Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
OLEH : RENY CHAIDIR, SKp,M.Kep
KRISIS TIROID OLEH : RENY CHAIDIR, SKp,M.Kep
2
PENDAHULUAAN Krisis tiroid (thyroid strom, decompensated thyroxicosis) merupakan eksaserbasi keadaan hipertiroidisme yang mengancam jiwa yang diakibatkan oleh dekompensasi dari satu atau lebih sistem organ. Angka kejadian sekitar kurang dari 10% Bersifat fatal Angka kematian 20 – 30 % Paling sering pada penderita tiroksikosis akibat penyakit Graves, adenoma toksik dan gondok multi nodular toksik
3
Ancient Greek and Roman coins showing goiters
4
Maria de Medici, wife of King Henry IV of France in 1625, with a goiter
5
Fisiologi Hormon Tiroid
Sintesis dan pelepasan hormon tiroid diatur oleh sumbu hipotalamik-pituitari-tiroid. Dua hormon yang disekresi oleh kelenjar tiroid adalah triiodotironin(T3) dan Tiroksin (T4). Kelenjar tiroid merupakan satu-satunya sumber T4, sedangkan mayoritas T3 berasal dari konversi T4 menjadi T3 di perifer. Secara normal T4 merupakan hormon utama dalam sirkulasi, dan T3 merupakan hormon aktif secara biologis. T3 dan T4 disirkulasi diikat oleh thyroxine-binding globulin, transthyretin ( Thyroxine-blinding prealbumin) dan albumin.
6
Hipotalamus TRH TSH T4 T3 jar. sasaran T3 Pituitari Tiroid
7
Gejala klinik Penderita umumnya menunjukkan semua gejala tirotoksikosis tetapi biasanya jauh lebih berat Demam Hiperpireksia Gejala kardiovaskuler, gastrointestinal dan neurologik, seperti; Keringat berlebihan sampai dehidrasi TD sistolik meningkat Aritmia atrial dan takiaritmia gagal jantung dan syok Nyeri angina akibat spasme arteri koroner Mual muntah Diare Gelisah Gangguan mental Kebingungan Gangguan kesadaran sampai koma
8
Faktor Pencetus Infeksi Pembedahan (tiroid atau nontiroid)
Terapi radioaktif Pewarna kontras yang mengandung yodium Penghentian obat antitiroid Amiodaron Minum hormon tiroid Toksemia gravidarum Ketoasidosis diabetik Gagal jantung kongestif Hipoglikemia Partus Stres emosi berat Emboli paru Cerebral vascular accident Infark usus Trauma Ekstraksi gigi Palpasi kelenjar tiroid yang berlebih
9
Gejala-Gejala Hipertiroidisme
Keluhan Tanda Kelemahan Gondok/bising tiroid Kelelahan Hiperkinesis/hiperaktif Intoleransi panas Oftalmopati Ketegangan Retraksi kelopak mata Berkeringat berlebihan Lid lag Tremor tremor Palpitasi Kulit hangat, basah Nafsu makan meningkat Kelelahan otot Berat badan menurun Hiperrefleksia Hiperdefekasi Takikardia/aritmia Dispnea Hipertensi sistollik Kelainan menstruasi Tekanan nadi melebar
11
Oftalmopati
12
Penderita yang diduga mengalami krisis tiroid mempunyai riwayat :
Penyakit hipertiroidisme dengan gejala-gejala yang khas Berat badan turun, bahkan sampai kg Perubahan suasana hati, bingung Diare, sebagian peneliti menyebutkan bahwa keluhan ini harus ada untuk diagnosis krisis tiroid Sebagian besar wanita muda datang dengan amenore
13
Pada pemeriksaan fisik didapat
Tanda dan gejala khas hipertiroidisme baik oleh sebab Graves atau yang lain. Sistem saraf sentral tergagnggu seperti delirium dan koma Demam tinggi sampai 40 derajat Celsius Takikardia sampai kali/menit Sering ada fibrilasi atrium dengan respon ventrikular cepat Bisa memperlihatkan gagal jantung kongestif
14
Laboratoium Tidak ada kriteria laboratorium untuk diagnosis krisis tiroid. Yang ditunjukkan oleh penderita adalah tanda adanya tiroksikosis seperti : Peningkatan kadar T3 dan T4 Peningkatan ambilan T3 Penekanan TSH Peningkatan ambilan radioaktif
15
Hasil laboratorium lainnya yang dapat mengalami kelainan adalah :
Jika gejala-gejala krisis tiroid sedemikian nyata, maka pengobatan hendaknya dimulai sambil menunggu hasil laboratorium untuk memastikan hipertiroidisme. Hasil laboratorium lainnya yang dapat mengalami kelainan adalah : Hiperglikemia Leukositosis Peningkatan ringan kadar kalsium Peningkatan kadar- transaminase Dehidrogenase laktat Kinase kreatinin Fosfatase alkali bilirubin
16
Manifestasi klinik tiroid berdasarkan bobot/nilai
Disfungsi regulasi suhu Suhu C : 37,2 - 37,7 5 37,8 - 38,3 10 38,4 – 38,8 15 38,9 – 39,4 20 39,5 – 39,9 25 ≥ Disfungsi kardiovaskular Takikardia : 90 – 110 – 120 – 130 – ≥
17
Gangguan sistem saraf pusat
Tidak ada 0 Ringan : agitasi Sedang : delirium psikosis letargi berat Berat : Koma Gagal jantung kongestif Tidak ada 0 Ringan : edema tungkai 5 Sedang : ronki +/+ 10 Berat : edema paru 15
18
Disfungsi hati/gastrointestinal
Tidak ada 0 Sedang : diare 10 muntah/neg nyeri perut Berat : ikterus Fibrilasi Tidak ada 0 Ada 10 Faktor pencetus Tidak diketahui 0 Ada 10
19
Keterangan Nilai total ≥ : sangat mungkin krisis tiroid Nilai total 25 – 44 : krisis tiroid mengancam Nilai total < 25 : bukan krisis tiroid
20
Penatalaksanaan Perawatan supportif
Obat-obatan antagonis terhadap aktivitas hormon tiroid Pengobatan terhadap faktor presipitasi
21
Perawatan supportif Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat insensible dan pengeluaran melalui gastro intestinal harus segera diperbaiki dengan infus dekstrose dan NaCl 0,9%. Suhu tinggi diatasi dengan kompres dingin dan antipiretik.Asetaminofen lebih dipilih dibanding asam salisilat, karena salisilat dapat menyebabkan lepasnya ikatan hormon tiroid pada protein pengikat, sehingga kadar hormon tiroid bebas menjadi lebih tinggi, dan keadaan ini akan memperberat penyakitnya. Gagal jantung diatas dengan oksigen, diuretik dan digetalis
22
Obat-obatan antagonis terhadap aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid Propiltiourasil (PTU) dosis tinggi, 300 mg tiap 4-6 jam Metimazol, dosis ekuivalennya ialah mg tiap 4 jam. Blokade pengeluaran hormon tiroid Solusio lugol, 8 tetes tiap 6 jam Na-Iodida, dosis 1 g tiap 12 jam baik oral maupun per infus, diberikan 1-2 jam setelah PTU dan dilanjutkan selama 7-10 hari Ipodate (obat kontras radiologi/oragrafin), dosis 1-3 g/hari secara oral Penghambat Beta Propranolol dosis mg tiap 6 jam per oral atau 1-3 mg intravena perlahan. Glukokortikoid Hidrokortisol mg intravena tiap 12 jam Plasmaparesis dan dialisis peritoneal
24
Latihan 1 Pasien wanita berusia 62 tahun datang ke Rumah Sakit diantar keluarganya dengan keluhan tidak mau makan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), badan pegal-pegal, badan tampak banyak berkeringat, lemas, rasa mual di perut, setiap makan selalu dimuntahkan, sesak nafas bila berjalan ke kamar mandi, sulit tidur, lidah terasa pahit, buang air besar (BAB) susah, buang air kecil (BAK) lancar. Pasien juga mengeluhkan tentang benjolan di lehernya yang semakin membesar dan ikut bergerak jika menelan. Pemeriksaan fisik menunjukan mata eksoftalmos (+), pada leher tekanan vena jugularis meningkat, kelejar tiroid membesar (grade III), bruit pada tiroid(+), auskultasi jantung terdapat bising sistole (+), pada ekstremitas tampak tremor dan hiperhidrosis. Pemeriksaan laboratorium menunjukan kreatinin 0,45, SGOT 45, T3 4,85, TSH-S <0,05, T4 >70, hasil EKG atrial fibrilasi. Diagnosis Hipertiroid
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.