Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYenny Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
References K. J. Laidler, Chemical Kinetics, McGraw-Hill, Inc, 1965.
J.W. Moore and R.G. Pearson, Kinetics and Mechanism, John Wiley & Sons, Inc (available at faculty library) M.R. Wright, An Introduction to Chemical Kinetics, John Wiley & Sons, Ltd (available on line or at department library) E.T. Denisov, O.M. Sarkisov, G.I. Likhtenshtein, Chemical Kinetics: Fundamentals and New Developments, Elsevier, 2006 (available on line)
2
MATERI III. INTERPRETASI DATA PERCOBAAN
Dr. Sci. Muhammad ZAKIR Laboratory of Physical Chemistry Department of Chemistry Hasanuddin University
3
KOMPETENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN
MEMFORMULASIKAN DATA-DATA PERCOBAAN KE DALAM PERSAMAAN LAJU REAKSI MENGINTERPRETASI DATA-DATA PERCOBAAN KE DALAM PERSAMAAN LAJU REAKSI DAN ENERGI AKTIVASI MENERAPKAN CARA-CARA PENGUKURAN PARAMATER LAJU REAKSI
4
INDIKATOR PENILAIAN MAMPU MENJELASKAN CARA-CARA PENGUKURAN PARAMATER LAJU REAKSI MAMPU MENGHITUNG NILAI PARAMATER KINETIK (ORDE REAKSI, TETAPAN LAJU REAKSI etc.) BERDASARKAN DATA HASIL PERCOBAAN MAMPU MELAKUKAN INTERPRETASI DATA KINETIK SECARA TEPAT
5
BENTUK PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING: CERAMAH, DISKUSI, TUTORIAL DAN KERJA KELOMPOK COMPUTER ASSISSTED LEARNING
6
maju REVIEW SATUAN TETAPAN LAJU, k
BENTUK DIFERENSIAL DAN INTEGRAL LAJU REAKSI METODE KONSTRUKSI PERSAMAAN LAJU: METODE INTEGRAL, METODE DIFERENSIAL, METODE ISOLASI maju
7
back
8
back
9
DATA PERCOBAAN (1) MAJU
10
DATA PERCOBAAN (2)
11
DATA PERCOBAAN (3) Data berikut adalah data untuk laju dekomposisi asetaldehida. Berdasarkan data tersebut, tentukan orde reaksi dan tetapan k.
12
DATA PERCOBAAN (4) Data berikut adalah data untuk reaksi trietilamina dan metil iodida dalam larutan nitrobenzena. Konsentrasi awal kedua bahan tersebut adalah 0,02 M. Berdasarkan data tersebut, tentukan orde reaksi dan tetapan k.
13
DATA PERCOBAAN (MASIH ASING ?)
Tentukan orde reaksi, tetapan k dan persamaan lajunya !
14
FORWARD
15
LANGKAH ANALISIS DATA PERTAMA: UBAH DATA EKSPERIMEN MENJADI PLOT [REAKTAN] VS WAKTU
16
LANGKAH ANALISIS DATA KEDUA (1) PAHAMI DEFENISI LAJU REAKSI: SEBERAPA CEPAT KONSENTRASI [REAKTAN] BERUBAH TERHADAP WAKTU; (2) BUAT MODEL, dll. LAJU RATA-RATA UNTUK INTERVAL WAKTU t1 KE t2 PADA SAAT KONSENTRASI BERKURANG DARI C1 KE C2 C2 – C1 = GRADIEN GARIS t2 – t1
17
INFORMASI DI ATAS MASIH BELUM JELAS LAJU YANG MANA ?
HAL YANG DIBUTUHKAN LAJU SEBENARNYA PADA KONSENTRASI REAKTAN TERTENTU (INSTANTANEOUS RATE) C2-C1 0 DAN t2-t1 0 (GAMBAR 3.3 B) GRADIEN GARIS EF NEGATIF TETAPI LAJU REAKSI POSITIF (RATE OF REACTION IN TERMS OF REACTANT = - GRADIENT)
18
KEMBALI
19
KETERGANTUNGAN LAJU TERHADAP KONSENTRASI
Yang mana lajunya ?
22
PROBLEM ANSWER
23
y = k x rate = k [concentration]n BACK
24
PROBLEMA
25
KETERGANTUNGAN LAJU TERHADAP TEMPERATUR
HUKUM ARRHENIUS (SVANTE ARRHENIUS, 1889)
26
HUKUM ARRHENIUS KENAIKAN TEMPERATUR KENAIKAN LAJU REAKSI REAKSI DALAM LARUTAN LAJU MENINGKAT 2X SETIAP KENAIKAN TEMPERATUR SEBESAR 10 C INTRODUKSI OLEH HOOD (J.J. HOOD, Phil. Mag., 6, 371 (1878); 20, 323 (1885) Konstanta laju suatu reaksi bervariasi dengan temperatur absolut T sesuai dengan hubungan log k = B – A’/T (1) Dimana A’ dan B adalah tetapan. log k 1/T Intercept = ?? Slope = ?? Theoretical significance was given by JH van’t Hoff (1884) PENGARUH SUHU TERHADAP KONSTANTA KESETIMBANGAN
27
Extended by: SVANTE ARRHENIUS (Z. Physik. Chem., 4, 226, 1889) Arrhenius law (2) k1 A + B C + D kesetimbangan dinamik k-1
28
(3) (4) Isokor reaksi (2) 5 (5) SEPARASI: E = E1 – E-1 (6) (7) SCR EKSPERIMEN DITEMUKAN BHW I DAPAT DIATUR MENJADI NOL, hub k dgn T menjadi (8)
29
ADA ANALOGI YANG DEKAT ANTARA PERSAMAAN KONSTANTA KSTB (2) DENGAN PERSAMAAN KONSTANTA LAJU REAKSI (8). PADA SAAT I = 0, ENERGI DARI KANAN KE KIRI E1 ENERGI DARI KIRI KE KANAN E-1 SAAT REAKSI TERJADI ANTARA A DAN B, ADA KESETIMBANGAN ANTARA A + B DISATU SISI DENGAN “A PARTICULAR COLLISION COMPLEX” DISATU SISI. COMPLEX INI DISEBUT KOMPLEKS TERAKTIVASI (ACTIVATED COMPLEX)
30
E1 Final state C+D E E-1 Activated state X‡ Initial state A+B ENERGI E1, ENERGI YANG DIBUTUHKAN OLEH SISTEM UNTUK MELEWATI STATE A+B KE ACTIVATED STATE AB‡ DISEBUT SBG ENERGY OF ACTIVATION.
31
MONDAI PERSAMAAN 8 TERINTEGRASI MENJADI ln k = - E/RT + konstanta (9)
Dimana E tidak tergantung pada suhu disebut energi aktivasi. Persamaan 9 dapat ditulis menjadi k = A e-E/RT Dimana A faktor frekuensi dari suatu reaksi. MONDAI
32
SUMMARY: KINETIC INVESTIGATION
33
CARA-CARA PENGUKURAN PARAMATER LAJU REAKSI
35
LAST BUT NOT LEAST MAU TUGAS, NGGAK ? PEKAN DEPAN UJIAN I (BAB 1-3)
37
KETERGANTUNGAN LAJU TERHADAP TEMPERATUR
40
BACK SLIDE 31
41
SLIDE 37
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.