Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Materi Kuliah Pengantar Antropologi
PERUBAHAN MASYARAKAT Materi Kuliah Pengantar Antropologi FH Unila
2
Kepribadian susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah-laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu.
3
Kepribadian pola teladan pikiran yang sangat kronis dan berurat akar, perasaan, dan perilaku. Kepribadian umumnya mengacu hal yang unik dari seseorang, karak-teristik yang menciri seseorang atau orang-orang lainnya . Pemikiran, Emosi, dan perilaku seperti halnya tidak mendasari/membuat suatu kepribadian, melainkan, disposisi yang mendasari unsur-unsur ini. Kepribadian menyiratkan kemungkinan tentang bagaimana seseorang akan bertindak atau bereaksi di bawah keadaan berbeda.
4
E.B. Tylor: 1871 kesuluruhan yang kompleks, di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
5
R. Linton: 1947 konfigurasi tingkahlaku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
6
W.H Kelly dan C. Kluckhon: 1952
pola hidup yang tercipta dalam sejarah, yang eksplisit, implisit, rasional, irasional dan nonrasional, yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
7
Ariyono Suyono: 1985 keseluruhan hasil daya budhi cipta, karya dan karsa manusia yang dipergunakan untuk memahami lingkung-an serta pengalamannya agar menjadi pedoman bagi tingkah lakunya, sesuai dengan unsur universal di dalamnya
8
Simpulan Inti berbagai definisi ttg. kebudayaan:
kebudayaan pada ummat manusia itu sangat beranekaragam; kebudayaan didapat dan diteruskan secara sosial melalui proses pembelajaran; Kebudayaan terjabarkan dari komponen biologi, sosiologis dan psykologis dari eksistensi manusia; kebudayaan itu berstruktur; kebudayaan itu memuat beberapa aspek; kebudayaan itu bersifat dinamis; nilai dlm kebudayaan bersifat relatif.
9
Wujud Kebudayaan Ideas Activities Artifacts
10
Berbagai bakat yang terkandung di dalam gennya, tidak secara otomatis menghasilkan suatu nilai dan perilaku budaya
11
pengembangan perasaan, hasrat, nafsu dan emosi pengaktifan, sangat dipengaruhi berbagai stimulasi yang terdapat dalam lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya. Contoh: pertumbuhan Bayi
12
Meluasnya Kajian Antropologi
Antropologi yang semula mengkaji manusia dan perilaku budayanya sebagai ilmu murni, melibatkan dirinya dalam perkembangan kajian praktis. Antropologi melihat perubahan masyarakat baik yang bergerak secara cepat maupun perlahan-lahan, sebagai suatu gejala yang berkelanjutan.
13
Hal demikian ini membuka wawasan baru ilmu ini sehingga antropologi mulanya sebagai ilmu murni yang dalam kajiannya hanya sebagai pengamat, beralih kepada ilmu antropologi terapan dan penelitinya terlibat aktif memberikan rekomendasi tentang hal-hal yang dikajinya, termasuk melibatkan diri dalam perencanaan perubahan masyarakat.
14
Proses Difusi/Penyebaran Kebudayaan
Proses penyebaran kebudayaan merupakan rangkaian proses penyebaran (imigrasi) manusia sebagai pendukung budaya. Proses ini ada yang berlangsung secara cepat tetapi ada juga secara lambat. Keberadaan manusia dari segi jumlah yang kian berkembang biak harus dimaklumi sebagai faktor pendukung perlunya lahan hunian yang kian bertambah.
15
Franz Boas seorang ahli antropologi Amerika keturunan Jerman secara tekun meneliti proses difusi ini. Proses sosial penyebaran manusia dan perilakunya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya melalui:
16
Symbiotic Salah satu bentuk persebaran penduduk adalah melalui pertemuan antara individu yang berbeda kelompok, misalnya melalui pertemuan ekonomi. Unsur-unsur kebudayaan asing secara tidak sengaja atau dipaksa turut serta bersama datangnya para pedagang. Masuknya kebudayaan Hindu di antaranya karena masuknya pedagang Hindia dan Gujarat. Pengaruh lainnya adalah kebudayaan tembikar dan keramik yang di negara mereka sudah sangat maju. Lambat laun penduduk asli di sekitar pelabuhan dan pantai memiliki keterampilan baru yaitu membuat gerabah dan keramik.
17
Penetration pasifique
Pemasukan/penerobosan secara damai (salah satunya oleh misionaris agama). Meskipun masuknya melalui para pedagang dapat dinyatakan secara damai, namun ada hal prinsip yang membedakan dengan pola oleh para misionaris, yaitu bahwa ada unsur kesengajaan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh para pedagang itu.
18
Stimulus diffusion Difusi meliputi suatu wilayah yang luas biasanya terjadi melalui serangkaian pertemuan antara sejumlah suku bangsa. Bentuknya dapat berupa perang antarsuku, faktor musibah alam banjir, gunung meletus dan sebagainya. Arah proses ini digambarkan dalam diagram di bawah ini
19
Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
Dalam kerangka proses-proses pembelajaran itu, di antaranya adalah proses belajar kebudayaan sendiri yang meliputi proses internalisasi, proses sosialisasi, dan proses enkulturasi.
20
Proses Internalisasi Proses sepanjang hidup individu sejak dilahirkan sampai hampir meninggal untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya.
21
Proses Sosialisasi Proses sosial di mana seorang individu menerima pengaruh, peranan, tindakan orang-orang disekitarnya (millieu), seperti kakak, adik mertua, paman, pembantu dll. Proses sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh struktur masyarakat, susunan kebudayaannya serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Contoh: pola pengasuhan anak
22
Catatan: Tingkat sosialisasi pada berbagai kelompok masyarakat berbeda. Oleh karena itu dapat pahami bahwa perilaku khusus yang muncul di kalangan Keraton dan Ningrat di Jawa misalnya dalam pola pengasuhan anak berbeda dengan orang kebanyakan
23
Enkulturasi/Pembudayaan
proses sosial di mana individu belajar menyesuaikan diri dan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya.
24
Catatan: tidak semua individu secara mulus melewati tahapan proses tersebut. Deviant’s: individu yang sukar untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai faktor yang dijumpainya dalam masyarakat.
25
Deviant’s Deviants yang negatif menimbulkan berbagai ketegangan sosial, kerusuhan, kejahatan, bunuh diri massal, dllnya. kasus bunuh diri beruntun di Kabupaten Gunungkidul Provinsi DIY.
26
Deviant’s Deviants yang positif merupakan sumber dari berbagai kejadian dalam masyarakat dan kebudayaan sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan.
27
Proses Pengenalan Kebudayaan Asing
Masuknya kebudayaan asing tidak dapat dimungkiri pada masa kesejagatan sekarang ini. Selain perhubungan antarsuku bangsa dengan tujuan khusus seperti pariwisata, kunjungan budaya dan misi sosial politik lainnya, hampir dapat dipastikan bahwa mahluk manusia di muka bumi ini pada hakekatnya cenderung mengadakan hubungan sosial dengan sesamanya. Terdapat beberapa proses sosial yang muncul selama masuknya kebudayaan asing ini, di antaranya adalah proses akulturasi dan proses asimilasi.
28
Proses akulturasi suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu sedemikian rupa dipengaruhi oleh unsur-unsur suatu kebudayaan lain sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya identitas kebudayaan asli.
29
Lima hal mendasar dlm. akulturasi
Masalah mengenai metode-metode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat. Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima, dan unsur-unsur kebudayaan asing yang sukar diterima oleh masyarakat penerima. Masalah mengenai unsur-unsur kebudayaan apa yang mudah diganti atau diubah dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing. Masalah mengenai individu-individu apa yang mudah dan cepat menerima, dan individu-individu apa yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing. Masalah mengenai ketegangan-ketegangan dan krisis-krisis sosial yang timbul sebagai akibat akulturasi.
30
Sebagai Peneliti Akulturasi, lihat:
Keadaan masyarakat penerima sebelum proses akulturasi mulai berjalan. Individu-individu dari kebudayaan asing yang membawa unsur-unsur kebudayaan asing itu. Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima. Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh unsur-unsur kebudayaan asing tadi. Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
31
Asimilasi Proses asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila terdapat: Kelompok-kelompok manusia dengan suatu latar belakang kebudayaan yang berbeda beda. Kelompok manusia ini saling bergaul langsung secara intensif serta dalam waktu yang lama. Pertemuan budaya-budaya antar kelompok itu masing-masing berubah watak khasnya dan unsur-unsur kebudayaannya saling berubah sehingga memunculkan suatu watak kebudayaan yang baru/campuran.
32
Penghambat asimilasi Kurangnya pengetahuan terbadap unsur kebudayaan yang dihadapi (dapat) bersumber dari pendatang ataupun penduduk asli) Sifat takut terhadap kebudayaan yang dihadapi Perasaan ego dan superioritas yang ada pada individu-individu dari suatu kebudayaan terbadap kelompok lain.
33
Pendorong Asimilasi: Faktor toleransi: Pada usaha yang mendasar menanamkan kelakuan saling menerima dan memberi dalam struktur himpunan masyarakat. Faktor kemanfaatan timbal balik: Faktor ini mengacu kepada manfaat nyata di antara para pihak. Faktor simpati: Simpati meliputi pemahaman mendasar, saling menghargai dan memberlakukan secara baik para pihak. Faktor perkawinan campuran: Perkawinan campuran sangat bermanfaat bagi proses asimilasi terutama dalam masyarakat yang menganut azas demokrasi dalam kebidupan sosial dan politik
34
Proses Pembaruan Proses pembaruan (inovasi) dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, serta penataan kembali dari tenaga kerja dan teknologi produk baru sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produkproduk baru. Proses ini lebih konkrit dapat dinyatakan sebagai pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dari suatu kebudayaan.
35
Proses inovasi dapat digolongkan dalam bentuk:
Discovery: Proses ini adalah penemuan dari unsur kebudayaan yang baru berupa gagasan individu ataupun kolektif. Invention: Proses ini merupakan tindak lanjut berupa pengakuan, penerimaan dan penerapan proses discovery oleh masyarakat.
36
Pemanfaatan Inovasi dalam Bentuk Pembaruan Tergantung pada:
Persepsi masyarakat pendukung dalam kelompok: Kondisi ini secara konkret harus dirasakan sebagai suatu kebutuhan yang mendasar. Keterbatasan apapun yang dihadapi suatu masyarakat selama belum menyatakan itu adalah suatu kebutuhan yang mendasar, maka sangat kecil kemungkinan munculnya suatu mekanisme penemuan baru. Kalaupun ditemukan sasaran pemanfaatan dan penggunaannya pastilah sangat tidak memberikan hasil yang maksimal. Mutu serta ketahanan dan sumber daya manusia: Dalam suatu keanggotaan kelompok pasti terdapat individu yang senantiasa merasakan adanya kekurangan dan ketidakpuasan. lndividu inilah yang secara sadar melaksanakan aktivitas serta penelitian dan pengkajian terhadap situasi yang dihadapinya.
37
Sistem perangsang, penghargaan dan pengakuan: Terhadap proses penciptaan dalam kelompok masyarakat mutlak perlu adanya suatu sistem dan mekanisme pengakuan agar seseorang terdorong untuk berkarya. Sistem perangsang dapat berupa pengakuan ilmiah, pemberian gelar, rangsangan materi dan fasilitas lain. Harus dapat menggambarkan kemanfaatannya pada masa mendatang: Proses pembaruan (inovasi) ini akan menimbulkan sesuatu perubahan (evolusi). Namun kedua konsep ini harus pisahkan meski keduanya bermuara pada suatu proses yang sama. Dalam proses pembaruan (inovasi), faktor aktivitas utama terletak pada kelompok individu, sedang dalam proses perubahan (evolusi) individu cenderung pasif bahkan tidak jarang negatif.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.