Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BOTANI TUMBUHAN RENDAH"— Transcript presentasi:

1 BOTANI TUMBUHAN RENDAH

2 Alfinanto Febrian Nasrullah 1513024088 Dola Ike Permadi 1513024048
DIVISI SCHIZOPHYTA KELAS CYANOPHYCEAE Kelompok 8 : Alfinanto Febrian Nasrullah Dola Ike Permadi Indah Kustya Winahyu Nabiila Nur Lathiifa Tia Paramitha

3 DESKRIPSI CYANOPHYCEAE CIRI-CIRI UMUM CIRI-CIRI KHUSUS
PERANAN CYANOPHYCEAE CYANOPHYCEAE 2 3 1 DESKRIPSI CYANOPHYCEAE CIRI-CIRI UMUM CIRI-CIRI KHUSUS 4 5 BENTUK-BENTUK CYANOPHYCEAE ORGANISASI SELULER 6 STRUKTUR SEL CYANOPHYCEAE 7 8 REPRODUKSI KLASIFIKASI KELAS CYANOPHYCEAE

4 Cyanophyceae (Ganggang Hijau Biru)
Ganggang hijau biru memiliki klorofil yang berbeda dari klorofil bakteri yang dapat berfotosintesis, dan diketahui bahwa oksigen dibebaskan oleh ganggang hijau biru pada saat fotosintesis tetapi tidak terjadi pada bakteri. Ganggang hijau biru memiliki afinitas mirip bakteri sehingga disebut juga Cyanobacteria karena organisasi seluler dan biokimianya. besifat prokariotik, struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri sehingga termasuk dalam monera. BERANDA MATERI

5 CIRI-CIRI UMUM Bersel tunggal (uniseluler), ada pula yang berkoloni.
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritrin. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir. Inti sel tidak memiliki membran (prokariotik). Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Diantara jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada alas yang basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu mungkin sekali karena adanya kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir. BERANDA MATERI

6 Disebut sebagai alga biru atau ganggang belah(Schizophyceae) atau ganggang lendir (Myxophyceae), yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Uniseluler, atau berkoloni berbentuk benang dengan struktur yang masih sederhana Pada plasma bagian tepi terdapat klorofil a,karotenoid ,fikiosenin dan fikoklorofil yang belum terlokalisasi dan sifatnya labil menyebabkan warna tidak tetap. Sifat ini disebut adaptasi kromatik (yaitu jika cahaya hijau mengenai ganggang ini maka akan berwarna merah, sedang cahaya merah mengenai ganggang akan berwarna hijau atau biru). Kromatofora ini sangat berkaitan erat dengan fotosintesis I Berkembang biak dengan membelah tubuhnya. Memiliki cadangan makanan berupa glikogen/butir-butir sianofisin (lipo –protein) diperifer,serta ada juga yang berupa volutin. Inti sel bersifat difus, ditengah sel ,belum jelas hanya terdapat DNA/RNA belum terlokalisasi dan kromosom belum jelas nampak Dinding sel mengandung pektin, hemiselulose, dan selulose yang bila bereaksi dengan air seperti lendir Pada sel yang tua terdapat vakuola Umumnya tidak bergerak,namun dari jenis-jenis yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan meluncur sambil mengeluarkan lendir. BERANDA MATERI

7 BENTUK-BENTUK CYANOPHYCEAE
1. Bentuk Bulat merupakan Cyanobacteria uniseluler dan hidup soliter atau berkoloni. Contoh : a. Chroococcus turgidus, b. Gleocapsa sanguinea a b BERANDA MATERI

8 2. Bentuk Benang (filamen) sering disebut trikoma
2. Bentuk Benang (filamen) sering disebut trikoma. Contoh : Oscillatoria Terdapat tiga macam sel utama, yaitu : Heterokista : sel berdinding tebal untuk mengikat oksigen. Akinet : adalah sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri dari kondisi lingkungan yang buruk. Baeosit : adalah sel-sel bulat kecil hasil reproduksi. Baeosit juga berfungsi untuk melakukan fotosintesis. BERANDA MATERI

9 3. Bentuk Beruntai Contoh : Nostoc, Anabaena a b BERANDA MATERI

10 STRUKTUS SEL CYANOPHYCEAE
BERANDA MATERI

11 ORGANISASI SELULER Ganggang hijau biru berbeda dengan ganggang lainnya dalam organisasi selulernya. Perbedaannya antara lain : mereka mirip bakteri, tidak memiliki membran inti, susunan pigmen sitoplasmanya berbeda, dan tidak memiliki mitokondria, aparatus golgi, retikulum endoplasma dan vakuola, struktur selnya lebih banyak mirip bakteri. Lamela fotosintetik atau tilakoid tidak disertai oleh membran ke bagian plastid seperti alga hijau dan tanaman lain. Dinding sel dari beberapa ganggang hijau biru memiliki substansi yang bervariasi seperti e-diaminopilemic dan asam muramic yang juga ditemukan di dinding sel bakteri gram-negatif. Dengan demikian asam D-amino hanya ditemukan di dinding sel ganggang hijau biru dan bakteri. DNA dari ganggang hijau biru tersebar di dalam sel dan dikatakan prokariotik BERANDA MATERI

12 Reproduksi Cyanophyceae
1 Pembelahan Sel 2 3 Fragmentasi Spora BERANDA MATERI

13 Reproduksi Cyanophyceae
Pembelahan biner adalah pembelahan secara langsung, dimana setiap sel membelah menjadi dua, kemudian sel anakan membelah lagi menjadi dua dan seterusnya. Hanya dilakukan oleh cyanobacteria bersel satu (uniseluler). Pembelahan sel melibatkan distribusi materi genetik yang identik (DNA) kepada 2 sel anak. Reproduksi Cyanophyceae 1 Pembelahan Sel 2 Fragmentasi 3 Spora BERANDA MATERI Gambar

14 Reproduksi Cyanophyceae
Siklus Pembelahan Biner Pembelahan sel biner diawali dengan pembelahan inti sel menjadi dua. Sel yang akan membelah menduplikasi DNA nya, mengalokasikan kedua salinan itu ke ujung yang berlawanan dalam sel, dan kemudian sel tersebut terpisah menjadi 2 sel anak. Setelah penggandaan,materi genetic, maka sel akan melakukan pelekukan dinding sel. kemudian sekat dinding sel terbentuk sehingga terpisah menjadi 2 sel baru. Masing-masing sel terus membelah menjadi 2. Reproduksi Cyanophyceae 1 Pembelahan Sel 2 Fragmentasi 3 Spora BERANDA MATERI Gambar

15 Reproduksi Cyanophyceae
1 Pembelahan Sel 2 Fragmentasi 3 Spora BERANDA MATERI

16 Reproduksi Cyanophyceae
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobacteria yang berbentuk filamen. Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di bagian-bagian tertentu pada sel-sel yang mati. Filamen hasil pemutusan disebut hormogonium. Hormogonium ini memiliki panjang filamen yang berbeda-beda, dan bila terlepas dari filamen induk maka akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru. Contoh Cyanobacteria yang mengalami fragmentasi antara lain Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum Reproduksi Cyanophyceae 1 Pembelahan Sel 2 Fragmentasi 3 Spora BERANDA MATERI

17 Reproduksi Cyanophyceae
Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Spora yang dimaksud disini adalah heterokist. Setelah lingkungan kembali menguntugkan heterokist dapat membentuk filamen baru. Reproduksi Cyanophyceae 1 Pembelahan Sel 2 Fragmentasi 3 Spora BERANDA MATERI

18 KLASIFIKASI KELAS CYANOPHYCEAE
1 Ordo Chroocoecales 2 Ordo Chamaesiphonales 3 Ordo Hormogonales BERANDA MATERI

19 Ordo Chamaesiphonales
Bentuk sel membulat tunggal atau berkelompok Memiliki klorofil, karotenoid, fikosianin, fikoklorofi Berwarna kehijauan pada habitat berair Di bagian tepi protoplasma/dinding sel berlendir (menyababkan warnanya berkilau) Menyenangi tempat lembab seperti di batu cadas dan tembok yang basah Anggota ordo ini yaitu : Familia Chroococaceae Contoh: a. Chroococcus turgidus, b.Gleocapsa sanguinea BERANDA MATERI 1 Ordo Chroocoecales 2 Ordo Chamaesiphonales 3 Ordo Hormogonales a b

20 Ordo Chamaesiphonales
Bentuk se bulat tunggal atau berkoloni bentuk benang Koloni dapat putus jika akan membentuk hormogonium(sel yang tidak terisi protoplas, selnya jernih dengan dinding sel yang jelas ) Potongan koloni dapat bergerak merayap dan membentuk koloni baru Dapat juga membentuk endospora dan keluar dari sel tumbuh menjadi individu baru Anggotaordo ini yaitu: Familia Chamaesiponaceae Contoh: Chamaesiphon confervicolus BERANDA MATERI 1 Ordo Chroocoecales 2 Ordo Chamaesiphonales 3 Ordo Hormogonales

21 Bentuk sel bulat dengan sudut membulat dan persegi
Koloni berbentuk benang Benang bercabang palsu terbentuk dari keluarnya plasma dari dinding sel dan terbentuklah hormogonium Anggota ordo ini adalah : BERANDA MATERI 1 Ordo Chroocoecales 2 Ordo Chamaesiphonales 1. Famili Oscilatoriaceae 2. Famili Rivulariaceae 3 Ordo Hormogonales 3. Famili Nostocaceae

22 1. Famili Oscilatoriaceae
3 Hidup dalam air atau di atas tanah basah Bentuk sel bulat dengan sudut persegi Dapat membentuk koloni benang, dan dinding sel mengeluarkan lendir Pada jarak tertentu pad benang terdapat sel-sel yang dindingnya tebal, berwarna kekuningan (hilang kromatoforanya), disebut heterosista. Heterosista dapat tumbuh menjadi benang yang baru, fungsinya belum jelas, biasanya lekas mati. Contoh : Oscillatoria linosa, O. Princeps Ordo Hormogonales 1. Famili Oscilatoriaceae 2. Famili Rivulariaceae 3. Famili Nostocaceae BERANDA MATERI

23 1. Famili Oscilatoriaceae
3 Trikomnya meruncing dari dasar sampai apeks atau dari tengah kearah 2 ujung. Membentuk percabangan yang banyak Pangkalnya terdiri atas suatu heterosista ujungnya berambut Contoh: Rivularia bullata, R. Haematites Ordo Hormogonales 1. Famili Oscilatoriaceae 2. Famili Rivulariaceae 3. Famili Nostocaceae BERANDA MATERI

24 1. Famili Oscilatoriaceae
3 Trikom tidak bercabang, heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar. Sel bulat memanjang dengan ujung membulat, terbentuk heterosista dan akinet berisi klorofil) di sebagian besar selnya Dapat menambat N dari udara,seringkali bersimbiosis dengan fungi dan lichenes Contoh: Nostoc commume, N.sphaeroides, Anabaena cycadeae (bersimbiosis dengan pakis haji/Cycas rumphi dalam akar-akarnya yang berbentuk seperti bungsa karang), A.azollae (bersimbiosis dengan Azoola pinnata sejenis paku air, dalam daunnya yang hidup disawah atau dirawa). Ordo Hormogonales 1. Famili Oscilatoriaceae 2. Famili Rivulariaceae 3. Famili Nostocaceae BERANDA MATERI Anabaena cycadeae Nostoc commume

25 PERANAN CYANOPHYCEAE Jenis ganggang hijau – biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau – biru berfilamen ( bentuk benang ) dapat mengikat nitrogen ( N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak ( NH3 ). Hal ini dilakukan dalam heterokist, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Nostoc, Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi. Anabaena azollae, Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata   ( paku air ). Paku ini mendapat keuntungan berupa amoniak hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae. Spirullina mengandung protein yang tinggi sehingga dijadikan sebagai sumber makanan. BERANDA MATERI

26 TERIMAKASIH

27 PERTANYAAN 1. Richa Amelia (1313024073)
Apa perbedaan dari homogoium, akinet, dan heterosista? Khori Nurlita ( ) Bagaiman sel-sel mati dapat bereproduksi? Ulfa Riantika ( ) Inti sel bersifat difus. Apa yang dimaksud difus?


Download ppt "BOTANI TUMBUHAN RENDAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google