Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK"— Transcript presentasi:

1 STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
MUSCULOTENDINOGEN Otot rangka melekat pd tulang/fascia melalui tendon. Otot tonic (red) dan phasic (white). Terbungkus oleh jar ikat fascia. Komponen contractile oleh myofrile, komponen penunjang/static oleh jar. ikat Sbg. stabilisator aktif dan penggerak sendi. Terdapat serabut saraf motoris. sensosis, dan vegetatif, capilair. 1

2 STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
NEUROGEN: Motoric: A dlm satu motor unit; synaps spinal cord dan cortex motoric Sensoric: Ujung sensor; A, A, A dan C; synapstic spinal; cortex sensoric Vegetatif: sympathic dan para sympathic Terdapat integrasi fungsi senso-motoric-vegetatif 2

3 DERMATOMES ZONE Daerah kulit (pola tertentu) yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu. 3

4 NERVINAL ZONE Daerah kulit yang secara spesifik disarafi oleh cabang saraf tertentu Menggambarkan pola berbeda Berasal dari cabang saraf perifer 4

5 SCLEROTOMES Daerah periost yg secara dominan disarafi dari segment spinal tertentu. 5

6 STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
DERMATOGEN/INTEGUMEN Bag terluar tubuh sbg isolator, protector, penyangga dan organ sensor. Tersusun sbg epidermis, dermis dan subcutan. Pd subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi Terdapat kelenjar keringat dan lemak. Kelenturan oleh sub cutan collagen & air Radic, jar segmental: Dermatomes, sclerotome dan myotome; saraf perifer: nervinal. 6

7 PATHOLOGY INFLAMASI Tissue respons thd injury Regenerasi
Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar mitochondria Regenerasi Collagen wound healing Aktualitas patologi Tanda2: Tumor, dolor, calor, rubor, dan fungsiolesa. Penting dlm penentuan metoda dan dosis intervensi Pd spine referred pain luas dan jauh Tanda aktualitas: tumor dolor color fungsiolesa rubor 7

8 Tissue damage & haemorrhage
WOUND HEALING PROCESS Injury Algogene.Fibrin menutup luka Tissue damage & haemorrhage menit Inflamasi primer. Inflamasi neurogenik Gejala radang Inflamation jam Proliferasi Produksi Remodeling <3-4 hr;Cell pertahanan & fibroblast <3 mgg; produksi collagen maksimal <3 bl; resorbsi collagen, penyesuaian bentuk semula 8

9 INFLAMASI JAR OTOT-TENDON
Strain, rupture, avulsion. Myositis, tendinitis, myotendinosis, myofascial syndrome. Spasm/guarding spasm, muscle taut band/twisting. Nyeri kontraksi, tenderness. Pd spine  postural deviation, referred pain. 9

10 INFLAMASI PD JAR. SARAF Infected, injury, Intrapment, stenosis.
Neuritis: Neropraxia, axonotmesis, Neurotmesis. Dpt diikuti neurofibrosis Triad symptom pd lesi saraf perifer. Nyeri pd distribusi saraf, paraesthesia, hypoaesthesia. Dermatomal zone (radix = radicular pain), nervinal zone (srbt saraf) Sympathetic reflex dystrophy, trophic changes. 10

11 INFLAMASI JAR CAPSULE FACET
Injury, arthritis, iritasi osteophyte, RA. Sprain, capsulitis/arthritis, spondyloarthrosis Compression pain, Pseudoradicular pain. Diikuti capsular pattern hypomobility. Nyeri gerak segmental, joint play movement positif 11

12 INFLAMASI LIGAMENTS Sprain, rupture, avulsion.
Tergantung kedalaman jar: lokal luas atau pseudoradicular pain. Diikuti tegang/kontraktur, instabilitas atau tumbuh osteophyte. Nyeri regang, joint play movement positif 12

13 INFLAMASI JAR INTERNAL / PELVIC
Referred pain segment somatovegetative Gejala dermatom overlapping Tes alat gerak negatif Pemeriksaan data medik lain 13

14 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Kontraktur mrpk peristiwa Collagen adhesion: Immobilisasi menimbulkan circulatory statis dan abnormal cross links. Bila ada inflamasi jumlah sangat besar shg kontraktur berat Collagen waving + cross links  kontraktur. Pd otot spasm dpt timbul sindroma myofascial Dpt jadi fibrosis 14

15 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Capsule & Ligament contracture Collagen waving + cross links Seluruh capsule sendi  capsular pattern. Sebagian capsule sendi  non capsular pattern. Pd aging  jumlah air dlm matrix dan srbt elastin menurun  kelenturan menurun dan rapuh. Sinovium meningkat nutrisi kurang 15

16 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Muscle tightness & Contracture Otot spine umumnya jenis tonic, ( guarding spasm & kontrantur) Jumlah sarcomer menurun pd posisi memendek. Dipilah spasm/tightness (myofibrile) dg contracted (connective tissue) Muscle weakness & Atrophy Otot phasic Kelemahan & pengecilan. Kelemahan juga terjadi pd tonic ms bila kronik  spine: deviasi postural dan stabilitas. 16

17 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Bone osteoporosis Lebih karena menurunnya circulatory, jml fibroblast & osteoblast rendah Aktifitas osteoclast > osteoblast Karena beban tulang menurun Pd aging (senile osteoporositc) atau immobilization porotic. Pada spine: compression fracture  kyphosis/gibbus. Ditanggulangi dengan aktifitas pembebanan tulang pd posisi tubuh normal 17

18 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Circulatory disturbance Aktifitas turun  COP turun, tensi turun, nadi meningkat. Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/ thrombophlebitis  hati2 imboli Reflex vasoconsrtiction turun  orthostatic hypotension Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal kulit punggung Suhu tubuh menurun 18

19 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Gangguan Neurogenik Penurunan aktifitas neurotransmiter  Synaps: sleeping neuron Ambang rangsang  motoneuron turun  reflex turun, muscle contraction lamban-perlu kalori besar. Ambang rangsang A , A, A menurun reflex turun, keseimbangan turun Sifat otot lebih tonic Vegetative Nocisensoric  Micro circulatory: vegetative reflex. 19

20 INAKTIFITAS & IMMOBILISASI
Skin atrophy Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi turun  kulit kering, keriput, pucat, dingin. Gangguan micro circulation: ketegangan sub cutan connective tissue, Sensasi turun  hati2 decubitus. Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal, psicologis, dll. 20

21 PROSES FISIO-MANUALTERAPI
Temu 2 Assessment and intervension PROSES FISIO-MANUALTERAPI ASESSMENT DIAGNOSE PLANNING INTERVENTION REEVALUATION COORDINATION, COMMUNICATION, DOCUMENTATION STANDAR PRAKTEK FISIOTERAPI 21

22 PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI
ANAMNESIS  R/sementara INSPECTION  R/sementara QUICK TEST  R/sementara PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR Active  R/sementara Passive  R/sementara Isometric  R/sementara PEMERIKSAAN KHUSUS  R/sementara DATA medik/ profesi kesehatan lain  R/sementara  R/ akhir sbg diagnosis manualterapi 22

23 ANAMNESIS Pain & sensation: jenis,lokasi-distribusi, provokasi-peringanan Joint mobility: hipo/hiper-mobil, unstable, blockade, Muscle power: Lemah, penurunan krn nyeri Hand function: Power grip, prehension, coordination, dll Gait: balance, nyeri, coordination dll Dll 23

24 INTERVENSION JOINT MOBILIZATION
Indikasi capsuloligamentair contracture  peregangan Traction (gapping)-regional/ segmental mobilization dan manipulasi. Mulai pd MLPP (tanpa nyeri) Gerakan pd pembatasan tiap ROM dgn intensitas III/IV/IV+. Teknik gerakan: Oscillation/Stacato/Static Diakhiri active stabilization 24


Download ppt "STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google