Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYandi Sasmita Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SUKSESI (Definisi, Pendekatan Kajian, Konsep Klimaks, Permasalahan dan Contoh Suksesi )
2
SUKSESI (Definisi, Pendekatan Kajian, Konsep Klimaks, Permasalahan dan Contoh Suksesi ) MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan Yang Dibina Oleh Novy Eurika, S.Si Oleh Kelompok 5 Urutan Maju 9 Aini Maskuro ( ) Arizal Irawan Putra ( ) Eny Irmawati ( ) Faiq Nikaatul ( ) Jessi Nur afni ( ) Rizki Ayu ( ) PROGRRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER DESEMBER, 2011
3
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang telah dipelajari materi sebelumnya tentang sub topik ekosistem (bagian topik ekologi) yang merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik saling berkesinambungan untuk membentuk suatu sistem yang seimbang. Pada ekologi memiliki hirarki/tingkatan komponen yang terdiri atas individu, populasi, komunitas, ekosistem, biosfer dan bioma.Ekosistem di alam ini memiliki pola penyesuaian untuk mempertahankan stabilitasnya yaitu dengan mengalami suatu perubahan. Pada prinsipnya semua bentuk ekosistem akan mengalami perubahan bentuk baik struktur maupun fungsinya dalam perjalanan waktu. Beberapa perubahan mungkin hanya merupakan fluktuasi lokal yang kecil sifatnya,sehingga tidak memberikan arti yang penting.Perubahan lainnya mungkin sangat besar/kuat sehingga mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
4
Kajian perubahan ekosistem dan stabilitasnya memerlukan perhatian yang tidak sederhana, ini meliputi aspek-aspek yang sangat luas seperti siklus materi/nutrisi, produktivitas, konsep energi, kaitannya dengan masalah pertanian juga dengan masalah konservasi. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat disebabkan oleh berbagai penyebab utama, yaitu: Akibat perubahan iklim Pengaruh dari faktor luar Karakteristika dalam sistem sendiri (Syafei, 1990 : 81) Selain itu perubahan ekosistem juga berdampak pada perubahan lingkungan hidup dan masalah konservasi lingkungan hidup.Untuk itu perlu di kaji mengenai pengetahuan akan konsep dasar suksesi, kajiaan pendekatan tentang suksesi, permasalahan dan contoh-contoh suksesi, dan cara penanggulangan dan aplikasi solusi dari masalah- masalah suksesi tersebut.Hal ini bertujuan agar insan biologi dapat menerapkan sedikit pengetahuannya akan suksesi untuk mengurangi dampak negatif akibat suksesi yang telah terjadi.
5
1.2 Rumusan Masalah Apa definisi dan konsep dari suksesi? Apa saja pendekatan yang melatar belakangi konsep kajian Suksesi? Apa yang dimaksud dengan konsep klimaks dari suksesi? Jelaskan permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan suksesi! Apa saja contoh-contoh dari suksesi ? Jelaskan kaitan suksesi dan pertanian ? Bagaimana dampak negatif dan positif dari suksesi?
6
1.3 Tujuan Mendeskripsikan definisi dan konsep suksesi; Menyebutkan dan menjelaskan pendekatan kajian yang melatar belakangi konsep Suksesi; Mendeskripsikan konsep klimaks dari suksesi; Menyebutkan dan menjelaskan dengan contoh-contoh permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan suksesi; Mendeskripsikan dampak negatif dan positif dari suksesi. Menjelaskan kaitan suksesi dan pertanian. Menjelaskan dampak positif dan negative dari suksesi.
7
PEMBAHASAN A. Definsi Suksesi Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dengan perkataan lain. suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. (Arianto Sam, 2008)
8
B. Konsep Suksesi Sere Seluruh seri komunitas yang terbentuk pada keadaan/waktu tertentu Suksesi Suatu seri perubahan berurutan dan bertahap dari komunitas pada suatu wilayah ekosistem tertentu Klimaks Suatu keadaan seimbang-dinamis dari populasi yang menentukan dalam perjalanan suksesi ekologis yang optimum.
9
Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan
berbagai penyebab utama yaitu: Akibat perubahan iklim Suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar) Suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam)
10
Proses suksesi
11
(Pioner) AWAL VEGETASI KLIMAKS Proses suksesi SELALU ADA PERUBAHAN
Pergantian masy. Tumb. Proses homeostasis SELALU ADA PERUBAHAN POHON TUA-MATI
12
Tansley (1920) mendefinisikan suksesi sebagai berikut: Suksesi
adalah perubahan yang perlahan lahan dari komunitas tumbuhan dalam suatu dareah tertentu di mana terjadi pengalihan dari satu jenis tumbuhan olehjenis tumbuhan lainnya pada tingkat populasi. Menurut clement (1916) menyatakan enam unsur yang akan terjadi sehubungan dengan proses suksesi yaitu: Penggundulan yang mengakibatkan terjadinya sibstrat baru Migrasi kehadiran migrula atau organ pembiak tumbuhan. Eksesis perkecambahan, pertumbuhan, reproduksi, dan penyebaran Kompetisi, persaingan sehingga pengusiran satu spesies oleh species lainnya Reaksi, perubahan pada ciri dan sifat habitat oleh jenis tumbuhan Stabilisasi, yang menghasilkan komunitas tumbuhan pada tingkatan yang matang.
13
Perubahan komunitas tumbuhan atau vegetasi yang di kemukakan atas dasar menggambarkan bertambah kayanya suatu daerah oleh berbagai jenis tumbuhan yang hidup di atasnya, proses perubahan ini di sebut suksesi progresesif. Perubahan vegetasi dapat pula mengarah pada penurunan jumlah jenis tumbuhan, penurunan kompleksitas struktur komunitas tumbuhan. Hal ini terjadi biasanya akibat penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi habitat.Perubahan komunitas tumbuhan mengarah ke yang lebih sederhana ini di sebut suksessi retrogresif atau suksesi regresif
14
Gams (1918) mengemukakan bahwa suksesi bisa terjadi secara alami,
tetapi bisa juga timbul karena perbuatan manusia.keduanya tidak berbeda secara mendasar. Hutan yang yang hancur karena di tebang oleh manusia,atau di hancurkan akibat longsor atau angin topan, proses suksesi yang terjadi akan relative sama. Gams mengkategorikan suksesi ini dalam tiga keadaan yaitu : Suksesi dengan urutan normal Suksesi dengan urutan berirama Suksesi denga urutan katastrofik Perubahan vegetasi di alam sebenarnya bisa di bedakan dalam tiga bentuk umum yaitu: Perubahan fenologis Perubahan suksesi sekunder Perubahan suksesi primer,
15
Tahapan – Tahapan Suksesi
Proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut : Kolonisasi Modifikasi Tempat Variabilitas Ruang
16
PEMBAGIAN SUKSESI Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi ketika komunitas awal terganggu dan mengakibatkan hilangnya komunitas awal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal tersebut akan terbentuk substrat dan habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan.Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai.
17
Gambar : Suksesi Primer pada Pulau Anak Krakatau
18
Perubahan Yang Terjadi Selam Proses Suksesi : 1
Perubahan Yang Terjadi Selam Proses Suksesi : 1. Perkembangan sifat substrat/tanah 2. Pertambahan kepadatan komunitas 3. Peningkatan pemanfaatan SDL 4. Perubahan iklim mikro 5. Komunitas menjadi lebih kompleks
19
Skema Suksesi Primer
20
B. Suksesi Sekunder Apabila dalam suatu ekosistem alami mengalami gangguan, baik secara alami ataupun buatan (karena manusia), dan gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme yang ada sehingga dalam ekosistem tersebut substrat lama dan kehidupan lama masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja. Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.
21
Suksesi Sekunder Karena Penebangan Hutan
22
Suksesi Sekunder Karena Kebakaran Hutan
23
Faktor yang memengaruhi proses suksesi, yaitu:
Luasnya habitat asal yang mengalami kerusakan. Jenis-jenis tumbuhan di sekitar ekosistem yang terganggu. Kecepatan pemencaran biji atau benih dalam ekosistem tersebut. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membawa biji, spora. dan benih lain serta curah hujan yang sangat berpengaruh dalam proses perkecambahan. Jenis substrat baru yang terbentuk. Iklim, terutama arah dan kecepatan angina yang membantu penyebaran biji, sporam dan benih serta curah hujan. Sifat – sifat jenis tumbuhan
24
Telah dijelaskan bahwa akhir suksesi adalah terbentuknya suatu
komunitas klimaks. Berdasarkan tempat terbentuknya, terdapat tiga jenis komunitas klimaks sebagai berikut : Hidroser yaitu sukses yang terbentuk di ekosistem air tawar. Haloser yaitu suksesi yang terbentuk di ekosistem air payau Xeroser yaitu suksesi yang terbentuk di daerah gurun.
25
Pendekatan Dalam Kajian Suksesi
A. Pendekatan Kajian Suksesi Lama /Tradisional Teori suksesi pola pendekatan lama didasarkan pada beberapa pemikiran yaitu: Suksesi adalah suatu proses perkembangan komunitas yang teratur dan meliputi perubahan komposisi jenis dan fungsi ekosistem melalui waktu tertentu,suksei merupakan proses yang progresip dan dapat di perkirakan. Fase awal dari suksesi struktur komunitas serhanana dan di kuasai oleh tumbuhan berumur pendek.sere breikutnya menjadi lebih progresif ,lebih kompleks dan di kuasai oleh tumbuhan berumur panjang. Suksesi berkulminasi dalam komunitas klimaks, yang paling besar, paling efisien dan komunitas paling kompleks dari habitat yang mendukungnya. Komunitas klimaks adalah stabil dan mandiri. Teori suksesi tradisional / lama ini sangat kaku,lebih di tekankan pada pola berpikir deduktif dan pembuktian yang bersifat relative sangat sedikit kasus suksesi telah di kaji secara rinci karena perubahan meliputi waktu yang panjang beberapa decade dan sulit mengelola penelitian lapangan untuk waktu yang lama ini.
26
B. Pola Pendekatan Suksesi Modern Akhir-akhir ini timbul suatu pemikiran bahwa dalam kajian suksesi harus di perhitungkan pula segala aspek dari ekosistem untuk menggambarkan perubahan struktur dan fungsi ekosistem suksesi ini. a. Pola aliran energy Selama suksesi mencapai klimaks pola energy dalam ekosistem berubah secara mendasar. Perubahan ini di refleksikan dalam besaran standing crop dalam system. b. Produktivitas Produktivitas kotor dari ekosistem meningkat selam suksesi sampai klimaksnya.peningkata ini sebanding dengan keadaan standing cropnya.prosentase dari produktivitas kotor yang terfiksasi sebagai produktivitas bersih tidak terus meningkat sampai klimaksnya,hal ini akibat beberapa keadaan
27
c. Efisiensi Ekologi Telah dinyatakan bahwa dalam suatu suksesi primer, produktivitas kotor di mulai dengan nol kemudian meningkat, tetapi peningkatannya tidak dapat tanpa batasnya apabila produktivitas bersih menurun sampai mencapai klimaks,efesiensi konversi energy menurun dalam fase seral akhir. Penurunan efesiensi ekologi dari suatu ekosistem yang matang adalah fungsi dari pola produktivitas dari tumbuhan besar, yang hidup dalam komunitas klimaks. Tumbuhan mempunyai adaptasi yang tinggi untuk dapat tumbuh dengan cepat ketika muda dan peka, apabila telah besar dan mandiri maka rendahnya produktivitas bersih tidak menjadi masalah lagi. d. Struktur Trofik Fase seral awal ada alternative mempunyai rantai makanan yang pendek.kerusakan dapat terjadi dengan mudah ,apabila salah satu rantai hilang maka tidak ada alternative pengaliran air lagi energy, begitu pelapisan dari ekosistem terbentuk dan versitas jenis meningkat maka struktur trofilmenjadi lebih kompleks dan terbentuk jaring makanan.
28
e. Perubahan siklus Nutrisi Teori lama memperkirakan bahwa suksesi menghasilkan komunitas yang stabil dan siklus materi yang lebih efisien. Hal ini adalah benar untuk kebanyakan ekosistem daratan,tetapi tidaklah demikian untuk ekosistem perairan. Dalam setiap proses suksesi jumlah nutrisi yang bersiklus dalam setiap fase awal adalah kecil. Penimbunan dalam ekosistem juga kecil.Pertukaran nutrisi antara komponen biotic dan abiotik terjadi cepat karena umur organismenya pendek.peranan detritus dalam regenerasi dalam nutrisi kurang penting. Fasa organic dari siklus kurang berkembang,akibatnya nutrisi dapat bergerak ke dalam dan keluar dari system dengan penuh mudah ,maka siklus nutrisinya terbuka.
29
f. Struktur dan Keaneragaman Stratifikasi Sere awal biasanya terdiri dari kelompok-kelompok tumbuhan pendek yang tidak merata penyebarannya dan dengan pelapisan yang sederhana.suksesi berjalan terus, tumbuhan yang lebih tinggi bentuk lapisan tambahan dan terjadi peneduhan.Koloni tumbuhan lama menyingkir dari keteduhan dan diganti dengan jenis tumbuhan bawah lainnya yang biasa hidup dibawah naungan perdu, suatu formasi hutan klimaks akhirnya terbentuk dengan identifikasinya yang kompleks .untuk hutan tropika misalnya di kenal dengan pelapisan dari kanopi pohon, lapisan perdu, dan lapisan dasar bayang terdiri dari lumut. Pengecualian-pengecualian untuk terbentuknya stratifikasi kompleks ini memang juga bisa terjadi, misalnya pada hutan, lapisan kanopi pohon yang kerap dan mengakibatkan energy cahaya tidak memungkinkan untuk menunjang vegetasi dasar. Fenomena ini dapat diketemukan di hutan alami yang padat atau rapat kanopinya,baik di tropika maupun di temperate.
30
Keaneragaman Jenis Peningkatan yang cepat dari jumlah jenis merupakan gambaran pada fasa awal suksesi, banyak tumbuhan yang berkoloni. Gambaran pertama dari suksesi,peningkatan diversitas jenis cepat dan fasa berikutnya laju peningkatan berjalan lambat. Jumlah jenis yang berbeda dalam ekosistem mungkin meningkat terusa sampai terbentuknya komunitas klimaks. Tetapi banyak pula terjadi penurunan keaneragaman sampai akhir dari suksesi.
31
Konsep Klimaks Interaksi Kompetisi Toleransi
Dimensi Populasi Dominan waktu Secara fisiognomis populasi dominan tersebut merupakan identitas komunitas klimaks Misal: Hutan meranti (Dipterocarpaceae dominan)
32
Teori tradisional menyatakan bahwa suksesi ekologi mengarah kepada
suatu komunitas akhir yang stabil yaitu klimaks. Fasa klimaks ini mempunyai sifat-sifat tertentu, dan yang terpenting adalah : Fase klimaks merupakan system yang stabil dalam keseimbangannya antara lingkungan biologi dengan lingkungan non biologinya. Komposisi jenis pada fasa klimaks relative tetap atau tidak berubah Pada fasa klimaks tidak ada akumulasi tahunan berlebihan dari materi organic ,sehingga tidak ada perubahan yang tidak berarti. Fasa klimaks dapat mengelola diri sendiri atau mandiri. Pembentukkan komunitas klimaks sangat dipengaruhi oleh musim dan biasanya komposisinya bercirikan spesies yang dominan. Berdasarkan pengaruh musim terhadap bentuknya komunitas klimaks, terdapat dua teori sebagai berikut :
33
Teori Monoklimaks Dalam teorinya pada tahun 1916 clements menyatakan bahwa komunitas klimaks untuk suatu kawasan semata-mata merupakan fungsi dari iklim.Dia memperkirakan bahwa pada waktu yang cukup dan bebas dari berbagai, pengaruh gangguan luar suatu bentuk umum mengatasi klimaks yang sama akan terbentuk untuk setiap daerah iklimyang sama .dengan demikian iklim sangat yang menentukan batas dari formasi klimaks. Pemikiran ini di fahami sebagai teori monoklimaks dan di terima secara luas oleh para pakar botani pada pertengahan awal dari abad ini.
35
b. Teori Poliklimaks Beberapa pakar biologi berpendapat bahwa teori monoklimaks terlalu kaku. Tidak memberikan kemungkinan untuk menerangkan variasi lokal dalam suatu komunitas tumbuhan. Dalam tahun 1939 Tansley, seorang pakar botani dari inggris, mengusulkan suatu alternative yaitu teori poliklimaks, dengan teori ini memungkinkan untuk mendapat mosaic Dari bentuk klimaks dari setiap daerah iklim. Dia menyadari bahwa komunitas klimaks erat hubungannya dengan berbagai factor yang mempengaruhinya yaitu meliputi tanah, drainage, dan berbagai factor lainnya. Teori poloklimaks mengenai kepentingan dari iklim. c. Teori Potensi Biotik atau pola Klimaks Hipotetis Dalam tiga decade terakhir para pakar menyadari bahwa komunitas klimaks tidak di tentukan oleh hanya satu atau beberapa factor pengontrol.Setiap komunitas merupakan fungsi cdari semua factor lingkungan yang berinteraksi terhadapnya.seperti iklim,tanah, topografi dsb.Dengan demikian sekian banyak bentuk klimaks akan terjadi akibat kombinasi dari kondisi-kondisi tadi.perhatikan konsep factor holosinotik atau holismal.
36
Permasalahan Konsep Suksesi
a. Stabilitas Konsep klimaks lama menyatakan secara tidak langsung suatu keadaan keseimbangan dengan lingkungan,terutama yang di anggap penting adalah factor iklim. Pendekatan ini adalah lemah, karena iklim sepertidi ketahui adalah teratur dan berfluktuasi, terutama di daerah temperate. b. Kemantapan Kemantapan adalah pusat perhatian pola berfikir konsep lama fasa klimaks sangat sedikit komunitas yang benar-benar terllihat mantap baik struktur maupun komposisi jenisnya. Mereka berkecenderungan menjadi terbatas atau di batasi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang kurang menunjang,seperti di padang pasir.
37
c. Suksesi dan Keteraturan
Apabila pandangan tradisional tentang komunitas klimaks mempermasalahkan, pertanyaan harus di lanjutkan apakah pendapat bahwa suksesi sebagai suatu proses teratur yang menbgarah pada suatu bentuk akhir dari komunitas yang dapat di perkirakan perlu di kaji kembali? Untuk itu ada dua aspek penting yang perlu di ketahui yaitu: Keterkaitan Lingkungan Vs Proses Acak Apakah Urutan Komunitas Dalam Suksesi Teratur
38
Suksesi Sebagai Pergantian Dari Jenis Oportunis Oleh Jenis Keseimbangan
Suksesi ekologi nampaknya sebagai hasil dari penyebaran dan pemantapan dari individu-individu tumbuhan. Hal ini akan lebih mudah di pahami bila di kaitkan dengan strategi-strategi secara individual dari jenis-jenis tumbuhan dalam kehidupannya. Strategi Opertunis Tumbuhan Pioner adalah Opertunis, Jenis oportunis adalah kecil Jenis oportunis berumur pendek Jenis oportunis adalah generalis dapat bertleransi luas terhadap berbagai kondisi lingkungan b. Strategi Keseimbangan Jenis keseimbangan merupakan jenis-jenis yang tumbuh dari fasa-fasa akhir dari suksesi dan fasa klinmaks Jenis keseimbangan dapat bersaing secara efektif melawan klimaks lainnya
39
3. Jenis Keseimbangan biasanya mempunyai kemampuan yang berupa dalm penyebaran,menghasilkan sedikit biji yang relative besar-besar 4. Jenis Keseimbangan adalah spesialis meguasai kondisi lingkungan tertentu Selama suksesi jenis-jenis oportunis secara bertahap akan diganti oleh jenis-jenis keseimbangan yang lebih lama mempunyai dominasi ekologi dan mengusir tumbuhan pionir dan peneduhannya.
40
Contoh suksesi Gunung St. Helens Ketika Meletus (1980)
Gunung St. Helens Sesaat Setelah Meletus
41
Gunung St. Helens Tahun 2008
42
Suksesi dan Pertanian Konsep suksesi mempunyai hubungan langsung terhadap berbagai kegiatan manusia.Yang paling penting adalah dalam bidang pertanian untuk mendapatkan produksi maksimal yang di dasarkan pada pertentangan-pertentangan yang bersifat ekologi. Tanaman peliharaan umunya merupakan tumbuhan yang mampu mempergunakan kesempatan dalam memanfaatkan lingkungan yang belum stabil,dalam konsep suksesi di kenal dengan jenis oportunis yang biasanya hidup pada fasa-fasa awal sampai fasa tengah dari sesrenya.tumbuhan ini hidup cepat pada daerah yang terbuka,menyuimpan sebagian hasil produktivitasnya pada struktur-struktur reproduksi seperti biji.Dengan demikian dapat di pergunakan sebagai sumber makanan bagi manusia.
43
Dampak suksesi Dampak negatif Dampak negatif
Berbagai tumbuhan liar akan hidup atau tumbuh dan mengubah semua karakteristika dari vegetasi asalnya. Penurunan kadar zat hara dari tanah, misalnya akibat degradasi habitat. Suatu komunitas tumbuhan akibat adanya longsor, banjir, letusan gunung berapi atau pengaruh kegiatan manusia akan mengalami gangguan atau kerusakan yang parah. Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik,permukaan sangat terbuka dan kondisinya belum menunjang kehidupan di atasnya. Terjadinya suksesi proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, Komunitas menjadi lebih kompleks Bagi Tumbuhan pioner, tumbuhan ini akan menciptakan kondisi lingkungan tertentu yang memberikan kemungkinan untuk hidup tumbuhan lainnya. Koloni tumbuhan pionir ini akan menghasilkan proses pembentukan lapisan tanah memecah batuan dengan akarnya dan membebaskan materi organic ketika terjadi pelapukan dari tumbuhan yang mati.
44
PENUTUP - Kesimpulan Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Perubahan ekosistem ini pada dasarnya dapat di sebabkan sebagai penyebab utama yaitu: Akibat perubahan iklim suksesi allogenik ( karena pengaruh dari luar) suksesi autogenik (karena pengaruh dari dalam) Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas ekosistem klimaks yang telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis). Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi juga berkaitan dengan pertanian dimana komunitas yang yang tidak stabil dikelola oleh manusia. Dampak dari adanya suksesi yaitu Mengakibatkan tanah gersang, kehilangan nutrisi organik, permukaan sangat terbuka dan kondisinya belum menunjang kehidupan di atasnya. Namun suksesi dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil, komunitas menjadi lebih kompleks.
45
- Saran Dari uraian yang telah dijelaskan diatas dapat diambil refleksi yang ditujukan pada pembaca agar mengaplikasi konsep suksesi untuk diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari agar dapat meminimalisir dampak kerusakan alam.
46
DAFTAR PUSTAKA vegetasi.html Syafei, Surasana Eden Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
47
Thank’S Any question??
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.