Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Sasmita Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PERTEMUAN - 8 Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MELALUI PENGEMBANGAN PROFESIONAL PERTEMUAN - 8 Dr. RATNAWATI SUSANTO., MM.,M.Pd PGSD - FKIP
2
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa memiliki kepemimpinan pendidikan melalui kemampuan pengembangan professional.
3
INDIKATOR PENILAIAN 1. Menjelaskan data lapangan sebagai latar belakang perlu-nya pengem-bangan professional. 2. Mengidentifikasi karakteristik program pengembangan professional yang sukses. 3. Membuat rancangan integrasi pengembangan individu, kelompok dans ekolah sebagai basis kepemimpinan pendidikan
4
1. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Lebih dari 85% keuangan sekolah digunakan untuk membayar gaji karyawan. Pendidikan identik dengan manusia dalam perusahaan. Esensi dari p Kesuksesan pembelajaran dan sekolah yang baik berasal dari pemikiran dan tindakan para profesional di sekolah. Karenanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah adalah dengan melanjutkan pendidikan para pengajar – yang disebut sebagai pengembangan profesional. Secara nyata pengalaman adalah merupakan pemekaran dari pengetahuan, apresiasi, keterampilan dan pemahaman akan pekerjaannya dalam domain pengembangan profesional.
5
2. KARAKTERISTIK PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL YANG SUKSES
Pengetahuan yang luas menjadi basis pengembangan profesional yang sukses, yang mencakup pula penelitian alamiah dan review penelitian dan praktik terbaik.
6
2. KARAKTERISTIK PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL YANG SUKSES
Karakteristik Program pengembangan profesional yang sukses meliputi: Melibatkan partisipan di dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi program. Meletakkan dasar tujuan yang mengintegrasikan tujuan individu dan tujuan kelompok dengan tujuan sekolah. Perencanaan jangka panjang dan pengembangan. Mempertautkan melalui koordinasi dan integrasi atas kegiatan pengembangan profesional yang berbeda-beda. Penggabungan penelitian mengenai sekolah dan perbaikan pembelajaran. Dukungan administrasi, yang mencakup ketentuan waktu dan berbagai sumber untuk program perencanaan, cara membawakannya dan evaluasi.
7
7. Ketaatan atas prinsip pembelajaran orang dewasa. 8
7. Ketaatan atas prinsip pembelajaran orang dewasa. 8. Relevan antara pekerjaan dengan sisipan pengembangan profesional yang berfokus pada pembelajaran siswa. 9. Kolegiaritas dan kolaborasi di antara guru dan guru lainnya dan administrasi. 10. Pembelajaran aktif. 11. Perhatian pada penelitian yang mengakibatkan perubahan. 12. Tindak lanjut dan dukungan terhadap transfer pembelajaran di kelas. 13. Menyertakan assesment dan umpan balik. 14. Pengembangan profesional berkelanjutan yang menjadi budaya sekolah.
8
3. INTEGRASI PENGEMBANGAN INDIVIDU, KELOMPOK DAN SEKOLAH
Salah satu karakteristik dari pengembangan profesional yang efektif adalah integrasi tujuan sekolah secara luas, tujuan kelompok dan tujuan individu. Sekolah dapat melakukan hal ini apabila: ^ Seluruh anggota sekolah sebagai komunitas sekolah memberikan masukan secara luas mengenai tujuan pengembangan profesional,]. ^ Selanjutnya Tujuan sekolah hendaknya cukup mengakomodir kelompok dan individu untuk melihat tujuan itu juga sebagai tujuan mereka, tidak sekedar hanya sebagai tujuan sekolah. Alat untuk menyatukan ini dapat juga menggunakan balanced scorecard.
9
BAGAIMANA CARA MENGINTEGRASIKAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL KELOMPOK DAN SEKOLAH?
Contoh: 1.Identifikasi pengembangan kedisiplinan siswa sebagai tujuan pengembangan profesional. 2. Maka pada tingkat yang berbeda, komitmen juga pada pengembangan disiplin. 3. Tujuan kelompok merupakan juga tujuans ekolah. 4. Kelompok kedua dapat membuat keputusan akan fokus kebutuhan pengembnagan profesional mereka yang berbasis pada pengembangan siswa, apakah dengan isue respek pada orang lain sebagai eprilaku pembelajaran.
10
5. Kelompok ketiga dapat memilih fokus penggalian disiplin secara mandiri dengan para siswa dapat mengembangkan tanggung jawab dalam isue penyelesaian pekerjaan rumah, belajar untuk menghadapi tes, dan meminta pembelajaran asistensi. 6. Kelompok-kelompok lainnya juga dapat membuat keputusan yang mereka lebih sukai dalam format pengembangan profesionalnya.
11
ALTERNATIF FORMAT PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Beginning teacher asistance programs Skills development program Teacher center Teacher institute Collegial support group Network Teacher leadership Teacher as writer Individually planned professional development Partnership
12
Beginning teacher asistance programs
PROGRAM PENGAJARAN BAGI GURU BARU. Guru baru ini diberikan bantuan intensif dan berkelanjutan selama setidaknya pada tahun pertama pengajaran. Dukungan ini mencakup hal-hal seperti mentor yang ditugaskan, orientasi ke sekolah dan masyarakat, bantuan dari tim pendukung termasuk mentor, guru lain dan supervisor, pelatihan dalam manajemen kelas dan pengajaran yang efektif, dan seminar pendukung yang berfokus pada permulaan masalah guru; .
13
Skill Development Programs
Program Pengembangan Keterampilan Ini terdiri dari beberapa lokakarya selama beberapa bulan dan pembinaan kelas antara lokakarya untuk membantu guru mentransfer keterampilan baru ke pengajaran sehari-hari mereka
14
TEACHER CENTER (PUSAT GURU)
Para guru dapat melakukan pertemuan dalam satu lokasi pusat untuk mengikat dialog profesional, pengembangan keterampilan, dan berssama-sama membuat bahan pengajaran.
15
TEACHER INSTITUTE (LEMBAGA GURU)
Guru berpartisipasi dalam pengalaman belajar intensif mengenai topik tunggal dan kompleks selama satu hari atau minggu berturut-turut
16
COLLEGIAL SUPPORT GROUPS (KELOMPOK DUKUNGAN BERSAMA)
Guru di sekolah yang sama terlibat dalam penyelidikan kelompok, menangani masalah umum, bersama-sama menerapkan inovasi instruksional, dan memberikan dukungan bersama.
17
NETWORKS (JARINGAN) Guru dari berbagai ilmuwan berbagi informasi, perhatian, dan prestasi dan terlibat dalam pembelajaran bersama melalui tautan komputer, buletin, untuk mesin, dan seminar dan konferensi sesekali.
18
TEACHER LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN GURU)
Guru berpartisipasi dalam program persiapan kepemimpinan dan membantu guru lainnya dengan mengasumsikan satu di lebih banyak peran kepemimpinan (presenter lokakarya, guru kooperatif, mentor, pelatih ahli, pemimpin tim instruksional, pengembangan kurikulum_ Pemimpin guru tidak hanya membantu guru lain tetapi juga mengalami pertumbuhan profesional sebagai akibat terlibat dalam kegiatan kepemimpinan.
19
Teacher as writer (Guru sebagai Penulis)
Format yang sangat popular dan meningkat tajam adalah guru merefleksikan dan menuliskan hal-hal terkait siswa, pengajaran dan pertumbuhan profesional. Tulisan itu dapat dituangkan dalam format jurnal, essay, reaction paper/position paper (paper dengan isue) untuk dibagikan/dishare kepada kolega, atau artikel formal untuk publikasi pada jurnal pendidikan.
20
Pengembangan profesional yang direncanakan secara individual
INDIVIDUALLY PLANNED PROFESSIONAL DEVELOPMENT ( PENGEMBANGAN PROFESIONAL YANG DIRENCANAKAN SECARA INDIVIDUAL) Pengembangan profesional yang direncanakan secara individual Guru menetapkan tujuan dan sasaran individu, merencanakan dan melaksanakan kegiatan, dan menilai hasilnya.
21
PARTNERSHIP (KEMITRAAN)
Kemitraan antara sekolah dan universitas atau dunia usaha, di mana kedua mitra memiliki kesamaan, memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, memiliki kontribusi, dan menerima manfaat. Kemitraan sebelumnya dapat terlibat dalam satu atau lebih format pengembangan.
22
SIKLUS AKTIVITAS BULANAN PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU
1. Guru mengidentifikasi inti pengajaran, membaca penelitian terkini, memfokuskan konsentrasinua, menseleksi ide, mengembangkan strategi implementasi di kelas dan membuat ceklist rencana perilaku guru. 2. Guru, mengembangkan strategi implementasinya melalui videotape, melakukan analis, dan membandingkan perilaku aktual dengan ceklist perilaku antisipasi. 3. Guru menggunakan coaching rekan (peer coaching), fokus pada strategi bulanan, dengan tahapan coaching yang terdiri dari pre konferen, observasi dan post konferen.
23
4. Guru melakukan pertemuan kelompok pada awal dan akhir bulan di mana dibagikan pengalaman melalui video klip, mendiskusikan banyak apske mengenai strategi bulanan mengenai pekerjaan dan ataupun bukan pekerjaan, merefleksikan apa yang mereka pelajari dan menetapkan topik studi untuk bulan selanjutnya.
24
INDIVIDUALIZED PROFESSIONAL DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN PROFESI INDIVIDU)
Pengembangan profesional memiliki 3 tahap pembelajaran: Orientasi (Orientation) Integrasi (integration) Perbaikan (refinement)
25
TAHAP ORIENTASI Pada tahap orientasi, dijelaskan mengenai manfaat, tanggung jawab dan konsen personel mengenai keterlibatannya dalam pengembangan diri . Selanjutnya partisipan mengikatkan diri dalam inti pembelajaran agar dapat mengaplikasikan pada kehidupan nyata. Melalui pembelajaran kooperatif, maka topik yang dapat diintegrasikan adalah: ^ Perbedaan antara kooperatif, kompetitif dan pembelajaran individua;. ^ Perbedaan antara pembelajaran kooperati dan kerja kelompok secara tradisional. ^ Penelitian dengan pembelajaran kooperatif.
26
^ Elemen dasar dari pembelajaran kooperatif (pengajaran keterampilan sosial, saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas indivud, proses kelompok). ^ Pembentukan kelompok kooperatif. Standar struktur pembelajaran kooperatif ( think – pair – share, jigsaw, student team achievement divisions (STAD), teams games tournament (TGT), group investigation. ^ Perencanaan Pelajaran kooperatif.
27
PROFESSIONAL DEVELOPMENT FOCUSED ON THE DEVELOPMENT OF PEDAGOGICAL SKILLS
Personal development : menolongguru untuk memiliki pemahaman yang lebih baik sebagai bagian dari siklus sebagai pembelajar dewasa, perpidahan peristiwa, peran “untuk menuju perpindahan guru” dari konsep diri kepada self efficacies. Career development: memberi bantuan kepada guru dalam karirnya mulai dari program induksi, sampai mendorongnya meraih kesempatan menjadi profesional dan memeproleh reward. Pengembangan karir ini mencakup membantu para guru untuk mengasumsikan berbagai jenis peran kepemimpinan seiring kemajuan karir mereka
28
3. Moral development, memungkinkan guru menjadi model, memiliki empati, persamaan dan keadilan dan mengintegrasikannya sebagai perlakuan kepaa siswa. Setiap perkataan dan tindakan guru di sekolah memiliki implikasi moral. Pengembangan profesional menyertakan insight moral guru dan menjadi suatu keputusan yang mendorong siswa juga secara keseluruhan berlaku demikian. 4. School improvement, akan sangat tergantun kepada pengembangan profesional karena mendorong para guru dengan kapasitasnya melakukan perubahan.
29
5. Improement of the teaching professional, memiliki tujuan nasional dalam beberapa tahun pencapaian, baik dalam asosiasi, jaringan, pengembangan profesional melalui pertemuan ataupun penerapan kepada standar baru.
30
CONTOH EVALUASI PENGEMBANGAN PROFESSIONAL (PROFESSIONAL DEVELOPMENT EVALUATION)
31
5 TINGKAT PENGEMBANGAN PROFESIONAL
32
SELESAI
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.