Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LBH PEKANBARU JL. Ahmad Yani II, No.7, Pekanbaru

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LBH PEKANBARU JL. Ahmad Yani II, No.7, Pekanbaru"— Transcript presentasi:

1 LBH PEKANBARU JL. Ahmad Yani II, No.7, Pekanbaru
Kesetaraan Gender LBH PEKANBARU JL. Ahmad Yani II, No.7, Pekanbaru

2 BERLAKU SEPANJANG MASA
Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender ?? Jenis kelamin GENDER TIDAK DAPAT DIUBAH DAPAT BERUBAH TIDAK DAPAT DITUKAR DAPAT DIPERTUKARKAN BERLAKU SEPANJANG MASA TERGANTUNG KEBIASAAN

3 testis sperma (kodrat) (kodrat) penis vagina ovarium menstruasi
Perempuan Laki-laki penis testis sperma (kodrat) payudara vagina ovarium menstruasi sel telur (kodrat) Bukan kodrat tapi pilihan: Perempuan : Bisa Hamil, Melahirkan & Menyusui (Peran isteri / Ibu). Laki-laki : Bisa Membuahi sel telur (Peran suami / ayah).

4 APA ITU KESETARAAN GENDER???
Kondisi perempuan dan laki-laki menikmati status yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan hak-hak asasinya. Kesetaraan gender memberi kesempatan baik pada perempuan maupun laki-laki untuk setara dalam memiliki kesempatan menikmati hak-haknya sebagai manusia.

5 Tabu untuk menangis.laki laki tidak boleh “cengeng “.menangis dianggap
LABEL LAKI-LAKI DALAM BUDAYA PATRIARKHI Secara fisik laki laki digambarkan sebagai sosok yang kuat,berotot dan tangkas Secara psikis laki laki digambarkan sebagai seorang yang rasional,tidak peduli dan terbuka dan berani mengambil keputusan secara tepat Tabu untuk menangis.laki laki tidak boleh “cengeng “.menangis dianggap sebagai kelemahan seorang maka dari itu laki laki dilarang untuk melakukanya Laki laki sebagai imam dalam keluarga.sebagai imam laki laki mendapat keistimewaan tertentu misal tidak boleh mengurus anak,membersihkan rumah.laki laki harus dilayani.termasuk jika ia boleh melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak

6 Kekuasaan budaya Patriarkhi???
PATRIARKHI MENEKANKAN PADA DOMINASI Feminin : lembut , perhatian, perasa , emosional, mengalah, beraninya di belakang, bergantung lelaki adalah pengendali wanita PEREMPUAN sebagai Alat REPRODUKSI TIDAK MENEKANKAN PADA DIALOG ANTARA PRIA DAN WANITA (KERJASAMA) Lelaki harus sekolah/berpendidikan Pemahaman yang tumbuh dimasyarakat Lelaki adalah sosok yang kuat, tangguh, tegas Tidak perlu bekerja mencari nafkah, kalaupun bekerja dianggap sebagai pelengkap lelaki mendapat hak istimewa, tidak boleh bekerja di rumah PEREMPUAN DI RUMAH

7 Budaya Patriarkhi menghasilkan perempuan yang...............

8 Kapan Gender tidak jadi masalah?
Jika : dilakukan secara adil menguntungkan kedua belah pihak

9 Contoh Gender yang tidak jadi masalah:
Terjadi kesepakatan kedua belah pihak (lk+pr) di dalam pembagian tugas Perempuan masih memiliki kesempatan utk kegiatan lain di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan bermasyarakat dan mengembangkan diri Laki-laki membantu perempuan dengan pekerjaan di rumah apabila tugas perempuan yg lain juga cukup berat

10 Kapan Gender jadi masalah ?
Jika: terjadi ketimpangan satu pihak dirugikan satu jenis kelamin dibedakan derajatnya satu jenis kelamin dianggap tidak mampu satu jenis kelamin diperlakukan lebih rendah satu jenis kelamin mengalami ketidakadilan gender

11 Contoh Gender yang jadi masalah:
Perempuan tdk berkembang krn harus di rumah saja Anka-anak perempuan tidak mendapat pendidikan seperti anak laki kerena dianggap tdk perlu Perempuan tergantung pada nafkah suami shg kalau suami meninggal perempuan sulit utk menghidupi anak-anaknya krn tdk ada ketrampilan & pengalaman Laki-laki tidak mau tahu dengan pekerjaan di rumah karena marasa tdk pantas melakukan ‘pekerjaan perempuan’, meskipun istri sangat repot

12 Dalam Masyarakat perlu adanya: Kesetaraan dan keadilan gender
Kesetaraan gender adalah: kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Keadilan gender adalah : suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki dan perempuan

13 Dikatakan adil/setara Gender:
Jika: > Terdapat pembagian kerja/peran laki-laki dan perempuan sesuai dengan harkat dan martabatnya dalam hal: akses (peluang) partisipasi kontrol - keputusan atas diri sendiri mengambil manfaat

14 Kapan ada Ketidakadilan gender ?
Jika ada berbagai tindak ketidakadilan atau diskriminasi yang bersumber pada keyakinan gender Diskriminasi, yaitu: adanya pembedaan, pengucilan, atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis kelamin, yang mempunyai tujuan mengurangi atau menghapus pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, dll oleh perempuan, terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara perempuan dan laki-laki

15 Apa Penyebab Kesenjangan Gender?
Budaya (kawin muda, pencari nafkah dll) Rendahnya komitmen Sensitifitas gender pada pengambil kebijakan lemahnya civil society kebijakan ekonomi-kemiskinan interpretasi agama keyakinan gender (kepantasan dll) sarana dan prasarana geografis beban ganda pendidikan tidak menjanjikan

16 Ketidakadilan Gender dapat terjadi di mana saja?
masyarakat Tempat kerja pribadi Budaya/ keyakinan Negara

17 Contoh kaitan keyakinan gender dg ketidakadilan gender
Bentuk Ketidakadilan Gender Perempuan: lembut dan bersifat emosional Tidak boleh menjadi manajer atau pemimpin sebuah institusi Perempuan: pekerjaan utamanya di rumah dan kalau bekerja hanya membantu suami (tambahan) Dibayar lebih rendah dan tidak perlu kedudukan yang tinggi/penting Lelaki: berwatak tegas dan rasional Cocok menjadi pemimpin dan tidak pantas kerja di rumah dan memasak

18 Bentuk-bentuk Ketidakadilan Gender

19 1. Marjinalisasi (Pemiskinan)
Suatu proses penyisihan yang mengakibatkan kemiskinan bagi perempuan atau laki-laki Bentuknya macam-macam: Terpinggirkannya karier perempuan untuk menjadi pimpinan, promosi atau pendidikan lanjut krn dianggap tdk sesuai jadi pimpinan Perempuan tidak perlu pendidikan tinggi karena akhirnya nanti juga ke dapur Pada laki-laki, adanya anggapan bahwa mereka sebagai penyangga ekonomi keluarga, akibatnya banyak yang drop-out krn harus bekerja

20 2. Subordinasi (penomorduaan)
Sikap atau tindakan masyarakat yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dibanding laki-laki dibangun atas dasar keyakinan satu jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding yang lain Bentuknya macam-macam: Perempuan sebagai konco wingking Perempuan lebih dikalahkan dari laki-laki dalam pendidikan oleh keluarganya Perempuan dianggap tidak cocok untuk berbagai pekerjaan Mengurus rumahtangga dianggap sebagai kodrat perempuan, dll

21 Contoh Kasus Seorang Ibu di India dengan dua anak kembarnya. Anak laki-laki disusui oleh ibunya (diberi ASI), sedangkan anak berjenis kelamin perempuan diberi susu botol. Mengapa demikian?

22 Contoh Kasus: Kitab Wulangreh Ajaran khusus untuk perempuan dalam Serat Centhini
Rancangkapti (Kias Lima Jari Tangan) Jempol (ibu jari) berarti “Pol ing tyas”, sebagai istri harus berserah diri sepenuhnya kepada suami Penuduh (telunjuk), berarti jangan sekali-kali berani mematahkan “tudung kakung” Panunggul (jari tengah), berarti selalu “meluhurkan” (mengunggulkan) suami dan menjaga martabat suami Jari manis, berarti tetap manis mukanya dalam malayani suami dan bila suami menghendaki sesuatu Jejentik (kelingking), berarti istri harus selalu “athak-ithikan” (terampil dan banyak akal) dalam semua pekerjaan melayani suami

23 3. Stereotype atau Pelabelan Negatif
Suatu sikap negatif masyarakat terhadap perempuan yang membuat posisi perempuan selalu pada pihak yang dirugikan Bentuknya macam-macam: Prempuan bersolek dianggap memancing perhatian lawan jenis, shg jk terjadi pelecehan seksual maka perempuan yang disalahkan Bayi perempuan diberi warna pink (feminim) dan laki-laki warna biru (maskulin) dll Perempuan perayu, mudah selingkuh

24 Apabila ada cinta dalam perkawinan, Akan ada suasana harmoni dalam keluarga Ketika suasana harmoni sudah tercipta dalam rumah, Maka ada kedamaian dalam masyarakat, Apabila ada kedamaian dalam masyarakat, Maka akan tercipta kemakmuran dalam negara, Apabila tercipta kemakmuran dalam negara, Maka akan ada kedamaian di dunia


Download ppt "LBH PEKANBARU JL. Ahmad Yani II, No.7, Pekanbaru"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google