Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Business Modelling SCM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Business Modelling SCM"— Transcript presentasi:

1 Business Modelling SCM
Adellia ( ) Agustin Trihadayani ( ) Andini Puspita Sari ( P) Fiska Wana ( )

2 Peranan Supply Chain Management Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing dan Jewellery Store
Supply Chain Management (SCM) pada hakekatnya adalah sinkronisasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aliran material/produk dan informasi, baik yang ada dalam satu organisasi maupun antar organisasi. Aliran material/produk dan informasi dalam satu organisasi, misalkan sebuah industry manufaktur, adalah sesuatu yang komplek. Salah satu kunci keberhasilan suatu Jewellery Store adalah keunggulan kompetitif ini dapat dicapai melalui berbagai jalan dan salah satunya ialah melalui supply chain management.

3 PENERAPAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA BUTIK JAKET FASHION
Metode Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk tersebut dapat dibuat dalam jumlah yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan perkiraan tingkat permintaan suatu produk untuk periode yang akan datang. Peramalan disini dimaksudkan untuk memperkirakan sesuatu pada waktu yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lampau yang dianalisis dengan cara tertentu.

4 Secara garis besar terdapat tiga macam pengaruh yang dapat mengakibatkan fluktuasi penjualan, yaitu:
Pengaruh tren jangka panjang. Pengaruh tren jangka panjang menunjukkan perkembangan perusahaan dalam penjualannya. Perkembangan tersebut dapat positif (growth) ataupun negatif (decline). Pengaruh musiman. Musiman merupakan permintaan tertentu yang terjadi setiap periode tertentu. Pengaruh musiman akan menyebabkan adanya fluktuasi penjualan dalam satu tahun dan membentuk pola penjualan musiman. Contoh, setiap tahun ajaran baru tingkat permintaan atau penjualan tekstil dan seragam sekolah mengalami peningkatan. Pengaruh cycles (konjungtur). Pengaruh ini merupakan akibat fluktuasi perekonomian jangka panjang. Pengaruh cycles merupakan pengaruh yang paling sulit ditentukan jika rentangan waktu tidak diketahui atau akibat siklus tidak dapat ditentukan

5 Metode Single Exponential Smoothing
Metode peramalan exponential smoothing merupakan sekelompok metode yang menunjukkan pembobotan menurun secara exponential terhadap nilai pengamatan yang lebih tua. Dalam metode pemulusan eksponensial, terdapat satu atau lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil pilihan ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Metode Exponential Smoothing Juga dikenal sebagai simple exponential smoothing yang digunakan pada peramalan jangka pendek, biasanya hanya 1 bulan ke depan. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten.

6 Transportation and Logictics
Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Dalam konteks rantai pasok, transportasi berperan penting karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan dengan sukses memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat . Manajer transportasi pada suatu perusahaan bertanggung jawab terhadap pergerakan sediaan barang dari perusahaan ke pelanggannya. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan efisien akan memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima.

7 Selain itu, biaya transportasi merupakan komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari 60% dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi. Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata didasarkan pada pertimbangan biaya transportasi yang murah, melainkan juga harus mempertimbangkan dari aspek kualitas kinerja pelayanan. Ketepatan pengiriman barang akan membantu perusahaan untuk mengurangi sediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling. Jadi, nilai proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi tidak sesederhana pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.

8 Proses Manajemen Rantai Pasokan
Pelanggan (Customer) Pada sebagian besar industri Manufakturing, Pelanggan atau customer merupakan mata rantai pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM (Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan (sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.

9 2. Perencanaan (Planning) Setelah Pelanggan membuat pesanan yang diinginkannya, departemen Perencanaan (Planning Dept) akan mempersiapkan Perencanaan Produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh Pelanggan. Pada tahap ini, Departemen Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya. 3. Pembelian (Purchasing) Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan. 4. Persediaan (Inventory) Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.

10 5. Produksi (Production) Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 6. Transportasi (Transportation) Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan.

11 Fungsi Transportasi Suatu lokasi ke lokasi lain baik menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara. Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting transportasi memberikan solusi layanan logistik: pergerakan produk (product movement) dan penyimpanan barang (product storage).

12 Fungsi transportasi dalam pergerakan produk, transportasi memainkan peran melakukan pergerakan barang-barang, baik barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang dalam proses, maupun barang-barang jadi. Nilai ekonomis transportasi dalam menjalankan peran ini adalah melakukan pergerakan sediaan barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan tertentu dalam sistem manajemen rantai pasokan perusahaan. Kinerja transportasi akan menentukan kinerja pengadaan (procurement), produksi (manufacturing), dan customerrelationship management. Tanpa kinerja transportasi yang andal, dapat dipastikan bahwa hampir semua aktivitas-aktivitas utama rantai pasok tersebut tidak akan berjalan secara efektif dan efisien.

13 Pihak-pihak dalam transportasi
Manajemen transportasi melibatkan pihak-pihak yang secara langsung menentukan kinerja transportasi. Setidaknya ada enam pihak dalam manajemen trasportasi (Bowersox, 2013), yaitu: pengirim (shipper), seringkali disebut sebagai consignor; Penerima (receiver), dikenal sebagai consignee; Perusahaan penyedia jasa transportasi (carrier dan agent); Pemerintah (government); (5) Teknologi informasi dan komunikasi (ICT); dan Masyarakat (public).

14 Moda transportasi Air Freight Operator transpotasi udara (air freight) Menawarkan layanan transportasi yang sangat cepat, namun dengan biaya transportasi yang mahal. Penggunaan air freight lebih tepat untuk barang-barang ukuran relatif kecil dan bernilai tinggi atau pengiriman barang yang memerlukan waktu cepat dan jarak yang jauh. Isu-isu penting dalam pengelolaan air freight ini antara lain: lokasi dan jumlah hub, rute pesawat, pengaturan jadwal pemeliharaan pesawat, penjadwalan kru, dan strategi penetapan harga.

15 Vendor Management

16 Procurement Seperti proses apapun proses pembelian terdiri dari beberapa langkah atau kegiatan setiap langkah mengambil informasi, memprosesnya dan berubah menjadi output untuk dimasukkan ke langkah berikutnya. Sementara proses pembelian bervariasi dari organisasi ke organisasi, fundamental utama tetap sama.

17 1. Permintaan untuk membeli / permintaan Tahap ini berkaitan dengan identifikasi kebutuhan - apa yang harus dibeli - berapa banyak - dan kapan dibutuhkan - ada dua bentuk permintaan utama - yang manual yaitu yang dibuat pada formulir (seperti formulir permintaan) atau lainnya. Dokumen dan yang dibuat secara otomatis melalui sistem tipe ERP. Permintaan kemungkinan akan melalui proses persetujuan dimana otorisasi diberikan untuk membeli barang tersebut (atau tidak!) 2. pemilihan pemasok Pembeli mungkin sudah mengetahui pemasok mana yang akan membeli barang dari permintaan. Jika bukan proses tender (atau permintaan penawaran) dapat dimulai untuk mengidentifikasi pemasok, harga dan waktu tunggu.

18 3. Pesanan pembelian Pemesanan pembelian dikirim ke pemasok (baik salinan kertas atau elektronik) untuk menginformasikan pemasok tentang niat untuk membeli. Urutan pembelian akan mengidentifikasi barang yang dibeli, jumlah yang dibutuhkan dan harga yang harus dibayar. Ini juga akan mengidentifikasi alamat pengiriman dan syarat dan ketentuan yang terkait dengan pesanan. Klik di sini untuk panduan tentang cara membuat template Purchase Order menggunakan Excel 4. Pemenuhan Pemasok kemudian akan mengirimkan barang ke organisasi pembelian. Lead time mungkin diperlukan untuk memungkinkan pemasok memproduksi barang atau menerima pengiriman dari pemasok Mitsubishi sendiri.

19 5. Tanda terima barang Begitu barang tiba di organisasi pembelian, mereka biasanya akan melalui beberapa bentuk proses penerimaan barang dimana barang diperiksa untuk memastikan sesuai dengan pesanan dan kualitasnya benar. 6. Faktur / pembayaran Pemasok Pada saat pengiriman, pemasok biasanya akan menerbitkan faktur - yang menyertai barang atau dikirim secara terpisah. Ini akan diterima oleh departemen keuangan - diproses dan dibayar (dengan asumsi barang diterima dan benar).

20 Cross Docking Cross-docking adalah strategi logistik dimana muatan diturunkan dari kendaraan masuk dan (hampir) langsung masuk ke kendaraan keluar, dengan sedikit atau tanpa penyimpanan di antaranya. Panduan untuk keberhasilan penggunaan dan penerapan cross-docking dibahas dan beberapa karakteristik dijelaskan yang dapat digunakan untuk membedakan antara tipe cross-dock yang berbeda.

21 Type of cross-docking Pre-Packed Cross Docking: Kemasan (misalnya: pallet, peti dll) dipilih oleh supplier berdasarkan pesanan dari toko, diterima dan dibawa menuju outbound docks untuk digabungkan dengan kemasan yang sama dari supplier lain untuk dimuat ke dalam kendaraan pengiriman ke toko tanpa proses handling lebih lanjut. Intermediate Handling Cross Docking: Kemasan (Pallet, peti dll) diterima, lalu dibuka kemudian diberi label kembali ke dalam kemasan baru oleh distribution center untuk dikirimkan kembali ke toko. Kemasan baru ini kemudian dikirim ke outbound dock untuk digabungkan dengan kemasan yang serupa dari supplier lain di dalam kendaraan pengiriman.

22 Prerequisites cross-docking
Barang diterima = barang dikirimkan. Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan dikirimkan, dengan kata lain, barang yang diorder adalah barang yang sedang diterima digoods receiving, maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross docking Tersedia lokasi yang memadai. Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu digudang. Barang yang akan dinaikan langsung ke truck keberangkatan ditinggalkan dan sisanya disimpan dilokasi rak. Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat ½ aktifitas picking yang tidak dilakukanya. Disamping itu juga perlu disiapkan luasan loading dock yang sesuai agar cross docking dapat cepat dilaksanakan. Kuantitas jenis barang yang terbatas. Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang yang akan di cross dockingkan tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak.

23 Jadual kedatangan truck sama dengan jadual keberangkatan
Jadual kedatangan truck sama dengan jadual keberangkatan. Hal ini yang terkadang sulit diatur. Untuk mencapai kondisi ini –sekali lagi-- diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor/principal. Pengaturan jadual yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat mungkin jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak. Jenis truck yang sepadan. Bayangkan jika truck kedatangan mempergunakan tronton dengan kapasitas 20 ton, tetapi truck yang tersedia hanya 2 engkel fuso. Jelaslah mustahil melakukan cross docking dengan baik. Kesepadanan jenis truck merupakan syarat pemercepat dalam proses cross docking Dokumentasi yang mantap. Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan antar truck. Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.

24 Advantages cross-docking
Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko Menghilangkan buruh dari proses Tidak ada aktivitas penyimpanan dan penanganan Mengurangi inventory barang jadi dalam sistem Meningkatkan perputaran inventory Mengurangi kebutuhan terhadap fasilitas distribusi

25 Drawback cross-docking
Truk yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas yang diperlukan Penambahan handle muatan dapat meningkatkan potensi kerusakan barang Biaya tenaga kerja kuli atau tenaga angkut meningkat

26 Warehouse (Gudang) Warehouse adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam barang yang sudah jadi atau bahan baku yang akan digunakan untuk proses produksi dan juga barang-barang dari suatu pabrik tergantung dari jenis warehouse itu sendiri. Setiap pabrik memiliki desain gudang yang berbeda-beda,tergantung dari produk yang dihasilkan dari pabrik itu sendiri.

27 Tujuan Pendirian Gudang
Gudang dibutuhkan di dalam proses koordinasi penyaluran barang, yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses supply (penawaran) dan demand (permintaan). Kurang seimbangnya antara proses penawaran dan permintaan tersebut mendorong munculnya inventori (persediaan), persediaan membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut sebagai gudang.

28 Manfaat Gudang Manfaat waktu yang didapatkan adalah bahwa barang akan memberikan keuntungan lebih apabila barang tersebut disimpan digudang dan dikeluarkan ke pasar pada saat yang tepat. Manfaat bentuk diperoleh apabila pada saat menunggu digudang dilakukan proses perakitan sehingga dari sisi bentuk, barang tersebut akan memberikan manfaat lebih kepada konsumen.

29 SAP (System Application and Product in Data Processing)
SAP ini adalah singkatan dari "System Analysis and Program Development ( in German : Systemanalyse und Proggrammentwicklung ) yang ditemukan oleh Wellenreuther, Hopp, Hector, Plattner, dan Tschira pada tahun Yang kemudian berganti menjadi "Systems Application and Products in Data Processing" pada tahun "SAP"yang dikenal pada saat ini adalah sistem R/3-nya yang sudah teruji oleh perusahaan-perusahaan dunia dalam menjalankan bisnisnya, yang lebih dikenal dengan SAP R/3. Sebelum sampai ke generasi R/3, SAP sudah melewati tahap R/1 dan R/2. Selain sistem R/3 yang terkenal banyak juga solusi-solusi bisnis lainnya antara lain SAP BI (Business Intelligence) yang digunakan untuk Data Warehousing, SEM (Strategic Enterprise Management), SCM (Supply Chain Management), CRM dan masih banyak solusi-solusi bisnis lain yang ditawarkan oleh SAP untuk berbagai jenis bidang usaha di dunia.  

30 Tujuan Penggunaan SAP (System Application And roduct In Data Processing)
Untuk mengurangi jumlah biaya dan waktu yang digunakan untuk mengembangkan dan  menguji menguji semua program yang terdapat didalam perusahaan. Untuk itulah banyak perusahaan beralih ke penggunaan tool-tool yang terdapat di aplikasi SAP ini.

31 SAP Supply Chain Management (SAP SCM)
SAP SCM adalah yang paling Tua dalam komponen SAP Business Suite. Mengubah sebuah Mata rantai pasokan ke pelanggan yang dinamis yang berpusat pada jaringan rantai pasokan, SAP SCM memungkinkan Perusahaan untuk merencanakan dan memudahkan perusahaan jaringan logistik Dan sumber daya yang bergabung untuk membentuk sebuah Supply chain. SAP Supply Chain Management memungkinkan kolaborasi, perencanaan, pelaksanaan dan koordinasi seluruh jaringan pasokan dari pemasok ke produsen ke grosir ke pengecer ke consumer. Modul SAP Business Suite memberikan organisasi kemampuan unik untuk melakukan proses bisnis yang penting dengan perangkat lunak modular yang dirancang untuk bekerja dengan SAP lainnya dan perangkat lunak non-SAP. SAP SCM menyediakan fungsionalitas yang luas untuk memungkinkan jaringan pasokan responsif dan dapat diterapkan dengan baik pada SAP maupun software non-SAP.

32 Keunggulan SAP SCM Bagi Bisnis
Dengan SAP SCM, perusahaan dapat mendeteksi dan merespon dengan cepat adanya perubahan dan memanfaatkan peluang baru. Dengan menawarkan kerangka informasi umum yang mendukung komunikasi dan kolaborasi, SAP SCM memungkinkan organisasi untuk beradaptasi secara lebih baik dan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Melacak dan memonitor kepatuhan menjadi lebih mudah di berbagai bidang seperti lingkungan, kesehatan, dan keselamatan. Transparansi informasi dan real-time business intelligence dapat meminimalisir siklus cash-to-cash. Mengurangi tingkat persediaan dan meningkatkan perputaran persediaan di seluruh jaringan sehingga dapat menurunkan biaya keseluruhan.


Download ppt "Business Modelling SCM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google