakat kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah), dosa paling besar yang tidak diampuni Allah SWT

4 Kasus Banyak kasus mengemuka di media yang mengindikasikan betapa praktik perdukunan dan peramalan amat marak di Indonesia. Dan pengikutnya bukan hanya datang dari masyarakat awam, namun juga sederet kaum intelektual juga terseret dalam praktik tersebut. Kasus terakhir yang amat mengegerkan adalah ditangkapnya Dimas Kanjeng Taat pribadi yang diyakini pengikutnya dapat menggandakan uang. Sebelumnya media pernah juga mengulas mengenai Eyang Subur yang juga diperkarakan ke pihak yang berwajib. Dan masih banyak praktik lainnya yang juga tumbuh subur tapi tidak tereksploitasi di media massa.

5 Usaha Para ulama yang aktif di masyarakat dan media baru untuk melawan maraknya media klenik dan mistik beredar di masyarakat. Salah satunya adalah menyebarkan majalah Ghoib via media cetak, website dan facebook. Dengan tag line, “Mengimani yang ghaib sesuai syariat”, ulama pelaksana malajah berharap pelan-pelan dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk kembali mentauhidkan Allah SWT. Serta terjun ke masyarakat dalam bentuk ceramah tabligh yang disertai ruqyah massal Tapi penelitian ini fokus ada dewan redaksi majalah Ghoib yang memiliki visi ingin dapat memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk kembali mentauhidkan Allah SWT.

6 Teori Teori konstruksi sosial digunakan dalam penelitian ini untuk mengkaji cara dewan redaksi majalah Ghoib melawan praktik syirik di Indonesia. Realitas sosial diartikan sebagai kondisi cair dan mudah berubah melalui interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena sosial bersifat polisemik (multi makna) dan tetap diasumsikan hingga terjadi negosiasi berikutnya. Manusia aktif menafsirkan lingkungan, mengubahnya bila diperlukan, menentukan jalan hidup mereka sendiri dan melakukan tindakan apapun dengan cara yang dapat dijelaskan

7 Metodologi Metodologi penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan perspektif konstruktivis Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Metode ini dipakai untuk menganalisis permasalahan bagaimana dewan redaksi majalah Ghoib mengonstruksi fenomena syirik di masyarakat dan memaknainya sebagai suatu kejadian sosial. Paradigma konstruktivis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui posisi dan pandangan dewan redaksi majalah ghoib terhadap teks yang dihasilkannya.

8 Hasil penelitian Keluarnya fatwa MUI mengenai perdukunan dan peramalan adalah haram, menjadi motivator dewan redaksi majalah Ghoib untuk berdakwah melawan syirik di Indonesia. Salah satunya dengan mengontruksi ruqyah syar’iyyah sebagai solusi yang sesuai syariat untuk mengatasi permasalahan kehidupan yang melanda masyarakat, khususnya yang datang dari gangguan dari jin. Ruqyah Syar’iyyah juga dijadikan entry point untuk dapat meluruskan aqidah masyarakat yang telah mengalami penyimpangan kepercayaan dan mengalami penurunan hubungan kedekatan dengan Allah SWT.

9 Kesimpulan Menurut dewan redaksi, ada sebagian dari umat Islam yang mengantungkan rizki dan kehidupannya kepada jin. Padahal jin hanya makhluk Allah, sama seperti manusia. Antara sesama makhluk memang harus tolong menolong, tapi tidak saling bergantung. Adanya krisis keimanan melahirkan sebuah usaha dari dewan redaksi, agar keadaan krisis bisa kembali stabil seperti tuntutan syariat. Keresahan dewan redaksi Majalah Ghoib melihat maraknya kegiatan perdukunan dan peramalan menjadikan mereka mengonstruksi ruqyah. Ruqyah menjadi solusi alternatif dari kegiatan perdukun dan peramalan hari ini. Ruqyah Syar’iyyah dianggap sebagai celah untuk mengakrabkan diri dengan masyarakat yang telah menyimpang dan meluruskannya dengan penginformasian yang intensif, bahwa ada alternatif atau jalan keluar secara Islam untuk menyelesaikan masalah tanpa harus ke dukun, namun diselesaikan dengan praktik Ruqyah Syar’iyyah. Sebab didalam Ruqyah Syar’iyyah bacaan-bacaan yang dibacakan kepada orang yang di-ruqyah adalah murni ayat-ayat Al Qur’an tanpa dicampur dengan ayat-ayat yang menyesatkan atapun bukan ayat-ayat yang berasal dari Al Qur’an.


Download ppt "Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Mengenai Perdukunan dan Peramalan: Indonesia Darurat Syirik (Studi konstruksi Dewan Redaksi Majalah Ghoib terhadap Praktik."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google