Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
INTEGRASI ILMU DAN AGAMA
Membangun kerangka dasar filsafat ilmu-ilmu keislaman
2
Kelompok 5 Arini Nur Rahmah (14730058) Fatimah Bilqis (14730059)
Rusti Nur Anggraini ( ) Addiina R ( ) Dimas Putu Atmaja ( )
3
PENGERTIAN INTEGRASI Kemitraan yang lebih sistematis dan eksentis antara sains dan agama terjadi di kalangan yang mencari titik temu di antara keduanya.
4
Observasi kritis terhadap ilmu ilmu keislaman
Ilmu ilmu keislaman bersifat repetitif selalu mengulang ulang, sarat dengan literatur literatur yang hanya berupa komentar, penjelasan terhadap suatu karya, dan komentar terhadap komentar tersebut, serta sangat sedikit membuahkan pikiran pikiran yang baru. Selama ini pergumulan intelektual islam tidak di arahkan untuk pencapaian-pencapaian gagasan yang baru, melainkan hanya di manfaatkan untuk mempertahankan pengetahuan yang ada. Observasi kritis terhadap ilmu ilmu keislaman dapat di ungkapkan dengan menggunakan bahasa filsafat ilmu kontemporer, dengan demikian kita dapat mengajukan pertanyaan mengapa kita seringkali menemukan banyak hal dalam wilayah orbit konteks justifikasi pada ilmu ilmu keislaman dan amat sedikit sekali yang berkaitan dengan konteks penemuan baru? Dari sudut pandang filsafat ilmu tradisional, penggunaan istilah sains merujuk pada ilmu ilmu sosial, humaniora dan khususnya ilmu ilmu keislaman. Selagi ilmu ilmu keislaman dan studi studi keislaman dapat disebut sebagai sains maka usaha untuk mempertemukan teori teri dan metodelogi ilmiah dengan bangunan ilmu ilmu keislaman tersebut adalah suatu langkah yang valid untuk dilakukan, sehingga akan terjadi interaksi dan dialog yang kreatif di antara komponen komponen tersebut dengan acuan dasar filsafat ilmu.
5
Pergumulan teori teori dalam wacana keilmuan: sEpintas menengok masalah pertumbuhan ilmu.
Pertumbuan ilmu pengetahuan adalah problem dari ilmu-ilmu keislaman Dua aliran filsafat tentang obyek ini yaitu tradisi yang bersifat naturalistik dan humanistik Naturalistik : Fokus kepada corrivibility, incorriibility, explanation, dan falsification. Humanistik : fokus kepada meaninf, ilmu sosial yang interpretatif dan explanatif, dan pendekatan-pendekatan yang bersifat idealis dan reduksionis. Menurut Kuhn, teori-teori tidak dapat diperbandingkan. Sedangkan hubungan antara paradigma dan teori disebut dengan normal science. Serta perpindahan dari satu paradigma ke paradigma yang lain disebut scientific revolution. Berbeda pandangan dengan Kuhn, Lakatos menegaskan bahwa kita dapat membandingkan secara obyektif kemajuan-kemajuan relatif yang dicapai oleh tradisi-tradisi riset yan salin berlomba. Yang mendorong adanya kemajuan ilmu pengetahuan adalah semangat dan etos dari para ilmuan dan peneliti sendiri untuk memperbaiki, menyaring, menguji ulang, dan membatalkan teori-teori yang terdaulu.
6
Research program dalam terminologi lakatos: mempertegas wilayah historitas ilmu-ilmu keislaman
Kontribusi dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman tidak diragukan yang menjadi perhatian utama adalah bagaimana memformulasikan tanggapan dan jawaban yang koheren terhadap hasil observasi kritis Islam normatif adalah sama atau paralel dengan yang dinamakan hard core dari sebuah cabang ilmu Islam historis adalah domain utama dari apa yang disebut sebuah ilmu, sistem pengetahuan yang secara langsung dapat dinilai, diuji ulang, diteliti, dipertanyakan kembali. Kawasan yang memungkinkan untuk dilakukan rekostruksi adalah pada domain Islam Historis bukan pada Islam Normatif Perkembangan pengetahuan yang sangat signifikan pada saat ini adalah perubahan dari fondationalism ke holism Fondasionalism telah menimbulkan dampak pada wacana teologi modern secara khusus melihat bagaimana kitab suci telah dipaksa untuk berperan memberikan fondasi.
7
Keterkaitan normativitas dan historisitas dalam studi keislaman: lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislaman Dari perspektif filsafat ilmu setiap ilmu baik ilmu alam, humaniora, sosial, agama atau ilmu-ilmu keislaman harus diformulasikan yang dibangun diatas teori-teori yang berdasarkan pada kerangka metodologi yang jelas. Dalam pengertian ini, teori-teori sebagai wujud ekspresi intelektual yang tidak boleh disakralkan dan dogmatik. Teori-teori yang sudah ada terlebih dahulu tidak dijadikan garansi kebenaran Dalam pengertian yang demikian, penerapan filsafat ilmu dalam ilmu-ilmu keislaman harus dilakukan karena pertimbangan filsafat ilmu saling berkaitan dengan sosiologi ilmu pengetahuan. Dua cabang ilmu pengetahuan ini jarang dimasukkan dalam tradisi ilmu-ilmu keislaman padahal keduanya merupakan prasyarat dan wacana awal yang harus dimengerti bagi para ilmuwan muslim yang ingin menghindarkan diri dari tuduhan pembela studi Islam yang hanya bersifat pengulang-ulangan, statis, disakralkan dan dogmatik
8
Keterkaitan normativitas dan historisitas dalam studi keislaman: lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislaman Para sajana muslim khususnya yang berpegang pada tradisi keislaman dengan paradigma lama akan menggunakan pendekatan filologi yang wataknya lebih tekstual.Namun,Fazlur Rahman sendiri telah menempatkan “Islam Normatif” sebagai “Hard Core” yang pada dasarnya merujuk pada pendekatan fenomenologis.Ilmu-ilmu keislaman yang telah dihubungkan dengan filsafat ilmu,secara lebih lanjut harus mempertimbangkan tiga pendekatan yang berunsur linguistik-historis,teologis-filosofis,dan sosiologis-antropologis.Ilmu-ilmu islam yang berdasarkan “teks” menggunakan pendekatan linguistik dan filologis,studi keislaman yang berasal dari hasil pemikiran,ide-ide,norma-norma,konsep- konsep,doktrin-doktrin menggunakan pendekatanteologis dan filosofis,serta studi keislaman yang menekankan pada masalah yang berkaitan dengan interaksi sosial dalam “konteks” budaya dan kesejarahan menggunakan pendekatan sisiologis,antropologis dan psikologis.
9
Keterkaitan normativitas dan historisitas dalam studi keislaman: lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislaman Lalu kerangka hubungan ketiganya harus menggunakan linier,paralelatau sirkuler? Para pendukung model “linier” menggunakan pemikiran bahwa harus menguasai satu tradisi pembelajaran akademik.Para pendukung model “paralel” menggunakan pemikiran menguasai berbagai tradisi,tetapi tidak untuk meramu berbagai tradisi itu menjadi satu unit analisis terpadu.Sedangkan yang “sirkuler” mempertimbangkan keseluruhan dari ketiga pendekatan mulyi dimernsi dalam mempelajari ilmu-ilmu keislaman sebagai sesuatu yang utuh.Mengambil jalan tengah dengan memadukan ketiganya akan menghasilkan keintegrasian dan kejituan dalam menanggapi dimensi-dimensi dalam keagaman islam.Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada satu pendekatan ataupun disiplin ilmu yang dapat berdiri sendiri.Gerakan dinamis ini disebut hermeneutik.
10
PERTANYAAN : RAHIM : keterkaitan norma dan histori dalam keislaman? - Teori teori ilmu pengetahuan hanyalah merupakan prodak, hasil karya manusia, oleh karena itu terbatas dan terkondisikan oleh peristiwa” kesejahteraan yang melingkupinya RIFQY : mengapa teori khun tidak dapat di bandingkan? - Karena teori teori yang berbeda itu selalu dihubungkan dengan sistem-sistem dan konsep-konsep yang berbeda sehingga tidak akan menghasilkan teori teori yang sama. Jadi hal yang dibicarakan berbeda pula. TRIBOWO : lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislamanitu apa? - Ilmu agama dan sains ditafsirkan dengan ilmu sejarah sehingga kedua ilmu tersebut dapat dikaitkan.
11
CATATAN DOSEN PENJELASAN CUKUP RUNTUT. PERLU DIKETAHUI PENEKANAN DARI MATERI INI ADALAH: DALAM KAJIAN EPISTEMOLOGI, TERDAPAT KRITIK BAGI EPISTEMOLOGI KEILMUAN MODERN BARAT, BAIK YANG BERASAL DARI ILMUAN DI BARAT (THOMAS KUHN, IMRE LAKATOS, DLL) ATAUPUN DARI LUAR ILMUAN (JOHN HAUGHT, IAN BARBOUR, FAZLUR RAHMAN, DLL) KRITIK TSB MENUNJUKKAN PERLU ADANYA CARA PANDANG (PARADIGMA) BARU DALAM MENGGUNAKAN ILMU DI ERA KONTEMPORER INI, SALAH SATUNYA ADLAH PARADIGMA INTEGRASI ANTARA ILMU DAN AGAMA (ISLAM). SELAIN PARADIGMA INTEGRASI BANYAK PULA PARADIGMA BARU LAINNYA AMIN ABDULLAH MEMBEDAH ISLAM SEBAGAI ILMU MELALUI KAJIAN ISLAM HISTORIS (ISLAM SEBAGAIMANA DIPRAKTIKKAN DAN DIHAYATI OLEH PEMELUKNYA, MENJADI OBJEK KAJIAN ILMU PENGETAHUAN) DAN ISLAM NORMATIF (ISLAM SEBAGAI DOKTRIN DAN AJARAN, MENJADI OBJEK KAJIAN ILMU-ILMU KEAGAMAAN ISLAM) DALAM PERJALANANNYA, KEDUA ASPEK KEILMUAN ISLAM TIDAK BISA BERGERAK SENDIRI, TETAPI SALING MEMBUTUHKAN SATU DENGAN LAINNYA. ARTINYA, KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN UMAT ISLAM (MASUK KAJIAN ISLAM HISTORIS) HARUS MELIBATKAN KEILMUAN2 SOSIAL DAN HUMANIORA, YANG PADA AKHIRNYA AKAN BERKONTRIBUSI SEBAGAI MASUKAN ATAU KRITIK BAGI KAJIAN ISLAM NORMATIF (KAJIAN ILMU KEAGAMAAN ISLAM, ATAU BIASA DISEBUT DIRASAT ISLAMIYYAH)
12
CATATAN DOSEN DARI DISKUSI:
RAHIM : keterkaitan norma dan histori dalam keislaman? SUDAH DIJELASKAN PADA SLIDE DI ATAS, ISLAM HISTORIS DAN ISLAM NORMATIF ADL PEMETAAN YYG DILAKUKAN AMIN ABDULLAH UNTUK MENUNJUKKAN ADA ASPEK-ASPEK DARI ISLAM YANG TIDAK KEBAL KRITIK, -DENGAN KATA LAIN- TIDAK SELURUH ASPEK DARI ISLAM MEMILIKI KEBENARAN MUTLAK, YAKNI ASPEK HISTORIS, YANG MERUJUK PADA ISLAM SEBAGAIMANA DIPRAKTIKKAN DAN DIHAYATI DALAM KESEHARIAN UMAT ISLAM. mengapa teori khun tidak dapat di bandingkan? TEORI MANA YANG DIMAKSUD? KUHN ADL SEORANG SEJARAWAN ILMU, DIA MENELITI TENTANG PERKEMBANGAN ILMU YANG BAGINYA TIDAK SELALU BERJALAN SECARA KUMULATIF (DR KONSEP&TEORI SEDERHANA, HINGGA DITERIMA OLEH SELURUH UMAT MANUSIA SBG SEBUAH KEBENARAN). MELAINKAN, KUHN MEMBUKTIKAN BAHWA KEBENARAN DI DALAM ILMU PENGETAHUAN SEBENARNYA SANGAT DITENTUKAN OLEH PENERIMAAN KOMUNITAS ILMUAN THD SUATU TEORI. MISALNYA KEBENARAN TENTANG TEORI HELIOSENTRIS (MATAHARI ADL PUSAT TATA SURYA) BUKAN SEMATA-MATA DITENTUKAN OLEH KEBENARAN TEORITIK, TETAPI LEBIH DITENTUKAN OLEH SEDIKIT BANYAKNYA ILMUWAN YANG MENDUKUNG TOERI TERSEBUT. KARENA SEBENARNYA, GEOSENTRIS (BUMI ADLAH PUSAT TATA SURYA) BUKANLAH TEORI YANG SELURUHNYA BERNILAI SALAH, TETAPI IA HANYA KURANG EFEKTIF DAN AKURAT BILA DIBANDINGKAN DG HELIOSENTRIS.
13
lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislamanitu apa? HERMENEUTIKA ADLAH METODE UNTUK MENAFSIRKAN REALITAS. TEORI INI MEMILIKI PEMAHAMAN BAHWA SUATU BAHASA, TEORI, ATAU KONSEP KEILMUAN SANGAT BERHUBUNGAN ERAT DENGAN REALITAS (KESEJARAHAN) YANG DIA WAKILI. MISALNYA TEORI POSITIVISME AUGUSTE COMTE TIDAK BISA DILEPASKAN DARI KONTEKS MASYARAKAT EROPA (INGGRIS) DI ABAD KE 19 PASCA PERANG DUNIA, MAKA BAGI HERMENEUTIKA, BILA ANDA INGIN MENGGUNAKAN CARA PANDANG POSITIVISME UNTUK MELIHAT MASYARAKAT KONTEMPORER SAAT INI (INDONESIA DI ABAD KE 21) HARUS PULA MEMILIKI PENGETAHUAN TENTANG KONTEKS MASYARAKAT EROPA, DAN MENGKRITISI APAKAH TEORI TSB BISA DIGUNAKAN UNTUK MELIHAT MASY. KONTEMPORER SAAT INI. “lingkaran hermeneutik antara bahasa pemikiran dan kesejarahan dalam ilmu-ilmu keislaman” MAKSUDNYA ADALAH, BAHWA YANG DIMAKSUD DENGAN ILMU-ILMU KEISLAMAN ADALAH SEBUAH UPAYA BOLAK-BALIK UNTUK SELALU MENGHUBUNGKAN ANTARA PEMIKIRAN (DOKTRIN, AJARAN, DLL) YANG ADA DI DALAM ISLAM DENGAN KESEJARAHAN UMAT ISLAM (ISLAM SEBAGAIMANA DIPRAKTIKKAN DAN DIHAYATI OLEH UMATNYA). CONTOH DARI METODE INI MISALANYA FIQH, SEBUAH STUDI TENTANG HUKUM SYARA’ DI DALAM ISLAM HARI INI HARUS PULA MELIBATKAN ISU-ISU TENTANG KRISIS EKOLOGIS, PERSOALAN PERDAGANGAN MANUSIA (HUMAN TRAFFICKING), ATAU BAHKAN FIQH HARUS PULA PEDULI DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN MINYAK BUMI DI INDONESIA. CONTOH LAIN, ILMU DAKWAH DI ERA KONTEMPORER SAAT INI HARUS PULA PEDULI DENGAN MODEL KOMUNIKASI UMAT ISLAM DI DUNIA MAYA, YANG LEBIH BERSIFAT DIALOGIS DAN EMANSIPATORIS, BUKAN HANYA MENEKANKAN MODEL KOMUNIKASI MONOLOG SEPERTI DAKWAH YANG DILAKUKAN TH YANG LALU.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.