Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudirman Kusnadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Bimbingan dan konseling anak berbakat
2
Time to think: sejumlah pertanyaan orangtua..
anakku mengapa begini, mengapa anakku sangat pandai tetapi mendapatkan diagnosa autisme atau ADHD, mengapa anakku pandai tetapi mendapatkan angka jelek, mengapa IQ nya tinggi tetapi tidak bisa menjadi juara (lalu yang dipersalahkan tes IQnya, padahal kemungkinan ia mempunyai permasalahan yang spesifik yang harus mendapatkan pengamatan mendalam), jadi anakku masuk ke dalam kelompok mana, anak bermasalah atau anak gifted mengapa anakku sekarang jadi pemberang mengapa anakku prestasinya tiba-tiba anjlok
3
D:\Psi Anak Berbakat\Permasalahan_tumbuh_kembang_dan_pendidikan_cerdas_istimewa.pdf
4
Underachiever E:\pendidikan\Pendidikan Anak Berbakat\identifikasi ank berbakt.ppt
5
highly gifted sering ditemui, di taman kanak-kanak dan sekolah dasar, anak tidak menunjukkan prestasi, berada di bawah nilai rata-rata kelas (absolute underachiever), atau prestasinya biasa-biasa saja (relative underachiever). Karena begitu banyak masalah yang ditampilkan, bukan saja giftednessnya tertutupi, tetapi ia lebih menampilkan berbagai masalah. Baik secara sosial, akademik, emosi, dan kemampuan adaptasi ataupun life skills. Umumnya yang mengalami relative underachiever justru tidak terdeteksi, namun yang mengalami absolute underachiever kadang secara tak sengaja terdeteksi karena kadang ia menunjukkan kelebihan saat guru dan orang tua mempertanyakan kemampuan akademiknya, sebetulnya anak ini bodoh atau pandai.
6
Karakteristik personalitas anak-anak gifted memang tidak banyak dikenal (Webb dkk, 2005) sehingga personalitas yang memang berbeda dari anak-anak normal itu dapat dianggap sebagai personalitas yang tidak normal dan bisa dianggap bermasalah. Misalnya karakteristik keras kepala, kemauannya keras sulit dibelokkan, sering ikut campur dengan urusan orang lain, tidak mau diperintah, hanya mau mengerjakansesuatu atas dorongan dan motivasi internalnya, jika ingin sesuatu harus sekarang juga, dlsb. Karakteristik seperti itu dalam kenyataannya sangat menyulitkan orang tua dalam pengasuhannya terutama pada anak balita, karena orang tua harusmenghadapi perilaku temper tantrum (mengamuk) yang setiap hari berlangsung.
7
Tidak dikenalnya karakteristik personalitasnya yang lebih merupakan pola alamiahtumbuh kembangnya, banyak dari anak-anak ini dihukum oleh orang tua dan guruagar ia mau mengikuti peraturan yang dibuat, berperilaku normal, dan menurut.Namun justru tindakan seperti ini akan lebih mendorongnya ke arah kesalahandeteksi dan diagnosa. Terlebih anak-anak gifted adalah anak yang sangat sensitive,sehingga perlakuan terhadapnya yang dianggapnya tidak adil dapat membawanyapada kemarahan dan agresivitas, kefrustrasian dan depresi, dan bisa berlanjut padamasalah-masalah psikologis dan psikosomatis (sakit kepala, sakit perut,dll)
8
konsep giftedness masa kini sudah semakin kompleks yang bukan saja mengacu pada faktor perkembangan inteligensia, tetapi juga kreativitas, motivasi dan komitmen terhadap tugas, faktor tumbuh kembang, faktor personalitas, serta faktor dukungan lingkungan (Mönks & Pflüger; 2005, Hoogeveen, 2004, Heller, 2005)
9
Model Renzulli-Monks Model Renzulli-Mönks ini disebut sebagai model multifaktor yang melengkapi The Three Rings dari Renzulli. Mönks : potensi berkecerdasan istimewa (giftedness) yang dikemukakan oleh Renzulli itu tidak akan terwujud jika tidak mendapatkan dukungan yang baik darisekolah, keluarga, dan lingkungan dimana si anak tinggal (Mönks & Ypenburg,1995). Pendidikan anak cerdas istimewa tidak dapat dilepaskan dari bagaimana peranan orang tua dan lingkungan dalam menanggapi gejala/sinyal berkecerdasan istimewa (giftedness), toleransi terhadap berbagai karakteristik yang ditampilkannya maupun berbagai gangguan tumbuh kembangnnya yang menjadi penyulit baginya; serta bagaimana peranan orang tua dan lingkungan dalam mengupayakan layanan pendidikannya.
10
Model Multifaktor (Kurt Heller)
Pada dasarnya merupakan pengembangan dari Triadich Renzulli-Mönks dan Multiple Intelligence dari Howard Gardner. Namun bila Gardner menyebutkan faktor-faktor yang dibicarakan itu sebagai inteligensia(kecerdasan), tetapi Kurt Heller meletakkan berbagai faktor dari Howard Gardner tersebut sebagai bidang-bidang prestasi atau bidang-bidang ketrampilan (bukan kecerdasan, sebab Kurt Heller tetap mengacu tingkat kecerdasan dengan menggunakan psikometrik berdasarkan pemahaman inteligensia dari Piaget).
11
Model Munich D:\Psi Anak Berbakat\Munich model-Kurt Heller.docx
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.