Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTeguh Darmadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
BAB II KEBAIKAN, KEBAJIKAN DAN KEBAHAGIAAN
OLEH HERNY NURHAYATI,SE
2
A. KEBAIKAN Tidak semua kebaikan merupakan kebaikan akhlak.
Manusia menentukan tingkah lakunya untuk tujuan dan memilih jalan yang ditempuh. Untuk tiap manusia, hanya terdapat satu tujuan akhir. Kesusilaan.
3
Kesusilaan : Kebaikan atau keburukan perbuatan manusia :
Objektif (keadaan seseorang tidak dipandang). Subjektif (keadaan perseorangan diperhitungkan). Batiniah ( berasal dari dalam perbuatan manusia :kebatinan, instrinsik). Berasal dari pemerintah atau larangan hukum positif (Ekstrinsik). Persoalannya terletak dalam perbuatan sendiri.
4
b. Unsur –unsur yang menentukan kesusilaan :
Perbuatan itu sendiri, yang dikehendaki pembuat ditunjau dari sudut kesusilaan. Alasan (motif), apa dorongan manusia melaksanakan perbuatannya. Keadaan, Gejala tambahan yang berhubungan dengan perbuatan itu.
5
c. Penggunaan Praktis Perbuatan yang dengan sendirinya jahat, tak dapat menjadi baik atau netral karena alasan atau keadaan. Perbuatan yang baik, tumbuh dalam kebaikannya, karena kebaikan alasan dan keadaannya. Perbuatan netral memperoleh kesusilaannya, karena alasan dan keadaanya.
6
d. Dalam praktek, tak mungkin ada perbuatan kemanusiaan netral, sebabnya perbuatan itu setidak-tidaknya secara implisit mempunyai tujuan.
7
B. KEBAJIKAN Kebiasaan (habit) merupakan kualitas kejiwaan, keadaan yang tetap, sehingga memudahkan pelaksanaan perbiatan.Kebiasaan disebut kodrat kedua. Kebiasaan dari sudut kekusilaan baik dinamakan kebajikan (virtue), sedangkan yang jahat, buruk dinamakan kejahatan (vice). Kebajikan adalah kebiasaan yang menyempurnakan manusia.
8
3. Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima pengetahuan. Bagi budi spekulatif kebajikan disebut pengertian, pengetahuan.Bagi budi praktis disebut kepandaian, kebijaksanaan. 4. Kebajikan pokok adalah kebajikan susila yang penting meliputi : Kebijaksanaan, menuntut keputusan yang benar guna memilih alat-alat dengan tepat untuk tujuan yang bernilai. Pertahanan/pengendalian. Tidak menyingkir dari kesulitan (kekuatan) Memberikan hak kepada yang memilikinya (keadilan).
9
C. KEBAHAGIAN 1. Kebahagian Subjektif :
Kepuasan yang sadar , yang dirasakan seseorang karena keinginannya memiliki kebaikan sudak terlaksana, disebut kebahagiaan. Kebahagian merupakan dasar alasan, seluruh perbuatan manusia. Karena tiap orang berusaha memenuhi keinginannya.
10
c. Beberapa jalan fikiran yang perlu dipertimbangkan, yang menganggap kebahagian sempurna itu dapat dicapai adalah: Manusia mempunyai keinginan akan bahagia sempurna. Keinginan tersebut merupakan bawaan kodrat manusia, yang merupakan dorongan pada alam rohaniah yang bukan sekedar efek sampingan. Keinginan tersebut berasal dari sesuatu transenden. Sifat bawaan tersebut dimaksudkan untuk mencapai kesempurnaan yang sesuai dengan harkat manusia.
11
d. Pada manusia terdapat pula keinginan yang berasal dari nafsu serakahnya.
12
2. Kebahagian Objektif Manusia berusaha melaksanakan dalam dirinya suasana kebahagiaan (sempurna) yang tetap. Pandangan tentang objek kebahagian: Apakah objek itu sejajar, lebih rendah atau lebih tinggi dari manusia ? (kebutuhan akan benda, kebutuhan jasmani, kebutuhan jiwa). Jika tidak ada Tuhan, kebahagian sempurna tidak akan mungkin, karena akal manusia menuju seluruh kebenaran dan keinginan menuju kearah kebaikan.
13
d. Untuk pengertian yang benar orang harus memikirkan:
Kebahagian sempurna tidak berarti yang tidak terbatas , objek tak terhingga tidak dimiliki dengan cara yang tak terhingga. Kodrat akal manusia terbatas, kekuatannya setiap saat juga terbatas. Objek kebahagiaan yang tarafnya rendah turut serta mengalami kebahagiaan dari yang bertaraf lebih tinggi.
14
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.