Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB."— Transcript presentasi:

1 MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB

2 PENGERTIAN PIUTANG Piutang dagang (account receivable) merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan / pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. Piutang dagang muncul karena penjualan secara kredit. Penjual biasanya lebih suka melakukan penjualan secara tunai karena uang hasil penjualan dapat segera diterima, tetapi adanya persaingan memaksa perusahaan untuk menjual secara kredit untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan untuk menarik pelanggan baru.

3 MANAJEMEN PIUTANG Penjualan secara kredit  Credit term atau persyaratan kredit dari satu perusahaan dengan yang lainnya berbeda Piutang merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. Piutang besarnya biasanya mencapai lebih kurang 20% dari nilai aktivanya, sebab pembeli banyak yang lebih suka membeli secara kredit karena dapat menggunakan uang yang relatif lebih kecil bila dibanding membeli secara tunai.

4 MANAJEMEN PIUTANG Kebijakan penjualan kredit oleh perusahaan akan memunculkan dua pos perkiraan dalam neraca, yaitu  Bagi penjual, penjualan kredit ini akan menambah pos piutang dan mengurangi persediaan barang  Bagi pembeli, maka pembelian kredit akan menambah hutang dagang dan menambah persediaannya.

5 KEBIJAKAN PIUTANG Manajemen piutang  Kebijakan penjualan kredit merupakan kebijakan yang diambil oleh suatu perusahaan dalam menentukan apakah seorang pelanggan diberi kredit dan berapa banyak kredit yang diberikan. Konsekuensi kebijakan penjualan kredit: a. Meningkatnya penjualan b. Menimbulkan biaya bagi perusahaan. Biaya tersebut antara lain adalah administrasi piutang, biaya modal atas dana yang tertanam dalam piutang, biaya penagihan dan biaya piutang yang mungkin tidak tertagih.

6 KEBIJAKAN PIUTANG Kebijakan kredit  optimal  tercapainya keseimbangan antara penjualan dan biaya yang diakibatkan oleh kebijakan kredit

7 STANDAR KREDIT Standar kredit merupakan kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seorang langganan sebelum dapat diberikan kredit. Kriteria “the five C’s principles”:  Character (karakter)  Capacity (kemampuan mengembalikan hutang)  Collateral (jaminan)  Capital (modal)  Condition (situasi dan kondisi).

8 STANDAR KREDIT “the five C’s principles”  Penilaian kualitas pelanggan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko kemungkinan piutang tidak tertagih (bad debt) dan memperkecil biaya penagihan piutang Salah satu cara untuk menilai kualitas pelanggan tersebut adalah dengan menggunakan penilaian kredit (credit scoring)

9 STANDAR KREDIT Penilaian ini sangat tergantung pada:
1. Moral pelanggan, kejujuran untuk memenuhi kewajibannya (willingness to pay) sebagai faktor terpenting dalam evaluasi kredit. 2. Kapasitas pelanggan merupakan penilaian yang bersifat subyektif mengenai kemampuan membayar hutangnya  pengalaman mengelola usaha (business record)-nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola, tingkat pendidikannya.

10 PENENTUAN BESARNYA PIUTANG
Besarnya investasi pada piutang yang muncul di perusahaan ditentukan oleh dua faktor, yaitu: 1. Besarnya persentase penjualan kredit terhadap penjualan total 2. Kebijakan penjualan kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang (jangka waktu penagihan piutang).

11 PENENTUAN BESARNYA PIUTANG

12 PENENTUAN BESARNYA PIUTANG
Dana yang diinvestasikan dalam piutang, besar kecilnya dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: a. Besar-kecilnya volume penjualan kredit, semakin besar volume penjualan kredit akan semakin besar investasi pada piutang. b. Syarat Pembayaran, dalam penjualan kredit selalu tertera kapan piutang jatuh tempo dan apakah ada diskon yang diberikan. Misalnya: ada syarat pembayaran 5/10 – n/60 artinya jika piutang dibayar paling lambat 10 hari dari tanggal penjualan akan diberi diskon sebesar 5 % dan batas akhir pembayaran selama 60 hari.

13 PENENTUAN BESARNYA PIUTANG
c. Plafon Kredit, dalam penjualan kredit masing-masing pelanggan diberi batas maksimal kredit yang bisa diambil (plafon kredit) dan besarnya tidak harus sama tergantung dari besarnya usaha serta tingkat kepercayaan perusahaan terhadap pelanggan. d. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan, jika kebiasaan pelanggan dalam membayar memanfaatkan masa diskon, maka investasi pada piutang semakin kecil, tetapi jika kebiasaan pelanggan membayar saat jatuh tempo maka investasi pada piutang semakin besar. e. Kebijakan dalam Pengumpulan Piutang, ada perusahaan yang menerapkan kebijakan dalam pengumpulan piutang secara ketat dan ada yang longgar.

14 Contoh: Perusahan “ A “ mulai tanggal 1 Januari 2010 menetapkan kebijakan kredit sebesar 20% dari penjualan total dengan jangka waktu pengembalian 10 hari. Apabila penjualan rata-rata per hari sebesar Rp , maka besarnya penjualan kredit pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebesar Rp Oleh karena itu, pada tanggal 1 Januari tersebut muncul piutang sebesar Rp Piutang tersebut akan bertambah sebesar Rp setiap hari (asumsinya penjualan per hari tetap sebesar Rp ). Selama 10 hari, maka piutang kita menjadi 10 x Rp = Rp

15 Pada hari kesebelas (Tanggal 11 Januari 2001) piutang kita bertambah sebesar Rp , namun ada pengembalian piutang sebesar Rp dari penjualan yang terjadi Tanggal 1 Januari Demikian juga pada Tanggal 12 Januari dan seterusnya, piutang kita bertambah Rp , namun ada pelunasan piutang Rp , sehingga piutang kita akan konstan sebesar Rp Jika keadaan ini terus stabil, maka besarnya piutang juga stabil, yaitu sebesar penjualan kredit per hari x jangka waktu penagihan. Untuk contoh di atas, maka jumlah piutang adalah sebesar Rp x 10 = Rp

16 PENGELOLAAN PENGUMPULAN PIUTANG
Pengelolaan pengumpulan piutang perlu melihat bagaimana prosedur yang digunakan untuk menagih piutang. Perjanjian yang tertera pada jual beli juga harus ditetapkan secara jelas dan rinci. Surat teguran atau penagihan dapat diberikan kepada debitur apabila sampai dengan tanggal tertentu debitur belum mengangsur atau melunasi hutangnya. Proses penagihan piutang memerlukan biaya.

17 PENGUMPULAN PIUTANG UNTUK PENJUALAN YANG TIDAK BERDISKON
Contoh Perusahaan “A” melakukan kebijakan kredit untuk tahun 2010, perusahaan ini menetapkan penjualan kreditnya sebesar 60% dari total penjualan dengan jangka waktu kredit selama 4 bulan. Dari kredit yang diberikan tersebut pembeli harus mengangsur hutangnya dengan ketentuan masing-masing sebesar 30 % dibayar pada bulan pertama dan kedua, dan sebesar 20% masing-masing dibayar pada bulan ketiga dan keempat setelah bulan penjualan. Penjualan kredit yang direncanakan selama 6 bulan pertama tahun 2010 adalah sebagai berikut:

18

19 Rencana Pengumpulan Piutang Periode Januari s/d Juni

20 Pengumpulan Piutang untuk Penjualan yang Berdiskon
Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan sering memberikan diskon (potongan tunai) kepada pembeli yang mampu membayar pada periode waktu yang ditentukan. Lamanya jangka waktu penjualan kredit mengindikasikan kemungkinan adanya diskon bagi pembeli yang membayar lebih awal, periode diskon, dan periode kredit.

21 Pengumpulan Piutang untuk Penjualan yang Berdiskon
Diskon penjualan ditunjukkan oleh syarat pembayaran seperti 2 / 10 – net / 30. Artinya, pembeli akan memperoleh diskon sebesar 2% apabila dibayar maksimal 10 hari setelah pembelian. Jangka waktu pembayaran kredit selama 10 hari sampai 30 hari, pembeli tidak memperoleh diskon (dibayar bersih sebesar pembeliannya), dan periode pembayaran kredit tersebut maksimal selama 30 hari setelah pembelian.

22 Pengumpulan Piutang untuk Penjualan yang Berdiskon
Diskon tersebut menguntungkan bagi penjual dalam 2 hal, yaitu: 1. Penjual dapat memperbanyak pembeli baru yang menganggap bahwa diskon merupakan suatu penurunan harga. 2. Diskon akan memperpendek penagihan piutang karena pembeli akan segera membayar hutangnya pada periode diskon yang ditawarkan.

23 Contoh: Perusahaan “A” melakukan kebijakan penjualan kredit yang berdiskon dengan syarat pembayaran 5 / 20, net / 60, maka untuk Tahun 2010 perusahaan menetapkan penjualan kreditnya sebesar 60 % dari total penjualan dengan jangka waktu kredit selama 4 bulan. Dari pengalaman penjualan kredit dengan diskon yang diberikan kepada pembeli, cara pembayarannya adalah sebagai berikut:

24 a. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 1 s/d 20 hari setelah bulan penjualan. b. Sebanyak 20% pembeli membayar dalam waktu 21 s/d 30 hari setelah bulan penjualan c. Sebanyak 30% pembeli membayar dalam waktu 31 s/d 60 hari setelah bulan penjualan d. Sebanyak 10% membayar dalam waktu 61 s/d 90 hari setelah bulan penjualan. e. Sebanyak 10% membayar dalam waktu 91 s/d 120 hari setelah bulan penjualan.

25 Penjualan kredit yang direncanakan selama 6 bulan

26 Rencana Pengumpulan Piutang Periode Januari-Juni

27 Penjualan Kredit Bulan Januari = 3.000
1) Penerimaan Piutang Bulan Peb: Pada periode diskon (1 – 20 hari) = 30% x = Diskon = 5% x 900 = = Periode tidak berdiskon (21 – 30 hari) = 20% x = Penerimaan piutang Bulan Pebruari = 1) Penerimaan piutang Bulan Maret = 30% x = 1) Penerimaan piutang Bulan April = 10% x = 1) Penerimaan piutang Bulan Mei = 10% x =

28 Penjualan Kredit Bulan Pebruari = 3.000
2) Penerimaan Piutang Bulan Maret: Pada periode diskon (1 – 20 hari) = 30% x = Diskon = 5% x 900 = – = Periode tidak berdiskon (21 – 30 hari) = 20% x = Jumlah penerimaan piutang Bulan Maret = 1.455 2) Penerimaan piutang Bulan April = 30% x = 2) Penerimaan piutang Bulan Mei = 10% x = 2) Penerimaan piutang Bulan Juni = 10% x =

29 Penjualan Kredit Bulan Maret = 3
Penjualan Kredit Bulan Maret = ) Penerimaan Piutang Bulan April: Pada periode diskon (1 – 20 hari) = 30% x = Diskon = 5% x = 54 - = Periode tidak berdiskon (21 – 30 hari) = 20% x = Jumlah penerimaan piutang Bulan April = ) Penerimaan piutang Bulan Mei = 30% x = ) Penerimaan piutang Bulan Juni = 10% x = 360 3) Penerimaan piutang Bulan Juli = 10% x = 360

30 Penjualan Kredit Bulan Mei = 4
Penjualan Kredit Bulan Mei = ) Penerimaan Piutang Bulan Juni: Pada periode diskon (1 – 20 hari) = 30% x = 440 Diskon = 5% x = 72 - = Periode tidak berdiskon (21 – 30 hari) = 20% x = Jumlah penerimaan piutang Bulan Juni = ) Penerimaan piutang Bulan Juli = 30% x = 1.440

31 RISIKO PENJUALAN KREDIT
Risiko yang mungkin timbul dengan kebijakan kredit ini adalah: 1. Periode pengumpulan piutang yang tidak tepat, 2. Piutang yang tidak tertagih atau pembeli tidak membayar hutangnya kepada perusahaan (kredit macet) 3. Besarnya investasi yang tertanam dalam piutang tidak seimbang dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan kredit tersebut

32 RISIKO PENJUALAN KREDIT
Untuk mengurangi dan memperkecil risiko kredit di atas, perusahaan dapat menilai calon debitur berdasar 5K Perusahaan memperkirakan besarnya risiko yang mungkin akan dialami berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lain dengan menganalisa persentase besarnya piutang yang tidak tertagih dan mengklasifikasikan pelanggan menurut lamanya umur piutang

33 RISIKO PENJUALAN KREDIT
Contoh 3 Suatu perusahaan akan meningkatkan penjualan kreditnya sebesar Rp dengan jangka waktu kredit maksimal 4 bulan (120 hari). Berdasarkan pengalaman, piutang yang tidak dapat ditagih (kredit macet) dikaitkan dengan umur piutang adalah sebagai berikut:

34 Piutang, Penjualan Kredit dan Kredit Macet

35 Tabel di atas menunjukkan bahwa risiko besarnya piutang yang tidak tertagih (bad debt) adalah
= Rp atau = (Rp : Rp ) x 100% = 2,4%. Apabila tambahan barang yang dijual secara kredit tersebut memiliki harga pokok penjualan sebesar Rp dan mengakibatkan bertambahnya biaya operasi sebesar Rp maka manfaat (keuntungan) yang diperoleh adalah:

36

37 Kebijakan Penambahan Jangka Waktu Kredit
Kebijakan perusahaan untuk menambah penjualan kredit dapat dilakukan dengan memperpanjang jangka waktu pengembalian kredit. Kebijakan ini akan meningkatkan penjualan yang berasal dari pelanggan lama dan masuknya pelanggan baru. Namun demikian, perpanjangan jangka waktu kredit akan meningkatkan biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan.

38 Kebijakan Penambahan Jangka Waktu Kredit
Menguntungkan  apabila hasil (return) yang diharapkan dari perpanjangan waktu kredit adalah lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan akibat kebijakan tersebut. Tidak menguntungkan  apabila hasil (return) yang diharapkan dari perpanjangan waktu kredit adalah lebih rendah daripada biaya yang harus dikeluarkan akibat kebijakan tersebut.

39 Contoh 4 Perusahaan “A” dalam Tahun 2010 telah melakukan penjualan hasil produksinya sebanyak unit. Seluruh penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu 30 hari. Perusahaan merencanakan meningkatkan penjualannya pada tahun-tahun yang akan datang dengan mengubah jangka waktu kreditnya menjadi 60 hari. Dengan mengubah jangka waktu kredit, penjualan Tahun 2001 diharapkan akan naik sebesar 25%. Biaya produksi yang ditanggung perusahaan meliputi biaya tetap sebesar Rp , biaya variabel per unit Rp. 150,-. Harga penjualan per unit adalah Rp. 500,-. Apabila jangka waktu diperpanjang menjadi 60 hari, maka biaya tambahan modal yang diperhitungkan sebesar 30%. Apakah kebijakan perpanjangan jangka waktu kredit tersebut perlu dilaksanakan?

40 1. Menghitung laba Tahun 2010 : Penjualan 80. 000 unit Penjualan = 80
1. Menghitung laba Tahun 2010 : Penjualan unit Penjualan = x Rp. 500 = Rp Biaya Tetap = Rp Biaya Variabel = x Rp. 150 = Rp HPP = Rp Laba = Rp Menghitung laba Tahun 2011 : Penjualan 125% x unit = unit Penjualan = x Rp. 500 = Rp Biaya variabel = x Rp. 150 = Rp HPP = Rp Laba = Rp

41 3. Menghitung Tambahan laba dan biaya modal Tahun 2011
Dengan perpanjangan waktu kredit dari 30 hari menjadi 60 hari, maka tambahan laba yang diperoleh adalah = Rp – Rp = Rp ,-Sedangkan tambahan biaya modal dengan tambahan investasi piutang dapat dihitung sebagai berikut:

42 Tambahan modal investasi
= Rp – Rp. Rp = Rp Tambahan biaya modal = 30% x Rp = Rp ,99 = Rp Dari penghitungan tambahan laba dan tambahan biaya di atas ternyata perpanjangan jangka waktu kredit akan menghasilkan tambahan laba sebesar Rp , sehingga lebih besar dibanding tambahan biaya modalnya, yakni Rp , oleh karena itu, kebijakan memperpanjang jangka waktu kredit dapat dibenarkan.


Download ppt "MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google